NovelToon NovelToon
Tuan, Dia Istriku

Tuan, Dia Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

Novel ini sakuel dari novel "Cinta yang pernah tersakiti."

Tuan, Dia Istriku.

Novel ini menceritakan kehidupan baru Jay dan Luna di Jakarta, namun kedatangannya di Ibu Kota membuka kisah tentang sosok Bu Liana yang merupakan Ibu dari Luna.

Kecelakaan yang menimpa Liana bersama dengan suami dan anaknya, membuatnya lupa ingatan. Dan berakhir bertemu dengan Usman, Ayah dari Luna. Usman pun mempersunting Liana meski dia sudah memiliki seorang istri dan akhirnya melahirkan Luna sebelum akhirnya meninggal akibat pendarahan.

Juga akan mengungkap identitas Indah yang sesungguhnya saat Rendi membawanya menghadiri pesta yang di adakan oleh Jay.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Direnggut paksa

Brukkk...

Tubuh Nathan di jatuh kan dengan sedikit kasar di atas ranjang, namun Nathan sama sekali tak bergeming.

"Hah..Hah... Gila, ini orang berat banget." Gerutu Niko dengan napas yang terengah-engah.

"Pasti lah... Lihat saja, tubuh dia cukup kekar, sudah pasti berat, Huhhhh, badan ku sampai pegal-pegal semua." Timpal Ruli sembari mengatur napasnya dan juga memijat tangannya yang terasa pegal.

Clarissa mengulum senyum, "Sudah jangan berisik kalian, nanti aku pasti kasih kalian bonus. Kalian berdua boleh pergi sekarang." Ucap Clarissa pada kedua orang suruhannya.

"Oke Boss, Selamat bersenang-senang, Hahaha" Sahut kedua nya kompak, lalu keluar dengan tawa yang menggelegar.

Grepppp

Pintu di tutup, Clarissa gegas menghampiri Nathan dengan menggigit bibir bawahnya.

"Kamu sangat tampan Nathan, laki-laki sepertimu yang aku mau." Ucap Clarissa seraya membuka kancing baju Nathan satu persatu.

"Sebelumnya aku tidak pernah tertarik dengan orang yang akan di jodohkan denganku. Tapi saat melihatmu.. meskipun hanya sebuah foto, aku bisa langsung jatuh cinta padamu, terlebih saat kita sedekat ini. Kamu benar benar membuat aku tergila-gila." Ucap Clarissa.

"Dan setelah aku tau, kamu tidak menginginkan perjodohan ini, maka aku putuskan untuk menyusun rencana ini, untuk menjeratmu dan kau tak akan bisa menolak perjodohan ini lagi, Nathan." Sambungnya yang kini telah berhasil membuka semua kancing baju Nathan.

"Tubuhnya benar benar seksi." Gumam Clarissa menatap dada bidang dan perut rata berotot milik Nathan dengan penuh kekaguman.

Perlahan, Clarissa menyentuh dada bidang Nathan yang sudah terekspos, yang semakin membuat jantungnya berdebar tak karuan.

Clarissa merangkak naik ke atas ranjang, lalu perlahan memeluk tubuh kekar Nathan.

"Tuan, kau benar benar membuat aku tergila-gila." Gumamnya lalu mulai mencoba membuka baju nya.

Belum sempat Clarissa membuka baju...

BRAK!!!

Pintu di dobrak dari luar dengan sangat keras.

"Tuan." Teriak Marvin yang masuk dengan napas tersenggal-senggal karena dia tadi berlari dari lobi hotel hingga ke kamar yang di pesan oleh Clarissa.

Marvin terkejut saat melihat seorang wanita yang hampir saja melepas baju nya berada tepat di sisi Nathan.

"Astaga, apa yang terjadi dengan Tuan, kenapa dia diam saja." Batin Marvin saat melihat Nathan tak bergeming dengan baju atas yang sudah terbuka.

"Shittt." Marvin masuk dan segera menjauhkan wanita itu dari Nathan.

"Beraninya kamu menyentuh Tuan ku." Geram Marvin.

Clarissa tersentak karena aksi Marvin yang langsung mendorongnya.

"Siapa kamu?" Tanya Clarissa seraya bangkit dan berdiri di samping ranjang.

"Aku..." Marvin menunjuk dirinya sendiri, "Aku orang yang akan membunuhmu jika kau berani menyetuh Tuan ku." Jawabnya penuh penekanan.

"Hahahaha." Clarissa tertawa membuat Marvin mengerutkan keningnya karena heran, "Kamu, mau membunuh ku?" Tanya Clarissa seraya tersenyum meremehkan.

"Apa kamu yakin akan membunuh ku setelah tau siapa aku?" Sambungnya terlihat begitu angkuh.

"Persetan dengan itu, sebaiknya kamu keluar kalau kamu masih ingin hidup." Ucap Marvin yang langsung membuat tubuh Clarissa bergetar ketakutan karena suara Marvin begitu tajam.

