NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan

Wanita Pilihan

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Tamat
Popularitas:884.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aylop

Aura Karina mendadak janda di malam pertama pernikahannya. Suami yang baru menikahinya beberapa jam yang lalu, memutuskan untuk menceraikan dirinya tepat di malam itu juga.

"Aku itu janda!" Tegas Aura akan status yang disandangnya saat ini.

"Iya, kamu memang janda. Janda menggemaskan." Ucap seorang pria dengan senyum melebar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aylop, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 - Nakal

Sepanjang perjalanan pulang, Bara terus mengumbar senyuman. Bayangan wajah Aura terus memenuhi kepalanya. Wajah yang cantik dan tampak menggemaskan baginya.

Aura berbeda dari wanita lainnya. Bedanya karena wanita itu dapat mendebarkan hatinya. Bahkan debaran itu masih terasa sampai sekarang.

Bara kini telah sampai rumah, ia berjalan menuju kamarnya. Suara siulan dan senandung jelas terdengar.

Papa dan Mama yang sedang duduk bersama menonton tv, melihat ke arah anaknya. Yang terlihat berbeda dari biasanya.

"Bara kenapa, Pa?" tanya Mama merasa aneh. Bara tidak pernah masuk rumah sambil bersenandung seperti itu.

"Kesambet kali, Ma!" Jawab Papa secara gamblang.

Mama yang kesal mencubit perut suaminya. Seenaknya mengatakan Bara kesambet.

"Jangan bicara sembarangan, Pa!" Mama jadi sedikit kesal.

"Kalau nggak kesambet, mungkin si Bara lagi falling in love!" jawab Papa mengatakan kemungkinan yang lain. Ia mengelus perutnya yang dijapit wanita paling kejam di rumah ini.

Mama nampak berpikir. "Bara jatuh cinta sama siapa?"

"Kok tanya papa? tanya Bara lah, Ma!" Papa menggeleng. Ia tidak tahu malah ditanya.

"Atau mungkin Bara dapat proyek baru atau proyeknya sudah selesai!" Papa mengatakan kemungkinan yang lain.

Mama mengangguk, setuju dengan tebakan suaminya yang itu. Bara tidak mungkin sedang jatuh cinta, palingan senang karena pekerjaan. Ya, karena keseharian putranya berkutat dengan pekerjaan.

"Pa, Besok malam bilang sama Bara, kita mau makan di luar! Terus nanti di sana, Bara akan kita temukan dengan anak temannya Mama. Bagaimana menurut Papa?" tanya Mama akan rencananya itu. Menjadikan alasan makan malam untuk perjodohan.

"Nanti ditinggalnya anak temannya Mama itu!" Papa sedikit khawatir. Saat Bara sampai sana dan tidak bertemu mereka, malah bertemu dengan wanita yang akan dijodohkan. Putranya malah langsung pergi begitu saja meninggalkan wanita itu.

Papa sudah membayangkan itu. Bara meninggalkan wanita yang akan dijodohkan itu begitu saja, bukankah itu sangat kejam. Tapi ada kemungkinan putranya melakukan itu.

"Tidak mungkin!" sanggah Mama. Bara tidak mungkin sekejam itu. Walaupun nanti Bara tidak suka, pasti akan duduk dan berbasa basi sejenak.

Tapi sebenarnya Mama berharap lebih. Bara akan menyukai anak temannya itu.

"Pokoknya Papa bilang sama Bara, besok malam kita makan bersama di luar! Biar dia besok tidak nginap di rumah Robi!" Mama memberi titah pada suaminya.

"Baik, ndoro!" Papa dengan terpaksa menurut. Terserah istrinya lah, ia sudah mengingatkan.

\=\=\=\=\=\=\=\=

Bara keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri. Ia menyisir rambutnya sejenak, lalu meraih ponsel. Tadi sudah janji pada Aura akan menghubunginya. Sebagai pria sejati, ia harus menepati ucapannya.

'Astaga, lowbet pula!' runtuk Bara jadi kesal. Di saat penting begini, ponselnya malah habis daya. Semalam ia lupa mengchargernya.

Sambil menunggu ponsel di charger, Bara berbaring di tempat tidur. Ia akan tidur setengah jam, pasti baterai ponselnya sudah lumayan terisi. Waktu juga masih pukul 7 malam. Hampir-hampir jam 8 tidak apalah menelepon wanita yang baru ditemuinya tadi sore.

Bara menguap lalu memejamkan matanya. Tak lama suara dengkuran pun terdengar.

"Aura!" ucap Bara saat melihat seorang wanita berdiri di depan jendela. Melihat pemandangan di luar. Hari ini hujan turun dengan derasnya.

Wanita itu membalikkan badan, lalu tersenyum manis padanya.

Deg... Deg... Senyuman Aura membuat hati Bara berdebar.

Bukan hanya berdebar saja, Bara merasakan tubuhnya mulai panas. Hujan turun, seharusnya udara terasa dingin. Tapi udara di kamarnya ini malah sebaliknya.

Aura memakai pakaian kurang bahan yang membuat mata Bara menjadi menjelajah. Tubuh itu begitu putih, mulus dan sangat seksi pastinya.

"Ke-kenapa kamu bisa ada di kamarku?" tanya Bara penasaran. Dari mana wanita itu masuk, mengingat mereka baru bertemu. Ia juga ingat tadi mengantar Aura pulang, bukan membawa ke kamarnya.

"Ini kan kamarku juga!"

"Ka-kamarmu?" Bara tampak bingung melihat sekelilingnya. Ini kamarnya, tapi kenapa Aura bilang ini kamarnya juga.

"Apa istrimu tidak boleh ada di kamarmu?" tanya Aura.

