NovelToon NovelToon
Hati Yang Berani

Hati Yang Berani

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan / Tamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: kirput10i

seorang perwira tentara yang memiliki masa lalu kelam dengan ayahnya dan akhirnya dia menemukan cinta pertamanya

* maaf ya kalo jelek pemula soalnya😁

semua isi cerita ini hanya fiksi belaka. tempat kejadian, nama tokoh, musuh dan lainnya merupakan ide dari author itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kirput10i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Licik

Bab 21

" Jadi....semua kekacauan ini direncanakan oleh KAU!? " Ucap Yamato dengan marah.

Dia hanya tersenyum pada kami. Senyuman licik yang terpapar di wajahnya membuat Yamato semakin kesal dan marah. Lalu dia menjawab dengan santainya.

" Menurutmu? "

Dengan menjawab seperti itu dia semakin kurang ajar, dan membuat Yamato tidak bisa menahan diri lagi. Dia hanya tertawa karena geli melihat Yamato yang semakin kesal. Aku juga yang melihatnya sangat kesal dan tidak percaya. Seorang Arga, pendamping Yamato yang setia menemaninya dari nol sampai sekarang menjadi seperti ini. Berkhianat pada rekannya dan juga temannya.

Aku yang awalnya diam saja mulai berbicara.

" Lalu, apa yang dimaksud oleh mereka yang berkata membayar atas kematian menteri mereka? " Tanyaku tapi tidak dengan kesal.

" Ouh.... Mereka saja yang mudah dipengaruhi olehku...."

Dia melanjutkan.

" Sebenarnya menteri mereka mati karena penyakit misterius yang membuatnya muntah darah. "

" Karena penyakitnya itu dia tidak boleh menghirup asap atau mendengar suara ledakan apapun..."

" Nah suatu hari dia kemari untuk menjalani perawatan disini, dan aku melihat banyak nelayan yang menggunakan bom penangkap untuk menghancurkan koral yang mati. "

" Jadi aku membayar nelayan yang tidak tahu apa-apa untuk meledakan koral yang berada di dekatnya. Awalnya dia tidak mau karena berfikir akan membahayakan orang yang ada di dalam kapalnya. "

" Tapi aku mengatakan padanya kalau itu adalah kapal penyudup obat-obatan terlarang agar dia mau melemparkan bom itu ke arahnya dan....."

" Bom! Karena ledakan itu menteri itu terkejut hingga memuntahkan sesuatu dari perutnya "

" Dan karena itu dia terlihat seperti terbunuh kan? "

" Aku menghubungi mereka dengan menyamar menjadi orang biasa dan memberi tahu mereka kalau menteri mereka dihabisi oleh orang sini "

" Cerdas bukan? "

Dia menjelaskan dengan panjang dan lebar tapi aku bertanya lagi.

" Terus, kenapa kau melakukan itu? "

" Membalas dendam atas perilaku mereka padaku saat rapat perdana menteri! "

" Mereka menghinaku karena aku dan Yamato dulu sama berjuang. Tapi Yamato yang selalu mendapat pujian! "

" Sedangkan aku? Hanya dikenal pendamping setianya! "

" Dan kebetulan karena tuduhan yang aku buat, mereka berencana menghabisi kalian berdua aku mengambil keuntung juga dari mereka. Hahahaha! "

Dia membuat Yamato semakin marah dan tidak bisa menahan diri lagi. Terlihat dari tangannya yang mulai mengeras dan raut wajahnya yang semakin merah. Dan Raka tiba-tiba berbicara.

" Emang! Gua udah duga dari mukanya aja kayak penjahat! "

" Jadi kau menyerang kami hanya untuk melampiaskan irimu pada Yamato huh? " Tanyaku padanya.

Dia mengeluarkan senjatanya dan berbicara dengan lantang.

" Tentu saja! Kalau dia masih hidup hanya akan membuaku menderita...."