Bukan hanya suaranya saja yang tajam, tapi sorot mata Marvin pun seperti ingin mengulitinya.

Clarissa akhirnya keluar dari kamar itu dengan perasaan kesal. Baru saja dia ingin bersenang-senang menikmati malam indah bersama laki-laki yang berhasil merebut hatinya, malah ada laki-laki yang mengganggunya.

Marvin menatap Nathan yang tidak sadarkan diri, dia segera mengancingkan kembali baju Nathan.

"Tuan, kenapa anda jadi seperti ini? Untung saja wanita itu belum melakukan apa pun pada Tuan." Batin Marvin.

Marvin mengangkat tubuh Nathan dan menggendongnya keluar dari kamar itu.

"Astaga Tuan, anda berat sekali." Ucap Marvin setelah berhasil membawa Nathan ke dalam mobilnya.

"EEeugghhh." Terdengar lenguhan dari mulut Nathan yang sepertinya mulai tersadar.

Marvin yang duduk di balik kemudi menoleh ke belakang, dia melihat Nathan tengah memegangi kepalanya.

"Sebaiknya aku bawa Tuan pulang ke rumah, disana banyak pelayan yang bisa merawatnya." Gumam Marvin lalu kembali fokus ke jalanan dan perlahan mobil itu pun mulai melaju.

***

Ting nong... Ting nong...

Suster Via yang sedang menuruni anak tangga segera berlari kecil menuju pintu utama saat mendengar bel rumah berbunyi.

Dia baru saja selesai memberikan obat pada Pak Pram dan memastikan majikannya itu tertidur.

"Siapa yang datang malam-malam begini." Gumam suster Via lalu segera meraih gagang pintu di depannya.

CEKLEK!!!

"Apa yang terjadi, Tuan?"Kaget Via saat membuka pintu dan melihat Marvin tengah memapah tubuh Nathan.

"Saya tidak tau, saat saya datang dia sudah seperti ini." Jawab Marvin, "Tolong bantu saya membawanya ke kamarnya." Pinta Marvin.

"Baik Tuan." Sahut Suster Via gegas ikut membantu Marvin memapah Nathan.

"Pelan-pelan Tuan." Ucap Suster Via saat akan menaiki anak tangga.

Marvin dan suster Via membawa Nathan ke kamar nya dengan susah payah, karena kamar Nathan yang berada di lantai tiga.

"Tolong kamu urus Tuan, saya ada urusan lain." Ucap Marvin setelah Nathan di baringkan ke tempat tidur nya.

"Tapi Tuan..."

Marvin yang tak mengetahui Tuan nya dalam pengaruh obat perangsang pun tak menghiraukan ucapan suster Via, dia gegas meninggalkan Nathan bersama suster Via, karena dia berpikir sister Via bisa merawat Nathan dengan baik, sementara dirinya harus mengurus orang yang hampir saja menjebak Tuannya. Dia tidak akan melepaskan wanita itu begitu saja.

Suster Via kebingungan harus berbuat apa saat melihat majikannya yang mulai membuka mata namun terus meracau tak jelas.

Setelah sekian lama menatap Tuannya, Suster Via memberanikan diri mendekat pada Nathan, perlahan dia membuka sepatu dan kaos kaki Nathan lalu menaruhnya di bawah ranjang.

"Pergi kamu, wanita j*lang." Racau Nathan.

Deg

Hati Via benar-benar sakit saat Nathan menyebutnya wanita j*lang.

"Saya bilang pergi." Pekik Nathan mendorong tubuh Suster Via hingga Via kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai.

"Ahhhh." Rintih suster Via seraya memegangi pinggangnya yang terasa sakit.

"Luna." Lirih Nathan yang mengira suara yang Ia dengar adalah suara Luna.

Entah kenapa, dalam kondisi seperti itu, Nathan justru teringat dengan Luna, wanita yang di cintainya.

Pandangan yang kabur membuat Nathan mengira suster Via adalah Luna.

"Luna, kamu Luna? Kamu datang sayang, Ohhh Ya Ampun, kamu datang." Racau Nathan seraya menghampiri suster Via.

"Tuan saya Bu...bukan..." Suster Via terus berjalan mundur.

Dia begitu ketakutan saat berhadapan dengan Nathan, karena Nathan orang yang begitu dingin dan memiliki sorot mata yang begitu tajam.

"Akkhhhh." Suster Via begitu terkejut saat Nathan dengan cepat menarik tangannya.

Wajah mereka begitu dekat, Nathan membuka mata, tangannya terangkat mengelus wajah Suster Via.

"Luna... Aku sangat senang kau datang." Ucap Nathan.

"Ehhh Tu..." Belum selesai suster Via berbicara, Nathan sudah lebih dulu membungkam bibir Suster Via dengan bibir nya.

Suster Via mencoba melepaskan diri, dengan berusaha mendorong tubuh Nathan menjauh dari nya, namun dia kesulitan karena tenaga Nathan yang jauh lebih besar.

