NovelToon NovelToon
Alhan & Tasya

Alhan & Tasya

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa / Cintapertama / Cinta Murni / Berbaikan / Tamat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: egi Santomi

Kisah romantis Ahmad alhan rizkiandi dan Tasya claudia ardana. Kedua orang yang saat masih sama sekali tidak pernah berbicara satu sama lain dan tidak saling mengenali satu sama lain, namun mereka berdua di pertemukan saat sama sama di pertemukan saat masing masing sedang bekerja di Jakarta.

Mereka melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan, walaupun banyak masalah yang mereka hadapi,saat menjadi suami istri cinta mereka tetap romantis dan tidak ada penghianatan sama sekali.

akankah cerita mereka akan selalu romantis?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon egi Santomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DEKAT

HAPPY READING

.......

.......

.......

.......

.......

.......

...♥️♥️♥️♥️♥️♥️...

Beberapa bulan kemudian, kini Tasya sudah hampir sebulan kuliah di universitas tempatnya menuntut ilmu.Dia begitu bahagia keinginannya bisa tercapai sekarang.

Pagi ini Alhan mengantar istrinya ke kampus,dengan begitu santai dia mengendarai motor itu,Tasya memeluk suaminya itu dengan perasaan yang begitu bahagia dia bangga memiliki suami seperti Alhan yang selalu mendukung dia dalam melakukan sesuatu.

"Gimana kuliahnya Dek?"

"Aman Mas," ucapnya dengan tersenyum.

"Pasti banyak pria pria tampan ya di sana?"

Tasya bingung dengan pemikiran suaminya itu."Kok ngomong gitu sih Mas, kamu takut aku selingkuh ya?"

"Gak juga, cuma nanya doang dan aku juga percaya kok kalau kamu gak akan selingkuh," ucapnya dengan tersenyum.

"Ih romantis banget deh." Tasya memeluk suaminya.

Beberapa saat setelah itu mereka pun sampai di kampus, Tasya pun turun dari motor Alhan."Mas habis ini kamu mau kemana?" tanyanya.

"Ya kerja lah cari uang," ucapnya dengan tersenyum.

"Oh yaudah." Tasya kemudian berjabat tangan dan mencium tangan suaminya.

Kemudian Tasya melambaikan tangan ke arah suaminya."Hati hati Sayang."

Alhan membalasnya."Iya Sayang." Kemudian dia langsung menjalankan motornya meninggalkan kampus tempat Tasya kuliah.

Setelah Alhan pergi, Tasya pun langsung masuk ke pusat kampus, namun baru saja masuk, tiba tiba dari belakang ada yang memanggil namanya,dia pun menoleh ke belakang, gadis cantik dengan rambut panjang berwarna hitam pekat yang di biarkan begitu saja tanpa di ikat, wajahnya begitu cantik,kemeja merah dan celana jeans berwarna biru menambah kecantikannya tersendiri, ternyata gadis itu adalah Divia teman kuliahnya yang dia kenal sejak awal masuk  kuliah. Tasya sangat akrab dengan Divia, pada saat di kampus mereka selalu bersama, bahkan sekarang mereka menjadi sahabat dekat.

Divia menghampiri Tasya."Cie Tasya." Divia tersenyum ke Tasya.

"Lo apa apaan sih Div?" Tasya tersenyum.

Divia mencubit pipi sahabatnya, "Sekarang udah punya pacar ya" ucapnya.

"Dia bukan pacar gua Div." Tasya tersenyum.

"Terus dia apa lo kalau gitu?" tanyanya dengan penasaran."Gak mungkin deh kalau Kakak Lo, wajahnya aja kelihatan seumuran sama lo, tapi kok lo cium tangannya ya," ucapnya dengan bingung dan terus berfikir.

"Coba tebak, dia siapa gua?" ucapnya dengan tersenyum.

"Fiks itu kakak sepupu lo kan?" tekanya dengan yakin.

"Sok tau lo anjir," ucapnya dengan tersenyum.

"Terus siapa lo anjir?" tanyanya.

"Sebenarnya gua mau kasih tau hal ini sama lo, tapi gua selalu lupa Div," ucapnya dengan tersenyum.

"Emang dia siapa loh sih?jadi penasaran gua." Divia tersenyum.

"Mau tau aja, atau mau tau banget nih."Tasya mencubit pipi sahabatnya itu dengan tersenyum.

"Mau tau banget dong." Divia tersenyum.

"Jadi dia itu." Baru saja mau menjawab tiba tiba ada seorang pria yang memanggil Divia.

Sehingga Divia geram dan menatap ke pria itu dengan tatapan tajam."Apa sih lo?ganggu aja."

"Di panggil gitu aja Divia, marah marah," ucapnya.

"Lo manggilnya gak pas anjir," ucapnya dengan geram.

