NovelToon NovelToon
Ambil saja dia untukmu

Ambil saja dia untukmu

Status: tamat
Genre:Poligami / Duda / Single Mom / Selingkuh / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: aveeiiii

Salma seorang wanita karir di bidang entertainment, harus rela meninggalkan dunia karirnya untuk mejadi ibu rumah tangga yang sepenuhnya.

Menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak kembar sangat tidak mudah baginya yang belum terbiasa dengan pekerjaan rumah tangga. Salma harus menghadapi tuntutan suami yang menginginkan figur istri sempurna seperti sang Ibunda.

Saat Salma masih terus belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik,ia harus menghadapi sahabatnya yang juga menginginkan posisinya sebagai istri Armand.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aveeiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bujuk Rayu

"Saya serius, Salma. Saya menunggumu di Jakarta," ulang Angkasa saat ia mengantar pria itu ke bandara.

"Iyaa, Pak kalau sudah siap lahir dan batin, saya pasti akan melanjutkan karir di sana," ucap Salma cepat.

Ia mengatakan hal itu agar pria bermata elang yang berdiri tegak dihadapannya ini, tidak menanyakan terus menerus. Padahal untuk mengembangkan sayap di kota besar, tidak ada dalam agenda kehidupannya. Saat ini tujuan hidupnya hanyalah fokus membesarkan kedua anaknya. Namun jawabannya itu sepertinya tidak memuaskan Angkasa, pria itu memandang Salma dengan sorot mata kecewa.

"Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan Ibu dari mantan suamimu. Beliau banyak bercerita pada saya."

"Bapak bertemu dengan mantan ibu mertua saya? di mana?" Salma sangat terkejut dan curiga. Menurutnya sangat mencurigakan sekali walaupun mungkin itu hanya sekedar kebetulan.

"Iya, di restoran depan hotel tempat saya menginap. Saya selalu makan siang di sana kalau tidak ada kunjungan atau kamu tidak mau temani saya," kelakar Angkasa. Namun Salma tidak menanggapi candaan Angkasa, ia lebih tertarik dengan apa yang dibicarakan mantan mertuanya dengan orang penting ini.

"Ngapain Ibu kesana ya," gumam Salma.

"Kenapa?" tanya Angkasa. Ia tidak mendengar jelas suara Salma yang hanya berupa gumaman tak jelas.

"Bukan apa-apa, Pak. Memangnya beliau cerita apa saja?" Salma mencoba menyembunyikan rasa curiga dengan senyum tenangnya.

"Beliau bilang sekarang selalu kesepian sejak kamu berpisah dengan putranya. Tidak ada teman untuk ngobrol dan jadi sering kangen si kembar karena tempat tinggalmu sekarang jauh," tutur Angkasa. Salma menarik nafas lega mendengar penuturan Angkasa. Setidaknya mantan ibu mertuanya itu tidak mengatakan hal yang buruk terkait perceraiannya.

"Saya juga cerita kalau kamu ingin berkarir di Ibu kota, tapi masih ada si kembar yang masih kecil jadi keinginanmu harus ditunda. Beliau bilang sayang sekali, sepertinya Ibu mertuamu itu sangat mendukung karirmu dan berharap si kembar sementara diasuh olehnya."

Sontak informasi yang Salma terima barusan membuatnya geram dan jengkel sekali. Tentu saja yang dibicarakan pada Angkasa sangat bertolak belakang dengan kesehariannya sebelum ia dan Armand berpisah. Mantan Ibu mertuanya itu kerap mengomel dan tidak sabar jika dititipkan si kembar.

Apalagi tentang mendukung karir, sejak awal Ibu Armand mendukung keputusan putranya kalau istri hanya cukup di dalam rumah saja. Namun bukan berarti Armand sebagai suami akan mencukupi seluruh kebutuhannya, melainkan karena ego dan gengsi Armand yang tidak ingin seorang wanita jauh lebih menonjol dari dirinya.

Pekerjaan Salma yang mengharuskan ia selalu berpenampilan cantik, menarik dan tampil di depan umum membuat Armand merasa kecil dan tersaingi. Sehingga ia meminta Salma untuk melepaskan semua karirnya demi cinta semu yang ia berikan.

"Kabar baik bukan? Kamu tetap bisa berkarir di Ibu kota. Begitu semua berjalan dengan baik di sana, kamu bisa menjemput si kembar untuk tinggal bersamamu lagi," lanjut Angkasa dengan semangat. Terlihat sekali pria matang itu sangat mengharapkan Salma tinggal bersamanya di kota yang sama.

"Iya, Pak nanti saya bicarakan lagi dengan keluarga. Untuk meninggalkan anak-anak yang masih kecil meski kepada keluarga sendiri, bagi seorang ibu itu cukup berat."

"Maaf, mungkin saya yang belum mengerti karena belum pernah merasakan punya anak,” ucap Angkasa menyesal.

“Ow, bukan maksud saya seperti itu. Saya tetap akan memikirkan penawaran Bapak, tapi saya masih butuh waktu,” ujar Salma. Walaupun  tidak bermaksud menjanjikan, lebih baik dari pada berdebat dan saling menyinggung perasaan.

“Baiklah Salma, saya tunggu kamu di sana,” ucap Armand sebelum ia masuk ke dalam ruang tunggu bandara.

Sebelum berbalik, ia menyempatkan memandang wanita yang sudah menjungkir balikan dunianya. Betapa kurangajarnya ia, saat tahu wanita yang ia kagumi sejak lama sekarang tidak mempunyai pendamping hidup ia sangat berbahagia.

