NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Para Mantan

Aku, Kamu Dan Para Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Anisa dan Yusuf pasangan suami istri yang memiliki kehidupan nyaris sempurna. Ekonomi cukup, tiga orang anak dan mertua yang tidak ikut campur. Namun, ujian datang dari mantan kekasih Anisa dan mantan istri Yusuf. Kehadiran mantan istri Yusuf juga telah membuat ibu mertua Anisa membencinya. Seiring berjalannya waktu, Yusuf tidak bisa menolak kehadiran mantan istrinya untuk kembali. Hingga memutuskan setuju untuk menikah siri, tapi Yusuf merahasiakan pernikahannya dari Anisa. Lalu bagaimana Anisa dengan mantan kekasihnya yang juga ingin bersamanya, akankah berhasil ? Apakah pernikahan Yusuf dan Anisa akan berakhir atau malah akan semakin kuat ? Yuk baca, like, komen dan share ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Ternyata kamu suka sama ikan gurame bakar ya, besok aku kirim ke rumahmu yang banyak. Biar kamu bisa makan sepuasnya." Isi pesan Arka.

Anisa menghela napas panjang dan memegang keningnya sambil menatap layar hpnya. Jantungnya berdegup kencang seperti sehabis lari maraton. Anisa kesal, bingung dan takut setelah membaca pesan masuk di hpnya.

Bingung karena tidak tau bagaimana caranya menghentikan apa yang dilakukan oleh Arka. Dan takut jika suaminya mengetahui tentang Arka, apalagi kalau sampai terjadi salah paham. Sesekali Anisa melirik suaminya yang duduk di sampingnya.

Sebelum Yusuf penasaran dengannya, Anisa segera memasukkan hpnya ke dalam tas. Dan segera menyelesaikan suapan terakhirnya dan meminta pulang. Sementara Yusuf merasa gelagat Anisa seperti menyimpan sesuatu darinya.

DI RUMAH YUSUF

Sampai di rumah Anisa masih saja diam. Keluar dari mobil berjalan cepat tanpa menoleh dan berbicara dengan Alif ataupun Ryan. Yusuf mengikuti langkahnya dan menegurnya.

"Sayang, kenapa kamu kelihatan panik begitu?"

"Hah...? Enggak kog sayang, aku biasa aja... tadi aku ga enak sama kalian yang udah selesai duluan, Hehe." Anisa menggaruk kepalanya.

"Kamu beneran ga bohong, kan?" ucap Yusuf memicingkan matanya.

Anisa menyambar tangan Yusuf dan menariknya menuju ke kamar. Yusuf terus bertanya, tapi Anisa hanya tersenyum dan tetap menggandengnya. Yusuf akhirnya memilih pasrah dan mengikuti keinginan istrinya.

Setelah di dalam kamar Anisa memeluk erat suaminya. Keduanya larut dalam suasana romantis dan berlanjut ke hubungan suami istri. Setelah selesai berhubungan keduanya berpelukan dan Anisa tertidur di dekapan sang suami.

Drrrtt....

Yusuf segera meraih hpnya di atas nakas dan mengangkat telfon dari salah satu teman SMA-nya, "*Halo*...."

"*Suf, aku sudah dapatkan nomer hp Kania yang baru. Aku juga sudah kirimkan ke hpmu*."

"*Oke, terimakasih, Dim*."

Yusuf menggeser tubuhnya perlahan supaya Anisa tidak terbangun. Kemudian segera memakai pakaiannya dan keluar dari kamar. Yusuf masuk ke ruang kerja dan menguncinya dari dalam.

"*Halo, kamu siapa*?" ucap Kania dari seberang.

"*Ini aku, Yusuf*." Yusuf menjawab sembari menghela napas panjang.

"*Mas, darimana kamu dapatkan nomer hpku*?" jawab Kania terbata, karena masih mengenali suara mantan suaminya.

"*Tidak penting aku dapat nomermu darimana, aku menelfonmu karena ingin memastikan apakah benar kamu adalah pemilik toko roti oishii*?"

