NovelToon NovelToon
MATA SAKTI DARI LANGIT

MATA SAKTI DARI LANGIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Satu minggu yang lalu Rolan hanyalah seorang kurir biasa. Kemudian dia mendapatkan sepasang mata sakti dari langit yang membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa.

Penglihatannya mampu menembus pandang, punya kemampuan medis yang luar biasa, dan kekuatan ahli beladiri.

Bangkit dan merubah takdir dengan mata sakti miliknya. Rolan kini juga menjadi sosok besar dan berpengaruh.

Banyak wanita jatuh hati dan tergila-gila kepadanya, sehingga membuatnya bingung harus memilih yang mana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 3 TEMBUS PANDANG

Menyadari Rolan yang sedang menatap dadanya, melodi juga mulai merasa malu. Kedua pipinya mulai memerah dengan sendirinya.

"Melodi, kamu cocok sekali memakai pakaian dalam bermotif bunga," ujar Rolan.

Sontak saja Melodi begitu terkejut mendengar perkataan Rolan ini. Bukan hanya kedua pipinya saja yang memerah, kini seluruh wajahnya mulai memerah sudah seperti kepiting rebus saja.

"Rolan sialan, kamu mengintip ku," Melodi terlihat kesal.

Dirinya saat ini memang menggunakan pakaian dalam bermotif bunga yang baru saja dia beli kemarin. Melodi juga langsung mencubit pinggang Rolan dengan kuat.

"Aaa..." Rolan merasakan pinggangnya begitu sakit.

"Melodi apa yang kamu lakukan, kenapa kamu mencubit ku?" Rolan melepaskan cubitan Melodi.

"Kamu pantas mendapatkannya, beraninya kamu mengintip ku," ujar Melodi.

"Mengintip apa...?" saat ini Rolan masih belum mengerti apa yang sedang terjadi.

Di mata Rolan saat ini Melodi hanya menggunakan pakaian dalam saja, namun yang aneh melodi justru beranggapan bahwa Rolan mengintipnya.

"Aku ini pria bermoral, mana mungkin aku mengintip mu," ujar Rolan mengelak.

"Lagi pula kamu sendiri yang datang ke rumahku hanya dengan menggunakan pakaian..." sambung Rolan berhenti.

Rolan berhenti berbicara sebelum menyelesaikan kata-katanya karena matanya yang berkedip. Setelah matanya berkedip, Rolan mendapati Melodi kini telah menggunakan jaket. Sontak saja Rolan kaget bukan main melihatnya.

"Ini... bagaimana bisa...?" pikir Rolan.

Sebelumnya jelas sekali dirinya melihat Melodi hanya menggunakan pakaian dalam saja, tapi kini malah telah menggunakan jaket.

"Apa aku salah lihat, apa ada masalah dengan penglihatan ku...?" pikir rolan lagi.

Rolan kembali mengedipkan kedua matanya dan langsung kaget bukan main lagi, hingga membuatnya mundur selangkah. Rolan kembali mendapati Melodi hanya menggunakan pakaian dalam saja.

Rolan kembali mengedipkan matanya sekali lagi. Alhasil saat ini Rolan melihat Melodi yang sudah menggunakan jaket kembali.

"Mataku... mataku bisa tembus pandang," ucap Rolan dalam hati sulit di percaya.

Rolan juga telah menyadari bahwa ternyata penglihatannya mampu menembus pandang. Rolan tampak terdiam seolah tidak bisa percaya dengan matanya yang bisa menembus pandang.

Pantas saja melodi menuduhnya mengintipnya karena tahu bentuk dan motif bunga pakaian dalamnya, padahal yang sebenarnya adalah dirinya bisa melihat menembus pakaiannya, pikir Rolan.

"Rolan, kamu kenapa malah bengong?" tanya Melodi.

Rolan juga langsung tersadar dan seketika menjadi sangat bersemangat sekali.

"Tidak apa," jawab Rolan.

