NovelToon NovelToon
Ternyata Istriku Milioner

Ternyata Istriku Milioner

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Menantu Pria/matrilokal / Tamat
Popularitas:204.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Perjodohan antara Devendra dan Sabrina yang dilakukan oleh kakek Ardian menimbulkan polemik dalam rumah tangga keduanya.


Setelah melewati tiga tahun pernikahan, keduanya nampak akur dan mulai memperbaiki diri terutama Devendra.

Sejalannya waktu, cinta mereka dipertaruhkan, di mana Sabrina tertukar dengan wanita yang mirip dengannya yang merupakan tunangan tuan Gustaf.


Pertukaran pasangan ini menumbuhkan benih-benih cinta yang dirasakan tuan Gustaf pada Sabrina, apakah Sabrina jatuh cinta pada tunangan saudara kembarnya yaitu Sandrina. Yuk kita ikuti cerita dua pasangan ini!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Kesedihan

Devendra masuk ke ruang bayi melihat bayinya yang sedang menghadapi sakratul maut. Nafasnya yang mulai lemah dengan detak jantungnya tidak lagi sekencang biasanya.

Dokter Diana meminta Devendra untuk mendampingi bayinya disaat terakhirnya.

"Sayang...!" Apakah kamu ingin meninggalkan ayah dan bunda?" Tanya Devendra pada bayi malangnya.

Matanya sudah terpejam. Devendra memasukkan tangannya untuk meletakkan satu jarinya pada tangan bayinya yang sedikit terbuka.

Seakan merasakan ada sentuhan dari ayahnya yang penuh cinta, bayi itu menggenggam jari ayahnya seakan mengatakan," Aku pamit dulu ayah, mau pulang ke pangkuan Illahi."

Devendra terus menerus mengusap air matanya. Dadanya terasa sesak karena selama Sabrina mengandung tidak sedikitpun Devendra memperhatikan perkembangan bayinya.

"Aku adalah ayah yang buruk bagimu, mungkin Allah lebih mencintaimu daripada ayah. Jika engkau ingin pulang, ayah ikhlaskan kamu kembali kepada Sang Khalik." Ucap Devendra sambil terisak.

Setelah berkata seperti itu, bayi malang itu akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir. Devendra menangis tersedu-sedu lalu menarik lagi tangannya. Dokter melepaskan semua peralatan medis yang menempel pada tubuh bayinya lalu mengeluarkan jenasah putra Devendra itu dari incubator dan menyerahkan pada Devendra dalam keadaan tertutup selimut.

Devendra menggendong bayinya lalu menciumnya sesaat lalu menyerahkan lagi pada petugas medis untuk melakukan prosesi pemakaman.

Devendra menghubungi kakeknya untuk mengantar putranya ke pemakaman dengan mobil ambulans.

"Selamat jalan putraku, nantikan ayah dan bunda di surganya Allah. " Ucap Devendra.

Prosesi pemakaman berlangsung khidmat. Anggota keluarga dan kolega yang hadir hanya sedikit. Diantara pengantar jenazah bayi Devendra adalah nyonya Desy dan Inca.

Inca yang awalnya ingin melakukan kejahatan pada Sabrina hampir dipergoki oleh suster yang ditugaskan oleh Devendra untuk menjaga istrinya.

Flash back

Inca yang baru melihat Devendra keluar dari kamar inap kakak iparnya, begitu kegirangan. Ia merasa nyaman untuk melaksanakan niat buruknya yang ingin membunuh Sabrina dengan cara menyuntikkan cairan yang bisa membuat Sabrina cepat mati. Tidak tanggung-tanggung, Inca mendapatkan ide gilanya dengan menyuntikkan cairan yang berasal dari zat berbahaya, yang jika disuntikkan melalui jalur infus maka Sabrina akan cepat mati.

Gadis bodoh ini mengeluarkan jarum suntik yang berisi cairan berbahaya itu pada Sabrina. Di saat ia ingin menyuntikkan obat itu, suster membuka pintu kamar itu membuat Inca gugup dan menjatuhkan obat itu ke lantai. Ia buru-buru menendangnya ke bawah tempat tidur milik Sabrina supaya tidak terlihat oleh suster.

"Selamat pagi!" Ucap suster pada Inca yang sedang menyembunyikan kegugupannya di depan dua orang suster.

"Maaf nona, anda siapanya nyonya Sabrina?" Tanya suster Siti.

"Saya adik iparnya mbak Sabrina." Ucap Inca sambil tersenyum getir.

"Mungkin nona belum tahu kalau keponakan nona baru saja meninggal dunia. Sebaiknya nona mengantar jenasah ponakan anda ke pemakaman dan biarkan kami yang menjaga nyonya Sabrina karena ini permintaan tuan Devendra." Ucap Suster Rima.

"Astaga!" Ponakan aku meninggal?" Tanya Inca pura-pura sedih padahal hatinya sedang bersorak mendengar kabar duka itu.

"Oh, baiklah kalau begitu saya permisi suster tapi saya mau buang dulu kantung urine milik mbak Sabrina." Ucap Inca lalu buru-buru berjongkok untuk mengambil suntikan miliknya.

"Tidak usah nona, itu adalah tugas kami, tolong tinggalkan tempat ini dan anda boleh mengantar ponakan anda ke pemakaman terakhirnya." Ucap suster Siti.

Inca pura-pura terlihat so perhatian pada Sabrina agar kedua suster itu tidak curiga padanya. Inca buru-buru mengambil cairan suntikan miliknya. Ia pun melakukan sebaik mungkin untuk mengeluarkan urine milik Sabrina di kantong urine yang masih sedikit.

