Yuuto Akihiro seorang pemuda SMA 17th, saat pulang Sekolah dengan teman masa kecilnya, Kaede Miyuki dan teman kelasnya Thoru Asahi, Haruto Itsuki dan Kousuke Subaru.
Saat mereka berjalan melewati Jembatan tiba-tiba Portal Dimensi Ruang dan Waktu tiba-tiba terbuka dan terjadi ledakan hebat yang mengakibatkan mereka berlima tewas ditempat. Ledakan itu adalah Energi yang bocor dari pertarungan Pahlawan dan Raja Iblis di Dunia lain.
Mereka berlima bereinkarnasi menjadi seorang Bayi dari Anak Raja di lima Kerajaan besar.
Sialnya Yuuto malah dilahirkan menjadi Bayi Perempuan setengah Vampir yang membuat Aib bagi Kerajaanya, dianggap berbahaya dan akan membawa bencana dimasa depan, Raja Aldric yang merupakan Ayahnya sendiri memerintahkan para Prajurit untuk membunuhnya dan membuangnya di hutan.
Apa yang akan terjadi pada Yuuto selanjutnya?
Judul Alternative : Reincarnated As a Vampire Girl
Author :FeryZheferly
Genre : Action, Advanture, Isekai, Fantasy, Gender bender, Zero to Hero, Magic,Comedy, Demons.
© ILLustrated by Google. Hanya untuk membantu Visualisasi karakter saja, tidak bermaksud mengambil hak cipta orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FeryZheferly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Volume 1 Chapter 20
Hari Yang Merepotkan
Pagi ini saat Aku terbagun dari tidurku dikasurku yang empuk ini, Aku langsung melihat banyak wanita berpakaian hitam putih sedang berdiri berjejer dikamarku.
"Hime sama, apa anda sudah bangun?"
"Waaaaaaaa!" Aku kaget.
"Kenapa kalian semua ada dikamarku?"
"Mohon maafkan kami Hime sama, tapi kami disuruh Ratu untuk memandikan Anda sekarang, Anda harus segera bersiap-siap karena acra pengenalan Putri ke Publik akan segera dimulai," jelas Maid itu.
Aku langsung melihat mereka dengan tatapan kosong,
"Merepotkan, Padahal Aku masih ingin tiduran dikasur,"
"Nanti saja oke! Aku masih ingin tiduran, Aku juga masih ngantuk, kalian pergi saja dulu."
"Tapi! Hime sama, acara akan segera dimulai, nanti Ratu memarahi kami semua, sudah ayo cepat ikut kami! maafkan kami Hime sama, saya harus memaksa anda, ini perintah langsung dari Ratu," tegas Maid itu.
"Ehhhhhhhh, Tunggu," Aku langsung dibawa para maid itu kekamar mandi, sungguh merepotkan!!
Aku pun lansung dimandikan lagi, Aku langsung tertawa dan merintih kegelian.
"Malu banget,"
Satu jam kemudian, mereka Akhirnya sudah selesai memandikanku sekaligus meriasku dan memakaikanku gaun biru putih, Aku sudah seperti mayat hidup saja.
"Sudah selesai Hime sama, kami undur diri dulu?" Kata Maid itu.
Aku menjawabnya dengan lemas.
"Haiii, silakannn,"
"Brukkk," Aku langsung tiduran dikasur.
"Capekknyaa,"
Acara Pengenalan ke Publik pun akan segera dimulai.
Para maid kembali datang menemuiku.
"Hime sama, acara akan segera dimulai, Raja dan Ratu sudah menunggu Anda,"
"Baiklahhhh," Aku menjawabnya sembari berjalan malas,
"Merepotkan, padahal baru istirahat."
Saat sampai disana banyak pengwal dan prajurit yang berjejer.
"Aku seperti persiden saja,"
Aku disuruh menunggu, untuk naik ke balkon yang tinggi, setelah dipaggil.
Aku pun mendengarakan ceramah Ayahku dulu sembari menunggu paggilan,"Haaah," aku menghela nafas.
Raja mulai berbicara pada rakyatnya.
