NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN LUAR BIASA

PERNIKAHAN LUAR BIASA

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:174.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tris rahmawati

Nadilla menjadi tamu undangan di pesta Pernikahan atasan nya seketika malahan berubah menjadi pesta pernikahan nya sendiri,

Semua berjalan dengan sangat indah.
hingga seketika rotasi kehidupan nya mulai berubah, perpisahan membuat kedua nya belajar dari kesalahan.

Hingga pada suatu kesempatan mereka di pertemukan lagi, akan kah mereka bersama lagi....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tris rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.21 Kemarahan Dimas

Pagi ini tidak ada yang berbeda Nadilla Keluar dari kamar nya mengayunkan langkahnya ke arah dapur untuk mengambil minuman, mengedarkan netranya ke sekeliling ruangan namun sama sekali tidak terlihat mertua nya di sana."Oh, mungkin Mama masih tidur" fikir nya.

Nadilla membawa sepotong sandwich yang sudah di siapkan para pembanti di meja makan dan Kembali lagi ke Kamar nya,

"Malas juga sarapan di meja makan sendirian" ucap nya lagi perlahan melangkah kembali masuk ke kamar nya.

Nadilla memutuskan untuk duduk di Sofa di dalam kamar menikmati sarapan dengan menatap pada layat televisi yang di nyalakan nya.

Zrzrzrzrrzzz..

Sebuah pesan masuk yang dari nomor yg tidak dia simpan.

(No Name)

Apa kamu kehilangan sebuah Anting?"

Baca Nadilla pada pesan yang baru masuk itu, Nadilla pun Reflek langsung memegang daun telinga nya, "Anting ku, iya Anting ku mana?"panik nya kemudiaml.

"Siapa yg mengirim pesan?" fikir nya, atau Anting terjatuh di Yayasan?" tanya nya pada diri nya sendiri.

Nadilla tidak menimang ia pun langsung mendial nomor itu."Hallo dengan siapa ini" tanya nya.

"Nad ini aku Steven" jawab orang di telepon itu

"Ka-ka-mu Stev? Anting saya hilang, kenapa Bisa ada di kamu ya?" Tanya Nadilla kemudian.

"Terjatuh di Mobil ku, apa mau aku antar kerumah mu sekarang? ujar nya.

"Eh tidak usah repot-repot , bisa kah kamu Mengantarkan nya ke Cafe OAliev yang di depan kampus nanti sore?"

"Baiklah nanti aku akan datang, sampai jumpa di sana!"Jawab Pria di telepon itu sebelum Nadilla mematikan panggilan nya

Selesai merapikan kamar nya

Nadilla Kembali lagi keluar dari kamar, menolehkan ke kanan dan ke kiri namun tetap mertua nya juga belum terlihat dan karena penasaran dia pun pergi ke dapur menanyakan kepada Pembantu nya.

"Mbak Ana, lihat Mama gak? Dari tadi saya nngak lihat" ujar nya.

"Ibu sudah pergi pagi sekali, Kelihatan nya sangat sibuk, bapak juga kata nya besok Akan Balik dari Surabaya loh non?" jawab Pembantu nya dengan nada khas jawa nya itu

Nadilla hanya menganggukan kepala nya

"Benarkah, ada apa, bukan kah papa Baru berangkat 2 hari yg lalu?"

"Saya tidak tahu, Non!"

"Baiklah, terimakasih,Mbak!" ujar Nadilla tidak mendapatkan jawaban dan perlahan berlalu.

Sedari tadi pagi Dimas sangat sulit di hubungi Begitu juga Frans Asisten nya, kenapa semua orang Hari ini.

Menjelang sore hari Nadilla sudah bersiap pergi menemui Steve ke Cafe di depan kampus, Ya lagi-lagi ke Kampus adalah alasan yang tepat dia rasa.

Nadilla memanggil Gred yang sedang berdiri bersama securty rumah itu."Hantarkan saya ke kampus ya Gred" pinta nya

"Baik Non" jawab Gred yang selalu standby untuk istri bosnya itu.

