Aleya adalah seorang wanita muda yang hidup dalam dunia glamor dan penuh rahasia. Ia secara tak terduga terjerat dalam hubungan rumit dengan seorang presdir perusahaan ternama, yang menjadikannya gadis simpanan. Meski awalnya Aleya menganggap hubungan ini sebagai jalan pintas untuk memperbaiki hidupnya, lambat laun ia menyadari bahwa cinta dan kekuasaan membawa konsekuensi yang tak pernah ia bayangkan. Di tengah konflik batin, ambisi bisnis, serta tekanan sosial, Aleya berjuang menemukan jati dirinya dan menentukan pilihan antara hati dan harga diri. Akankah Aleya mundur dari kenyataan yang ia ketahui? Atau ia akan tetap melanjutkan hidupnya sebagai Gadis simpanan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Aprilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Aleya dan Arga
Keesokan harinya, Aleya mulai mendiskusikan perihal pesanan Kue yang ditawarkan oleh seorang Pria bernama Arga Davindra.
“Acaranya minggu depan, apa sanggup?” tanya Aleya.
”Kalau toko ini ditutup mungkin kami sanggup Nona,” ucap Lavina.
”Tentu saja akan ditutup. Kita akan pingsan jika tetap membuka toko.” ucap Aleya.
Clara dan Lavina pun saling melirik sebelum akhirnya mengangguk setuju. “Baiklah, 4 hari sebelumnya kita sudah membuat adonannya. Dan tentu saja aku akan mulai berbelanja dari sekarang karena takut kehabisan bahan. Aku akan mengonfirmasi terlebih dahulu pada Tuan itu,” ucap Aleya.
“Baik, Nona.”
Aleya kemudian mulai beranjak dari duduknya. Sementara Kedua rekannya mulai membersihkan toko karena sebentar lagi sudah waktunya buka. Aleya kemudian mulai memakai jaketnya dan keluar untuk menuju Perusahaan tempat Pria tersebut bekerja.
Dia hanya cukup berjalan kaki kurang dari 5 menit dan sampai karena Perusahaan itu tepat berada didepan toko kecilnya itu.
“Permisi, saya ingin bertemu dengan Tuan Arga,” ucap Aleya.
”Apa sudah membuat janji, Nona?”
”Em belum, tapi saya ada perlu dengan beliau,” ucap Aleya.
”Maaf Nona tapi jika ingin bertemu dengan Tuan Arga, anda harus membuat janji terlebih dahulu,” ucap Resepsionis yang berada dilobi.
Aleya menghela nafasnya pelan. “Baiklah, terimakasih,” ucapnya.
Saat ia berbalik badan, ia terkejut saat melihat beberapa Pria sudah berdiri dihadapannya sembari menatapnya tajam.
“Oh tuhan!”
“Ada urusan apa kesini?”
Gadis itu terkejut saat melihat wajah Pria itu. Pria yang menolongnya dimalam saat ia hampir dilecehkan.
“A-ah saya ingin bertemu Tuan Arga,” ucap Aleya.
Gadis itu kemudian menangkap sosok Pria yang berada di belakang Pria yang menolongnya.
“Tuan Arga?” ucap Aleya sembari memiringkan kepalanya guna melihat Pria yang menemuinya kemarin.
Pria itu terlihat bingung. “Bukan saya,” ucapnya.
“T-tapi kau yang memberikan kartu nama ini,” ucap Aleya sembari menunjukkan sepucuk kartu nama yang berada digenggamannya.
Pria itu kemudian melirik kearah Pria yang menolongnya. Aleya pun tersadar bahwa Arga yang dicari adalah Pria yang menyelamatkannya.
“A-anda adalah Tuan Arga?” tanya Aleya gugup.
“Ya. Untuk apa kau mencariku?”
“Begini Tuan, kemarin Pria dibelakang anda ingin memesan Kue ditoko Saya,” ucap Aleya.
“Benar. Lalu?”
“Saya ingin memberitahu bahwa saya menyetujuinya,” ucap Aleya.
“Bagus kalau begitu. Dave, urus untuk pembayaran uang mukanya,” ucap Arga.
“T-terimakasih Tuan,” ucap Aleya sembari menundukkan kepalanya.
“Silahkan Nona,” ucap Dave kemudian menuntun Aleya kearah ruangan yang tak ia ketahui.
Arga pun juga ikut dibelakang gadis itu. Sesampainya mereka disebuah ruangan dilantai 15, ia sedikit tercengang karena sebuah tulisan yang berada dipintu. Presdir.
“Dia adalah Presdir?” batin Aleya kemudian melirik kearah Arga.
Mereka pun masuk dan Aleya dipersilahkan untuk duduk di sofa yang berada diruangan itu.
“Siapa namamu?”
“Aleya. Aleya Aurora Evangeline,” ucap Aleya.
“Sejak kapan kau mengelola toko Kue?”
“Baru 2 tahun terakhir, Tuan,” ucap Aleya.
Arga mengangguk. Pria itu tertegun dengan gadis kecil yang ada dihadapannya. Gadis yang memiliki mata teduh, kulit seputih salju, dan bibir pink yang sangat merona membuat setiap Pria yang melihatnya akan terpesona dengannya.
Bukan hanya penampilannya, tapi kerja keras dan kegigihan Aleya juga menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi para Pria yang mengenalnya.
“Ini adalah uang muka. Sesuai perjanjian mu dengan Dave kemarin, Saya akan membayar 3x lipat. Setelah pesanan selesai, saya akan melunasi semuanya,” ucap Arga sembari menyodorkan sebuah amplop berisikan uang 10 juta.
“T-tuan ini terlalu banyak. Bahkan ini sudah cukup untuk membayar semua Kue yang dipesan,” ucap Aleya terkejut.
“Kan saya bilang saya akan membayarnya 3x lipat. Kenapa terkejut?”
Aleya menggeleng. Ia kemudian beranjak dari duduknya dan menundukkan tubuhnya hampir 90 derajat. “Terimakasih banyak Tuan,” ucap Aleya.
Arga mengangguk. Aleya pun pamit dan pergi meninggalkan Perusahaan itu.
Tanpa disadari, senyuman kecil terukir di bibir Arga. Senyuman yang hampir tak pernah terlihat lagi setelah dirinya dijodohkan oleh seorang Wanita yang tak ia cintai.
“Awasi dia. Aku tidak ingin kejadian seperti kemarin menimpanya lagi,” ucap Arga.
“Baik, Tuan.”