"*Ya, itu benar. Karena aku mau tunjukkan padamu kalau aku bisa jauh lebih baik dari Anisa*."

"*Apa yang kamu lakukan itu tidak benar, seharusnya kamu gunakan kreatifitasmu sendiri. Jangan meniru apapun yang sudah ada di toko Anisa*."

"*Haha... banyak kog yang jualannya sama tapi ga resek kaya istrimu. Dengarkan aku baik-baik sayang. Aku tidak akan biarkan dia bahagia setelah merebutmu dariku, hubungan kita yang puluhan tahun kandas begitu saja saat dia datang*."

"*Gila kamu, perpisahan kita murni kesalahanmu. Seandainya kamu tidak mencelakainya berulang kali, aku tidak akan menceraikanmu. Bahkan Anisa tidak pernah mengejarku, aku yang menginginkan dia. Jangan macam-macam Kania, aku tidak akan biarkan kamu menyakitinya*."

"*Aku ga peduli, Anisa harus menderita bagaimanapun caranya. Dan aku sama sekali ga takut dengan ancamanmu*."

Tuuttt....

Kania memutus sambungan telfonnya begitu saja. Yusuf merasa kesal setelah berbicara dengan Kania, membanting hpnya ke meja. Yusuf berdiri dan keluar dari ruangannya.

 

DI KAMAR

Anisa membuka mata dan menguceknya. Lalu bangun dan segera mandi, selesai mandi Anisa membuka hpnya. Anisa memblokir nomer yang membuatnya takut sejak tadi.

"Semoga setelah memblokir nomernya, aku tidak akan di ganggu lagi," batin Anisa.

TRING...

Anisa menatap layar hpnya kembali dan ia sangat terkejut setelah membuka pesan dari nomer baru. Anisa merasa tertekan dan takut. Kemudian ia memutuskan untuk melakukan panggilan pada nomer baru tersebut.

"*Kenapa? Kamu memblokir nomerku? Jangan takut, aku ga gigit kog. Haha*," sapa Arka dari seberang.

"*Kenapa kamu menerorku? Tolong hentikan, Kalau kamu butuh roti, datang saja ke toko, Ka*," jawab Anisa gemetar.

"*Aku tidak menerormu Anisa, aku hanya tidak ingin lost contact lagi denganmu. Santai saja, kalau kamu panik malah akan membuat masalah antara kamu dan Yusuf*."

"*Ka, aku mohon sama kamu Jangan kirim apapun ke rumahku besok. Aku ga akan menerimanya*." Anisa ketakutan dan matanya tidak lepas ke arah pintu.

"*Lalu kamu maunya apa sayang*?"

"*Jangan ganggu aku Arka*." Anisa gemetaran karena emosi.

Ceklek

Tutttt...

Anisa memutus sambungan telfon begitu saja saat Yusuf masuk ke kamar, mengatur napasnya yang tersengal dan minum air yang tinggal sedikit di dekatnya. Yusuf berjalan sambil menatap Anisa yang terlihat gugup.

"Kamu kenapa sayang?" Yusuf mengusap lembut kepala Anisa.

"Tidak, aku baik-baik aja kog." Anisa tersenyum untuk menyembunyikan kegelisahannya dari Yusuf.

"Jangan pikirkan tokomu itu lagi, kalau emang udah ga bisa dipertahankan tutup aja. Nanti kamu malah enak bisa santai, kalau bosen di rumah bisa jalan-jalan."

"Nggak Mas, aku belum mau menyerah. Aku dan Nayla pasti bisa mengatasi semuanya."

"Ya sudah terserah kalian, lalu kenapa kamu terlihat ketakutan?"

"Aku baru aja bangun tidur, aku gapapa kog, Mas."

Yusuf mengangguk dan mengajak Anisa mengobrol ringan untuk mencairkan suasana. Sesekali ia melemparkan guyonan supaya bisa melihat senyum dan tawa sang istri. Lelah berbincang hingga malam, Anisa dan Yusuf memutuskan untuk tidur.

 

KEESOKAN HARI

TOK TOK TOK

"Masuk," teriak Anisa dari dalam kamarnya.

