Garvesya seorang gadis nakal yang mendadak transmigrasi ke dalam sebuah novel di mana kisah pemeran utama wanita sangat tragis.
Sejak pemilik tubuh asli mengalami luka bakar di kulitnya hampir 70% karena insiden kebakaran di acara pertunangannya itu, pemeran utama wanita diabaikan keluarganya, dicampakkan tunangannya, di pecat dari pekerjaannya dan dijauhkan para sahabat dan akhirnya kesadaran pemeran utama wanita di nonaktifkan.
Garvesa mengambil alih tubuhnya dan dibekali sebuah kecerdasan buatan, sistem super canggih. Misi balas dendam ini harus berhasil, jika tidak ia mendapatkan hukuman, jika ia berhasil menyelesaikan misi balas. dendam pemilk tubuh asli itu, maka ia akan di kembalikan ke dunia nyata, jika tidak selamanya terperangkap di dunia novel.
Mampukah Garvesa menyelesaikan misi atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3 Misi Gagal
Saat malam harinya, Garvila membuka pintu kamarnya, karena saat masuk ke dalam kamar, ia tidak membuka pintu sekali pun ayah dan ibunya meminta ia untuk membuka pintu dan bahkan mengusirnya, ia tidak peduli sama sekali.
krucuk! Krucuk!
"Aduh, perut ku lapar banget, aku harus makan nih buat ngisi tenaga," kata Garvila berdiri dari tempat duduknya.
Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Garvila melihat ponsel tersebut dan di nama panggilan itu ada nama manager perusahaan APT-X.
Ting!
[Misi baru]
[Mempertahankan pekerjaan]
[Hadiah obat penyembuhan 30%]
[Hadiah mata tembus pandang]
[Status misi sedang berlangsung]
Garvila menarik nafasnya lalu mengangkatnya. "Halo," jawab Garvila.
"Halo Garvila, kamu mulai sekarang tidak perlu datang ke perusahaan lagi ya, karena sudah ada pengganti pekerjaan mu yang lebih baik," ucap manager itu.
"Tapi selama ini saya banyak mengontribusikan perusahaan itu, mendadak Anda pecat begini tidak baik," kata Garvila sebisa mungkin mempertahankan pekerjaan demi misi.
"Ya, kamu memang banyak mengontribusikan, tapi lihatlah keadaan mu sekarang, mau kamu bekerja di perusahaan mana pun, kamu juga tidak akan di terima, kamu baik-baik sembuhkan dulu sakit mu ya, kalau begitu saya permisi!" panggilan itu langsung di matikan tanpa menunggu penjelasan dari Garvila.
"Hey Tunggu!" teriak Garvila.
Tuut! tuut! Tuut!
Garvila melihat panggilan suda terputus.
Ting!
[Misi tidak selesai]
[Anda mendapatkan hukuman dari system]
[Hukuman Anda adalah terkena serangan jantung selama 10 menit]
"Apa? Serangan jantung? Yang bener lah!" teriak Garvila panik, serangan jantung bisa mengakibatkan orang meninggal jika tidak di tolong.
[Hukuman di mulai]
Belum sempat Garvila untuk keluar kamar, jantungnya terasa amat sakit, sangat sakit. Ia terjatuh ke lantai sambil memegang dadanya sakit, keringat dinginnya keluar membasahi tubuh.
Memang, rasanya seperti mau mati saja. "Ini... ini... kapan... berakhirnya?" tanya Garvila tercuap-cuap seperti ikan kehabisan oksigen.
[Dalam waktu 10 menit]
"Kenapa... kenapa... lama sekali... aku... aku... nggak sanggup lagi... " rasanya Garvila tak bisa bernafas.
[Ini adalah hukuman jika gagal misi, di misi berikutnya, jika Anda gagal lagi, akan ada hukuman yang lebih berat lagi]
Apa?! Hukuman yang lebih berat lagi? Hukuman serangan jantung saja Garvila rasanya nyawanya sudah menggantung di udara, apa lagi hukuman yang lebih berat lagi, takutnya belum hukuman selesai, ia sudah mati duluan.
5 Menit berlalu, tubuh Garvila tak bergerak lagi, ia sudah tak sanggup menahan rasa sakit yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya, tubuhnya sudah tak punya tenaga lagi. Ia hanya bisa menutup mata sambil berdoa jika hukuman secepatnya berlalu.
'Jika hukuman seperti ini lagi, aku akan menyelesaikan misi lebih baik lagi, aku tak sanggup merasakan sakit seperti ini, apa lagi hukumannya lebih berat dari ini,' gerutu Garvila dalam hati.
10 detik
9 detik
8 detik
7 detik
6 detik
5 detik
4 detik
3 detik
2 detik
1 detik
Selesai.
[Hukuman dari sistem selesai]
[Anda kembali normal]
Rasanya Garvila belum sanggup untuk bangun kembali, tubuhnya masih terasa lemas, apa lagi ia mendapatkan hukuman dalam keadaan lapar.
"Sistem, kalau kau ingin memberi hukuman, setidaknya tunggu aku mengisi energi dulu, " kata Garvila berusaha untuk duduk, tubuhnya terasa gemetar karena ia baru saja menghadapi bencana hidup dan mati.
[Tidak bisa, sistem akan melakukannya di mana sana dan kapan saja, tidak peduli Anda dalam keadaan siap atau tidak. Maka dari itu, Anda tetap harus selalu bersiap siaga dalam kondisi apa pun]
"Bener-bener nih sistem, untung saja aku nggak mati," omel Garvila yang masih kesal, tapi ia merasakan sedikit demi sedikit tenaganya kembali pulih.
Dengan bersusah payah, ia pun keluar dari kamarnya untuk menuju dapur, ia harus segera makan, makan yang banyak untuk memulihkan energi yang terkuras semua.
mending ketiban durian 😅