NovelToon NovelToon
Istri Cantik Mafia

Istri Cantik Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: fransiska simanjuntak

Lyanna tak pernah menyangka kejadian malam itu meninggalkan benih di rahimnya.

happy reading guys💧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fransiska simanjuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Dan disinilah Lyanna berada, disalah satu hotel bintang lima. Tidak mudah masuk ke dalam gedung ini, tapi sekarang dia bekerja menggantikan ayahnya sebagai asisten ekslusif Zayden Malik, seorang CEO di tempat ayahnya bekerja.

Lyanna menarik nafas dalam-dalam mencoba mengatasi rasa gugup. Dia tidak terbiasa di tempat keramaian seperti ini. Tempat-tempat orang-orang kaya dan berpengaruh memamerkan status mereka.

Lyanna berdiri di sudut ruangan mengenakan gaun hitam sederhana, mungkin mencolok dengan perannya sebagai asisten ekslusif, bukan sebagai seorang tamu yang datang menikmati kemewahan malam ini.

Lyanna harus bertahan demi mempertahankan status ayahnya, tugas nya adalah memastikan segala kebutuhan atasannya Zayden terpenuhi sepanjang hari.

Zayden pria berusia lima puluhan dengan senyum percaya diri berdiri beberapa meter dari Lyanna. Pria itu sedang berbincang dengan seorang investor kelas kakap. Sesekali Zayden melirik Lyanna, memberi isyarat saat dia butuh sesuatu.

Lyanna melangkah mendekat dengan membawa iPad di tangan. Dia mempraktekkan bagaimana sekretaris Livia mengajarinya selama 3 hari. Dia mencatat jadwal dan rincian percakapan yang harus dia ingat untuk di laporkan pada Zayden nanti.

"Tuan Malik, minuman Anda." Ucap Lyanna sambil menyerahkan segelas minuman whisky pada Zayden.

"Terima kasih." Jawab Zayden singkat sebelum fokus pada pembicaraannya.

"Lyanna!" Panggil Zayden sedikit mengangkat tangan ke arah Lyanna dari sisi ruangan.

Lyanna nyaris tidak sempat menarik nafas panjang sebelum Zayden Malik memanggilnya lagi. Lyanna berdiri di dekat meja kaca mahal yang penuh dengan makanan, namun tentu saja makanan itu bukan untuknya.

"Ya, Tuan?" Lyanna mendekat.

"Aku butuh daftar investor dari proposal yang aku kirimkan 1 jam yang lalu." Ucap Zayden cepat. "Dan minumanku sudah hampir habis, jangan sampai kosong lagi!"

"Baik Tuan, saya akan segera mengurusnya." Jawab Lyanna.

"Dan.."

Belum selesai Lyanna mencatat instruksi pertama, Zayden kembali memanggilnya.

"Tanyakan jadwal ku pada sekretaris Livia setelah acara ini, sepertinya aku ada rapat dengan pemilik yayasan penting. Tolong perjelas dengan sekretaris Livia!" Pinta Zayden cepat.

Lyanna mengangguk lagi, menahan desahannya. Dia tidak menyangka daddy nya bekerja sekeras ini setiap hari.

Lyanna berjalan cepat ke arah bar untuk mengambil minuman baru untuk Zayden, lalu kembali mengetuk iPad di tangan nya mencari nama investor yang Zayden minta.

"Oh, dan satu lagi!" Seru Zayden ketika Lyanna mendekat dengan segelas minuman di tangan. "Hubungi pihak Arcen Group. Sampaikan bahwa saya tertarik membicarakan peluang kerja sama. Atur jadwal meeting secepatnya, minggu ini kalau bisa. Dan pastikan proposal nya sudah kamu siapkan sebelum kamu kirim undangan!"

"Baik Tuan Malik." Ucap Lyanna menambahkan tugas itu ke daftar panjangnya.

Setelah menyerahkan minuman, Lyanna menghela nafas pelan ketika Zayden berpaling dari nya. Wajahnya tampak lelah, namun dia harus tetap bertahan demi membantu pengobatan ayahnya juga kebutuhan rumah. Semua sudah menjadi tanggungjawab Lyanna sekarang.

BRAKK!!

iPad yang dibawa Lyanna jatuh dari tangannya. Dia tidak sengaja menabrak punggung seseorang saat fokus pada iPadnya.

"Maaf Tuan. Saya tidak sengaja.. Saya minta maaf." Lyanna tak berani mengangkat wajah, menatap tubuh tegap pria itu saja sudah membuat Lyanna gemetar ketakutan.

"A-aku, aku pergi dulu." Lyanna tergagap. Dia berjongkok guna mengambil iPadnya yang jatuh.

