NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:20.7k
Nilai: 5
Nama Author: Irma

Kecelakaan maut yang menimpa sahabat baiknya, membuat Dara Asa Nirwana terpaksa menjalani nikah kontrak dengan Dante Alvarendra pria yang paling ia benci.

Hal itu Dara lakukan demi memenuhi wasiat terakhir almarhumah untuk menjaga putra semata wayang sahabatnya.

Bagaimanakah lika-liku perjalanan lernikahan kontrak antara Dara dan Dante?
Cerita selengkapnya hanya ada di novel Nikah Kontrak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 21

Dara terbangun oleh aroma ikan bakar yang tercium dari luar tenda, ia melirik sudah tidak ada Dion maupun Dante di sebelahnya.

Namun tak lama ia mendengar suara ocehan Dion dari depan tendanya, rupanya dua pria itu sudah bangun sejak tadi.

Dante dan Dion bahkan sudah berhasil menangkap ikan di sungai dan koni tengah membakarnya untuk sarapan mereka.

"Wah kalian berdua rajin sekali," ujar Dara keluar dari tenda sembari mengucek-ngucek mata.

Dante dan Dion kompak menoleh ke arah Dara. "Selamat pagi, Mama," sapa Dante menirukan suara Dion.

"Ma.. Ma..." sapa Dion.

"Ia sayang," Dara menghampiri Dion yang tengah duduk santai memakan buah mangga sembari mengawasi papanya membakar ikan di kejauhan.

Dante menaruh Dion jauh darinya khawatir terkena asap.

Dara duduk bersama Dion membantunya menghabiskan buah-buahan sembari menunggu Dante.

"Kau perlu bantuan?" tanya Dara.

"Tidak, semuanya sudah siap," ujar Dante, ia beranjak dari tempatnya membawa ikan bakar yang sudah matang.

Di meja makan sudah teraaji nasi, sayur bayam, lalapan, sambal hingga teh panas. "Ayo kita makan."

"Wah... Nikmat sekali," ucap Dara kagum pada Dante, kalau saja pria itu tidak menyebalkan, Dante adalah sosok pria idaman.

Mereka bertiga makan dengan lahap, bahkan Dion tak seperti biasanya hingga nambah dua kali.

"Tidak. Nanti kau kekenyangan!" tolak Dante saat putranya mengetuk-ngetuk piring makannya. "Kita mau jalan-jalan. Oke?"

"Jalan-jalan?" seketika Dara menoleh dengan mata yang berbinar-binar. "Kemana?"

"Kebun teh, kau suka?"

Dara mengangguk. "Ya aku mau ikut," ia menyelesaikan makannya kemudian membantu Dante merapihkan barang-barang kemah karena setelah jalan-jalan mereka akan langsung bertolak kembali ke Jakarta.

Walau sebenarnya ia masih ingin berkemah, namun ia tidak bisa lama-lama meninggalkan toko. Acara kemah ini begitu mendadak sehingga ia tidak sempat mengecek persedian bahan-bahan roti yang ternyata sudah menipis.

Dara dan Dion begitu menikmati hamparan kebun teh yang membentang di hadapannya. Dante tersenyum melihat kebahagiaan anak dan istrinya, ia mengabadikan setiap moment kebersamaan mereka bertiga.

"Terima kasih telah mengajak kami jalan-jalan," ucap Dara.

"Ada satu lagi. Di dekat sini ada mini zoo, kalian mau memberi makan rusa dan kelinci?"

Dion bersorak kegirangan sembari mengangkat tangan, selain menyukai gajah bocah tampan itu juga menyukai kelinci.

Tiba di mini zoo, Dante dan Dara melepas Dion bermain bersama kelinci, hal ini maksud agar Dion lebih lancar berjalan sendiri. Tanpa rasa takut Dion memberi makan kelinci-kelinci yang mengelilinginya.

'Dante aku benar-benar minta maaf soal Angel," Dara mengawali pembicaraannya. Meski tadi malam Dante mengatakan tak memikirkan Angel, namun beberapa kali Dara melihat Dante nampak murung.

"Bukankah tadi malam aku sudah bilang jika aku tidak memikirkan dia?"

