Gara gara terjebak hujan semalaman, membuat hidup ku jungkir balik alias berubah total.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
...
...
Pagi sudah datang lagi, mereka juga tak ada berbicara satu sama lain. seperti orang asing yang tinggal satu rumah, satu atap yang sama.
Aluna tak berniat pergi dengan Gavin, begitu juga Gavin tak menawarkan seperti biasa.
pagi ini Aluna pergi lebih dahulu memesan taksi online, setidaknya nya pagi ini dia tak perlu berjalan kaki sebelum ke kantor nya.
mereka sama sama sampai di depan gedung tinggi itu, Gavin melirik Aluna dengan ekor mata nya. sedangkan Aluna tak peduli sama sekali,
baru saja, sampai lobi alika langsung menghadang nya
"saya sungguh penasaran! " ucap alika menghadang jalan nya Aluna
"apa? " tanya Aluna dingin
"kamu cuma karyawan kecil yang gajinya gak seberapa! dari mana kamu beli barang barang sebagus ini? " tunjuk alika pada baju tas
Aluna mendengus saja
"terus kenapa? bukan nya kamu mengatakan saya harus mengerti outfit kan? lalu masalah kamu apa sekarang!" tanya Aluna menatap Alika jengkel
"masalah nya, saya heran dapat uang dari mana kamu! tiba tiba tiap hari kamu membawa barang branded yang berbeda? jadi sugar baby kamu? " seloroh loli
Gavin melirik pertengkaran itu
"oh, meski saya sugar baby sekalian gak ada urusan nya dengan kamu" tunjuk Aluna tepat depan wajah loli.
"cih, pede banget!! daddy gendut juga gak mau lirik lu dekil" ucap Rahma yang baru datang
sungguh Gavin melongo mendengar ucapan Rahma, diri nya sedikit tersentil dengan ucapan yang terang terangan di sini. tapi Gavin tetap berdiri tenang melihat perdebatan mereka
"hahaha.. tuh kamu tau! kenapa malah nuduh saya jadi sugar baby! " ucap aluna tertawa lihat mereka
"oh iya, kamu paling mencuri, kalau tidak perempuan miskin kayak kamu mana bisa punya barang bagus seperti itu! " ucap alika
"oh, yang penting bukan di rumah kamu saya mencuri nya! " jawab aluna enteng
"bangga banget kamu! baru sekali ini saya lihat orang bangga melakukan kesalahan! " ucap Rahma
"loh! emang saya mengaku saya salah? kenapa saya harus malu sedangkan saya gak salah apa apa! oh iya, kamu pengen punya barang kek gini juga? mikir! jangan menghadang saya!! kamu tau saya jelek kan? gak usah mengganggu saya, sangat memalukan kamu iri sama saya" ucap aluna menatap mereka lalu berlalu di hadapan mereka.
Gavin masuk ke ruang nya lalu menghubungi HRD untuk memberi peringatan kepada tiga orang yang tidak punya attitude itu.
Alika Rahma dan loli, kaget tiba tiba mendapat surat cinta dari HRD,
"loh pak! perasaan kita gak berbuat kesalahan apapun" ucap rahma kaget mendapati sp 1 dari HRD itu
"kesalahan kalian adalah mengganggu ketentraman! saya harap kamu harus bisa menempatkan diri di lingkungan kantor" ucap HRD itu
"loh gak bisa gitu dong pak! harus nya si jelek harus mendapatkan peringatan juga dia ikut andil kok pak" ucap alika tak Terima
"maaf, kalian jangan menentang keputusan ini, atau kalian dalam masalah"
"loh, ya harus adil dong pak! toh kita di perusahaan yang sama! dibawah naungan yang sama! kita bisa Terima sp tapi dia juga harus mendapatkan sp juga lah pak" ucap loli yang sama tidak Terima dengan keputusan HRD itu.