"Astagfirullah, kenapa deru napas Tuan begitu cepat, suhu tubuh nya juga sedikit meningkat. Jangan jangan..." Batin Suster Via yang mulai menyadari Nathan dalam pengaruh obat.

"Aku harus segera pergi dari sini." Suster Via terus mencoba melepaskan diri dari Nathan. Hingga akhir nya...

"Aarrggghh." Jerit Nathan saat suster Via menggigit bibir nya.

"Tuan, saya bukan Luna tuan. saya bukan Luna." Ucap Sister Via yang terus berjalan menjauhi Nathan.

"Kau bukan Luna..." Nathan mengerutkan keningnya, untuk menajamkan penglihatannya yang kabur.

Namun pengaruh obat itu sungguh membuat kepala Nathan terasa semakin berat dan bertambah pusing. Terlebih ada sesuatu yang membara dalam dirinya.

Nathan yang sudah tidak bisa mengendalikan dirinya segera menarik tangan suster Via kembali dan memeluk tubuhnya.

"Jadi kau wanita sialan itu, Baik lah, akan aku buat kau menyesal karena telah menjebakku." Ucap nya lalu mendorong tubuh suster Via ke atas ranjang.

"Bukan Tuan, saya Via Tuan, saya bukan wanita yang Tuan maksud." Ucap Suster Via berusaha menyadarkan Tuan nya serta berusaha melepaskan diri.

Namun semua nya sia-sia, Nathan benar benar sudah tak bisa mengendalikan dirinya, dia bahkan sudah tak menghiraukan siapa wanita yang ada di hadapannya.

Srak!!!

"Akkhhh, jangan Tuan." Pekik Suster Via saat Nathan merobek baju yang Ia kenakan.

"Tuan, tolong jangan, saya Via Tuan, saya bukan Luna atau Eummmppp...." Belum sempat Via melanjutkan ucapan nya.

Nathan kembali meraup bibir suster Via dengan brutal.

"Tidak tuan, tolong jangan." Batin Suster Via yang hendak berteriak lagi, namun bibirnya terkunci.

Hanya air mata yang menetes di wajah ayu itu saat Nathan merenggut paksa mahkota yang Ia jaga selama ini.

1
tiara
waduh bagaimana sih Jay nyuruh Luna ke kantor ga ngasih tau staf dikantor kasian kan Luna malah diusir
tiara
sepertinya Jay junior segera hadiirnih, ayo Nathan kamu harus bertanggung jawab pads suster via
tiara
hayo Marvin cari Via sampai ketemu, kasihan dia sekarang jadi menderita karena kamu ga teliti kalau Nathan itu terpengaruh obat perangsang.dan Via jadi korbanmu
tiara
waduuh Nathan harus tanggung jawab tuh sama via
tiara
Ayo Marvin selamatkan Nathan dari kejahatan Clarisa
tiara
semoga caĺon istri Nathan gadis yang baik, apa mungkin tidak disukai Nathan jadi terus mengejar Luns
tiara
Indah seoertinya kakanya Nathan,kalau Luna apa adik Nathan.apa kebetulan saja sama-sama alergi strowbery
tiara
mulai terungkap identitas Luna apakah Nathan tetap masih terus mengejar Luna
tiara
sabar bang Rendy Nathan hanya menolong indah karena kakinya luka, sepertinya Nathan bertemu kakaknya ya
tiara
sepertinya kakak Nathan itu Indah ya,tapi mengapa wajah Luna mirip ibunya Nathan
tiara
oh alergi thoh kirain kenapa, mungkinkah Luna ada hubungan keluarga dengan Nathan
tiara
sepertinya Nathan melakukan rencana jahat untuk memisahkan Jan dengan Luna nih.semoga saja mereka dapat bersama walaupun penuh rintangan dan ujian yang menghampiri mereka
Nur Nazeerah:: tiara😗
total 1 replies
tiara
wah Nathan mulai melancarkan aksinya nih untuk mendapatkan Luna.
tiara
cari yang lain aja Nathan janganlah sama Luna
tiara
siapa tuh yang mulai bermain dengan Jay,siap-siap.akan dihancurkan. Jay dilawan pasti kalian kalah
tiara
Musuhmu seseorang menginginkan istrimu Jay jadi jagalah istrimu sekuat tenaga biar ga ada yang mengbilnya dari mu
tiara
jangan dipecat lun manfaatin aja sesuai keahlianya kasian kalau dipecat
Anindya Nur Rahma
Jangan jangan Luna saudara Nathan, yang hilang, jadi penasaran deh. Lanjut Thor
tiara
apakah ada hubungan kaka adik atau kebetulan saja mirip saja wajah Luna dengan Nathan.masih rahasia sepertinya
tiara
wah Jay bagaimana sih bikin Luna nangis dan salah faham jadinya.ga takut tuh Luna ngambek nantinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!