" CUKUP! HAH! " Ucap Yamato dengan berlari menuju arahnya.

" Yamato!! " Teriakku.

Tapi Yamato tidak mendengarkanku, mungkin karena di sudah sangat kesal dan kecewa karena pendamping setiannya dan juga temannya berkhianat padanya.

Lalu aku melihat Amir dan Irma datang keluar ke balkon untuk melihat kami. Dan Amir yang melihat ini tidak percaya kalau Arga dan Yamato bertengkar. Lalu dia bertanya kepadaku.

" Sal! Kenapa mereka berantem? Bukannya mereka itu temenan? " Tanya Amir padaku.

Lalu aku menjelaskannya dengan menghela nafas dan dengan kata-kata.

" Musuh dibalik selimut! "

Dia yang mendengar itu langsung mengerti dengan perkataan yang aku lontarkan. Lalu dia bertanya lagi.

" Lalu gimana ceritanya? "

Aku yang mendengarnya hanya menjawab singkat. " Panjang "

" Loh Raka? Lu ngapain kesini? "

" Sama kolonel sander juga lagi..." Ucap Amir dengan melihat Raka dan kolonel sander.

" Gua yang bilang ke mereka kalau Arga berkhianat. Nih gua ceritain mau ga? " Tawar Raka.

" Mau lah! "

Aku melihat mereka berbisik-bisik seperti membicarakan orang lain. Itu mengingatkanku saat kita bergosip tentang guru killer kami.

Tapi di saat aku melihat mereka berdua. Yamato terlempar kearahku dan aku bisa menangkapnya. Aku terkejut melihat kondisi Yamato yang bonyok dan penuh lebam. Aku pun melihat ke depanku, dan aku melihat Arga bersama orang yang berbadan besar yang berada di depannya. Dia berkata kepada Yamato yang tidak sadarkan diri.

" HAH! Orang lemah seperti ini menjadi marsekal? Kurasa orang-orang di lingkungan ini bodoh dalam memilih pemimpin! Ahaha! " Ejeknya pada Yamato.

Aku yang mendengarnya sangat geram dan kesal. Seenaknya dia menghina Yamato, dia bahkan tidak tahu perjuangan Yamato, untuk mendapatkan gelar marsekal dia harus mengorbankan waktu, tubuh dan keluarganya.

" Mat, bangun mat! " Ucapku dengan mengerakkan badan Yamato.

Aku menaruh Yamato di tanah dan melihat mereka berdua dengan penuh dendam, karena jika sampai Yamato mati, aku tidak akan mengampuni mereka. Mereka hanya melihatku dan menghinaku.

" Hei nak! Kau itu masih tergolong muda, seharusnya kau dirumah saja dan menjadi pengangguran hahahaha... "

Aku mencoba memejamkan mata agar tidak termakan oleh amarah, tapi perkataannya jelas membuatku kesal. Lalu aku mencoba membalasnya dengan perkataan juga.

" Masih mending saya masih muda udah jadi pengabdi negara. Lah anda, cuma jadi suruhan teroris! " Ejekku dengan smirik.

Karena ejekanku itu, membuat pria itu terlihat sangat marah. Terlihat dari tangannya yang mengeras itu membuat tawaku pecah dengan tidak sengaja. Karena ulahku itu membuat pria itu tidak dapat menahan emosi lagi dan dia maju dan menyerang ku.

Aku mengeluarkan paluku dan mencoba menghantamnya. Tapi kenapa, saat aku mencoba menghantamnya paluku ini dapat ditangkis olehnya. Aku tidak takut, tapi aku hanya terkejut, dia adalah orang pertama yang menangkis paluku. Lalu dia berkata padaku dengan memegang paluku.