"Para Rakyatku sekalian, dikesemptan hari ini, izinkan Aku Raja Aldric akan memperkenalkan putriku yang telah lama menghilang, Putri Avrora!"
Aku langsung disuruh Naik kebalkon.
"Ehhhhh ini sudah berlebihan,"
Aku langsung berjalan kebalkon yang tinggi, Aku melihat kebawah banyak sekali rakyat yang datang.
"Ehhhhhh, kenapa banyak sekali orang!"
Para rakyat langsung berteriak, Aku langsung gugup.
"Putriku cepat katakan sesuatu," ibuku menyuruku untuk berbicara pada rakyatku.
Aku langsung gugup.
"Ba~bagaimana ini, aku tidak pernah berbicara didepan umum apa lagi orang sebanyak ini,"
Aku langsung berbicara dengan gugup.
"Semuanya Perkenalkan Aku Avrora, Aku adalah putri yang hilang, dulu saat bayi, Aku dibawa pergi oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan hampir mati, tapi aku bisa selamat, dan sekarang, Aku sudah kembali pada keluargaku, terimakasih semua,"
"Hooooooooooooooo!"
Para rakyat bersorak untuk kembalinya putri Avrora
"Ehhh Apa itu! kenapa mereka seheboh itu!"
Setelah Acara sambutan selesai, Liza, Alden dan Zen langsung berpamitan untuk kembali ke Akademi, Aku masih belum di izinkan kembali oleh ibuku, karena besok masih ada acara pesta penyambutan untuku, dan akan mengundang para Raja berserta pangeran dan para bangsawan lainya, Aku berfikir ini pasti akan merepotkan.
"Avrora sampai jumpa di pesta nanti," kata Alden.
Liza langsung memeluk Avroa, "Aku pasti akan datang, sampai ketemu lagi Avrora,"
Pangeran Zen merendahkan tubuhnya sembari memegang tanganku.
"Aku pasti akan membawakan banyak bunga untukmu Avrora!"
"Cup," Pangeran Zen mengecup tanganku.
Dengan cepat aku melepaskan tanganku dari Pangeran Zen, "Kimo! Kimo! Kimo! Kimo!kimo!"
Mereka semuanya pub tertawa.
Aku pun langsung membuka portal untuk mengembalikan mereka semua ke Akademi, mereka semua pun masuk sembari melambaikan tanganya.
Setelah semuanya pulang Aku langsung berjalan pergi kekamar.
"Saatnya melanjutan tidur! Hip.. hip. .oi!"
"Putriku!"
"Are!" Saat aku sedang berjalan kekamar, ibuku tiba-tiba memanggil, aku langsung berbalik.
"Ada apa ibunda," Aku mempunyai firasat buruk.
"Ikut ibu sekarang," Ratu langsung berjalan.
"Ehhh mau kemana,"
Aku langsung mengikuti ibuku, dia terlihat membuka pintu dan mengenalkanku pada seseorang, Pria paruh baya sekitar umur 50th berambut hitam berkumis tebal dia memakai jas. Pria itu membungkukan badanya, "Salam Ratu,"
Ibuku langsung menyuruhnya menegakan tubuhnya kembali, dengan tanganya, "Alfred, kenalkan dia adalah putriku yang lama hilang, tolong ajari dia sikap seorang bangsawan,"
"Baiklah saya mengerti Ratu," jawab Alfred.
Ibu langsung menatapku.
"Putriku kamu harus belajar bersikap sebagai seorang bangsawan, besok kita akan mengadakan pesta, kamu harus bisa!"
"Kenapa aku harus belajar, padahal aku ingin istirahat,"
Aku pun hanya bisa pasrah, aku menjawabya dengan malaz, "Baiklah ibunda,"
"Baiklah ibu pergi dulu, berjuanglah putriku," Ratu langsung pergi meninggalkan ruangan.
Pria berkumis tebal itu langsung berbicara padaku, "Salam kenal Hime sama, saya Alfred, penasehat Raja,"
"Ahh salam kenal juga, saya Avrora senang bertemu denganmu paman," Aku pun tersenyum manis padanya.