Setelah itu iapun pamit dari dua orang suster itu untuk mengikuti prosesi pemakaman keponakan tirinya.

Dua suster itu merasa ada yang tidak beres dengan gadis itu. Mereka pun akhirnya bergosip dengan apa yang mereka rasakan.

"Rima, kamu lihat nggak tingkah laku adik iparnya nyonya Sabrina?" Tanya Siti pada pada Rima yang sedang menulis laporan.

Rima menghentikan kegiatannya lalu menanggapi perkataan Rima.

"Gadis itu memang sudah mencurigakan dari awal dua datang ke kamar ini. Jika dia merasa saudara dari tuan Devendra, harusnya dia tidak perlu berjalan mengendap-endap seperti maling yang takut ketahuan." Ucap Rima.

"Jadi kamu sudah tahu kalau gadis itu punya niat jahat pada nyonya Sabrina?" Tanya Siti kaget.

"Iyalah, saat aku melihatnya datang aku langsung mengajak kamu ke sini sebagai saksi untuk melihat tingkah laku gadis itu." Ucap Rima.

"Nanti kalau proses pemakaman bayi nyonya Sabrina sudah selesai, akan aku adukan peristiwa ini pada tuan Devendra." Ucap Siti dengan sangat geram.

"Tapi sebaiknya kita tanyakan dulu hubungan antara tuan Devendra dengan nona itu." Ucap Rima.

"Untuk apa pakai acara basa basi segala, langsung ke inti permasalahannya saja." Timpal Siti yang tidak ingin kelihatan ribet.

"Bisa jadi yang kamu katakan itu terdengar seperti fitnah karena kita tidak memiliki bukti untuk menjadikan dia sebagai tersangka. Lagi pula, jangan tambahkan masalah lagi saat ini karena tuan Devendra sedang berduka, sudah kehilangan bayinya dan sekarang istrinya masih belum siuman. Jadi tolong tunda dulu sifat Hero mu itu." Ucap Rima menasehati teman kerjanya itu.

"Dengar ya Rima!" Kalau kita tidak segera melaporkan perilaku gadis itu pada tuan Devendra, maka tuan tampan itu akan kehilangan istrinya." Ucap Siti.

"Terserah dengan pikiranmu yang terlalu berlebihan begitu, jika ada keributan di rumah sakit ini, kamu yang akan disalahkan pihak rumah sakit." Ucap Rima kesal.

"Tapi kalau kita tidak segera bertindak, nyawa pasien akan melayang ditangan manusia dengki itu. Dan itu akan membuat rumah sakit ini menjadi rumor masyarakat yang mengira rumah sakit ini melakukan mal praktek karena ulah perempuan itu." Ucap Siti mempertahankan argumennya.

Kalau kamu nekat, laporkan saja pada tuan Devendra tapi tunggulah beberapa hari agar tuan itu tidak begitu sedih mendengar perang dingin antara Istrinya dan adiknya." Ucap Rima menasehati Siti yang terlalu semangat menumpas kejahatan.

Flash back off

Di pemakaman tuan Devendra masih duduk di atas pusara putranya. Sementara semuanya sudah pada bubar di pemakaman itu termasuk keluarga dekatnya.

Tuan Devendra berdoa dengan khusyuk dan mengajak berbicara dengan putranya.

"Sayang....!" Saat ini ayah juga lagi sakit, jika kita semuanya pergi meninggalkan ibumu, bagaimana dia akan bertahan tanpa kita?"

Kita adalah hidupnya, tapi ayah telah menyia-nyiakan dirinya karena sangat egois padanya." Ucap Devendra sambil berurai air mata.

Sementara itu, asisten Lan setia menunggu bosnya itu di mobil sambil mengerjakan tugasnya di laptop yang selalu dibawanya agar waktunya tidak terbuang percuma.

Beberapa saat kemudian Tuan Devendra mengetuk jendela mobil agar asisten Lan membukakan mobil untuknya.

1
iskandar kandar
Luar biasa
Sufiyanti _75
bangus ceritanya tp mulai apsode 74 sampe happy ending certanya ko agak kurang jelas mf ya... thor tetap semangat
Delita Nirayana
sabriana meninggal kenapa ya
masih tanda tanya
belum dijelaskn😴😴
Anik
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Oh Dewi
Dicari: Naskah yang layak terbit untuk dijadikan buku.
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.

Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.

Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.

AE Publishing Cab. Gresik

*paling lambat 15 Agustus 2023
jhon teyeng
wah pect saja gustav, dia ternyata otaknya dr semua mslh ini
jhon teyeng
what...
jhon teyeng
jalan
jhon teyeng
scr tdk lgsng jiwa serakah meronta ronta🤪😜
jhon teyeng
mafianya kluar
jhon teyeng
sebegitunya deh
jhon teyeng
🤔🤪👻😳
jhon teyeng
wah byk pake topeng, repot sih kl musuh adalh org terdekat kita
jhon teyeng
bgmn ini kok jd bgni
jhon teyeng
kok bgtu sih km sabrin
jhon teyeng
biasa kl bagus bgni deh, tp mgkn jg ada yg baca tp gak mau koment sebab pasti gak terima kl sya nikah sm gustav. kira2
jhon teyeng
tuh kan bikin emosi naik turun😎😵😳
jhon teyeng
ada rasa gak trima jg baca ini, tp jgn marah ya kak, ini artinya aku yg baca ikut larut😄👍👍👍👍👍😋
jhon teyeng
nah🙄🤔😄
jhon teyeng
lho yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!