Ceklek

"Bu, di bawah ada kiriman gurame bakar jumlahnya banyak. Mereka minta tanda tangan ibu," jawab Mela.

Anisa bangkit dari sofa dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Sampai di bawah, ia melihat banyak sekali bungkusan yang berisi gurame bakar dari restoran yang kemarin di kunjunginya bersama suami dan kedua anaknya. Anisa berjalan mendekati petugas delivery dengan perasaan geram.

"Keterlaluan kamu, Ka." Anisa bergumam.

"Aku tanda tangani, tapi bawa kembali makanan-makanan ini," ucapnya pada petugas delivery.

"Tapi Bu, ini jumlahnya sangat banyak. Nanti saya bisa di marahi sama atasan."

"Kalau begitu bagikan ke orang-orang di jalan."

"Baik, Bu."

Setelah menyelesaikan urusannya dengan restoran ikan gurame. Anisa pergi ke kamarnya untuk mengambil tas. Selanjutnya memutuskan pergi ke toko bersama Hana.

 

DI TOKO ROTI

Anisa merasa kesal melihat toko roti sebelahnya lebih ramai. Bahkan di tokonya hanya ada 3 orang pembeli. Ia masuk dengan wajah lesu dan malas.

"Anisa!!!" panggil Nayla.

Anisa menghentikan langkah dan menunggu sahabatnya itu berjalan ke arahnya. Lalu Nayla mengajak Anisa keluar dari toko dan berhenti di dekat tangga eskalator. Anisa mengunci stroller Hana supaya rodanya tidak menggelinding.

"Ada apa, Nay?"

"Kalau gini terus kita bisa rugi Anisa, pendapatan bulan kemarin aja tipis banget. Belum lagi kita harus gaji karyawan dan lain-lain."

"Itu juga yang lagi aku pikirin Nay, apa kita pindah aja ke tempat lain?"

"Iya tapi butuh modal besar kalau mau pindah."

"Aku bisa membantumu mendapatkan tempat yang bagus Anisa," sahut Arka yang tiba-tiba muncul dari belakang keduanya. Anisa dan Nayla menoleh ke arah Arka.

"Membantu kami?" ujar Nayla mengerutkan dahinya.

"Ya, aku mau membantu kalian berdua. Kalau bersedia kalian tinggal terima beres aja."

"Ga perlu, suamiku bisa membantuku, Ka. Sebelumnya terimakasih tawarannya, tapi aku sama sekali ga tertarik."

"Haha, secara financial aku tau kalau Yusuf mampu membantumu. Tapi mencari tempat yang strategis dan bagus belum tentu dia bisa mendapatkannya," jawab Arka pongah.

Anisa tidak merespon ucapan Arka, ia memilih pergi dan masuk ke tokonya. Saat Nayla akan melangkah mengikuti Anisa, Arka mencengkeram tangan Nayla dan menghentikannya.

"Katakan sama temanmu, dia tidak bisa menolakku."

Nayla hanya memandang Arka dan tidak menjawabnya. Setelah genggaman Arka terlepas, ia segera masuk ke toko. Dan menghampiri Anisa di ruang kerjanya.

TOK TOK TOK

"Masuk!!!" teriak Anisa dari dalam ruangannya.

Ceklek

"Anisa, aku takut sama Pak Arka. Dia kayanya terobsesi sama kamu," ucap Nayla cemas.

"Aku tau apa yang kamu rasakan Nay, cuma aku juga ga tau apa yang harus aku lakukan. Aku bingung Nay, bahkan dia dari kemarin menerorku," jawab Anisa.

"Siapa yang menerormu?"

Anisa dan Nayla terkejut ada yang menyahut perkataan Anisa. Setelah menoleh dan melihat sosok tersebut yang berdiri di pintu, keduanya membelalakkan matanya.

1
Leon
Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫
CumaHalu: sabar ya kak, masih di review bab terbarunya🙏🤗
total 1 replies
awita_llu
Gak bosen
CumaHalu: terimakasih, kak🙏🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!