"Panggil saja saya Alfred, Hime sama," Pria berkumis itu membungkukan padanya.
"Ahahaha, baiklah Alfred,"
"Baiklah ayo kita mulai belajarnya Hime sama,"
Aku pun mulai belajar, Aku diajari cara hidup seorang bangsawan, cara bertata krama, cara berbicara, cara makan, cara memberi salam dan masih banyak lagi, sampai Aku pusing.
Kenapa Jadi begini padahal aku ingin tidur,"
Setelah dua jam belajar Akhirya selesai juga aku sudah kurus kering.
"Sialaan kenapa jadi putri malah tersiksa begini,"
Aku ingin segera tidur dikamar, Aku langsung bertanya.
"Apa aku sudah boleh pergi Alfred?"
"Tunggu dulu Hime sama, Ayo ikut Aku dulu, sekarang Anda harus latihan menari, akan saya antarkan pada orang yang akan mengajarimu," jelas Alfred.
"Ehhhhhhhhhhhhh, Seriusss!"
Aku langsung terkejut.
"Mendingan aku kabur saja!"
Aku pun langsung lari.
Alfred yang memlihatku kabur langsung berteriak, "Tunggu dulu! Anda mau kemana Hime samaa!!"
Mendengar Aku yang kabur, ibuku langsung memerintahkan para maid untuk menangkapku.
Saat Aku berjalan kekamar, Aku langsung berpapasan dengan para maid itu.
"Cepat tangkap putri Avrora!" Seru Maid itu.
"Ehhhhhh Apa-apain itu kenapa mereka ingin menangkapku,"
Aku langsung berteriak, "Kyaaaaaaaa," Aku pun dikejar-kejara para maid.
"Sialan, Aku harus pergi kemana?"
"Gawatt," Mereka semua mengepungku.
Aku langsung membuka portal, Aku asal pindah saja dan tiba-tiba ada di tengah kota, di ibu kota kerajaan Neverland.
"Are! Dimana ini, Huaaaaaa, ini kota yang indah, jalan-jalan dulu dehhh!"
"Hip. .Hip. .Oi. .!
"Hip. .hip. .Oi. .!
"Akhirnya Aku bisa bebas!"
Kesan pertamaku melihat ibukota kerajaan ini adalah, bagunan-bagunanya yang bergaya Eropa kuno, terlihat sangat indah tertata rapi dan bersih, penduduk disini juga banyak.
Tiba-tiba banyak orang yang melihatku, mereka semua langsung membicarakanku.
"Lihat, dia kan putri Avrora?"
"Benar! Tidak salah lagi, dia putri Avrora, ayo kita kesana!"
Aku langsung dikerumuni banyak orang.
"Ba~bagaimana ini!"
Tiba-tiba aku mendengar langkah kaki kuda, para kasatria kerajaan datang mencariku.
"Semuanya minggir," seru salah satu komandan kasatria itu.
Para warga langsung menyingkir.
Datang kastria tinggi berambut putih, bermata kuning, menghampiriku.
"Mohon maaf atas kelancangan saya Hime sama, tapi Ratu menyuruhku untuk mebawa anda kembali kekerajaan! maafkan saya putri," Kasatria itu langsung membopongku.
"Ehhhhhhhh, tunggu dulu apa yang kau lakukan" Aku langsung kaget.
"Apa-apaan orang ini, kenapa dia meggendongku begini, memalukan,"
Aku digendong Kastria itu sembari naik kuda.
"Tenang saja Hime sama, berpegangankah yang erat," kata kasatria itu.
"Cih, kemanapun aku lari pasti aku tertangkap juga,"
Saat sampai dikerajaan Ibuku langsung memarahiku.
"Putriku! dari mana saja kamu, kenapa kamu malah lari, tidak baik untuk seorang putri berkeliaran ditengah kota sendirian, apa kamu paham! Dasar, kamu harus belajar menari untuk pesta besok!"
Aku pun cuma bisa parsah dimarahi ibuku sembari menundukan kepalaku.
"Aku mengerti ibunda,"
"Dasar! Kamu ini, ya sudah cepat sana belajar," geram ibu.
