NovelToon NovelToon
Mencintai Bos Mantan Suamiku

Mencintai Bos Mantan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Romansa / Transmigrasi / Menikah dengan Kerabat Mantan / Agen Wanita
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Ini kisah tentang istri yang tidak dianggap oleh suaminya. Namanya Nadia. Ia bisa menikah dengan suaminya karena paksaan dari Nadia sendiri, dan Nufus menerimanya karena terpaksa.

Ada suatu hari dimana Nadia berubah tak lagi mencintai suaminya. Dia ingin bercerai, tetapi malah sulit karena Nufus, sang suami, malah berbalik penasaran kepada Nadia.

Dan saat cinta itu hilang sepenuhnya untuk Nufus karena Nadia yang sekarang bukanlah Nadia sesungguhnya, justru ia bertemu dengan cinta sejatinya. Cinta yang diawali dengan seringnya Nadia cari gara-gara dengan pria tersebut yang bernama Xadewa.

Lucunya, Xadewa adalah orang yang ditakuti Nufus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian Malam Itu

Paginya.

Xadewa baru selesai mandi. Rambutnya masih basah, ia mengeringkannya seadanya dengan handuk sambil berjalan keluar kamar, mencari-cari keberadaan Nadia. Gadis itu ternyata sedang sibuk menyiapkan sarapan berupa sandwich yang tampak sederhana tapi menggugah selera.

Seperti yang kita ketahui, semalam Xadewa habis main basah-basahan dengan Nadia, jadi tatapan Xadewa agak sedikit canggung ke wanita itu. Begitu pun sebaliknya. Nadia juga canggung natap Xadewa. Tatapan mereka kalau bersirobok langsung buru-buru dialihkan kemana. Kadang berdehem buat mencairkan suasana biar tidak terlalu kaku.

Dan perlu kalian tahu, semalam sebenarnya tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Nadia masih rapat hingga saat ini. Bagaimana ceritanya? Coba kita dengar percakapan mereka.

"Nad, selama lu jadi istrinya Nufus, apa nggak berhubungan?" tanya Nufus sebelum melahap sandwichnya.

"Emang kenapa nanya begitu, Bang."

"Masih segel anjiir."

Nadia mengangkat bahu, "Sepertinya nggak pernah. Ingatan saya tentang Nadia hanya kenangan menyakitkan dan buruk. Jadi tidak tahu hal yang begituan. Tapi selama saya menempati tubuh ini, saya tidak pernah mau disentuh olehnya."

"Kenapa begitu? Kan dia suami lu."

"Karena nggak cinta. Istrinya dia kan Nadia, bukan Jesi." Nadia agak cemberut dikit, sambil menyerahkan air putih ke Xadewa. Lihat Itu Xadewa jadi merasa gemas. Pancing dikit ah.

"Terus kenapa semalam mau sama gua? Berarti cinta? Iya bener begitu?"

"Bang, semalam tuh nggak terjadi apa-apa. Ingat ya. Kita nggak menyatu."

"Ya ya ya," Sahut Xadewa malas. Ia langsung menyambar sandwichnya namun dinikmati dengan cara tidak biasa, membuat Nadia cengengesan serta malu sendiri. Linu, terngiang-ngiang semalam. Gelap memang, karena lampu dimatikan. Tapi Nadia bisa menikmati bagaimana permainan Xadewa dibawah sana yang membuat ia terbang ke awang.

"Makan tuh, ya langsung digigit gitu bang, jangan cuma digituin."

"Digituin gimana?" Tiba-tiba Xadewa mengambil pisang dari keranjang buah dan menyodorkannya ke Nadia. "Mending lu juga ikutan makan. Nih, belajar makan pisang yang bener ya."

Praktis Xadewa mendapatkan pukulan tenaga dari Nadia. Tidak berhenti-hentinya Xadewa meledek semalam, dimana mereka terpuaskan tanpa ada penyatuan.

"Eh, hadiah gua mana? Coba cepat ceritain."

