NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menantu vs mertua

Pagi hari seperti biasa, rutinitas Karina setiap hari yaitu masak dan beres-beres rumah. tentu saja sebelum masak, Karina terlebih dahulu membeli sayuran di tukang sayur yang biasa mangkal setiap pagi didepan gang.

"mang minta ayam sekilo dong." ,pinta Karina.

"iya neng, sebentar mamang ambilkan."

"loh mbak Karin, kok tumben beli ayam? Biasanya juga kangkung, kalau enggak ya bayam sama tempe." ucap salah seorang ibu-ibu yang juga sedang membeli sayur.

Karina tersenyum lebar, sehingga memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapi, "iya nih Bu, bosen tau nggak sih makan kangkung dan tempe terus udah kaya embek saja. Sesekali kan pengen juga gitu makan ayam."

"iya bagus itu mbak Karin, biar ada vitaminnya."

Karina hanya mengangguk, kemudian kembali memilih milih sayur yang akan dibelinya untuk hari ini.

Setelah menimbang nimbang, Karina memutuskan untuk membeli ayam sekilo, sawi, bakso, wortel ,tak lupa tempe dan juga bumbu dapur yang tinggi sedikit.

Rencananya Karina hari ini akan masak ayam goreng lengkuas, sayur orak-arik sawi campur bakso dan wortel, tak ketinggalan juga tempe goreng untuk pelengkap nya.

"sudah mang".

"total semuanya jadi 53 ribu neng."

Karina menyerahkan uang pecahan lima puluh ribuan dan juga sepuluh ribuan.

"masih ada 7 ribu ya mang. Kasih dadar gulung saja mang."

"siap neng, uangnya pas ya. Ini belanjaannya, terimakasih banyak."

"sama-sama mang. ibu ibu, kalau begitu saya permisi duluan ya."

"iya mbak Karin."

sesampainya di dapur, Karina langsung mengeluarkan semua belanjaan yang dibelinya tadi.

Pertama-tama Karina membersihkan ayam. setelah bersih, ayam kemudian direbus bersama dengan bumbu bumbu yang sudah dihaluskan dan juga lengkuas parut. Baru setelah meresap bisa digoreng nantinya. Menunggu ayam meresap, Karina memotong sayuran untuk membuat orak-arik.

Pokoknya hari ini Karina ingin makan makanan yang enak. mumpung tadi pagi Rudi suaminya memberikan uang 50 ribu sebelum Karina belanja sayur. walaupun uang 50 ribu masih kurang sebenarnya, tapi tak masalah untuk Karina. Daripada tidak diberi sama sekali.

Sambil masak, Karina juga makan dadar gulung yang tadi dibelinya. lumayan bisa buat mengganjal perut dulu.

karena Karina sudah cukup cekatan dan mahir dalam urusan masak memasak, maka tak butuh waktu lama semua menu yang dimasak pun sudah tertata rapi dimeja makan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.10 pagi. setelah selesai masak, Karina masuk kedalam kamarnya untuk membangunkan suaminya.

"mas bangun! buruan mandi, udah jam 6 pagi ini."

Rudi hanya merenggangkan kedua tangannya, lalu kembali tidur. Melihat suaminya yang kembali tertidur, Karina pun berinisiatif mengambil air dan menyiprat-nyipratkan air tersebut tepat diwajah Rudi.

Sontak membuat Rudi langsung beranjak dari kasur dan bangun dari tidurnya, "Karina, kamu itu apa-apaan sih."

"habisnya kamu dibangunin nggak bangun-bangun mas. Yasudah aku inisiatif bangunin pakai air saja biar bangun. Dan terbukti kamu langsung mau bangun kan." ucap Karina dengan santainya.

"ya nggak pakai air juga Karin." ,protes Rudi.

"terus pakai apa dong mas?".

Rudi lebih memilih tak menjawab pertanyaan istrinya. Akan semakin panjang jika ditanggapi terus menerus nantinya. Rudi akhirnya memilih untuk mandi saja.

Sementara Karina menyiapkan baju yang akan dipakai suaminya.

****

Kini semua orang sudah berkumpul dimeja makan untuk sarapan pagi.

Dimeja makan sudah tersaji menu masakan yang tadi Karina masak. Semua menu terlihat nikmat dan menggugah selera.

"wuah hari ini makan enak nih." ,ucap Rani begitu melihat menu yang ada diatas meja makan.