Ratu terdengar memagil seseorang kepercayaan Ratu.
"Clara! Ajari putriku menari, Aku serahkan padamu,"
"Baikkah Ratu, serahkan pada saya," jawab Clara.
Seorang wanita paruh baya sekitar umur 40th berambut hitam berjalan menghapiriku.
"Hime sama, saya Clara, saya akan mengajari anda menari, ayo ikutlah denganku,"
"Baikkahhhhhhh!!" Aku menjawab dengan nada malas.
Aku pun mengikuti Clara kerungan latihan.
"Ini sih sudah kelewat merepotkan,"
Setelah tiba dirungan Aku langsung diajari menari.
"Gerakanmu salah Hime sama, ulangi!"
"Haiiiiii," Aku sangat kesal dibuatnya.
"Sialan, dasar nenek peot, bawel amat, aku sudah sangat capek tau,"
Tiba-tiba pangeran Leon datang.
"Avrora! apa kamu sedang belajar menari?"
"Onichan! Kenapa kamu kesini," Aku kaget tiba-tiba Kakaku datang.
"Aku kebetulan sedang lewat,"
"Ahh Kebetulan Pangeran datang, pangeran apa Anda bersedia menjadi teman Latihan Putri," tanya Clara.
Pangeran Leon terlihat berfikir.
"Emm, baiklah, kalu begitu,"
Aku pun terkejut.
"Ehhhhh, Aku akan berdansa dengan kakak, mungkin lebih baik dari pada sendiri,"
Pangeran Leon langsung mengulurkan tanganya.
"Ayo Adiku, kita berdansa,"
Aku pun menggapai tangan kakaku.
"Baiklah, Onichan,"
Aku mulai berdansa dengan alunan musik Jazz yang baru Aku dengar, entah kenapa Aku berdansa dengan kakaku Aku bisa secara alami mengerakan tubuhku berlengak lenggok, padahal tadi sangat kaku, Kakak terus menatapku, Aku jadi malu, kadang wajah kami sangat dekat.
Pangeran Leon terus memandangi wajah Avrora yang sedang malu.
"Avrora kenapa kamu harus menjadi adiku,"
Tiba-tiba kakiku tergelincir, "Itaaaa," Kakak langsung memegang pinggangku wajah kami pun jadi sangat dekat.
"Ehhhhhhhhh, kenapa wajah kakak begitu dekat,"
Aku langsung memalingkan padanganku.
"Terimakasih Onichan," Aku mengataknya dengan malu.
Wajah pangeran Leon langsung memerah.
"Avrora, apakah kakimu baik-baik saja?"
"Emmm, aku baik-baik saja, eheheh," Aku langsung tersenyum manis pada kakaku.
Jantung pangeran Leon langsung berdebar-debar melihat senyum manis Avrora, dia langsung memalingkan wajahnya.
"Sial, padahal dia adalah adiku?"
Musik pun berhenti, Clara langsung memberikan tepuk tangan sembari memuji mereka.
"Bagus! Kalian sangat hebat sekali, gerakan kalian juga sangat selaras, gerakanmu tadi juga sudah bagus Hime sama, teryata menyuruh pangeran untuk menemanimu belajar menari memang pilihan yang tepat."
Aku pun tidak menyangka, saat berdansa dengan Kakaku, gerakanku jadi sangat alami.
Setelah itu Pangeran Leon pun pergi.
"Aku pergi dulu Avrora jaa,"
Aku sudah sangat lelah hari ini, aku langsung meminta istrirahat pada Clara.
"Nee Bibi, apa Aku sudah boleh pergi, Aku sudah lelah hari ini?"
Clara pun tersenyum.
"Pagil saja saya Clara, Hime sama, baiklah, silakan istirahat Hime sama!"
Huaaa, Aku tak menyangka Clara begitu baik, kukira dia orang yang menyebalkan.
"Baiklah Clara! Aku pergi dulu jaa,"
Aku langsung meninggakan ruangan latihan.
"Saatnya tidur siang!"
"Hip. .Hip. .Oi. .!
Bersambung. .