"Tapi kalian pacaran cukup lama, tidak mungkin kau bisa melupakannya begitu saja secepat ini."

Dante mengangguk. "Ya, kapan lagi aku dapat wanita sesexy dia."

"Dasar mata keranjang," gerutu Dara. Menyesal sekali ia meminta maaf.

"Hei, semua pria normal menyukai wanita seperti Angel. Tapi tidak semua pria mau menikahi wanita seperti dia, termasuk aku."

Mulut Dara menganga karena terkejut. "Jadi selama ini kau mempermainkannya?"

"Tidak juga." Dante menyodorkan handphonenya, memperlihatkan jika kini Angel sudah memiliki gandengan baru yang usianya jauh lebih muda.

"Jadi maksudmu dia yang selingkuh?" tanya Dara. "Tapi bukankah kau pernah bilang akan menikahinya setelah kontrak kita selesai?"

"Awalnya memang seperti itu, karena dia hampir tidak pernah marah, dia sangat lembut sekali tapi ternyata di balik sikapnya itu justru untuk menutupi jika dia memiliki pria-pria lain." Dante meminta Dara untuk berhenti membicarakan Angel, ia sudah tak ingin mengingat dan berurusan dengan wanita itu.

Dante menghampiri putranya, baru sebentar ia melepas Dion, bocah itu mendekati anak perempuan. "Hai Bung, rupanya kau genit juga."

Bocah itu terlihat kesal saat Dante menggendongnya, karena hari sudah menjelang sore sudah waktunya bagi mereka untuk kembali pulang.

Dara memberikan sisa wortel milik Dion kepada gadis kecil itu. "Kami pulang dulu ya," ucapnya pamit pada gadis tersebut dan kedua orang tuanya.

Gadis kecil itu menangis saat Dion dan orang tuanya melangkah pergi. Sementara Dion melambaikan tangannya seolah menenangkannya.

"Suatu saat kau akan bertemu lagi dengannya jika sudah dewasa nanti," bisik Dante.

***

Pukul 22.00 malam mereka tiba di rumah, setelah sebelumnya Dante mengajak anak dan istrinya makan malam di restoran.

Tiba di rumah mereka di kejutkan dengan kehadiran pengacara, petugas dinas sosial, serta sepasang suami istri berikut wanita yang berseragam pengasuh.

"Apa kalian berniat kabur?" tanya petugas dinas sosial saat Dante dan Dara menghampiri mereka di teras rumah.

Dara nampak bingung melihat kedatangan mereka. "Ada apa ini?"

"Kami sudah melayangkan surat pemberitahuan sejak kemarin, bahwa hari ini kami akan menjemput Dion. Tapi dari siang kami menghubungi Pak Dante, handphonenya selalu diluar jangkauan," terang petigas dinas sosial.

Dara terkejut mendengarnya karena Dante sama sekali tak mengatakan hal itu. Kemarin ia hanya mengatakan jika dinas sosial sudah mendapatkan orang tua untuk Dion tanpa memberitahu jika hari ini mereka akan membawa Dion.

"Dari mana saja kalian? Kami sudah menunggu sejak siang tadi," sambung pengacara.

"Kemarin kami mengajak Dion berkemah," jawab Dara.

"Berkemah?" sahut seorang wanita dengan dadanan super glamor, terlihat semua yang kenakannya merupakan barang-barang branded. "Apa kalian sudah gila mengajak anak sekecil ini berkemah? Bagaimana dengan angin, serangga dan hal lainnya yang dapat membahayakannya? Kalian memang tidak pantas jadi.orang tua."

Dante menggenggam tangan Dara saat wanita itu mengoceh. "Kami sudah persiapkan semuanya dengan matang, dan kami menjaganya dengannya baik..."

"Sudah-sudah..." petugas dinas sosial menengahi perdebatan mereka. "Pak Dante, Ibu Dara. Perkenalkan, mereka adalah Pak Albert dan Bu Cindy, orang tua angkat Dion yang baru."

Dante hanya mengangguk singkat, sementara Dara masih terlihat syok. Sedangkan Cindy mengibaskan rambutnya saat petugas menyebut namanya, dan suaminya nampak menaikan dagu.