"Waktu itu saya berantem sama bapak-bapak ngeselin yang mau saya bayar hutangnya. Tiba-tiba ada ibu-ibu ajaib datang. Masa dia bilang suka dengan cara berantem saya, Bang. Orang berantem kok disukai. Padahal berantemnya itu bukan fighting tenaga, tapi adu bacot. Kan aneh ya bang. Makanya saya sebut ibu ajaib. Lagian penampilannya juga bukan ibu berdaster biasa."

Jangan-jangan itu Mama. Mama kan suka kalau lihat orang adu mulut.

...****...

CCTV utama memang sudah pasti disabotase penyusup semalam. Tapi Xadewa sebenarnya sudah mengantisipasi hal itu. Ia sengaja menipu musuh dengan CCTV utama yang mudah ditemukan. Aslinya, dia juga memasang kamera-kamera kecil tersembunyi. Ada yang bentuknya seperti cicak, bahkan ada yang tersamar seperti sarang tawon di plafon. Kamera-kamera itulah yang lolos dari sabotase dan berhasil merekam kejadian sebenarnya.

Sebenarnya, selama ini tidak pernah ada yang berani mengusik keluarga Xadewa. Justru merekalah yang biasanya menebar ancaman bagi musuh-musuh mereka. Orang-orang enggan sekali melawan, karena hidup mereka akan dibuat tak tenang.

Xadewa berpikir keras. Apa mungkin ini musuhnya Nadia? gumamnya. Tapi dia cepat membantah sendiri. Nadia bukan orang yang punya musuh. Dia dari keluarga biasa-biasa saja, hidupnya pun tidak neko-neko, selain urusan buruknya dengan Nufus.

Lagipula, orang-orang di kota ini bahkan tidak tahu kalau Nadia sekarang adalah seorang agen mata-mata. Identitas aslinya aman. Kalau diselidiki pun, yang keluar hanya riwayat keluarga Nadia yang normal, bukan identitas Jesi yang mengisi tubuh Nadia. Rahasia itu hanya diketahui Xadewa, dan dia tidak pernah menceritakannya pada siapa pun, termasuk Nufus. Jadi kalau mau bilang ini serangan untuk Nadia, rasanya tidak mungkin.

Xadewa akhirnya memeriksa rekaman dari kamera-kamera rahasianya. Benar saja. Ia melihat seseorang berpakaian serba hitam, seperti ninja, sedang mematikan panel listrik. Di sudut pandang kamera lain, orang itu terekam menyemprotkan semacam spray yang diduga berisi obat perangsang. Xadewa men-zoom botolnya. Ia langsung kenal. Produk itu hanya dipakai oleh keluarganya sendiri.

Fix. Ini ulah orang tuanya. Entah ayahnya, atau ibunya. Lalu motifnya apa?

Xadewa menduga kuat ibunya yang melakukannya. Ibunya memang terkenal pandai menyabotase dan memanipulasi keadaan. Bisa jadi ibunya tahu Xadewa dekat dengan Nadia, lalu sengaja membuat rencana untuk menyatukan mereka. Apalagi, dari cerita Nadia sendiri, ibunya Xadewa memang tampak menyukai Nadia.

Masalahnya, kalau ibunya sampai bicara terang-terangan pada Nadia tentang siapa Xadewa sebenarnya, bisa runyam. Nadia mungkin akan menjauh. Dan Xadewa belum siap kehilangan kedekatan itu sekarang.

Ia segera mencoba menelepon ibunya. Tapi kali ini, teleponnya tidak diangkat. Aneh. Biasanya justru dia yang sering mengabaikan panggilan dari ibunya, bukan sebaliknya.

Xadewa berniat langsung mendatangi rumah orang tuanya untuk klarifikasi. Namun sebelum sempat berangkat, ponselnya berdering lagi.

"Halo."

Suara di ujung telepon terdengar serius. Mereka membicarakan proyek bisnis dengan potensi keuntungan besar Rp2,3 miliar per bulan, dengan kontrak lima tahun ke depan. Proyek itu legal, karena Xadewa akan berperan sebagai pengepul tembaga bekerja sama dengan beberapa rekannya yang memiliki izin resmi.