"Iya deh, gua nyesel manggil Lo Divia mending juga tadi manggil Tasya." Pria itu menoleh ke Tasya yang ada di samping Divia."Iya kan tasya."

Tasya tersenyum."Iya Ardo,"balasnya.

"Tasya aja biasa aja, kalau lo marah marah."

"Terserah gua lah, lagi pula Tasya sama gua beda ya,"ucapnya.

"Lucu banget deh kalau lagi marah," ucapnya dengan tersenyum.

"Lo pergi aja deh dari sini, ganggu aja perempuan mau bicara," ucapnya dengan nada tinggi

"Iya deh iya," ucapnya dengan tersenyum.

Setelah itu pria yang bernama Ardo itu pun langsung pergi dari mereka dan masuk ke kampus,Ardo adalah teman sekelas Tasya dan juga Divia. Ketika Ardo telah jauh Tasya melanjutkan bicaranya yang sempat terpotong.

"Jadi dia itu-." baru saja melanjutkan bicaranya tiba tiba ada suara wanita yang memanggil mereka sehingga bicara Tasya pun terpotong.

Gadis cantik berkacamata, dengan rambut yang di ikat ke belakang dan kemeja kotak kotak berwarna merah yang membuatnya makin terlihat cantik menghampiri mereka berdua .Dia adalah Febi teman sekelas Tasya sama halnya dengan Divia.

"Lo ganggu aja sih Feb," ucap Divia.

"Cuma manggil doang masa ganggu." Febi tersenyum.

"Tasya tadi mau jawab sesuatu tapi dari tadi di potong aja." Divia tersenyum.

"Ya maaf kalau gitu," ucapnya dengan tersenyum.

"Enak aja aja maaf maaf."Divia geram.

"Terus gua harus gimana sih Div?" Febi tersenyum.

"Udah udah kalian." Tasya tersenyum.

"Ayo lanjutin Sya,gua juga mau dengerin nih," ucap Febi yang ikut penasaran.

"Jadi dia itu, suami gua," jawabnya.

Mendengar ucapan Tasya,Febi dan Divia pun kaget."Suami?."

"Iya."Tasya mengangguk.

"Baru tau gua, kalau Ardo suami lo."

"Bukan Ardo anjir," ucap Tasya.

"Terus siapa?"

"Yah suaminya lah anjir, gitu pakai nanya."

"Gua kan cuma nanya Div."

"Tapi gua gak nyangka ya, sahabat gua udah gak perawan lagi," ucapnya dengan tersenyum.

"Padahal kita seumuran lo Sya,lo udah nikah duluan ternyata," ucapnya dengan tersenyum.

"Kalian kaget gak?"

"Kaget banget anjir," jawabnya.

"Gua juga kaget banget Sya," saut Febi.

"Maaf ya baru bisa kasih tau sekarang," Tasya tersenyum.

"Iya Sya," ucapnya dengan tersenyum.

"Gua mau ikutin Tasya aja habis ini," saut Febi.

"Emang ada yang mau sama lo?" ledek Divia dengan tersenyum.

"Ada dong,gua cantik gini masa gak ada yang mau?" Febi mengelus rambutnya yang terikat.

"Perasaan lo aja kali Feb," ucap Divia.

"Lihat aja nanti." Febi tersenyum.

"Yaudah ayo masuk sekarang!" ajak Tasya.

"Ayo."

...EGSATO...

Di waktu yang sama dan tempat yang berbeda, Leo sedang duduk bersama Ferri dengan santai di kursi duduk yang ada di kampus.

"Bro, gimana hubungan lo sama Divia udah baikkan?" tanya Ferri.

"Makin buruk,sejak kejadian itu dia gak mau bicara lagi sama gua."

"Coba aja kali lo kasih sesuatu gitu ke dia."

"Tak semudah itu Ferri, lo kira mudah ngasih apa apa ke dia," ucapnya, "Padahal waktu itu cuma salah paham doang," lanjutnya.

"Emang kenapa sih?."

"Gua jalan sama temen gua si Farin  ke restoran waktu itu, tapi Divia ngelihat dan dia salah paham."

"Lo sih, lagi pula kenapa mau aja di ajak sama Farin?" tanyanya.

"Gua gak enak mau nolak Fer."

"Lo masih cinta kan sama Divia?"

"Iya, masih banget.Tapi kelihatanya gak mungkin deh."

"Cari cewek lain aja bro," sarannya.

"Gua belum berfikir ke situ sih, waktu beberapa bulan bersama Divia,gua belum bisa ngelupain Fer," ucapnya.

"Kan sekarang Lo,udah jadi mantannya, lo berhak cari cewek lagi," ucapnya.

"Tapi gua udah mencoba jelasin semua ke dia,tapi dia gak mau dengerin gua."

"Berarti tandanya dia udah gak suka sama lo ,tapi Lo masih gamon," ucapnya.