" Hah! Palu kayak gini di buat senjata? "

Lalu dia melempar paluku jauh dariku. Tapi yang tidak terduga dia memukul perutku ke atas. Dan dia juga menendang dadaku hingga aku terlempar ke arah Yamato yang masih tidak sadarkan diri. Dia membuat badanku sakit lagi, dan bahkan membuatku hampir tidak bisa berjalan. Tapi aku tetap mencoba berdiri semampuku, karena aku tak ingin melihat Irma sedih karena aku jatuh semudah itu.

Namun aku baru saja bisa berdiri pria besar itu tiba-tiba memegang leherku dan mengangkatku ke atas. Dia membuatku tercekik dan tidak bisa bernapas, aku mencoba melepaskan genggamannya tapi sangat sulit dan malah membuatku kelelahan.

" Lepaskan aku! " Ucapku dengan lirih

Bukannya melepaskan ku dia malah memperkuat genggamannya yang membuatku sesak nafas dan kesakitan.

" AKHH.....! " Teriakku

Dia hanya tertawa melihatku menderita tapi tawanya berhenti ketika dia diserang dari belakang oleh Amir. Karena itu dia melepaskan genggamannya dan aku terlepas. Aku sesak hampir tak sadarkan diri, tapi aku mencoba berdiri semampuku agar tidak pingsan seperti saat upacara.

Aku melihat Amir dengan wajah yang sangat marah menyerang pria itu dan Arga dengan pedangnya. Dia tidak memberi kesempatan pada mereka berdua karena telah menyakitiku hingga aku seperti ini. Aku melihat ke atas balkon dan melihat Irma berada di depan balkon yang terus saja memanggil nama Amir.

" AMIR!!! "

Walaupun diteriaki oleh Irma berkali-kali Amir tidak merespon apapun dengan teriakannya, dia hanya fokus dengan yang ada didepannya. Hingga Amir pun terkena pukulannya dan terlempar menjauh dari pria itu. Irma yang tidak tahan melihat sepupunya dan aku dihajar olehnya langsung turun dari balkon, sudah dihentikan oleh kolonel sander tapi dia tetap tidak mau mendengar.

" IRMA JANGAN KESINI!! " Bentakku padanya.

Dia tidak ingin mendengarkanku dan malah berlari kearah kami, aku juga melihat bahwa pria besar itu sangat menginginkan Irma datang kesini karena dia anak jendral Haris yang harus juga dihabisi. Aku tidak punya pilihan lain selain mengusirnya dengan paksa.

" RAKA! bawa dia pergi dari sini! "

Di dekat Irma ada lorong kecil untuk menuju jalan keluar. Raka langsung menurutku dan membawa Irma pergi dari tempat ini ke lorong dengan kolonel sander. Pria besar itu mengikuti mereka sampai ke lorong dan untung saja Sander menutup lorong itu tepat waktu.

1
Laviee Bloom
R.I.P Amir
Laviee Bloom
gk ad kata yg bisa ngejelasin seberapa sukany aku ama novel inihh >< ♡♡

dynamic Irma and Faisal lucu kalii, tpi kasihani lh si Raka, ditampar muluw :'D
Laviee Bloom
Kasian Raka ditampar mulu XD
Laviee Bloom
tmn editor mu nihh

baguss omagahh, gk nyangka sebagus itu jujur. Keep growin' !!
Susilawati Abdullah
bagus cerita nya/Smile/
nasha jak
jendral? versi jendral perang China tempo Doeloe apa indo skrng kir?...
Mama Ica
mantaaaaaaap kirput/Rose//Rose//Rose//Rose//Heart//Heart//Heart//Heart/
nasha jak
seru juga /Grin/
nasha jak
cerita nya bagus, tokoh2 nya di buat lebih bnyak lagi spya bnyak karakter yg muncul. mngkin ada bagus nya menyebutkan nama tempat sekalian utk promosi pariwisata. nama2 permainan2 dll...selamat semoga semakin berkembang ceritanya. mantaap
Mama Ica
bagus ceritanya..ga sabar pengen baca kisah selanjutnya
nasha jak: iya penasaran
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!