Lyanna bisa merasakan orang-orang menatapnya. Dia menyesal karna ceroboh.

Pria itu menunduk, tangannya terulur dan mencengkram dagu Lyanna agar mendongak.

"Cepat pergi dari hadapan saya. Jangan menunjukkan wajahmu lagi di depan mataku! Akan ku buat kau menyesal!" Pria itu berbisik tapi penuh penekanan. Ancamannya terdengar tidak main-main. Mata tajam itu menakutkan, Lyanna kehilangan nyalinya.

"Baik, Baik aku akan pergi secepatnya, terimakasih sudah mengampuni ku." Lyanna bergetar, matanya berkaca-kaca menahan tangis.

Begitu pria itu melepaskannya, Lyanna buru-buru pergi dan berjanji tidak akan memperlihatkan wajahnya pada pria menakutkan itu lagi.

"Aku lebih baik berjalan dari pinggiran saja." Gumamnya.

***

Lyanna menyandarkan punggung ke sofa di ruang belakang. Mencoba mengistirahatkan kaki nya yang pegal setelah berjam-jam berdiri dan mondar-mandir memenuhi perintah Zayden Malik.

Dia membuka botol air mineral yang ditemukannya di meja kecil di sudut ruangan dan meneguknya pelan. Kemudian Lyanna menghela nafas cukup berat, cara yang dia lakukan untuk melepas penat.

"Aku tidak paham kenapa kita harus repot-repot mengadakan acara seperti ini!" suara seorang pria terdengar jelas dari balik pintu yang sedikit terbuka.

"Ya, benar!" Tambah seorang wanita, "tapi paling tidak kita bisa melihat siapa yang benar-benar layak di sisi kita, dan siapa yang cuman sebagai beban!"

Lyanna menegakkan tubuh, alisnya tertaut. Rasa ingin tahunya mendorong Lyanna untuk tetap di tempat. Telinganya tajam menangkap setiap kata.

"Orang-orang kelas bawah itu.." Suara pria lain menyela, kali ini lebih lantang. "Mereka memang diciptakan hanya untuk bekerja keras, mereka tidak lebih dari alat untuk melayani kita para konglomerat. Tanpa kita mereka tidak akan tau apa yang akan mereka lakukan dengan hidup mereka."

Tawa pecah, menciptakan gema menyakitkan di telinga Lyanna. Dadanya terasa panas, genggamannya pada botol air minum semakin kuat.

"Oh, jangan lupakan asisten-asisten yang biasa melayani di acara seperti ini" Lanjut wanita itu, "lihat saja mereka! Sibuk berlari kesana kemari seperti semut. Mereka bahkan tidak sadar berapa menyedihkan mereka."

"Betul sekali!" Pria pertama menyahut dengan nada angkuh. "Orang-orang seperti itu tidak punya tempat di dunia kita. Mereka hanya layak duduk di pojokan menunggu perintah!"

Lyanna tidak bisa menahan diri lagi. Tubuhnya menegang, matanya menatap tajam ke arah pintu yang sedikit terbuka. Setelah merapikan gaunnya dia berdiri. Dengan langkah yang mantap Lyanna melangkah ke arah pintu.

1
Faisal Simanjuntak
lanjutin dong kak
Faisal Simanjuntak
makin seru
Faisal Simanjuntak
waw
LESIE~sm
💐
Salvatore Fransiska
lanjut kakak!!
Salvatore Fransiska
lanjuuuuut
🍌 ᷢ ͩ Murni 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅
ternyata Mike udah jatuh cinta kepada Lyana🤭🤣🤣🤣
Faisal Simanjuntak
ahaha makin seru kak
Faisal Simanjuntak
seru Thor lanjut
Faisal Simanjuntak
makin asik ceritanya kk 👍
Faisal Simanjuntak
lanjut kak ceritanya mkn seru
Faisal Simanjuntak
kasihan liana. lanjut thor 👍
Faisal Simanjuntak
nasip liana sungguh memprihatinkan
Faisal Simanjuntak
lanjutin dong kak
LESIE~sm: oke siap siap
total 1 replies
Faisal Simanjuntak
penyesalan selalu terlambat datangnya semoga liana tetap tabah
Faisal Simanjuntak
oke mental lyanna sangat bagus
Faisal Simanjuntak
mantap 👍 semangat
Faisal Simanjuntak
lanjutkan thor
🍌 ᷢ ͩ Murni 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅
Namanya Cindy atau Liana sih Thor🤭🙉
LESIE~sm: oh maaf maaf.
jadi kebawa nama tokoh novelku yang lain😅
total 1 replies
Salvatore Fransiska
ahahaha seru juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!