NovelToon NovelToon
Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Janetta Lee, dikhianati saat mengandung, ditinggalkan di jalan hingga kehilangan buah hatinya, dan harus merelakan orang tuanya tewas dalam api yang disulut mantan sang suami—hidupnya hancur dalam sekejap.
Rasa cinta berubah menjadi luka, dan luka menjelma dendam.

Ketika darah terbalas darah, ia justru terjerat ke dalam dunia yang lebih gelap. Penjara bukan akhir kisahnya—seorang mafia, Holdes Shen, menyelamatkannya, dengan syarat: ia harus menjadi istrinya.

Antara cinta yang telah mengkhianati, dendam yang belum terbayar, dan pria berbahaya yang menggenggam hatinya… akankah ia menemukan arti cinta yang sesungguhnya, atau justru terjebak lebih dalam pada neraka yang baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Salah satu pria itu duduk di atas tubuh Janetta yang kini berusaha berteriak, namun mulutnya dibekap oleh pria yang menahan tangannya.

"Lepaskan celananya, aku sudah tidak sabar," kata pria lain dengan tawa rendah penuh nafsu.

Tiba-tiba—

Braaak!

Suara hentakan pintu terbuka dengan keras menggema di ruangan.

Seorang pria berpostur tinggi berdiri di ambang pintu. Tatapannya dingin dan tajam seperti pisau, rahangnya mengeras, dan aura mengancam terpancar kuat dari sorot matanya. Langkah kakinya berat dan penuh wibawa saat menghampiri mereka.

Para pria yang hendak menodai Janetta sontak terhenti, tubuh mereka menegang.

"Siapa kau?!" teriak salah satu dari mereka dengan nada panik, meski mencoba tampak berani.

Pria itu tidak menjawab. Dengan gerakan cepat, ia mencengkeram kerah pria yang membekap mulut Janetta dan menghantamkannya ke dinding hingga terdengar suara gedebuk keras.

Janetta yang masih terbaring lemah menatap dengan mata melebar, antara takut dan berharap. Air mata membasahi wajahnya saat ia berusaha mengucapkan, "Tolong... selamatkan aku..."

Pria berpostur tinggi itu melirik sekilas padanya, sorot matanya melembut sepersekian detik sebelum kembali menajam ke arah para penyerang.

"Berani sekali kalian menyentuh wanita ini di hadapanku," suaranya rendah tapi menggelegar, membuat bulu kuduk merinding.

Tiga lainnya langsung menyerang pria itu, namun pria itu dengan tenang menangkap tangan lawannya dan mematahkannya dengan satu gerakan cepat.

"Aahhh!" teriak pria itu meraung kesakitan.

Dua lainnya maju bersamaan, tapi tendangan keras menghantam dada mereka hingga terlempar ke belakang. Satu lagi mendapat pukulan telak di wajah, darah memercik dari bibirnya. Tanpa ragu, pria tinggi itu mengangkat salah satunya lalu melempar ke arah tembok.

Bruk!

Jeritan kesakitan kembali menggema.

Janetta, yang masih lemah di ranjang, berusaha bangkit. Ia duduk dengan tubuh gemetar, matanya terpaku pada sosok pria misterius itu. “Dia... begitu tangguh,” batinnya, kagum sekaligus lega.

Empat pria asing itu kini meringkuk di lantai, mengerang, tak lagi berdaya.

Pria itu menarik salah satu dari mereka dengan kasar, lalu menghantamkannya ke samping ranjang Janetta. Tatapannya menusuk, penuh ancaman.

"Siapa yang mengirim kalian?" tanya Janetta.

Pria yang dicekik bergetar, napasnya terengah. "Bukan salah kami... kami hanya menerima bayaran," jawabnya terbata, ketakutan.

Tatapan sang pria semakin tajam. "Jawab!" bentaknya.

Pria itu akhirnya mengaku dengan suara parau, "Nona Anna... dia yang mengutus kami. Katanya... dia ingin mempermalukanmu... supaya suamimu salah paham..."

