NovelToon NovelToon
Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:866
Nilai: 5
Nama Author: Rr716

Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.

"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.

"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.

"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.

"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3 CBDN

Mereka sekolah mang tadinya mau malem-malem ke sini tapi gak jadi. Untungnya biasa chat ibu pesen ini tadinya minta di anterin ke rumah tapi kata ibu si mang gak enak badan." Ucap Berlian

"Iya neng bener udah 3 hari ini meriang tapi jadi nya malem terus."

"Mang kunyah bawang putih mang satu siung bawang putih kecil bagi dua satu di kunyah satu di Telen. Insyaallah cepet sembuh nya." Ucap Berlian.

"Nanti mang cobain neng."

"Iya mang masalahnya Brian alergi obat jadi kalau sakit saya kasih itu mang dan alhamdulilah cepet sembuhnya sama Brian mah kalau panas suka di Balur bawang racikan minyak sama bawang merah di kasih garem sedikit Balur semua badan sampe kaki juga. Insyaallah besoknya rerep panasnya." Ucap Berlian.

"Mang juga mau cobain ah."

"Sing cepet sembuh mang makasih ini udah bantuin." Ucap Berlian.

"Sama-sama neng hati-hati kalau mau belanja lagi banyak copet sekarang ma mana neng sendirian lagi."

"Tenang mang paling copetnya nyesel kalau mau nyopet saya." Ucap Berlian.

"Hehehehe...iya mang lupa kalau si neng bisa silat."

"Hehehehe... sedikit mang buat jaga diri." Ucap Berlian.

Berlian pergi ketempat lainnya dia inget keripik di rumahnya cemilan dia sudah tinggal sedikit lagi.

"Teh....biasa basreng pedes sama original 2 ball, usus juga sama, keripik bawang sama 1 ball, keripik kentang 1 ball, sama Kiki bantal 1 ball." Ucap Berlian.

"Teteh teh jualan?"

"Hehehehe...gak teh cuma kan rumah saya jauh dari warung jadi kalau belanja harus banyak biar gak bulak balik. Udah gitu ke pasar juga kan lumayan jauh kalau jalan mah." Ucap Berlian.

"Hehehehe..iya juga ya ini mau di anterin sama Maman atau gimana?"

"Iya anterin tapi ke parkiran ajah mobil saya ada di sana. Oh iya teh beli kopi juga teh sama Indomie nya 3 dus rasa soto , rendang sama ayam bawang." Ucap Berlian.

"Siap teh...perbumbuan masih aman teh?"

"Masih masih banyak." Ucap Berlian.

"Kembar sekolah teh?"

"Iya kembar sekolah jadi sendirian." Ucap berlian.

"Ini teh jadi segini."

"Ini uangnya pas ya saya mau ke tukang baso dulu bilangin sama Maman tunggu sebentar." Ucap Berlian.

"Siap teh."

Berlian jalan ternyata ada anak kecil yang mau nyopet ibu-ibu.

"Hey......." Berlian langsung ambil baju anak kecil itu.

"Lepas.." ucap anak kecil itu.

"Diem ikut saya dari pada nanti kamu di arak." Ucap Berlian yang bawa anak kecil itu ke tukang baso.

"Mang baso mang 2 porsi mang....dan mang nanti bungkus ya mang 8 bungkus biasa pisah semuanya. Tambah lagi 2 bungkus buat Maman deh mang." Ucap Berlian.

"Siap neng."

"Nama kamu siapa?" Ucap Berlian.

"Bara." Ucap anak itu.

"Orang tua kamu mana?" Ucap Berlian.

"Meninggal." Ucap Bara.

"Tinggal dimana sekarang?" Ucap Berlian.

"Dia tinggal sama anak-anak jalanan neng. Mang lihat waktu itu dia di tempat rumah rongsok di belakang."

"Asalnya dia tinggal di mana mang?" Ucap Berlian.

"Gak tau neng mang juga dia baru di sini emang baru lihat beberapa hari ini."

"Hah...ikut saya pulang ya..mau gak?" Ucap Berlian.

"Kamu dari pada tinggal di sana susah makan dan kamu di suruh ngemis meningan ikut sama teteh ini dia orang baik udah lama langganan sama mang di sini. Tenang ajah jangan takut."

"Tapi...."

"Dari pada kamu di sana di gangguin sama yang lain. Dan kamu juga bisa sekolah lagi kamu masih kecil umur kamu ajah kayanya belum 6 tahun kan?"

"Hem.." Bara hanya nganggukin kepalanya.

"Ini neng pesenan yang di bungkus sebentar lagi ya."

"Iya mang." Ucap Berlian langsung ngasih mangkok baso Deket Bara.

"Sini bersihin dulu mukanya abis itu kita beli keperluan kamu." Ucap Berlian.

"Tapi..."

"Gak ada tapi-tapian sekarang makan dulu." Ucap Berlian.

Bara makan baso itu hampir ajah keselek karena makannya cepet.

"Pelan-pelan kalau masih lapar nanti di rumah kita makan nasi. Kamu gak ada keluarga lagi?" Ucap Berlian.

"Ada tapi..."

"Gak usah cerita kalau belum mau cerita." Ucap Berlian.