"Saya juga sudah mengatakan hal ini pada kalian! jika mau komplain langsung ke ruangan CEO.
asal kalian tau sifat kalian bikin malu, yang lapor kalian itu Pak Gavin langsung" ucap HRD itu lalu langsung mengusir mereka keluar dari keterkejutan nya
"loh, kok bisa pak Gavin melaporkan kita? bukan nya selama ini dia gak pernah ikut campur urusan karyawan ya? " tanya alika bingung
"iya, lagian pak Gavin kenapa gak lapor si jelek itu juga! " ucap Rahma tak Terima
"entah lah, rasanya pak Gavin gak mungkin melakukan hal seperti ini kepada kita" ucap loli.
desas desus itu membuat raya menyerngit. bisa bisa nya, mereka karena masalah dan dapat SP akibat berhadapan dengan aluna.
begitu juga dengan tim divisi aluna. Nomi diam saja mendengar berita itu, sedangkan Riana dan dewi terlihat heboh membahas hal itu.
biasanya Ryan juga ikut ikutan jadi kompor yang mulut nya asal meletup saja, tapi kali ini diam saja sesekali melirik aluna yang tampak fokus dengan pekerjaan nya.
dalam diam, Ryan menerka hubungan mereka. sebagai laki laki Ryan paham kekhawatiran di mata pak bos itu. tapi untuk apa,? sampai harus marah marah begitu kepada aluna si jelek.
"iya! mampus.. makanya jangan rusuh terus ngurusin hidup orang.. " ucap dewi
"hahaha.. gak kebayang ekspresi pak bos saat mendengar hinaan mereka kepada aluna" ucap Riana heboh
"iya aku juga gak bisa bayangin" celetuk nomi
Heh, nomi ingat beberapa waktu lalu saat itu mereka seperti habis berciuman kan? tapi lagi lagi nomi menyangkal
sedangkan Ryan mewajarkan dalam hati, toh pak bos nya kenal aluna.
untuk urusan yang satu itu Ryan akan tutup mulut; takut nya dia ikut kena imbas nya akibat tau yang seharusnya gak usah tau
"kok kamu diam aja lun" celetuk dewi
"terus aku harus jungkir balik. manjat dinding saking senang nya si julid itu dapat hukuman? " tanya Aluna melirik dewi
"paling enggak kamu senang, setidak nya mereka dapat hukuman karena sering buli! tapi kamu gak keseret masalah heboh tadi pagi" ucap Riana melirik aluna
"iya bener! " ucap nomi pengen lihat reaksi aluna gimana
"aku lebih gak sudi si kejam itu ikut campur! " ucap aluna spontan,
kemudian tersadar sendiri omongan nya membuat mereka melongo
"maksud aku, biarkan saja berjalan semestinya" ucap aluna klarifikasi
"emang apa yang di lakuin pak bos lun? kamu pernah di marahi? " tanya Ryan pura pura gak tahu saja
"hm, buktinya waktu itu.. dia sakit mata liat baju ku yang kebesaran" ucap aluna menunjuk baju nya sendiri yang ngepas di badan.
"oh iya gua lupa" ucap Ryan nyengir
tapi tatapan mata nya gak bohong, dia lebih penasaran dengan hubungan mereka.
apa mungkin mereka saudara? itu tidak mungkin sekali! pak bos anak tunggal, sedangkan aluna anak yatim piatu dan gak punya keluarga .
kalau punya hubungan spesial itu gak mungkin lagi, masa sih pak bos mau sama modelan aluna.
Ryan saja sebgai laki laki yang biasa saja kalau disuru macarin si Luna mah kagak mau! ya meski badan nya si Luna kalau di lihat dari belakang ok, melemahkan syahwat, meski bibir mungil nya keliatan seksi tapi ya masalah nya jelek.
masa iya bercinta harus liat wajah jelek jelas gak mood lah, itu kalau kata Ryan
kata Gavin mah beda, maklum lah Gavin itu matanya tembus pandang. tertarik sama aluna meski dia sadar tak ada yang menarik. tapi aluna memabukan.