Tidak ada perasaan apapun ketika dia akan pergi menemui pria itu, dia hanya berfikir harus bisa mengambil kembali anting pemberian suami nya ketika bulan madu kemarin,

30 menit perjalanan Nadilla pun tiba tepat di depan Kampus dan memerintahkan Gred untuk menunggu nya di parkiran belakang, sementara dia akan masuk ke dalam caffe.

Ponsel Gred tiba-tIba berdering, Frans Menelpon nya mencari keberadaan Nadilla, Gred segera nengirim lokasi Nadilla, dan dia pun di perintahkan untuk pulang saja.

Di sisi lain Nadilla baru saja menyebrangi jalan bersiap akan masuk ke dalam cafe, Steven sudah menunggu di dalam sana dengan outfit nya sebuah kemeja Navy di padukan dengan celana jeans, persis seperti orang yang kan pergi berkencan.

"Steve sudah lama?" sapa Nadilla yang masuk dan langsung duduk bersebrangan dengan Steve tanpa di perintah.

"Ti-tidak juga" jawab nya terbata lagi-lagi Steve memandang nya kagum, "Astaga Kenapa Nadilla begitu membuat ku salah tingkah" ujar nya dalam hati.

"Mana Anting nya?" pinta Nadilla ingin cepat menyelesaikan semua nya.

Steven mengeluarkan Anting itu dari saku kemeja nya dan segera memberikan nya.

"Bagai mana bisa kau tau ini milik ku?" tanya Nadilla penasaran.

"Siapa lagi?"

"Bisa saja kekasih mu!" ucap Nadilla menaikan alis nya

"Tidak Ada?"

"Benarkah Ck!" Nadila tertawa menatap pada lelaki yang pernah ia sukai namun sekarang sudah biasa saja.

"Kau nengejek ku Nad..." Steve Menatap manik Nadilla seperti mendamba.

Menyadari tatapan Steven Nadilla segera mengalihkan pandangan nya menoleh kepada arah lain, steven sampai saat ini tidak tau jika Nadilla sudah menikah.

"NADILLA!!"Pekik Dimas yang tidak pernah di sangka Nadilla ke pulangan nya seketika suara Baritone itu menggema hingga di seluruh sudut Caffe,

"Sayang! kau sudah kembali?" Nadilla tersentak membuat seketika dan langsung berdiri.

Dimas menatap nya tajam tidak bergeming, sorotnya begitu nyalang seakan siap menusuk dan ingin melahapnya hidup-hidup sebab dia tidak pernah melihat kekesalan di wajah Dimas seperti itu sebelum nya.

Tanpa mengucap sepatah kata pun , Dimas mendekat dam langsung menarik tangan Nadilla dengan kasar dan membawa nya keluar dari Caffe.

"Masuk!!" peritahnya begitu tersulut.

Nadilla menurut masuk ke dalam mobil nya, di ikuti Dimas setelah nya dan segera melajukan Mobil nya.

"Sayang... "Nadilla sangat ketakutan rasa nya Saat ini tubuh nya seperti tidak menginjak bumi saat ini, dia yakin Dimas sedang berfikir buruk tentang nya.

Dimas tidak menggubris panggilan istri nya itu, Mata nya menatap tajam ke jalanan tapi Namub Nadilla tidak putus asa dia terus mencoba memanggil nya lagi.

"Sayang dengar kan aku.. Sayang " ujar Nadilla lagi menatap penuh harap kepada Suami nya

"Diam...!! jika kau tidak bisa diam akan ku tabrakan Mobil ini ke Mobil lain!" sarkas nya sangat kasar.

Nadilla tersentak kaget dia seperti orang lain, Aku tidak pernah mendengar suami ku berucap begitu kasar pada ku" ujar ya dalam hati.

*****

Tidak lama di perjalanan yang sangat menegangkan dengan Dimas yang sangat begitu kencang melajukan mobil nya mereka pun tiba di rumah, Dimas segera turun dan berjalan cepat untuk masuk, rahang nya masih menegak manik nya tidak mengedar ia begitu menyeramkan.

