NovelToon NovelToon
Jalan Menuju Balas Dendam

Jalan Menuju Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Matabatin / Iblis / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: A.J Roby

Aldi remaja yang masih menyimpan kepedihan atas meninggalnya sang bapak beberapa tahun lalu. Dirinya merasa bapaknya meninggal dengan cara yang janggal.
Kepingan memori saat bapaknya masih hidup menguatkan tekadnya, mengorek kepedihannya semakin dalam. Mimpi-mimpi aneh yang melibatkan bapaknya terus mengganggu pikirannya hingga dirinya memutuskan untuk mendalami hal ghaib untuk mencari tahu kebenarannya.
Dari mimpi itu dirinya yakin bahwa bapaknya telah dibunuh, ia bertekad mencari siapapun yang menjadi dalang pembunuhan bapaknya.
Apakah benar bapaknya dibunuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A.J Roby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serigala Hitam

Setelah mengetahui wujud sosok di depannya kini mental Aldi kembali menciut, ia sadar bahwa makhluk ini bukanlah serigala yang sering muncul di beranda sosial medianya, meskipun begitu serigala yang asli juga sama bahayanya dengan apa yang ia hadapi saat ini.

“Jangan takut le! Kamu anaknya Suprapto ya!” Ucap serigala tenang dengan suara paraunya.

Aldi mematung seketika saat mendengar sosok tersebut menyebutkan nama bapaknya. Ini bukanlah mimpi, karena saat berjalan tadi ia sedikit merasakan sakit menginjak kerikil dengan kaki telanjang. Jika ini mimpi maka kerikil tersebut tak akan terasa apapun saat kakinya bersentuhan.

“K-kok njenengan tau nama bapak saya?!” Tanya Aldi sedikit terbata karena terkejut.

“Akulah yang menjaga bapakmu dulu le”

“Degh”

Jantungnya seketika berhenti berdetak. Mulutnya melongo mendengar jawaban serigala hitam itu, ia tak tahu apakah makhluk ini berkata jujur atau tidak, tapi yang jelas makhluk ghaib berbentuk aneh dan bisa bicara hingga menyebutkan nama bapaknya itu adalah hal paling di luar nurul yang pernah ia jumpai.

Sedikit kembali ke masa lalu Aldi memang sering begadang bersama bapaknya di malam hari, di situ bapaknya bercerita tentang berbagai macam mulai dari pengalaman pekerjaannya hingga ke hal-hal mistis. Ia pernah teringat bahwa bapaknya memiliki teman sesosok anjing tak kasat mata yang setia menemani bapaknya. Kini Aldi menjadi sedikit tenang, ia sepertinya bisa sedikit mempercayai sosok tersebut namun dengan tetap tak menurunkan waspada, karena ia tak tahu tujuan makhluk ini menarik dirinya untuk kesini.

“T-tapi bapak dulu bilangnya asu bukan serigala seperti njenengan mbah” Jawab Aldi sedikit tergagap

“Bapakmu katrok, dia ndak bisa bedain mana asu (anjing) mana serigala” jawabnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Aldi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia menggumam dalam hatinya. Ini pertama kalinya ia menemukan sosok makhluk halus yang julid, dan lebih di luar nalar karena sosok tersebut sedang membicarakan orang yang sudah meninggal. Namun ia merasa bahwa makhluk ini seperti memiliki ikatan batin yang kuat dengan bapaknya.

“Panggil aku mbah, teralu cepat buatmu untuk memanggil namaku, karena ilmu yang kamu miliki belum bisa setara seperti bapakmu” Ucap Serigala memecahkan lamunan Aldi

“B-baik mbah, tapi kenapa mbah narik aku ke sini?”

Makhluk serigala ini menjelaskan bahwa bapaknya yang menitipkan dirinya agar dapat menemani Aldi, karena keturunan laki-laki yang memiliki darah dari bapaknya harus sangat dijaga dikarenakan suatu hal. Bapaknya berpesan agar Aldi menerima ilmu ini untuk menjadi pelindung bagi ibu dan kakaknya yang kemungkinan besar akan diincar oleh sosok jahat di luar sana.

“Siapa yang mengincar keluargaku mbah?” Tanya Aldi penasaran

“Waktu akan menuntunmu”

Dengan penasaran yang memuncak, kini ia merasa akan menemukan jawaban dari pertanyaan besar yang selama ini ia pendam sendiri.

“Siapa yang membunuh bapak mbah? Ndak mungkin bapak meninggal cuma karena sakit?!”

