Bukan Istri Yang Dinginkan
"Ayo kita bercerai".
Suara lantang dan dingin itu menggema didalam kamar pengantin itu. Alvian Pratama Atmaja memberikan surat perjanjian untuk bercerai pada wanita yang baru saja ia nikahi tadi pagi.
"Ayo kita bercerai setelah enam bulan pernikahan ini." Ucapnya sekali lagi membuat wanita yang status nya sebagai istrinya itu merasa hancur. Baru saja ia menikah tapi pernikahannya akan berakhir secepat itu.
"Kenapa mas? Kenapa mas menikahiku jika hanya pernikahan ini akan berakhir dengan perceraian?". Nafisa Adelia putri memberanikan diri untuk bertanya pada Alvian.
"Saya menikahimu karena kakek yang meminta. Jadi ya saya turuti."
Sakit.itulah yang dirasakan Nafisah saat ini.Mereka memang menikah karena dijodohkan oleh kakek mereka berdua.Tapi bagi Nafisah menikah bukanlah permainan.Saat kata qobiltu terucap maka Nafisah adalah seorang istri yang akan mengabdi pada suaminya.dan menerima pernikahan itu dengan killahitaala.
"Baik. Saya setuju jika mas mau menceraikan ku. Tapi dengan syarat." Nafisah dengan berani menatap Alvian dibalik cadar nya itu.
"Syarat? Kamu berani mengajukan syarat pada Alvian Pratama Atmaja?" tanya nya dengan mencebikkan bibirnya. Katakan. Apa yang kau inginkan?Uang? Tenang saja, karena setelah kita bercerai saya akan memberikan kamu kompensasi."
nyess...Hati Nafisah menyusut. Segitu rendahnya ia Dimata Alvian.
"Saya ingin selama kita masih suami istri, izinkan saya melaksanakan tugas saya melayani anda sebagai suami saya." Ucap nya dengan berani.
"Hahahaha....." Alvian tertawa terbahak mendengar permintaan Nafisah.Seketika wajahnya kembali dingin dan datar menatap Nafisah.
"Sebegitu inginnya kamu disentuh oleh ku?. Dasar murahan."
"Maaf. saya hanya akan melaksanakan tugas saya melayani anda sebagai suami saya secara lahir saja, bukan batin. Dan sebaiknya kita juga tidak tinggal sekamar."
"Berani sekali wanita ini menolak ku. dia fikir dia siapa?" Kesalnya dalam hati karena Nafisah yang minta pisah kamar, memang dia berniat untuk tidak sekamar dengan Nafisah. Tapi dia tidak menyangka jika Nafisah yang meminta nya terlebih dahulu.
"Baik.saya akan izinkan kamu menjalankan peran mu sebagai istri dari Alvian Pratama Atmaja selama beberapa bulan.Dan kamu akan tinggal dikamar sebelah." Alvian memberitahu kamar yang akan ditempati oleh Nafisah.
Satu bulan yang lalu.
Alvian diperintahkan datang kerumah sakit tempat kakeknya dirawat.
"Kakek. bagaimana keadaan kakek?" Tanya Alvian khawatir pada sang kakek. Alvian sangat menyayangi kakeknya. Dari kecil ia tinggal bersama orangtua dan kakeknya. Dia sangat dimanja oleh sang kakek Sutomo Atmaja.Apa yang Alvian minta dan inginkan pasti akan diberikan oleh sang kakek. Kadang orangtua Alvian kesal melihat kakek sutomo selalu menuruti keinginan Alvian.
"Sepertinya umur kakek tidak akan lama Al." ucap kakek lirih dan terbatuk.
"Kakek jangan bicara seperti itu. Kakek pasti sembuh."
"Kakek sudah tua Al. Dan kematian itu pasti akan menghampiri kakek."
"Kek.Sudah. Jangan bicara yang tidak tidak.Kakek pasti sembuh oke." Alvian menguatkan. Sebenarnya ia juga takut. Takut jika harus kehilangan sang kakek.Namun ia menepis ketakutan itu dengan berfikiran positif.
"Kakek ingin minta sesuatu sama kamu Al. Kakek harap kamu mau menuruti keinginan kakek kali ini."
Alvian memegang tangan kakek dan menciumnya."Apa yang kakek inginkan? Al pasti akan turuti."
"Kamu tidak bohong kan Al?" Tanya kakek meminta kepastian.Alvian mengangguk pasti.
"Ia kek.Al janji."
Senyum merekah terbit dibibir tua sang kakek.
"Kakek ingin kamu menikahi cucu dari sahabat kakek Al."
duar....
Alvian sangat terkejut mendengar permintaan sang kakek. Dia mencintai gadis lain.Bagaimana bisa ia menikahi wanita yang tidak ia cintai.
"Kek. Mengapa harus dijodohkan. Kakek tenang saja.Al punya wanita pilihan Al kok kek. Jadi Alvian bisa membawa nya sebagai cucu menantu kakek." Alvian menolak secara halus dengan mengatakan kalau dia sudah mempunyai pilihan sendiri.Alvian menaruh hati pada adik sahabatnya sekaligus asisten pribadinya.Ia berharap agar bisa mempersunting gadis pilihannya.
"Al.Kakek mu dulu sudah berjanji dengan sahabatnya untuk menjodohkan anak anaknya. Tapi karena anak kakekmu dan sahabat kakek juga sama sama laki laki,maka mereka memutuskan jika cucu cucu mereka nanti yang akan dijodohkan." Papa Mahendra menimpali. Mahendara Atmaja adalah putra semata wayang dari kakek Sutomo Atmaja sekaligus ayah dari Alvian pratama Atmaja.
Alvian mengusap wajahnya kasar. Ia bingung harus berbuat apa. Satu sisi ia mencintai wanita lain dan satu sisi ia sangat menyayangi kakeknya dan tidak mau melukainya. Ia menatap kembali wajah kakek yang pucat dengan tubuhnya yang lemah.
"Baiklah kek. Al bersedia menikah dengan gadis pilihan kakek." Ucap nya terpaksa. Ia tidak punya pilihan lain selain mengabulkan keinginan kakeknya. Ia sudah berjanji akan mengabulkan apa saja yang akan kakeknya pinta. Sebagai pria sejati ia tidak akan mengingkari janji yang ia ucapkan.
"Serius Al? Kamu bersedia?". Tanya kakek. Raut wajahnya begitu bahagia kala Alvian mau menerima perjodohan ini.
"Iya kek. Al bersedia.Bukankah Al sudah berjanji akan menuruti permintaan kakek." Ucapnya mengangguk.
"Alhamdulillah" ucap kakek dan papa Mahendra kompak.
"Tapi Al gak janji akan menerimanya sebagai istri Al seutuhnya kek.karena Al akan menerima wanita yang benar benar Al cinta." Gumam nya dalam hati.
.
Bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak ya bestie🥰
like, coment dan vote nya ya. Oh ya hadiah juga jangan lupa😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
rama
typo thor
2024-03-16
2
itanungcik
ditunggu kebucinan alvian..
2024-03-09
0
Juan Sastra
biarin nafisah al bersikap sesuka hatinya,, nanti juga dia bucin sendiri dan tepat saat itu kamu menanda tangani surat perjanjian perceraian kalian DAN alvian akan guling guling sembari nangis minta balikan lagi..Seperti kisah yg sampai sekarang melekat di hati , yg berjudul " di balik cadar aisyah "..sangat sangat menyentuh
2024-01-13
0