Nata Putri Ananta, seorang gadis cantik yang selalu ramah kepada semua orang. Namun, memiliki ketidakpekaan terhadap situasi di sekitarnya.
Vero Putra, seorang cowok yang menyukai Nata dalam diam, tanpa berani mengungkapkan. Hingga ia berani mengungkapkannya tahap demi tahap.
Lalu gimana kelanjutannya, apakah Vero berhasil meluluhkan hati gadis yang tidak peka? atau ia gagal dalam misinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dinner
Vero datang dengan mobilnya. Ia mengetok pintu dan disambut oleh ayah dan bunda.
"Ta,vero udah datang ni" panggil bunda.
"Iya iya"
Aku menuruni tangga dan melihat vero diambang pintu.
"Ini nata tante" tanya vero.
"Iya, emang kenapa?"
"Cantik banget"
"Iyalah kan tante yang kreasiin"
"Emang aku kue apa di kreasin segala" celutuk ku.
"Maksud bunda itu bunda yang dandanin"
"Yaudah, kita pamit dulu ya tante" ucap vero.
"Iya hati hati"
Vero menyalami tangan ayah dan bunda begitupun denganku.
Vero melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
"Kita mau kemana?" tanyaku.
"Mau makan"
"Iya aku tau tapi kemana?"
"Kamu liat aja nanti"
"Jangan bikin penasaran de "
"Kalau aku bilang sekarang gak jadi suprise dong"
****
Vero menghentikan mobilnya di sebuah kafe. Ia membukakan pintu mobil untukku.
"Lebay banget si aku bisa sendiri kali"
"Gak papa kali, silakan tuan putri" ucapnya dengan badan sedikit membungkuk.
"Terserah"
"Ayo masuk" ucapnya sedikit mengangkat tangannya di depanku.
"Ngapain?"
"Kita jalannya pegangan tangan dong biar romantis, udah gak usah lebay napa?"
"Aku gak lebay kok, sebagai pacar yang baik aku cuman mau pegangin kamu biar gak jatuh ke orang lain" ucapnya memegang tanganku lalu menggenggamnya. Perkataannya mampu membuat pipiku merah. Vero memegang tanganku lalu masuk kedalam kafe yang sangat sepi tak seperti kafe biasanya.
"Kok sepi?"
"Udah aku booking buat hari ini"
Kafenya sangat mewah berada di atas gedung. ada beberapa bunga berwarna merah yang di tabur diatas meja. Ditambah lampion yang menambah suasananya serta ada bunga mawar berwarna merah diatas meja dan di sekeliling bunga itu ada bunga bunga kecil berwarna putih.
Vero menarik sebuah kursi dan mempersilakan ku duduk. Aku hanya menurutinya dan bilang "makasih" ia hanya membalas dengan senyuman. Lalu ia duduk dikursi sebelahnya.
Vero bertepuk tangan sekitar dua kali. Lalu datang seorang perempuan dengan baju pelayan. Ia membawa sebuah boneka di tanganya. Vero mengambilnya dan menyuruh pelayan itu kembali ketempatnya.
"Ta,bkita kan jadiannya gak kayak kebanyakan orang, jadi dinner ini sebagai pertanda kita jadian dan sebagai perayaan ulang tahun kamu" ucapnya lembut. Aku hanya mengangguk atas jawaban vero. Entah kenapa aku bisa mengangguk padahal bukan keinginanku.
"Ini kado dari aku" ucapnya lagi. Boneka beruang itu yang ia berikan. Bonekanya tidak besar tapi sangat imut. Berwarna coklat dan bertuliskan I LOVE YOU di tengah tengahnya.
"Buat aku?" tanya ku memastikan.
"Iya"
Malam ini rasanya agak berbeda entah kenapa aku tak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku bahagia dengan semua perhatian yang diberikan vero. Senyumku terlukis tanpa aku sadari.
****
"Nata bangun" ucap bunda membangunkanku.
"Ada apa si bund?" ucapku malas.
"Ayo bangun, anak perempuan gak boleh bangun siang"
"Inikan hari minggu bund"
"Walaupun hari minggu kamu harus bangun pagi,udah cepetan mandi"
"Iya bund"
Aku menuruti perintah bunda, aku memasuki kamar mandi. Selesai mandi aku membereskan kamarku lalu turun keluar menemui bunda.
"Pagi bund" sapaku.
"Nah gitu dong, bangunnya pagi"
"Hehehe"
"Hari ini kita lari pagi bareng ya?" ucap ayah yang duduk disofa.
"Tapi aku udah mandi yah"
"Gak papa nanti mandi lagi, sekali sekali temenin ayah lari pagi, itung itung buat pemulihan biar cepet sehatan."
"Yaudah de ayo,bunda ikutkan?"
"Iya bunda ikut kok" jawab bunda.
gitu aja, thor??
payaahhh
kl vero gk. prnh percaya
pusing aqu
double date nih....
serasa baca diary
semangat kak