Serigala tersebut nampak menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan

“Di detik sebelum bapakmu meninggal dia sebenarnya bertarung melawan ratusan jin yang mengincar bapakmu, jika bapakmu tidak melawan kemungkinan satu keluarga termasuk dirimu akan mati karena serangan itu. Bapakmu melawan dan berhasil membunuh sebagian besar jin jahat itu, tapi di akhir pertarungan bapakmu kelelahan, sampai salah satu sosok jin manfaatin kelengahan bapakmu lalu membunuhnya” Jawab mbah serigala dengan tertunduk lesu.

Aldi mulai terpancing emosinya, kini benar dugaannya bahwa bapaknya bukan dibunuh oleh penyakit medis melainkan oleh sesosok makhluk. Tangannya bergetar menandakan ia murka, orang tua yang amat ia sayangi dan hormati harus meninggal tak wajar dan lebih parahnya orang-orang di sekitarnya hanya menyuruhnya ikhlas tanpa mencari tau penyebab sebenarnya dari kematian bapaknya.

“Tenangkan dirimu le, sekarang apakah dirimu sudah siap menjadi pengganti bapakmu untuk menjaga keluargamu?” Tanya mbah dengan tenang untuk meredakan emosi Aldi

“Siap mbah, apa ada manusia yang jadi dalang dibalik semua ini?” Timpal Aldi sedikit tenang

Tanpa ragu jelas Aldi menjawabnya, meskipun dirinya adalah orang yang ceroboh, pelupa dan tidak mudah percaya dengan orang lain tapi bila menyangkut bapaknya matipun Aldi siap.

“Untuk manusianya siapa aku belum yakin le, tapi waktu yang akan menunjukkannya kepadamu. Di saat terakhir sebelum bapakmu meninggal sisa tenaganya digunakan untuk melemparkanku ke sini dan menyegelku. Sekarang tiba saatnya buatku melanjutkan tugas untuk menjadi pendampingmu”

Aldi mengangguk paham kini ia tau apa yang harus dilakukan untuk kedepannya, dengan mantap ia bersedia untuk menerima hal ini dalam kehidupannya, nasib ataupun takdir telah menuntunnya ke jalan ini. Paling tidak ia dapat membalas dendam kepada para pembunuh bapaknya sembari menjaga keluarganya yang ia sayangi

“Sekarang aku harus ngapain mbah?” Tanya Aldi kebingungan

“Lepaskan belenggu rantai ini, di belakang pohon ada pusaka yang menahan rantai tertanancap ke pohon. Lepaskan pusaka itu maka bisa lepas dari segel ini tapi...” Jawabnya.

Tanpa berpikir panjang Aldi langsung berlari ke belakang pohon, ia menemukan keris yang menancap ke batang pohon beringin tersebut lalu menariknya dengan sekuat tenaga. Urat-urat di tangannya menonjol keluar menandakan sekuat tenaga ia menariknya tanpa henti, berkali-kali ia mencoba namun keris itu sama sekali tidak bergerak. Dengan cepat ia kehabisan tenaga dan berjalan lesu kembali ke tempat serigala tersebut.

“Gimana caranya lepasin kerisnya mbah?” Tanya Aldi dengan napas tersengal

“Kamu ini persis seperti bapakmu sembrono!, makanya kalau ada orang ngomong itu didengerin sampai beres!” Jawab serigala dengan omelan julidnya

Aldi hanya nyengir sambil menggaruk kepala belakangnya yang sama sekali tidak gatal. Kini ia nampak seperti bocah yang dimarahi orang tua karena terlalu lama main di luar.

“Oleskanlah darahmu ke seluruh telapak tanganmu lalu pegang keris tersebut dan cabut secara perlahan!” Titah mbah serigala.

Aldi menuruti perintah dengan sedikit melukai jempol tangan kanannya lalu mengoleskan rata darah ke seluruh telapak tangannya. Perlahan ia menggenggam keris dengan gagang berwarna hitam tersebut. Ia menariknya dengan penuh perasaan, begitu mudahnya keris tersebut terlepas dari batang pohon beringin lalu berjalan kembali menemui sang serigala.

“Sekarang apa yang harus aku lakukan?” Tanyanya sambil menunjukkan keris yang ia pegang

“Hancurkan rantai ini terlebih dahulu”

“Duaaaarrrrr”

Aldi menebas rantai tersebut sekuat tenaga tanpa kompromi, seketika rantai hancur berkeping-keping membuatnya tersenyum puas saat menyaksikan adegan itu.