Nadilla yang ketakutan pun mengikuti langkah suami nya perlahan, sampai di kamar Dimas pun sudah masuk ke dalam kamar mandi, terdengar suara shower yang begitu terdengar kuat dan sangat deras nya.

Nadilla menyandarkan kepala nya di sandaran tempat tidur nya,"Bagaimana cara menjelaskan kesalah pahaman ini, bantu aku Tuhan'' lirih nya seakan kehabisan kata-kata.

Sangat lama Dimas di dalam kamar mandi, Entah apa yang di lakukan nya di dalam, Nadilla yakin Dimas sengaja menghindari nya.

Akhirnya Dimas keluar dari kamar mandi setelah 1 jam lebih di dalam dengan handuk mengikat di pinggang nya.

Nadilla langsung bangkit seketika dan memeluk Dimas dari belakang, Nadilla yang sangat cengeng pun menangis.

"Sayang, Aku merindukan mu, Hikzzz Hikzzz Air mata nya mengalir deras."Pria tadi hanya teman ku, sungguh!" ucap nya meyakinkan.

Dimas yang tadi sangat emosi seketika luluh oleh sentuhan tangan Istri nya yang sangat dia Rindukan itu.

Tapi lagi-lagi dia ingat tatapan pria itu kepada Istri nya membuat dada nya kembali terbakar.

"Siapa Dia?"dengan suara yang di tegaskan intonasi nya.

"Ste-steven, kakak kelas ku.."jawab Nadilla yang masih sangat ketakutan.

STEVEN Dimas mengingat kembali nama itu, dia perah membaca tulisan Nadilla di diary nya Steven pria yang sangat dia sukainya.

Dimas seketika melepaskan tangan Nadilla yang begitu erat memeluk nya, segera berjalan ke ruang ganti.

Nadilla terbelalak kaget,

"Kesalahan apa yang sudah aku perbuat, tidak kah ini hanya sebuah kesalah pahaman saja?" ujar nya pelan.

Dimas sudah memakai pakaian nya, tapi bukan baju tidur, atau baju santai, ia memakai pakaian siap pergi sebuah kaos dan celana jeans panjang, dia berlalu tanpa sepatah kata pun meninggalkan Nadilla yang masih penuh kebingungan.

TBC

1
Erni Ldya
aku baca lagi thor,, walau baca berulang ulang kali saya tetap tidak bosan,, /Heart//Heart/
Wiwin Setiana
Kecewa
Wiwin Setiana
Buruk
mamak azri
aku baca lagi thor
Zain malik
entah udah ulang berapa kali baca novel yang ini gak ada salah sama sekali best banget,, perfect
Erry Sunarti
terimakasih ceritanya bagus runtut bahasanya mudah dicerna .
/Ok//Ok//Ok/
Erry Sunarti
Cepat pulih ya Noor/Rose//Rose//Rose/
Erry Sunarti
Kenan sabar yaa
Erry Sunarti
Kenan semoga usahamu berhasil meluluhkan hati Noora dan ortunya
semangaaat Kennan /Ok//Ok//Ok/
Erry Sunarti
o ternyata salah faham too
Erry Sunarti
buktikan sendiri Noora jangan katanya , buktikan
/Casual//Casual//Casual/
Erry Sunarti
ya ela ternyata Kenan mendua
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Erry Sunarti
tak akan terlupakan
Erry Sunarti
terimakasih tuntas sudah ceritanya .
/Ok//Good//Ok//Good//Ok//Good/
Erry Sunarti
selamat yaa calon momy n Dady
/Smile//Smile//Smile/
Erry Sunarti
Nadillaaaaaa kamu membuatku takuut
Erry Sunarti
waduh Dimas tertembak
/Sob//Sob//Sob/
Erry Sunarti
Andre kan penyebab kematian ortu Nadilla kok g dilaporkan ke polisi ?
Erry Sunarti
masalah harus diselesaikan bukan dihindari , agar kedepannya tidak timbul lagi.
Erry Sunarti
Lo Nadilla trauma berkepanjangan
kaciaaan /Shhh//Shhh//Shhh/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!