Aku Tidak Menyesal

Empat bulan berlalu Ayuna resmi menjadi seorang janda, hari ini dirinya dan Aditya pergi berjalan-jalan ke sebuah mall. Sebenarnya dirinya ia menikmati waktu bersama dengan Rere namun sahabatnya itu sedang pulang kampung jadi dirinya terpaksa ikut adiknya untuk menonton bioskop.

Mereka tidak hanya berdua, kekasihnya Aditya juga turut ikut. Ya, Ayuna hadir sebagai pengawal keduanya.

Sebelum memasuki gedung bioskop, ketiganya mengisi perut di salah satu restoran.

"Kalian pesan apa?" tawar Ayuna kepada Aditya dan kekasihnya.

"Hmm, aku ikut Kak Ayuna saja," kata Melissa, kekasih Aditya yang merupakan model.

"Memangnya selera kita sama?" tanya Ayuna.

Melissa tersenyum nyengir.

"Dia biasanya makan soto ayam atau gado-gado, Kak." Jawab Aditya memberitahu mengenai kekasihnya.

"Ya sudah, pesan saja. Biar aku yang traktir," kata Ayuna.

"Tidak usah, Kak. Harusnya Aditya yang bayar," ucap Melissa.

"Kali ini biar Kak Ayuna yang bayar. Uangku ditabung buat kita nikah," kata Aditya membuat kekasihnya dan Ayuna tersenyum.

Mereka lalu memesan makanan, saat pesanan sedang disiapkan Melissa pamit ke kamar mandi.

Disaat bersamaan, Rani dan Rista muncul. Keduanya memasuki restoran yang sama dengan Ayuna.

"Rista, tunggu!" Rani menarik lengan temannya yang matanya sedang mencari tempat duduk.

"Ada apa, Ran?" tanya Rista.

"Kamu lihat pria yang duduk di sana!" Rani menunjuk ke arah Aditya.

"Ya, memangnya kenapa?" tanya Rista lagi.

"Kamu tidak ingat wajahnya?" Rani balik bertanya.

Rista berusaha mengingat, beberapa detik kemudian ia menjawab, "Ya, aku ingat. Dia pria yang kita jumpai ditempat casting."

"Dia bersama mantan kakak iparku," kata Rani dengan nada kecewa.

"Masa, 'sih?" Rista tampak tidak percaya karena dirinya memang belum pernah bertemu dengan Ayuna.

"Wanita yang duduk disebelahnya mantan istri Kak Romi," kata Rani.

"Ya ampun, ternyata incaranmu lebih dulu kepincut mantan kakak ipar," ucap Rista geleng-geleng kepala karena tak habis pikir.

"Tapi, kenapa panitia bilang dia incaran juri?" tanya Rani.

"Incaran juri belum tentu dia menyukainya," jawab Rista.

"Benar juga, 'sih!"

"Sekarang kita jadi makan atau tidak?" tanya Rista.

"Kita pindah tempat!" jawab Rani.

"Kenapa pindah? Di sini makanannya lumayan enak dan banyak pria tampan dan kaya raya," ucap Rista sembari mengedarkan pandangannya memperhatikan para tamu yang memang dari kalangan atas.

"Aku malas ketemu dengan mantan ipar. Apalagi sekarang dia jual diri kepada orang kaya," ucap Rani dengan nada kesal.

"Yakin kita pindah?" tanya Rista memastikan.

"Iya," jawab Rani.

Keduanya pun keluar dari restoran.

-

Kediaman Orang Tuanya Romi....

Sepulangnya Rani dari mall, ia segera memberitahu informasi mengenai Ayuna kepada keluarganya yang kebetulan berkumpul di ruang televisi.

"Aku punya kabar baru tentang wanita miskin itu!" kata Rani penuh semangat.

"Memangnya kita tidak miskin?" cetus Mayang yang sedang menikmati keripik singkong pedas.

"Tapi, setidaknya kita masih punya harga diri," kata Rani.

"Ciih... bicara harga diri!" sinis Mayang.

"Kabar apa, Ran?" tanya Mida penasaran.

"Mantan Kak Romi ternyata jual diri," jawab Rani.

"Maksud kamu apa?" tanya Romi.

"Jangan menyebarkan gosip!" sahut Mayang melirik adiknya itu.

"Tadi 'kan aku ke mall, terus aku dan Rista masuk ke salah satu restoran. Aku melihat wanita itu dekat dengan pria muda dan kaya," kata Rani.

"Mungkin itu kekasihnya!" cetus Mayang.

"Tidak mungkin. Karena pria itu pemilik tempat aku dan Rista casting," kata Rani.

"Memangnya kenapa kalau dia orang kaya? Lagian Kak Ayuna juga janda," ujar Mayang.

"Dia merebut kekasihnya juri casting kami," kata Rani.

"Selama bukan suami orang, mengapa tidak?" sahut Mayang lagi.

"Tapi, itu 'kan sangat memalukan," ucap Rani.

"Iya, sangat memalukan," kata Mida setuju.

"Halah, cerita malu. Memangnya anaknya kesayangan Ibu tidak pernah berbuat malu apa," singgung Mayang.

"Maksudnya Kak Mayang apa?" Rani meninggikan suaranya.

"Beberapa hari lalu kamu jalan dengan Om-om di mall. Memangnya aku tidak tahu kelakuanmu diluar sana!" kata Mayang.

"Mayang, jaga bicaramu. Adikmu tidak mungkin seperti itu!" sentak Mida.

"Salahnya aku kemarin tidak merekam aksi Rani," ucap Mayang.

"Aku tidak seperti itu, Yah, Bu. Semua fitnah, Kak Mayang cuma iri saja," kata Rani.

"Ya sudah kalau kalian tidak percaya," ujar Mayang.

"Sudahlah, jangan cerita apapun mengenai Ayuna. Apa kalian tidak kasihan dengan Romi?" Anton menoleh ke arah putra pertamanya.

"Aku hanya memberitahu Kak Romi, kalau mantan istrinya itu ternyata tak sebaik pikiran kita selama ini," ucap Rani.