Ada tiga perusahaan (PT) milik teman-temannya yang bergerak di bisnis tembaga. Jika Xadewa bisa mengambil margin keuntungan Rp10.000 per kilogram, total keuntungan yang dihitung memang bisa sesuai target yang disebutkan tadi.

Banyak bergaul dengan Nadia, entah kenapa dia jadi rajin cari duit yang halal. Gara-gara dia pernah ngasih duit halal dua puluh delapan ribu lima ratus saja ke wanita itu, jadi dia terpantik untuk mengumpulkan lebih banyak.

Sementara itu, untuk urusan bisnis gelapnya, jujur saja, Xadewa mulai kehilangan semangat untuk mengembangkannya. Karena itu, hari ini dia memutuskan menitipkan kendali DewaSlotus ke Nufus. Xadewa mau fokus mengurus proyek bisnisnya yang bersih dan legal.

Kebetulan sekali, Nufus yang lebih dulu menelepon.

"Kenapa, Fus?" tanya Xadewa.

"Bos, saya mau minta izin akses data server yang sudah diperbarui. Ada kendala sedikit di sistem baru."

"Iya. Nanti gua kirim kodenya. Sekalian hari ini gue mau nitip markas ke lu. Gua ada urusan penting."

"Siap, bos."

Teruslah sibuk bersama Nadia, Kak. Tidak sia-sia aku memaksa anak buahmu berbohong malam itu, bilang ada lelaki yang mendatangi Nadia. Semua itu supaya kau mau menginap di sana, dan jadi lebih dekat dengannya. Lalu aku bisa leluasa bergerak. Batin Nufus.

.

.

Bersambung.

1
Muliana
ingin cucu /Chuckle/
Muliana
Otakku /Sob//Sob/
Muliana
Pengaruh obat, jangan berharap lebih ya /Facepalm/
Muliana
Benar-benar pengemar bollywood nih, gak disini gak disana, india semua /Facepalm/
Lanjut baca, dari tadi rebutan ponsel sama bocil
Muliana
Eh, apa nih? Kok udah mulai takut kehilangan aja?
𓆩❤𓆪✿✧༺°zãnzên°༻✧❀ଘ😇ଓ
emang bisa /Blush//Blush/
Zenun: gatau tuh😄
total 1 replies
𓆩❤𓆪✿✧༺°zãnzên°༻✧❀ଘ😇ଓ
/Hammer//Hammer//Joyful//Joyful/
Zenun: ehehehe
total 1 replies
Rere 💫
Oh punya kendali
Zenun: nggak juga kak, cuma kasih tahu sikon doang, tapi nggak bisa ngendaliin
total 1 replies
Rere 💫
Punya senjata apa sih bt jatuhin Dewa, penasaran 🤔
Zenun: ihihihi
total 1 replies
Rere 💫
wow kok bisa😯
Zenun: bisa aja kak
total 1 replies
Dewi Payang
Xadewa lah... Nufus ko'id🤭
Zenun: ehehehe
total 1 replies
Dewi Payang
Bener bang, aku yang wakilin😂
Dewi Payang: /Joyful/
Zenun: wkwkwk
total 2 replies
Dewi Payang
Ehemmmm....
Dewi Payang
plus bulu dada/Facepalm/
Dewi Payang
Biarin aja, biarin.....
Dewi Payang
Gak tau malu kau Fus....
Zenun: ihihihi
total 1 replies
Dewi Payang
Nufus menggali lubang untuk diri sendiri🤭
Dewi Payang: Tinggal masuk lubangnya aja🙈
Zenun: ehehe iya
total 2 replies
aleena
apa maksudnya nufus ingin jadi anak tunggal mereka
apa dia ingin melindungi dewa atau hanya alibi ingin menguasai harta,??? /Doubt//Doubt//Shame/
Zenun: coba ntar kita lihat ya kak😁
total 1 replies
Teti Hayati
Iyaa lahh Bang, masa mau halal-in anak orang pake duit haram... 😂
Zenun: ehehehe
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
lah dikira bocah maen rumah2an 🤣🤣
Zenun: ehehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!