NovelToon NovelToon
Ratu Mafia Dan Masa Lalunya

Ratu Mafia Dan Masa Lalunya

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Time Travel / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Viens03

Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.


Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.


Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.


Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trauma Masa Lalu

Malam harinya, Lilith kecil dan penghuni panti asuhan yang lain tengah berkumpul dan makan malam di ruang makan.

Karena uang donasi yang jumlahnya pas pasan dan jarang ada donatur tetap, jadi mereka makan malam dengan lauk seadanya, seperti tahu dan tempe goreng.

Tapi meskipun begitu,mereka tidak mengeluh sedikitpun dan malah merasa sangat menikmati makanannya.

Sang pengurus panti yang bernama ibu Rina merasa sedih karena mereka tidak bisa hidup layaknya anak anak yang memiliki keluarga dan punya uang.

ibu Rina sudah berusaha keras untuk mencari donatur tetap, namun hasilnya nihil karena kondisi panti asuhan yang hampir tak terawat.

Seolah tak dibiarkan beristirahat, tiba tiba ketukan pintu terdengar, membuat ibu Rina beranjak dari kursi untuk membuka pintu.

Saat pintu terbuka, ternyata yang datang adalah penagih hutang

"Bayar hutang lo!", ucap sang penagih hutang tanpa basa basi.

"Ma-maaf tuan, tapi saat ini saya tidak memegang uang.", ucap ibu Rina dengan nada gemetar.

"Hah?! Ini udah jatuh tempo dan lo masih gak punya uang?", sentak sang penagih.

"Ma-maafkan saya tuan, maafkan saya.", balas ibu Rina sembari terus membungkukkan badannya.

"Kalo gitu, lo bisa bayar pake anak anak itu.", ucap sang penagih.

Dengan isyarat tangan, kedua anak buah sang penagih mencoba berjalan masuk, tapi ibu Rina menghalanginya.

"Tolong jangan bawa anak anak tuan! Tolong beri saya waktu, saya pasti akan membayarnya.",mohon ibu Rina.

Sedangkan para anak anak panti masih tidak mendengar keributan yang terjadi diluar dan masih sibuk bercanda serta bermain.

"Minggir!", sentak sang penagih sembari mendorong jatuh ibu Rina.

Setelah itu sang penagih dan dua anak buahnya melangkah masuk ke ruang makan, membuat anak anak panti terdiam.

"Bawa dia, dia, dia dan dia!", titah sang penagih sembari menunjuk satu persatu anak yang dipilih.

Para anak anak panti merasa ketakutan dan terus melangkah mundur, begitu pula dengan Lilith kecil dan ketiga sahabatnya.

Di alam bawah sadar, emosi Lilith memuncak, tangannya terkepal erat dan sorot matanya tajam menatap sang penagih dan kedua anak buahnya.

Inilah salah satu trauma masa kecilnya, hampir semua anak panti dibawa oleh orang ini, dan hanya tersisa kurang dari 10 orang sampai akhirnya anak anak panti dibantai bersama ibu Rina.

"Lilith, gue yang bakalan ngehajar mereka, gantian sama gue.", ucap Lilith dingin.

Lilith kecil terkejut ketika mendengar suara Lilith, "Kak? kakak dimana?", teriak Lilith, membuat ketiga sahabatnya kebingungan.

"Gak perlu bersuara, cukup pake suara hati lo.", jawab Lilith.

"Oke, tapi gimana caranya bertukar?", tanya Lilith kecil yang kali ini dalam hati.

"Tutup mata lo.", jawab Lilith.

Lilit kecil mengangguk lalu menutup matanya, dan seketika tubuhnya perlahan lemas.

Detik berikutnya, mata Lilith kecil kembali terbuka dan kali ini sorot matanya lebih tajam.

Ketika anak panti yang lain melangkah mundur, Lilith melangkah maju kearah sang penagih.

"Eh...eh Lilith! jangan kesana Lith!", teriak Luna panik.

Bahkan Sarah dan anak panti lain juga ikut berteriak memanggil Lilith untuk kembali.

Namun Lilith tidak peduli dan terus melangkah hingga akhirnya berdiri di hadapan sang penagih dan anak buahnya.

"Oh? Kayaknya lo sendiri yang maju buat dibawa ya? tubuh lo cakep juga.", ucap sang penagih dengan senyum miringnya.

Namun Lilith masih tidak bergeming dengan ekspresi dinginnya.

"Apaan sorot mata lo itu? minta dipukul?", lanjut sang penagih dengan nada tidak suka.

Sang penagih kemudian memerintahkan kedua anak buahnya untuk menangkap Lilith terlebih dahulu.

Salah satu anak buah maju dan mencoba meraih baju Lilith dengan cepat, namun Lilith bisa menghindarinya dengan mudah.

Sang anak buah terkejut tapi kembali berusaha menangkap Lilith, namun hasilnya sia sia saja karena dia tidak bisa menangkapnya.

"Dasar gadis sialan!", teriak sang anak buah dengan amarah memuncak lalu melayangkan tinjunya.

Dan lagi lagi Lilith bisa menghindari setiap pukulan sang anak buah dengan mudah.

1
Dianapunky
Suka sejak awal
Viens03: mantap
total 1 replies
Ahmad Fahri
Banyak air mata terbuang untuk cerita ini, tapi worth it!
Viens03: mantap! makasih udah baca😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!