"Kamu belum menjelaskan kepadaku, mengapa kamu mengintip ku, jika penjelasan mu tidak masuk akal, aku akan membencimu?" tanya Melodi dengan kesal.

"Melodi, mana mungkin aku mengintip mu, bukankah aku sudah bilang, aku adalah pria yang bermoral," balas Rolan.

"Tapi bagaimana kamu bisa tahu tentang motif bunga pakaian dalamku?" tanya Melodi lagi dengan malu.

"Aku kemarin melihatmu membelinya, jadi aku pikir kamu pasti memakainya," jawab Rolan.

Jawaban Rolan ini masuk akal juga bagi Melodi, jadi Melodi juga tidak mempermasalahkannya.

Kemudian melodi menyampaikan maksud kedatangannya malam-malam begini ke rumah Rolan. Melodi mengeluarkan sebuah kotak makanan dan memberikannya kepada Rolan.

"Cuaca malam ini dingin, aku membuat semangkuk mie untuk mu," ujar Melodi.

Mie itu di buat Melodi dengan penuh perasaan berharap Rolan akan menyukainya.

"Wah kebetulan aku belum makan," balas Rolan.

"Aku jadi tidak enak selalu merepotkan mu saja," sambung Devan.

Melodi sering sekali memberikan makanan kepada Rolan, sedangkan Rolan belum pernah memberikan sesuatu kepada Melodi.

"Tidak apa-apa," ujar Melodi tersenyum.

"Sudah malam, aku kembali dulu," sambung Melodi.

"Ya, terima kasih banyak," ujar Rolan.

Melodi juga kembali ke rumahnya yang bersebelahan dengan rumah Rolan. Devan segera masuk ke dalam rumah dan meletakkan kotak makanan yang berisi mie di atas meja.

Rolan tampak begitu sangat senang sekali sampai tubuhnya bergetar. Semua sulit di terima oleh nalar karena dia memiliki mata yang bisa menembus pandang.

Sudah seperti cerita yang ada di novel saja, jika dirinya tidak merasakannya langsung, mana mungkin ada yang percaya dengan mata yang bisa menembus pandang, pikir Rolan.

"Apa ini ada hubungannya dengan hantu pria tua yang di taman tadi?" pikir Rolan lagi.

Rolan mengingat perkataan pria tua yang mengatakan bahwa dia akan memberikan mata sakti dari langit kepadanya. Kemudian kejadian menakutkan terjadi, di mana pria tua tersebut mencongkel kedua matanya dan memberikan kepadanya. Setelah itu Rolan sama sekali tidak tahu apa yang terjadi.

Lalu kemudian tiba-tiba saja pintu rumahnya kembali di ketuk dari luar dengan keras dan tidak berhenti-henti.

"Aku tahu kamu ada di dalam, cepat buka pintunya!" panggil seseorang dari luar dengan suara keras.

Rolan juga langsung mengenali suara tersebut. Suara itu adalah milik dari Martini pemilik gedung rumah susun ini.

"Gawat..." ucap Rolan.

Rolan tahu kedatangan Martini pasti adalah untuk menagih uang sewa rumah susunya yang sudah menunggak selama 5 bulan.

Rolan bisa menunggak selama 5 bulan di karenakan dirinya harus membeli sepeda motor baru untuk bekerja sebagai kurir. Sepeda motor sebelumnya telah hilang di curi oleh orang.

Pintu kamarnya terus di gedor oleh Martini, sehingga Rolan juga hanya bisa membukanya. Setelah terbuka munculah sosok wanita paruh baya yaitu Martini.

Martini adalah seorang wanita janda yang berusia 40 tahun. Walaupun umurnya sudah kepala empat, tapi penampilan masih seperti seorang gadis saja.

Martini menggunakan pakaian yang lumayan ketat dan terbuka, sehingga dada dan bokongnya tampak menonjol. Riasan begitu tebal untuk menutupi kerutan yang muncul di wajahnya.

"Rolan, mana uang kontrakannya, segera bayar!" tagih Martini.