Leo hanya terdiam dan menyesali kejadian pada waktu itu,tapi dia juga gak bisa menolak ajakan Farin waktu itu.Karena dia dan Farin telah berteman sejak masih kecil, tak pantas rasanya jika dia melupakan sahabatnya.Kemudian setelah itu Febi,Tasya dan Divia berjalan menuju ke kelas melewati Leo dan Ferri begitu saja.Tapi tatapan Leo tertuju ke Tasya,Tasya yang melihatnya pun tersenyum ke Leo.

Hati Leo pun berdebar,Leo pun ikut tersenyum,namun Leo kecewa dengan ekspresi Divia yang terlihat cuek sekali dengannya saat ini,padahal dulu Divia adalah cewek yang selalu mendukungnya di segala sesuatu yang dia lakukan, dia ingat perkataan Divia,yang tak ingin berpisah dengannya dulu.Namun nasi telah menjadi bubur,karena sebuah kesalah pahaman hubungan mereka menjadi buruk dan mungkin tidak akan bisa membaik.

Ketika Leo mengirimkan pesan kepadanya,dia tidak pernah membalasnya, tapi begitu Divia tetap menyimpan nomer handphonenya walau tidak berguna.Sesakit hati itu kah Divina dengan Leo?

"Bro, Lo coba deketin wanita hijab itu aja deh dari pada lo terus berharap balikan sama Divia," ucapnya."Lo kan ganteng, kaya juga gak mungkin kan kalau gak ada cewek lagi yang suka sama lo."

"Iya juga ya Fer," ucapnya dengan tersenyum.

"Gua juga deketin cewek loh."

"Siapa?" tanyanya dengan penasaran.

"Mau tau aja nih," ucapnya dengan tersenyum.

"Iya dong," ucapnya.

"Febi temen mantan lo," ucapnya dengan tersenyum.

"Hah Febi?" ucapnya dengan kaget.

"Iya Febi," ucapnya dengan tersenyum.

"Udah pacaran tapi?" tanyanya dengan tersenyum.

"Belum sih,tapi udah sering jalan sama dia,"ucapnya dengan tersenyum.

"Oh gitu, kirain udah jadian," ucapnya.

"Bentar lagi juga gua jadian," ucapnya dengan tersenyum.

"Yakin banget, kalau dia pilih yang lain gimana?"

"Gak bakalan kan dia dekat cuma sama gua," ucapnya dengan tersenyum.

"Kalau dia nganggep Lo sebagai teman doang gimana lo?" ucapnya dengan tersenyum.

"Kok lo gitu,dukung aja kali temennya,"ucapnya.

"Iya deh iya gua dukung, tapi ya gua bantuin kali deketin wanita berhijab itu," ucapnya dengan tersenyum.

"Lo suka sama dia ya?" ledeknya dengan tersenyum.

"Gak,cuma coba dekat aja dulu siapa tau cocok kan?" Leo tersenyum.

"Tapi Lo harus lupain Divia," ucapnya dengan tersenyum.

"Ngelupain Divia keknya sulit sih,lagi pula kebersamaan gua dengannya selalu ada di pikiran," ucapnya. "Rasanya gua gak percaya udah putus dengannya, dia wanita yang baik tulus walau minusnya cerewet doang sih, tapi kadang cerewetnya karena   nasehatin gua,"ucapnya dengan tersenyum.

"Lo sih bodoh banget." Ferri tersenyum."Tapi sekarang si Farin udah punya pacar?" tanyanya.

"Udah sih," balasnya.

"Lo gak sekalian ajak jalan juga dia." Ferri tersenyum.

"Gak usah,  kalau dia ngejak baru gua mau," ucapnya dengan tersenyum.

"Jangan jangan itu rencana dia mau misahin lo sama Divia?" ucapnya.

"Gak deh keknya, gua kenal dia udah sejak lama apalagi gua kenal sifat dia, dia sering banget jalan sama gua dulu, sebelum gua kenal sama Divia,"

jelas Leo.

"Atau gak sih, bisa aja dia musuhnya Divia, terus dia gak ingin lo berdua sama Divia," ucapnya dengan tersenyum.

"Bisa aja sih? tapi gua berharap itu cuma kebetulan aja."

"Tapi terserah lo deh." Ferri tersenyum."Tapi lo jadi gak Deket sama tuh cewek berhijab?"

"Iya dong, kapan lagi gak sih dapat cewek berhijab?"

"Tapi ngomong ngomong  kalau gua lihat lihat nih, ternyata cantikan dia ya sama Divia."

"Iya emang," ucapnya dengan tersenyum."Tapi Divia masih tetap tinggal di hati gua," lanjutnya.

"Iya deh iya." Ferri tersenyum.

...♥️♥️♥️♥️♥️...

...LANJUT GESS!!!...

...

...

1
Anya Nya Niaa
Lanjut kak ☺
mampir jg di krya q
delete or enter
makasih
egsato: iya kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!