"Is-istri?" Bara kaget mendengar perkataan Aura. Mengatakan istri, kapan mereka menikah? Kapan? Kapan?

"Iya, suamiku!" jawab Aura yang membuat Bara sesak. Wanita cantik itu memanggilnya suamiku.

Mata Bara terbelalak saat dengan sengaja Aura menaikkan roknya. Memperlihatkan sedikit segitiga berwarna pink. Pria itu makin sesak nafas jadinya.

"Ke-kenapa kamu berpakaian seperti itu? Apa tidak kedinginan?" tanya Bara gugup, ia mengalihkan pandangannya. Berdua dengan wanita cantik yang berpakaian seperti itu, membuat jiwa kelakiannya mulai bangkit. Rasanya ingin menerkamnya saja. Aura sangat meresahkan sekali.

"Apa lagi? Untuk menggodamu!" ucap Aura sambil mengkedipkan sebelah matanya. Wanita itu tampak nakal saat ini.

"Astaga, Aura!!!" ucap Bara kaget mendengar jawaban wanita itu. Memancing nalurinya saja.

Aura berjalan ke arah Bara. Maju dan semakin maju. Dan Bara pun berjalan mundur.

"Aura, jangan mendekat!" Bara mencoba menahan langkah Aura yang kian mendekatinya. Wanita itu tidak boleh memancingnya, karena ia sudah pasti akan terpancing.

Walau Aura bilang dia suaminya. Tapi Bara ingat, mereka belum menikah dan baru sekali bertemu.

"Aku butuh kehangatanmu, suamiku!" dengan nada manja Aura berkata.

"Astaga! Aura sadarlah!" ucap Bara yang tidak habis pikir. Wanita itu ternyata sangat nakal.

Aura menggigit bibir bawahnya terus maju melangkah. Akan menempel pada pria itu.

Dan Bara makin memundurkan langkahnya. Mencoba untuk menghindar terlebih dahulu, tapi jika sudah tidak bisa menghindar lagi. Ya sudahlah, pasrah jalan terbaik.

Maju, maju, maju dan mundur, mundur, mundur. Dan...

Bruk...

"Aduh!" Bara memegangi pinggangnya. Ia jatuh dari tempat tidurnya.

Bara mendudukkan diri di lantai, sambil melihat sekelilingnya. Mencari Aura.

"Astaga! Itu cuma mimpi!" runtuk Bara kesal. Ia bermimpi tentang Aura. Bermimpi digoda wanita itu.

Bara melihat jam dinding, sudah pukul 10 malam. Ia pun perlahan bangkit dan menuju kamar mandi. Mencuci muka sejenak lalu akan menelepon Aura.

Niatnya tadi tidur cuma sebentar, malah ketiduran. Gara-gara menunggu ponselnya dicharger. Dan ia malah bermimpi hal seperti itu.

Bagaimana jika tadi mimpinya terus berlanjut. Apa ia dan Aura akan menyatu? Bara tersenyum tipis, sedikit menyayangkan tidak berlanjut.

"Astaga! Otakmu Bara!" runtuk Bara kesal. Malah kini otaknya memikirkan hal seperti itu.

Bara mencuci muka dan juga kepalanya. Agar pikiran tentang mimpi tadi terhempas.

Setelah keluar dari kamar mandi, Bara meraih ponselnya. Saat akan menelepon ia tampak berpikir sejenak.

Hari sudah pukul 10 malam. Menelepon di jam segini apa tidak masalah. Takutnya mengganggu dan Aura sudah tidur.

Tapi, Bara ingat akan janjinya. Jadi ia harus tetap menghubunginya sekarang juga, sebelum berganti hari. Jika tidak diangkat, pasti akan tertera di riwayat panggilannya. Jadi, ia tidak mengingkari janjinya.

Bara pun menekan gambar gagang telepon di ponselnya, lalu diarahkan ke telinganya.

"Ha-Halo..." Jawab wanita itu dari seberang sana.

Hati Bara terasa adem mendengar suara wanita itu. Suaranya menenangkan.

"Lagi apa, sayang?" tanya Bara tanpa sadar.

"Sa-sayang?"

.

.

.

1
Rismawati Damhoeri
ih, nggak malu apa?, bontot udah 2, mau ngejar mantan yg masih bujangan?
Zeezb
agak seram
Yati Syahira
baaarraa lgi konyol buncin akut
Yati Syahira
kurang ajar tdk ada aqlaq baru nikah ijab kabul malamnya lho cerai sadis dan kejam ,perlu si buang bara yang terbaik
Yati Syahira
pingin nabok ama evan jgn mau aura sama bara ,sdh dicampakan terhinakan oleh evan
Yati Syahira
bara gaes trus
Yati Syahira
lnjt berjodoh sama bara
Yati Syahira
kejam sekali evaan
Sri Widiyarti
ga ngaca 🤦🤦🤦
Puji Astuti
dunia halu emang menyenangkan ya gaess 🤣🤣di dunia nyata ada gak ya CEO perusahaan yang nikah sama orang biasa yg bahkan rumahny pun punyanya cuma kursi plastik😅
Tri Nindiyah: di dunia nyata tdk ada,orang kaya nikahnya sm orang kaya
total 1 replies
watie nugroho
lanjuttt
Jetty Eva
gimana klo ktm Evan ya..?? mantan istri jd incaran sahabatku😁😁😁
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Eno Pahlevi
ini udahan thor???
beneran ngga ada lanjutannya???/Cry//Sob/
Putusri Martini
Luar biasa
Reni Ajja Dech
PD amat lo
siti fatimah
Luar biasa
like
Kecewa
like
Buruk
Heny
Klau bisa pas hari H evan nya diungsikan biar gk bkn rusuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!