"Itu... kak Martini, bisakah anda memberikan waktu untuk saya lagi?" balas Rolan sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Walaupun sudah tante-tante, tapi Martini tidak mau di panggil tante. Dirinya lebih suka di panggil kak Martini agar terasa lebih muda.

"Waktu apalagi, aku bahkan sudah memberikanmu waktu cukup lama," ujar Martini.

"Jika kali ini kamu tidak membayarnya, maka kamu bisa angkat kaki malam ini juga," sambung Martini dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.

Rolan mulai sedikit panik, tampaknya kali ini Martini agak sulit untuk bernegosiasi. Padahal sebelumnya Martini selalu bersedia memberikannya waktu.

"Kak Martini tolong lah, berikan aku waktu satu minggu lagi, aku janji akan membayarnya," ujar Rolan.

"Tidak bisa," balas Martini dengan tegas.

"Satu Minggu terlalu lama, aku berikan waktu satu hari, jika besok kamu tidak bisa membayarnya, maka kamu harus pergi dari rumah ini!" sambung Martini.

Rolan bisa bernafas lega karena malam ini dia tidak harus pergi. Dengan matanya yang bisa tembus pandang, Rolan yakin dengan waktu satu hari, dirinya pasti bisa mendapatkan uang untuk membayar sewa rumah susunnya.

Namun kemudian sorot mata Martini mulai berubah menatap Rolan. Sedikit senyuman juga terlintas di bibirnya.

"Aku bisa saja membiarkanmu tinggal di sini sepuasnya dan tidak perlu memikirkan uang sewa," ujar Martini.

"Eh..." Rolan sedikit terkejut.

"Apa maksud kak Martini?" tanya Rolan.

Martini mulai merapikan baju yang Rolan kenakan sambil mengedipkan kedua matanya. Martini menonjolkan bagian dadanya, sehingga Rolan dapat melihat bentuk belahannya dengan jelas.

Walaupun sudah berumur, namun Martini masih terlihat menggoda. Rolan juga hanya bisa menelan air ludahnya sendiri.

"Jika kamu mau tinggal di rumah untuk menemani kakak malam ini, semuanya bisa di atur," jawab Martini.

Rumah Martini terletak di lantai bawah gedung ini. Rolan masih muda dan tampan, Martini juga tertarik kepadanya.

1
Nanang Supriyatna
update lagi Thor semangat Thor 💪💪💪🔥🔥🔥🔥🔥
Ila Ila
lanjut
Maulana Sejati
banyak kata kata yg g perlu,panjang tpi inti nya cm lukisan palsu
Ila Ila
Top sekali
Nanang Supriyatna
lanjutkan thor, buktikan..semangat Thor 💪💪🔥🔥🔥🔥
Aman Wijaya
markotop top lanjut terus Thor semangat semangat
Aman Wijaya
tambah lagi updatenya Thor 💪💪💪 terus
Kalbera Art: siap bg 👍
total 1 replies
Aman Wijaya
lanjut Thor
Nanang Supriyatna
lanjut lagi Thor..dgn episode yg banyak,, senang sekali membacanya 💪💪🔥🔥🔥
Aman Wijaya
markotop top lanjut terus
Kila~: mampir juga dong ke karya ku Regresi Sang Raja Animasi/Rose//Rose/
total 1 replies
Kalbera Art
siap bg di betulkan 🤣
Aman Wijaya
namanya Rolan kok ganti Javier Thor
Kalbera Art: siap bg di betulkan 🤣
total 1 replies
Aman Wijaya
mantab lanjut terus
Ila Ila
top
Kalbera Art: terima kasih kk
total 1 replies
Aman Wijaya
tunjukkan kehebatan mu Rolan
Aman Wijaya
lanjut terus Thor semangat
Aman Wijaya
jooooz
Aman Wijaya
gandos jooooz jooooz lanjut terus
Aman Wijaya
mantab lanjut terus Thor
Aman Wijaya
tambah lagi updatenya 💪💪💪
Kalbera Art: siap bg, di tunggu ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!