Mata Janetta membesar, hatinya seakan diremas. Anna... dia benar-benar ingin menghancurkanku...

Pria misterius itu mendorong penyerang itu menjauh. "Serahkan ke polisi atau lepaskan, terserah padamu," katanya dingin.

Janetta menggeleng pelan, meski tubuhnya masih lemah. "Tuan, terima kasih karena telah membantu saya. Lepaskan saja mereka. Saya akan membalas dengan cara saya sendiri," ucapnya lirih namun tegas, air mata masih membasahi wajahnya.

Pria itu menatapnya dalam, seolah menilai kekuatan yang tersembunyi di balik kelemahannya. "Kondisimu lemah. Apakah kau bisa melawan mereka? Suamimu dan selingkuhannya sepertinya sedang berencana menyingkirkanmu," ucapnya dengan nada peringatan.

Janetta mengepalkan tangan, matanya penuh dendam. "Iya... aku akan membalas apa yang telah mereka lakukan padaku."

Dalam hati ia berteriak, "Alex Yang, Anna... kalian telah membunuh anakku, dan sekarang kalian malah ingin mempermalukanku."

Keheningan sesaat menyelimuti ruangan. Janetta mengangkat wajahnya, menatap pria itu dengan penuh rasa ingin tahu. "Tuan, siapa nama Anda?" tanyanya pelan.

Pria itu menoleh sebentar, sorot matanya dingin tapi dalam. Bibirnya melengkung tipis saat menjawab, "Ingat namaku... Holdes Shen."

Tanpa menunggu balasan, ia beranjak pergi dengan langkah mantap, meninggalkan Janetta yang menatap punggungnya dengan perasaan campur aduk antara kagum, dan tanya yang tak terjawab.

Empat pria itu langsung berlari ketakutan meninggalkan rumah sakit. Namun langkah mereka terhenti saat sekelompok pria berpakaian serba hitam dengan kacamata gelap tiba-tiba mengepung. Aura dingin menyelimuti lorong parkiran.

"Patahkan kaki dan tangan mereka, lalu buang ke sungai!" perintah Holdes Shen datar, tanpa menoleh, sebelum masuk ke dalam mobil mewahnya yang dipandu asistennya.

"Siap, Bos!" jawab anak buahnya serentak.

Sekejap kemudian, suara pukulan bertubi-tubi menggema.

Brak! Bruk!

"Aahhh!" jerit kesakitan memecah malam.

Tubuh empat pria itu bergelimpangan, merintih tanpa daya, sebelum akhirnya diseret menjauh menuju kegelapan.

Di sisi lain.

Apartemen mewah di pusat kota.

Alex Yang duduk di sofa dengan wajah muram, segelas botol minuman keras di tangannya habis ditenggak sekaligus. Napasnya berat, mata merah karena marah bercampur putus asa.

Anna, yang duduk di sampingnya, mengelus pundaknya lembut. "Alex, sudahlah... kau masih muda. Jangan terus-menerus larut dalam kesedihan."

Alex menatap kosong ke arah meja. "Hanya tinggal satu bulan... anakku akan dilahirkan. Tapi Janetta malah gagal melindunginya." Suaranya penuh luka.

Anna menahan senyum liciknya, lalu berkata dengan nada lembut namun penuh racun, "Janetta hanya cemburu padaku. Dia menuduh kita berselingkuh, lalu marah... dan melampiaskannya pada anak dalam kandungannya. Bayimu begitu malang."

Mata Alex membelalak, genggamannya pada botol semakin erat. "Benar! Dia sengaja membunuh anakku... untuk membalas dendam. Janetta, kau benar-benar keterlaluan! Bahkan bayi yang tidak berdosa pun kau singkirkan!" teriaknya penuh amarah.

Anna segera meraih wajah Alex, memeluknya erat, lalu menempelkan bibirnya lembut ke pipi pria itu. "Jangan marah... bagaimana kalau aku yang memberimu seorang anak?" bisiknya penuh godaan.