Rina pun mengangguk membenarkan ucapan kembarannya, "iya, tumben mbak Karina masak enak. kalau bisa setiap hari mbak masaknya seperti ini terus. Biar kita semua napsu makan."

"iya dong, hari ini mbak masak enak. Bosen juga makan kangkung terus. Kebetulan tadi pagi mas mu ngasih duit mbak 50 ribu, yasudah mbak beliin ayam sama yang lainnya ini. Tenang, mbak akan masak enak setiap hari kalau mas mau ngasih duit banyak buat beli sayur."

Mendengar ucapan menantunya membuat Bu Marni melotot tajam kearah Karina, "apa Kamu bilang? Rudi tadi pagi ngasih uang 50 ribu sama kamu? Memangnya uang 1 juta yang diberikan Rudi kemana?".

"habis lah Bu." ,ucap Karina dengan santainya.

"habis kamu bilang? Buat apa saja, kamu tilep ya uang anakku?" , tuduh Bu Marni dengan berapi-api.

Karina menghela napas panjang, "ibu pikir kalau beras habis, gas, bumbu dapur, belum lagi sabun dan kebutuhan lainnya kalau habis belinya pakai duit apa?. Ya pakai duit satu juta itu."

"Rudi, sepertinya istrimu itu nggak pinter ngatur duit. Buktinya baru pertengahan bulan saja sudah habis tak tersisa. Besok nggak usah dikasih uang lagi! pasti yang satu juta masih dan diumpetin sama istrimu itu."

Bu Marni mencoba memprovokasi anaknya, sebenarnya kalau masih juga tidak masalah uang tersebut untuk Karina. katanya uang suami itu uang istri juga.

"yasudah nggak apa-apa kalau mas Rudi nggak ngasih uang. palingan juga nggak ada yang dimasak dan berakhir kita semua tidak makan." ,jawab Karina dengan nada santai.

Disisi lain ,Rudi merasa pusing menyaksikan keributan yang hampir terjadi setiap waktu. Setiap kali istri dan ibunya bersatu sudah pasti akan ada keributan.

"sudah-sudah, lebih baik sekarang kita sarapan takutnya aku , Rina dan Rani akan terlambat."

Semua orang akhirnya berhenti berbicara dan memilih untuk sarapan. Setelah selesai sarapan, semua orang kini melakukan aktivitas masing-masing.

Rudi berangkat kekantor, Rina dan Rani berangkat sekolah, Bu Marni jaga warung sedangkan Karina membereskan pekerjaan rumah seperti nyapu, ngepel, cuci piring, cuci baju dan masih banyak pekerjaan lainnya.

"CK.. Ya ampun, begini banget nasibku. Dari wanita karir menjadi pembantu gratisan." ,gumam Karina lalu menghela napas berat.

Di otaknya ada sedikit terbesit rasa menyesal, tidak mendengarkan ucapan orangtuanya dulu. Coba saja dulu Karina mendengarkan orangtuanya, sudah pasti hidupnya tidak akan susah seperti sekarang ini.

Tapi nasi sudah menjadi bubur. biar bagaimanapun ini ada pilihan Karina sendiri. Tentu saja harus dijalani dengan ikhlas dan sabar. Selama suami tidak berselingkuh, maka Karina akan tetap bertahan hidup bersama dengan Rudi.

Sementara diwarung, Bu Marni sibuk melayani pembeli. Meskipun bukan warung besar, namun warung Bu Marni cukup ramai yang beli.

"total semuanya jadi 23 ribu bu."

"ini uangnya, kembaliannya dikasih penyedap masakan saja Bu Marni."

"uangnya jadi pas ya Bu, ini penyedapnya." ,Bu Marni menyerahkan barang belanjaan.

Ditengah-tengah melayani para pembeli, tiba-tiba saja perut Bu Marni terasa mules. Sepertinya panggilan alam.

"Karina, sini sebentar kamu." ,teriak Bu Marni begitu melihat menantunya sedang menjemur pakaian.

Dengan langkah malas, Karina menghampiri ibu mertuanya, "ada apa sih Bu, memangnya tidak lihat aku sedang jemur pakaian."

"Minta tolong, jagain warung sebentar. Ibu mau ke kamar mandi sebentar, inget jangan pernah ambil uang warung!." ,ucap Bu Marni kemudian langsung berlari pergi.

