di usia nya yg ke 17 tahun, orang tuanya akan menikahkan ya, dengan seorang tentara, ia tidak yakin apa ia bisa menerima tentara itu sebagai suami,
apakah ia bisa mencintai nya, dan apakah suaminya bisa mencintai nya, apalagi ini perjodohan ia tidak tau bagaimana nanti keadaan rumah tangga nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusnika Pitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(21)
kini mereka sudah sampai di rumah orang tua Clarisa, setelah menempuh sekian jam perjalanan.
" ayah ibu aku pulang", kata Clarisa kuat, ibu Clarisa berlari menemui putri semata wayangnya.
" selamat datang putri kecil ibu" ibu Clarisa memeluk Clarisa erat, arka hanya tersenyum melihat momen haru ini dengan senyum samar di wajahnya.
" oh menantu ku, kenapa baru datang sekarang, kalian tau ibu sudah menunggu lama sekali" ibu Clarisa memeluk arka juga.
" maap Bu, kami agak sibuk,akhir akhir ini, dan baru sekarang ada waktu luang" kata arka merasa bersalah pada ibu mertuanya.
" sudahlah ayo masuk, yang penting kan kalian sudah datang"
mereka masuk kedalam rumah ibu Clarisa,
" ibu ayah dimana?" tanya Clarisa pada ibunya
" oh masih bekerja mungkin sebentar lagi baru pulang"
" apa sudah isi?" tanya ibu clarisa pada clarisa, setelah mereka duduk.
" apa yang isi?" tanya clarisa bingung
" maap Bu sementara kami menunda dulu, clarisa masih terlalu muda, dan masih sekolah juga, jadi tunda dulu sampai Clarisa tamat dari sekolah nya, dan ia benar benar siap akan hal itu" kata arka menjelaskan
" oh sayang sekali, padahal ibu ingin menimang cucu dari kalian" kata ibu clarisa kecewa, tapi ia mengerti, ia juga tidak tega pada clarisa yang masih muda, keputusan arka sangat benar menurut ibu clarisa.
sekarang pembicaraan ini baru dimengerti oleh clarisa wajah nya memerah, seperti kepiting rebus.
" APA MAKSUD IBU AKU TIDAK MAU PUNYA ANAK, MEREKA SANGAT MENYUSAHKAN SAJA"
teriak Clarisa, clarisa tidak menyukai anak kecil, lagipula dia masih sekolah itu hanya akan membuat ia malu, dengan pernikahan ini saja sudah sangat menyusahkan nya, apa lagi anak pikirnya.
" Clarisa jaga omonganmu, anak itu anugrah yang di berikan tuhan, tidak ada kata menyusahkan disitu" ibu Clarisa memarahi Clarisa Karena perkataan Clarisa yang sangat keterlaluan.
Clarisa langsung pergi ke kamarnya tanpa menghiraukan ucapan ibunya.
ibu arka melihat arka tampak sangat kecewa dengan perkataan Clarisa, tapi arka tidak mengatakan apapun ia hanya diam saja.
" maap ya nak arka, sipat Clarisa memang seperti itu" kata ibu clarisa sedih dan merasa bersalah.
" tidak apa apa Bu, aku paham dengan perasaan Clarisa" kata arka tulus pada ibu mertuanya.
" trimakasih nak arka, kami bersyukur kamu mau menerima tingkah anak kami yang seperti ibu"
" saya juga senang menjadi menantu ibu"
" baiklah kamu tunggu disini dan istirahat saja. ibu akan membuat teh dan membawakan cemilan"
" trimakasih Bu"
ibu Clarisa berlalu dan pergi membuat teh untuk menantu nya ia juga membawa beberapa cemilan.
setelah memberikan teh dan cemilan itu, pada arka ibu clarisa pergi menuju kamar lama putrinya , ia membuka pintu kamar putrinya dan melihat Clarisa yang berdiri di sisi balkon kamar nya.
" Clarisa duduk disini dengarkan perkataan ibu!" ibu clarisa berbicara serius kali ini
kalau dalam mode ini ibunya, clarisa tidak bisa membantah lagi, ia duduk di dekat ibu nya.
" Clarisa ibu tidak menuntut mu untuk segera mempunyai anak , arka juga begitu, kmau tau tatapan arka sangat sedih saat kamu mengatakan tidak ingin punya anak, ia tidak mengatakan apapun, ia juga tidak menuntut mu, setidaknya hargailah ia sebagai suamimu, dan jangan terlalu egois, bilang pada nya dengan sopan bahwa kamu ingin menunda dulu punya anak, kamu tidak tau laki laki sangat senang jika mendengar istrinya hamil, ayah mu pertama kali mendengar saat ibu hamil dirimu, ia bahkan sampai meneteska air mata nya karna terlalu senang,
jika kamu berbicara seperti tadi apa yang akan dipikirkan arka tentang mu, dan ia nanti salah paham dengan mu, mengira nanti kamu tidak ingin mempunyai anak dengan nya,, minta maap lah baik baik pada nya nanti, "
kata ibu clarisa menasihati Clarisa pelan, ibu Clarisa menepuk pundak putrinya dan mencium kening Clarisa lalu berlalu keluar dari kamar itu, untuk memberikan ruang pada Clarisa untuk memikirkan apa yang barusan ia katakan.
" Clarisa bodoh apa yang barusan kau katakan di depan arka" kata Clarisa pelan
ia sekarang menyesal dengan perkataan nya, ia hanya terbawa emosi sesaat, tapi ia tidak memikirkan perasaan arka, ia takut dan merenung di kamarnya.
Arka masuk ke kamar, Clarisa ia hanya diam tidak berbicara sepatah katapun pada clarisa.
Clarisa berlari memeluk arka dari belakang ia takut di abaikan arka lagi.
" Maap kan aku, perkataan ku tadi sangat keterlaluan aku minta maap, kau tau a aku bukan ti tidak mau punya anak, tapi aku masih kecil, aku tidak pandai mengurusnya bagaimana kalau dia sakit bagaiman ka"
Perkataan Clarisa di potong arka, dengan ciuman, di bibir Clarisa.
" Aku mengerti" kata arka sambil mencium kening Clarisa.
perasaan umurku dulu 17 tahun udah bisa pkir panjang dan udah punya duit sendiri🤣
Sukses bwt kk