Setelah memastikan Angkasa sudah masuk ke dalam ruang tunggu bandara, Salma pulang ke rumah Bimo. Sampai di rumah, ia harus menghadapi Ibu mertuanya yang tiba-tiba semakin rajin mengunjungi kedua cucunya.

“Sudah berangkat Pak Angkasanya, Salma?” tanya Ibu Armand. Salma mengerutkan keningnya mendengar nada lembut yang hampir tidak pernah ia dengar dari mulut mantan ibu mertuanya jika berbicara dengannya.

“Sudah, Bu. Ibu baru saja datang?” tanya Salma basa-basi.

“Belum lama. Eem, Salma Pak Angkasa itu ternyata orang hebat ya. Ibu kemarin ga sengaja lihat wajahnya di televisi. Kamu hebat bisa kenal orang penting, Salma,” puji Ibu Armand. Tia yang tidak sengaja ikut mendengar dari arah dapur mencibirkan bibirnya.

“Yang hebat Pak Angkasa, Bu, bukan saya.”

“Kemarin Pak Angkasa bilang kamu juga mau berkarir di Jakarta? Ibu dukung, Salma,” ujar Ibu Armand dengan antusias.

“Sama sekali belum terpikirkan, Bu.”

“Eh, kenapa? Anak-anak ya? ‘kan ada Ibu. Biar Ibu yang jaga mereka, kalau di sini khawatir mereka ga diperhatikan ‘kan kakakmu dan istrinya sibuk sekali.” Ibu Armand setengah berbisik di kalimat terakhirnya. Salma hanya tersenyum tipis mendengar perkataan mantan ibu mertuanya. Tak perlu di debat, karena ia sudah tahu mana yang lebih memperhatikan kedua anaknya.

“Ibu yakin, kamu bisa sukses di sana. Nanti kalau sudah berhasil, kamu bisa bawa anak-anakmu di Jakarta dan semoga bisa kembali rujuk dengan Armand.” Salma kembali tersenyum tipis menanggapi maksud dibalik semangatnya Ibu Armand mendukungnya untuk ke Ibu Kota.

Bujuk rayu Ibu Armand tidak berhenti sampai di situ itu saja. Keesokan harinya dan esok harinya lagi, Ibu Armand terus datang melakukan pendekatan pada kedua cucunya. Terkadang ia datang sendiri, kadang bersama Tania atau juga Armand.

Salma tidak bisa menolak kedatangan mereka, karena dalam persidangan tidak ada mengatur tentang jadwal berkunjung. Lagipula mereka tidak memperlihatkan pemaksaan dan perbuatan tidak menyenangkan pada Salma dan kedua anaknya.

Sore itu saat Salma pulang dari siaran radio, ia mendapati Armand dan ibunya sedang bermain dengan si kembar.

“Hai, Salma. Baru pulang?” sapa Armand canggung. Ia terpukau dengan penampilan mantan istrinya. Pertemuan mereka ini seakan menarik Armand ke empat tahun silam saat ia melihat Salma di atas panggung, sedang membawakan acara yang di helat oleh kantor tempatnya bekerja.

Saat itu juga ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Wanita yang hebat dan sempurna di matanya. Namun kehebatan Salma membuatnya semakin merasa kerdil di mata orang sekitarnya. Diakuinya ia egois dan licik, menggunakan dalil istri harus menurut pada suami dan lebih baik diam dirumah, ia meminta Salma untuk melepas semua karir dan impiannya.

“Sudah lama, Mas?”

“Lumayan,” sahut Armand. Ia memberikan senyumnya yang paling menarik untuk wanita yang masih menduduki tahta tertinggi di hatinya.

"Ibu sama Mas Armand sudah makan? Saya masakin ya, tapi ...." Salma mendadak ragu. Ia memandangi isi lemari pendingin yang hampir tidak ada isinya.

...❤️🤍...

Mampir ke karya temanku ya

 

 

1
Bunda Iwar
Luar biasa
Elfri Risfendi Sinaga
thor jangan buat Salma terlalu baik, jadinya munafik minta cerai tapi selalu meladeni suaminya setiap ketemu.
Mazree Gati
orang kaya bulan madu sangat penting, sampai rela ninggalin anak, ck
Roestam Effendhy
ayoooo semangat pk angkasa....janja masi d depan
Roestam Effendhy
pokokx harus pk Angkasa yg jdi ayahx kembarr y
Inonk_ordinary
kok tau siiiiii ,kamu mantan ibu² rumpi ya. paham bgt🤣🤣🤣🤣
Anifa Anifa
novel tolol ini mah harus kasih rating 1 terlalu buruk
Sumarni Ukkas
ceritanya sangat menyentuh..
Evy
Ah Salma malu malu tapi mau...
Evy
Cie..cie...pak Angkasa modus....
Evy
Mantap Salma...
Evy
Armand... Armand...
Evy
Ternyata Bian tidak seperti Jane...
Evy
Bakalan heboh nih...sudah ada Jane yang sirik... satu lagi nih si Bian..
Evy
Pak Asa kan jodoh Salma selanjutnya... jangan ngarep deh Jane...
Roestam Effendhy: pk asa harus jodohx SALMA Y
total 1 replies
Evy
Dikira jane bisa jadi teman sejati..eh..malah ketemu teman yang jago drama..
Evy
jangan sampai persahabatan yang baru terjalin hancur hanya karena menyukai pria yang sama.
Evy
Senangnya bertemu dengan teman baru yang baik dan saling mendukung tanpa ada rasa iri dan tidak julid...
Evy
Kakak ipar yang baik dan penuh perhatian..
Evy
jangan mau KTP dipakai' buat pinjam uang...rebut KTP mu Salma.. hempas kan saja suami seperti itu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!