"Kami minta malam ini kalian berdua mengemsi barang-barang Dion karen besok pagi orang tua angkat Dion yang baru akan membawa Dion," lanjut petugas Dinsos.

"Besok?" tanya Dara lebih terkejut lagi. "Apa tidak sebaiknya melakukan pendekatan dulu sebelum di Dion dibawa agar Dion bisa mengenal orang tua barunya." Ia mengelus punggung Dion yang tertidur di gendongan Dante dengan lembut.

"Tidak perlu," ucap Cindy. "Kami sudah menyiapkan pengasuh profesional," ia menunjuk seorang wanita di belakangnya. "Dan beragam fasilitas yang pasti membuat Dion bahagia tinggal bersama kami."

"Tapi..."

"Kami sudah lama menantikan calon buah hati, kami sudah belajar berbagai ilmu parenting jadi kalian tidak perlu khawatir. Kami jauh lebih baik dari kalian," ucap Albert terdengar begitu sombong.

Setelah mereka berbincang, mereka semua pamit kecuali sang pengacara. Ia memberitahu Dante dan Dara jika setelah Dion tinggal bersama orang tua barunya, mereka harus meninggalkan rumah Max, serta mengembalikan kunci mobil dan ATM, untuk selanjutnya di serahkan kepada Dion saat Dion cukup umur.

"Aku harap kali ini kalian kooperatif dan tidak membuat masalah seperti tadi," ucapnya, kemudian pamit.

Dara menatap Dante dengan penuh kecewa, karena pria itu tidak berterus terang padanya.

"Maafkan aku, Ra..." ucap Dante, sebetulnya ia tak ingin membuat Dara bersedih. "Aku hanya ingin membuat momen yang indah bersama Dion untuk terakhir kalinya."

Dara menagis dalam pelukan Dante.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
sokor kau pengacara oon itu memang pantas kamu dapatkan
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
dasar pengacara goblok bisa2 kamu teripu
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
kalian Memeng bukan jodohnya jadi terima saja yang sudah di tulis othor yaa
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
kok aku gedek ya sama nih pengacara apa jangan-jangan pengacara nya sudah dapat duit banyak jadi terus membela Albert
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
fixs ini dara hamil ya
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
jangan terus berpikir negatif sama Dara dan Dante Bu siap tau yang di sarankan mereka Bener Don tidak bahagia
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
menemani hidupku sampai mau memisahkan --> menemani hidupku sampai maut memisahkan
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Asalkan kalian mempermainkan pernikahan --> Asalkan kalian jangan mempermainkan pernikahan
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh bahkan Dante akan di buang ke segitiga bermuda jika tahu Dante akan menceraikan Dara padahal dia barusan saja mengambil mahkota Dara
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
ngakak boleh gak seeh saat denger kutukan yang akan diberikan Bobby pada Dante saat ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
oooooh yang barusan mendobrak itu Dante toooh
bukannya tadi Dante udah berangkat kerja yaaak...
lalu darimana Dante tahu jika kedua orang tuanya sedang berkunjung kerumahnya saat ini tuuuh🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh siapa itu yang sedang mendobrak pintu rumahnya Dara saat ini yaak 🤔🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
naah lhooo saat tahu tentang kehamilan Dara, Alice kok malah kayak orang terkena serangan jantung seeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
masuk akal juga tuh perihal Alice tanya alamat rumah Dara pada pegawainya
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
semoga aja kunjungan kedua orang tuanya Dante saat ini merupakan pertanda yang baik pada restu mereka terhadap keputusan Dante yang tak ingin bercerai dari Dara
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaga sabar napa Bobby....
saat ini Dara sedang shock aja dengan kedatangan kalian yang secara tiba-tiba gini
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
mungkin yang ada dalam ingatan Dion adalah orang-orang yang beneran tulus mencintai dan menyayangi dirinya
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh orang tua Dante datang mengunjungi mereka saat ini 🥺🥺🥺
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waah enak neeh kue lupis...
salah satu jajanan tradisional gak seeh itu 🤔🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaga banyak bener larang yang kamu berikan ini seeh Dante....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!