Alex terdiam sesaat, lalu menatap dalam ke arah Anna. "Kau ingin kita kembali seperti dulu?"

Anna mengangguk pelan, matanya berkaca-kaca pura-pura tulus. "Aku mencintaimu sejak lama. Kau tahu itu. Tapi aku tidak tega menyakiti istrimu... makanya aku memilih mengalah."

Alex memegang wajahnya erat, nada suaranya berat menyesal. "Kau sangat baik... kenapa dulu aku tidak menikahimu saja?"

Kata-kata itu membuat Anna tersenyum puas. Alex segera mencium bibirnya, dan ciuman itu berubah menjadi semakin panas, liar, dan brutal.

Kemeja Alex terlepas, pakaian Anna pun tersingkir. Mereka tenggelam dalam hasrat yang membakar, tanpa setitik pun rasa bersalah.

Di atas sofa mewah itu, tubuh mereka menyatu. Gerakan maju-mundur Alex semakin cepat, membutakan akal sehatnya. Anna menggeliat penuh gairah, wajahnya berseri-seri karena kemenangan yang manis.

Dalam hatinya, ia berteriak puas. "Janetta Lee, lihatlah suamimu... sedang meniduriku. Aku akhirnya mengalahkanmu. Kau pasti mengira dirimu suci, padahal malam ini mungkin kau juga sudah dipermainkan oleh empat bajingan itu. Hahaha... dan masih ada hadiah lain yang akan kuberikan padamu."

Di sisi lain.

Kamar rawat inap rumah sakit masih sunyi, hanya suara detik jam dinding yang terdengar. Janetta yang berbaring dengan tubuh lemah mencoba memejamkan mata untuk beristirahat.

Tiba-tiba, suara notifikasi ponsel memecah keheningan.

Dengan tangan gemetar, ia meraih ponselnya di meja samping ranjang. Saat layar menyala, sebuah pesan baru masuk.

Janetta membuka pesan itu—dan seketika matanya membulat, napasnya tercekat.

Di layar terpampang sebuah video rekaman. Adegan di dalamnya jelas dan tanpa sensor: Alex, suaminya, sedang bercumbu liar dengan Anna. Gerakan tubuh mereka begitu vulgar, suara desahan mereka terdengar nyata, menusuk jantung Janetta seperti ribuan pisau.

Tangannya bergetar hebat, hampir menjatuhkan ponsel. Bibirnya bergetar, air mata menggenang hingga akhirnya pecah.

"Alex Yang..." suaranya parau, penuh luka. "Kau... bajingan!"

Tangisnya pecah, namun bersamaan dengan itu, tatapan matanya berubah. Dari lemah dan rapuh, menjadi tajam dan penuh dendam.

Ia mengepalkan tangan di atas selimut. "Seluruh keluarga Yang... dan Anna... kalian akan menerima balasanku."

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
sunshine wings
💪💪💪💪💪
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Nabil abshor
setelah ini hidupmu akan berubah janett,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thoe doubel up thor
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor keren cerita
Pikachu: terima kasih kak🤗🤗
total 1 replies
Reni Anjarwani
doub
ren_iren
wowwww......
Plotwist nya dah di spill meski sedikit, tp gk pp 🤗
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor
Akai Kakazain: lanjut thor, chyo thor
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Naufal Affiq
bagus,jadi tidak ada yang tersisa,anak mu ada di tangan mu janet,jadi mulai sekarang lupa kan masa lalu mu,hidup lah damai dengan masa depan yang baru
Mar Yati
boleh ku tebak,janetta adalah keturunan mafia,papa mama nya yang meninggal itu bukan orang tua kandung, indentitas tersembunyi,kalo tidak ga mungkinn bisa setenang itu menyiksa orang,dan Alex bakalan menyesal
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: curiga sih seperti ini, dan kedua papa mama nya kemungkinan orang kepercayaan dr orgtua kandung asli janetta
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nabil abshor
ngeri oooooooiy,,,,, tp mantaaabbbbb
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!