"huh dasar emak-emak nyebelin." ,gerutu Karina.

Memang suka seenaknya sendiri Bu Marni ini, sudah minta tolong tapi ngancam lagi. Untung saja sabarnya Karina itu seluas samudra.

"Loh kok mbak Karin yang jaga warung? Bu Marni nya kemana?"

"eh Bu Ratih, ibu sedang kekamar mandi. Belanjanya sudah?".

"sudah mbak, tolong dihitung kan ya."

Karina menganggukkan kepalanya, "total semua jadi 46 ribu Bu Ratih."

"ini uangnya mbak." , ucap Bu Ratih yang menyodorkan uang 50 ribu.

"ini kembaliannya 4 ribu ya Bu. Terimakasih banyak."

"sama-sama mbak Karin. Eh iya mbak, aku baru ingat. Kemarin sore ada bapak-bapak datang kerumah saya, bapak-bapak itu menanyakan tentang mbak Karin sama saya loh."

Karina mengernyitkan keningnya, "bapak-bapak?".

Bu Ratih mengangguk, "iya mungkin umurnya seumuran dengan Bu Marni, mertuanya mbak Karina."

Karina menebak-nebak siapa kira-kira bapak-bapak yang Bu Ratih maksud, "kira-kira ciri-cirinya seperti apa Bu Ratih? Dan bertanya apa beliau?".

Bu Ratih tampak mengingat-ingat kembali, "orang itu pakai peci, punya kumis, kulitnya sawo matang. orang itu bertanya kepada saya tentang kehidupan mbak Karina disini, perlakuan keluarga suaminya bagaimana dan bertanya tentang keadaan mbak Karina. Saya tanya beliau siapanya mbak Karin, katanya keluarga jauh dari mbak Karin. Saya suruh mampir kesini, katanya sedang buru-buru."

Degh.. Karina memikirkan satu nama. Ciri-ciri yang Bu Ratih sebutkan mengarah kepada bapak Karina yang ada dikampung.

"mbak, mbak Karina tidak kenapa-kenapa kan? Maaf ya mbak kalau saya lancang mengatakan keadaan mbak Karina yang sebenarnya kepada bapak-bapak itu."

Karina tersenyum getir, "tidak apa-apa kok Bu Ratih. Terimakasih banyak sudah memberi tau semuanya sama saya."

"sama-sama mbak Karin, kalau begitu saya permisi dulu ya mbak." ,Karina mengangguk.

Tak berselang lama Bu Marni sudah kembali ke warung, "sudah, kamu bisa lanjutkan pekerjaanmu."

Tanpa menjawab ucapan mertuanya, Karina berlalu pergi begitu saja.

"kesambet apa tuh bocah, tumben diem saja mulutnya. Biasanya ngoceh Mulu." ,gumam Bu Marni.

Bersambung..

1
Sulfia Nuriawati
cm istri bodoh yg d selikuhi msh trma, apa pun alasannya kalo berbahi hati jg body g bakalan nyaman, so mending ngalah demi kewarasan mental
mama Ainun: nanti ada waktunya kak🙏🏻
total 1 replies
aries
ceritanya menarik
mama Ainun: terimakasih banyak kak
total 1 replies
aries
🤣🤣🤣 makan tuh ikan cue
mama Ainun: 🤣🤣🤣 ikan cue juga enak kak
total 1 replies
aries
ati2 Karina, pelakor jaman sekarang ngeriw
mama Ainun: betul kak
total 1 replies
aries
aduh, mertua begini enaknya diapain ya.
aries
jadi Karina selalu salah 😌
mama Ainun: tidak pernah benar kak
total 1 replies
wong jowo
Terima saja Karina. kan lumayan 10 JT, aku juga mau.
mama Ainun: 10 juta, kapan lagi ya, kak.
total 1 replies
wong jowo
harusnya Andrew bisa lebih dewasa. kasihan Aldo.
wong jowo
ceritanya bagus.. menantu tidak bisa ditindas begitu saja 👍👍👍
mama Ainun: terimakasih banyak sudah mampir kak🙏🏻
total 1 replies
wong jowo
Double up thor
mama Ainun: ditunggu ya kak
total 1 replies
Sena Kobayakawa
Semangat terus penulisnya!
mama Ainun: terimakasih banyak kk semangatnya 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!