"harusnya kamu gak usah lahir ke dunia! mama nyesel lahirin anak iblis kayak kamu,"
satu tamparan mendarat di pipi mulus celin, ia tak bisa berhenti menangis karena mamanya selalu mengeluarkan kata kata pedih dari mulutnya.
"aku kan gak minta di lahirin ma," celin menangis memeluk kaki mamanya.
"hidup kamu gak bakalan bener kamu sama aja kayak kakak kamu cuma bisa jadi pelacur!!!" sentak mama celin sebelum pergi meninggalkan celin di pinggir jalan.
celin hanya duduk dan menangis di bawah guyuran hujan melihat mobil mamanya yang perlahan menjauhi dirinya.
selengkapnya>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 21
"celine, lo gak mau nikah?" tanya Daniel
Mereka berdua sedang berada di taman kota, makan ice cream dan melihat anak kecil yang berlarian kesana kemari. Mereka berdua benar benar seperti pasutri.
"mau lah, sama bima tapi. Gue gak mau nikah kalau gak sama dia," jawab celine yang langsung membuat Daniel kesal.
"eh dia aja gak cariin lo, ngapain masih ngarep sih," kesal daniel.
"yakan gue tetep pengennya sama dia dan, lo belum ngerasain aja makannya liat gue kayak bodoh banget. Lo belum ngerasain makannya lo bisa bilang gue bodoh,"
"ya ada yang lain, banyak kali yang mau sama lo,"
"lo mau?" tanya celine.
"mau lah," jawab daniel cepat.
"gue yang gak mau,"
"setan lo," kesal daniel melihat celine yang hanya cengengesan.
"dan gue seneng banget temenan sama lo, gue nyaman banget dan gue gak kepikiran ada rasa sama lo. Sorry tapi gue masih nunggu ayah anak ini," jelas celine sambil mengelus perut besarnya.
Daniel hanya bisa pasrah, namun ia juga tak akan meninggalkan celine begitu saja. Ada rasa kecewa di hatinya namun itu tak membuat daniel benci pada celine.
"dan mungkin gue bisa memulai kalau gak ada anak ini, tapi gue gak mau dia punya ayah baru. Gue pengen dia punya ayah yang emang ayahnya, lagian cinta gue masih buat bima,"
"gue tau lin, hampir 9 tahun gak mudah buat lo. semoga perjuangan lo ada hasilnya ya, gue kecewa sama lo," ucap daniel sambil mengelus perut celine.
"gue kecewa karena mungkin gue ketemu lo sangat amat telat dan gue kecewa karena cinta lo udah habis buat dia,"
"gue berharap sakit gue bikin lo bahagia sama dia, gue awalnya gak berharap sama ibu hamil kayak lo. Tapi gue kecewa sekarang, ternyata selama ini gue berharap sama lo,"
Celine hanya diam mendengarkan daniel, ia sudah menduganya karena daniel selalu memperlakukan dirinya sangat istimewa. Namun hatinya tak bisa bohong, ia tak mencintai daniel barang sedikit pun. Ia merasa nyaman karena ia menganggap daniel temannya.
"maafin gue ya lin,"
"enggak, lo gak salah. Gak ada yang salah sama perasaan lo, karena itu bukan kendali lo. Gue yang minta maaf karena gue gak bisa bales kebaikan lo. Lo udah korbanin waktu buat gue dan ternyata gue gak bisa kasih feedback buat lo,"
"lo boleh pergi dan, gue tau lo kecewa banget sama gue. Lo boleh tinggalin gue sendirian karena harusnya gitu dari awal," celine sebenarnya sedih mengatakan hal itu namun jika ia tidak mengatakan hal itu yang ada ia makin tak enak dengan daniel. Apalagi jika celine akan pulang ke Indonesia.
"gak, gue tetep disini buat lo. Jangan sungkan," jawab daniel.
"gue gak mau lo temenin gue, gak boleh ada yang temenin gue. Daniel gue pengen sendiri, lo bisa pergi. Makasih buat semuanya, tapi kalau lo gak ikhlas lo bisa kirim tagihannya ke gue,"
"lin gue ungkapain perasaan ini ke lo bukan buat jadi asing sama lo,"
"gue mau sendiri dan, sorry," celine berlalu pergi dari hadapan daniel.