“Terimakasih telah membebaskanku. Kini aku akan selalu menjaga kamu dari belakang le. Setelah ini kita tidak akan bertemu atau berkomunikasi, tapi akan ada banyak perubahan dalam hidupmu setelah pertemuan kita sekarang” Ucap serigala seraya bersimpuh seperti prajurit kepada sang raja

“Baiklah mbah, terimakasih banyak. Tapi sebentar, ini di mana? dan gimana caranya aku pulang?” Tanya Aldi meringis kebingungan

Serigala tersebut kembali menghembuskan napas dengan kasar seperti jengah melihat kelakuan konyol anak ini.

“Hutan ghaib Kalimantan… tutup saja matamu sekarang, konsentrasilah!”

Terkejut mendengar jawaban dari serigala tersebut namun ia tak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan perintah serigala, kemudian menutup matanya dengan tangannya yang masih memegang keris hitam tanpa warangka tersebut. Terasa tiupan angin mengitarinya  perlahan-lahan hingga meningkatkan kecepatannya secara otomatis. Aldi tetap berdiri tegak merasakan angin perlahan mulai mengepung hingga pada akhirnya pusaran angin menabraknya dengan kasar. Tak lama ia lalu membuka matanya dan kembali ke dalam kamar dengan posisi duduk bersila.

Aldi melihat jam di ponselnya menunjukkan waktu hampir subuh. Noda darah masih terlihat di telapak tangannya lengkap dengan keris hitam tanpa warangka yang sebelumnya ia dapat. Dengan situasi seperti ini ia sadar bahwa yang ia alami tadi adalah sebuah kenyataan. Keris tersebut segera disimpan di dalam lemarinya dan menyelipkannya di balik lipatan baju-bajunya agar tak mudah diketahui oleh ibunya. Kini ia segera membersihkan tangannya untuk menghilangkan jejak lalu bersiap untuk tidur.

Pagi ini ia memacu motornya lebih cepat agar tidak terlambat ke sekolah, pasalnya ia lagi-lagi bangun terlambat karena tidur di saat hampir subuh. Saat sampai ke gerbang ia menuntun motornya ke arah parkiran yang tak jauh dari pintu gerbang. Sesaat ia setelah memarkirkan motornya dengan rapi Aldi mematung karena melihat seseorang di kejauhan tepatnya di depan kelas 11 IPS yang bersebelahan dengan parkiran sekolah.

Bukanlah seorang siswi cantik ataupun seorang guru yang ia lihat, melainkan sesosok siswa dengan seragamnya yang compang-camping dan bahu kanan serta lengannya hilang, menyisakan lubang menganga berwarna merah bercampur hitam diam mematung menghadap ke arah lain membelakangi Aldi. Siswa tersebut terlihat sangat menyeramkan, tapi anehnya tidak ada satu orang pun menyadari kehadirannya. Banyak siswa siswi berlalu lalang melewati sosok tersebut begitu saja.

“Kenapa ada penampakan pagi-pagi? Tapi orang-orang ndak ada yang liat” Gumam Aldi dalam hatinya yang keheranan.

1
Marss256
Banyakin aksi Melati thor
Was pray
lah isi suratnya apaan? para pembaca disuruh mengira Ira sendiri kah?
A.J. Roby: Seperti biasa, jawabannya kita cari tahu di bab selanjutnya😁
total 1 replies
Venaaaaa
Keren
A.J. Roby
Haloo para readers, semoga novel ini dapat dinikmati bersama. Pengalaman horor yang pernah author alami juga dituangkan di dalam novel ini. Semoga para readers suka


Kritik, saran dan masukan dari para readers sekalian sangat berarti bagi author, mengingat ini adalah karya pertama dari author. Happy reading😁
Was pray
suro dan melati gak mengawal Aldi ke balai desa kah? sehingga kemunculan pocong tengkorak gak terdeteksi
A.J. Roby: Mari kita cari tahu jawabannya di bab berikutnya😁
total 1 replies
Yudha Sukma
ditunggu updateannya thor
Tsumugi Kotobuki
Kapan ni thor? Seperti sudah lama sekali gak ada updatenya, rindu aksi si tokoh utama!
A.J. Roby: Haloo kak, terimakasih telah membaca cerita author yaa. InsyaAllah author akan udpate setiap hari kalau ga ada urusan mendadak. Tunggu terus update selanjutnya yaa
total 1 replies
Mưa buồn
Penulis luar biasa.
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga suka dan terhibur yaa
total 1 replies
LOLA SANCHEZ
Ngakak sampai sakit perut 😂
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga selalu terhibur dan tunggu update selanjutnya yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!