"Hem.."

Setelah selesai makan Berlian bener-bener beliin kebutuhan bara.

"Hah... semoga makin banyak pesenan nanti gak apa-apa Berlian tenang." Gumam Berlian.

"Tan ini banyak banget belinya." Ucap Bara.

"Mamih bukan Tante." Ucap Berlian..

"Iya mih..." Ucap Bara.

"Ini buat kamu nanti baju mah kita jait ajah di rumah ya ini beli buat ganti sementara gak banyak. Maap cuma bisa beliin yang murah." Ucap Berlian.

"Makasih mih udah bawa Bara ke sini bara janji jadi anak yang baik." Ucap Bara.

"Oke harus gak boleh nyopet." Ucap Berlian.

"Bara nyopet karena lapar maap." Ucap Bara.

"Mamih tau nanti nyampe rumah kamu bisa makan nasi sepuas kamu." Ucap Berlian.

"Makasih..." Ucap Bara.

Mereka akhirnya pulang dan setelah nyampe rumah Braja bingung Berlian bawa anak laki-laki.

"Siapa?" Tanya Braja.

"Anak saya Tuan kemarin lagi main di rumah saudara sekarang baru pulang." Jawab Berlian.

"Ooohhh...." Ucap Braja.

"Salam dulu itu sama Om nya boy." Ucap Berlian.

"Kenalin Om nama saya Bara." Ucap Bara.

"Hem..oke nama saya Braja." Jawa Braja.

"Om....suami baru mamih?" Ucap Bara.

"Bisa di bilang begitu." Jawab Braja.

"Adek nangis bang?" Tanya Berlian ke Brama.

"Nangis sebentar tan tapi tidur lagi abis minum susu." Jawab Brama.

"Oek....oek...oke....." Brima nangis kenceng.

"Sini bang." Ucap Berlian yang langsung ambil Brima.

"Boy....kenapa nangis?" Ucap Berlian sambil gendong dan meluk Brima.

"Mih Bara lihat adek boleh?" Ucap Bara.

"Boleh sini lihat adek nya ini. Sekarang ini adeknya Bara inget harus di jaga ya jangan di bikin nangis." Ucap Berlian.

"Oke siap." Ucap Bara.

"Kenalin gue Brama." Ucap Brama.

"Aku Bara bang salam kenal." Ucap Bara.

"Loe kelas berapa?" Ucap Brama.

"Belum sekolah bang masih lima tahun kurang umur Brama kata mamih belum boleh sekolah nanti nunggu 5 tahun Baru sekolah." Ucap Bara.

"Tapi tinggi juga loe kirain udah sekolah." Ucap Brama.

"Hehehehe... tinggi dan ganteng maksimal ya bang?" Ucap Bara.

"Tetep gantengan gue." Ucap Brama.

"Bara mau makan sekarang?" Ucap Berlian.

"Nanti sama Abang sama teteh." Ucap Bara.

"Emang masih kenyang?" Ucap Berlian.

"Masih mih... mih mau mangga boleh?" Ucap Bara.

"Boleh tunggu mamih kupasin." Ucap Berlian.

"Brama ajah yang ngupas Tan sekalian Brama juga mau." Ucap Brama.

"Hati-hati kena tangan." Ucap Berlian.

"Oke.." Ucap Brama.

"Beresin dulu belanja kamu itu nanti gendong dia lagi. Sini kasih Brima sama saya." Ucap Braja.

"Ini Tuan." Ucap Berlian.

Berlian langsung ke dapur dan dia langsung masak buat pesenan juga.

"Mih bara bantuin potekin cabe." Ucap Bara.

"Tapi awas kena mata nanti pake sarung tangan dulu biar gak kena mata nanti." Ucap Berlian.

"Brama bantuin bukain bawang deh bosen nonton terus dari tadi." Ucap Brama yang ikut duduk di dapur.

"Makasih...nanti udah selesai mamih traktir baso deh." Ucap Berlian.

"Asalamualikum........" Teriak kembar.

"Ko kalian udah pulang lagi?" Tanya Bara.

"Gurunya rapat Om." Kompak Brian dan Briana yang langsung sun tangan sama Braja

"Mih............." Teriak keduanya.

"Bukan teriak tapi salam dulu." Teriak Berlian.

"Iiiiiiiiiiiihhhhhhh...tadi udah.... Asalamualikum." Kompak keduanya.

"Waalaikumsalam..." Kompak Berlian, Brama dan Bara.

"Kamu...." Ucap kembar dan langsung di kasih kode sama Berlian.

"Bukan kamu.... kebiasaan sama adek sendiri begitu sana ganti baju kalian kasihan adeknya mau makan barengan sama kalian." Ucap Berlian.

"Hem...oke...ikut gue bocah gue mau ngobrol sama loe.." Ucap Brian.

"Mih....." Ucap Bara.

"Ikut sana sama bang Brian sama teteh mereka kangen kamu." Ucap Berlian.

1
knovitriana
update, jangan lupa mampir 🙏😍
knovitriana
update
Rr716: baru di kirim BESTie tunggu sebentar lagi ya. makasih sudah baca buku emak BESTie 🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!