Air matanya menetes mengiringi langkah kakinya, ia benar benar sedih. Ia takut kesepian, namun jika daniel terus bersamanya sama saja ia menyelingkuhi bima. Entah apa yang bima lakukan disana tapi ia tetap tak ingin mengkhianati bima.
"sorry dan...."
...****************...
"rahmat, ika," sapa retno yang membuat keduanya kaget karena sedang asik merumpi.
"eh bu retno, ada yang bisa di bantu?" tanya ika sopan.
"sengaja mampir, gimana celine masih pantau kafe kan? Takutnya dia lalai karena sibuk urusin anaknya,"
"aman buk, percaya deh mbak celine pasti gak akan lalai,"
"iya, kalian berdua jangan lupa makan loh," peringat retno.
"siap buk kalau itu gak lupa hehe," gurau rahmat.
"yaudah ibu pergi ya, mau jenguk bima,"
"mas bima udah pulang? Kirain masih dirawat,"
"bima rawat jalan, udah membaik kok. Syukur banget bima udah bisa gerakin badannya,"
"buk tapi misalnya mbak celine pulang, kira kira mbak celine bakal gimana ya? Liat mas bima gitu," tanya ika khawatir, takut saja jika sewaktu waktu celine pulang dan melihat bima yang lumpuh.
Bima memang masih tampan seperti sedia kala, bahkan belas jahitan sudah mulai memudar. Hanya saja kakinya yang lumpuh membuat ika khawatir celine tidak mau bersama bima.
"aku juga takut, tapi kalau celine gak mau. Bukan salah dia juga walaupun kasihan si bima, tapi mereka sama sama kasihan karena celine harus rawat anaknya sendiri sedangkan bima di tolak celine. Doain aja yang terbaik buat mereka,"
"buk, udah denger soal mas daniel?"
"temen celine itu? Sudah, celine udah bilang kok. Tapi celine bilang gak suka, celine masih berharap sama bima,"
"semoga mereka berdua cepet ketemu deh,"
"yaudah aku pergi dulu ya," pamit retno.
Retno dan winda kini makin dekat bahkan mereka berpura pura menjadi teman arisan agar bima tak curiga kenapa retno selalu datang menjenguknya.
"permisi," ucap retno di depan pintu.
Namun retno sedikit kaget karena yang membukakan pintu untuknya adalah bima.
"mama gak ada, tapi sebentar lagi pulang. Masuk dulu tante,"
"oh iya nak bima terimakasih,"
Retno duduk di ruang tamu sedangkan bima kembali ke ruang tengah, "nak bima mamanya pergi kemana?"
"kedepan sebentar katanya mau beli minyak goreng,"
"ini tante minum dulu," ucap bima sambil meletakkan segelas air. Ia sedikit kesusahan karena duduk di kursi roda.
"udah mendingan?" tanya retno khawatir, tiap bertemu bima dirinya langsung teringat akan celine.
"ohh sudah tante, bahkan bima udah bisa berdiri kok walaupun gak lama," jelas bima.
"bagus lah lumayan kalau begitu, pasti bisa jalan lagi. kamu masih jalan wo nya?"
"masih tante walaupun bima cuma bisa pantau lewat online," jelas bima.
"celine juga begitu sepertinya, anak kurang ajar," kesal retno di buat buat.
Retno mengaku jika dirinya putus hubungan dengan celine, ia bahkan sering menyayangkan kepergian celine di depan bima. Ia terlalu banyak bersandiwara untuk menutupi kecurigaan bima.
"celine gak ngabarin lagi tan?"
"enggak, celine blokir mama. hubungan mama sama celine mulai renggang semenjak celine putus sama devan,"
"kenapa celine di jodohin?" tanya bima penasaran.
"karena celine itu anaknya sangat sepesial, kamu tau sendiri kan kelakuannya yang kurang ajar itu. Dia selalu galauin kamu, mama sampai jengkel dengernya tiap hari. Jadi mama jodohin biar celine berhenti,"
"untungnya udah putus,"
"mama juga gak nyangka devan begitu, ngeri kalau inget inget jadi jijik,"
"tante, tante gak bohong kan tentang celine sekarang?"