NovelToon NovelToon
Istri Amnesia Ustaz Azzam

Istri Amnesia Ustaz Azzam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Gadis Amnesia
Popularitas:191k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Sakuel novel "Tabir Pernikahan."
Follow ig @tantye005

"Demi Allah aku bukan suamimu, kamu salah orang," ucap Ustad Azzam menundukkan kepalanya dan mundur beberapa langkah.

"Tapi aku yakin kamulah suamiku. Kamu menikahiku tiga hari yang lalu."

Kejadian tidak terduga terjadi pada ustad muda bernama Azzam. Pria itu tiba-tiba diklaim suami oleh perempuan yang tidak pernah ia temui sebelumnya. Namanya Hayya, gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya setelah beberapa hari akibat kecelakaan. Gadis yang Azzam dan anak-anak temukan di pinggir sungai memakai gaun pengantin.

Lantas apa yang akan Azzam lakukan pada perempuan itu? Terlebih Hayya terus menganggap dirinya adalah suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 ~ Menuntunnya ke jalan yang benar

Hayyah membeku di ruang tengah milik bu Fatmah kala wanita paruh baya itu menyerahkan setumpuk pakaian padanya. Ia meneliti pakaian tersebut yang di dominasi warna hitam, lalu beralih menatap ibu Fatimah kembali.

"Apa ini Bu? Aku datang bukan untuk meminta tetapi di suruh mas Azzam," tanyanya dengan raut wajah bingung.

Ibu Fatmah tersenyum. "Dan Azzam yang menyuruh ibu untuk menyerahkan pakaian itu Hayyah. Dia sangat risih jika harus berbicara dengan perempuan yang tidak menutup auratnya."

"Tapi memakai hijab sanggatlah gerah Bu. Aku memakai pakaian panjang seperti ini saja sudah tidak betah," protes Hayyah. Tubuhnya tidak ingin menerima pakaian Syari yang di berikan oleh ibu Fatmah dan ibu kepala desa.

"Apakah kamu tahu Nak bahwa api neraka jauh lebih panas? Bukan hanya gerah tapi bisa saja mengosongkan seluruh tubuhmu."

Hayyah menelan salivanya mendengar hal itu. Ia pun memeluk pakaian pemberian bu Fatmah. "Apakah aku akan tinggal di sini bersama Mas Azzam? Anak tadi mengatakan bahwa mas Azzam tinggal di sini."

"Ibu tidak tahu Nak, terlebih kalian berdua orang asing yang tidak boleh tinggal bersama. Duduklah, dan tunggu ustaz Azzam pulang."

Hayyah mengangguk dan segera duduk di kursi rotan. Sesekali menatap keluar jendela. Semua yang ia temui terasa asing, kecuali Azzam. Wanita itu pun selalu merasa tidak aman jika Azzam jauh darinya.

"Ingatan apa yang aku lupakan di masa lalu? Siapa aku? Di mana keluargaku dan kenapa mas Azzam tidak ingin mengakuiku?" batin Hayyah terus bertanya-tanya. Ia pun bingung kehidupannya setelah terbangun di rumah kepala Desa.

Wanita itu bahkan sedikit terkejut kala bangun dan tidak menemukan orang-orang yang ia kenali. Di kepalanya hanya ada nama Azzam dan namanya. Selebihnya hilang tanpa jejak, bahkan bayangannya pun tak muncul meski hanya sebatas semu.

Hayyah terus duduk di sana berjam-jam lamanya tanpa melakukan apapun. Bahkan saat waktu magrib dan Isya pun wanita itu masih duduk.

"Aku menunggumu cukup lama Mas Azzam." Hayyah buru-buru berdiri dan menghampiri Azzam yang baru saja turun dari motornya. Tidak ada jadwal mengaji untuk anak-anak hari ini, tetapi Azzam tinggal di masjid sekedar berbagi resah bersama sang pencipta. Dan kini Azzam telah menemukan jawaban yang tepat atas masalah yang menghadapinya.

"Duduklah!" perintah Azzam.

Hayyah pun kembali duduk di kursi rotan, memperhatikan Azzam yang memasuki sebuah kamar dan keluar beberapa menit setelahnya. Tak lama pula datanglah bu Fatmah dan pak Joko, suami ibu Fatmah.

"Apa yang ingin kamu bicarakan Nak?" tanya pak Joko.

"Jadi begini Pak, Azzam ingin meminta izin agar sekiranya Hayyah dibiarkan tinggal di sini sampai dia sembuh dari Amnesianya."

"Bagaimana mungkin bapak membiarkan itu Azzam? Sejatinya laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa tinggal di atap yang sama tanpa ikatan sah."

"Azzam tahu Pak. Azzam akan mencari kontrakan di desa ini."

"Ibu tidak setuju Azzam. Apa kata orang tuamu nanti? Mereka menitipkan kamu pada ibu dan bapak di sini," sambung bu Fatimah. Azzam adalah pria yang baik, begitupun dengan orang tuanya di kota. Rasanya bu Fatimah tidak akan setuju kalau Azzam tinggal sendirian tanpa diperhatikan oleh siapa pun.

"Selama Azzam tidak kenapa-napa kan aman Bu? Izinkan Hayyah ya?"

"Baiklah." Bu Fatimah dan pak Joko menghela napas panjang.

"Aku tidak peduli akan tinggal di mana, asalkan bersama mas Azzam," ucap Hayyah saat terjadi keheningan.

"Sampai ingatanmu kembali, mari menjaga jarak Hayyah!" pinta Ustaz Azzam.

Pria itu memutuskan mengambil tanggung jawab atas hidup Hayyah. Membantunya memulihkan ingatan dan merubahnya menjadi lebih baik. Ini jauh lebih manusiawi daripada harus menelantarkannya.

"Tapi aku merasakan bahaya saat mas Azzam jauh dariku."

"Ba'da Ashar datanglah ke masjid Baitul rahman. Di sana ustazah sedang mengajar mengaji khusus perempuan.

"Apa mas Azzam akan hadir?" tanya Hayyah memastikan. Ia terus menatap wajah tampan Azzam, sementara pemilik wajah hanya asik melihat sepatunya saja.

"Aku akan hadir."

"Baiklah." Hayyah tersenyum.

....

Sepasang suami istri sedang duduk di ruang keluarga dan bercengkerama seperti biasa. Membahas hari-hari yang telah di lalui dan akan mereka lalui nantinya. Keduanya tersenyum hangat kala melihat perempuan cantik dengan hijab panjangnya menghampiri sembari membawa nampang berisi teh hangat.

"Kenapa harus repot-repot Nak?" tanya Haura, ibunda dari Azzam. Ia mendirikan pondok pesantren saat Azzam berusia sepuluh tahun, dengan artian pondok tersebut telah berdiri selama 20 tahun lamanya dan sudah menghasilkan santri-santri berkualitas. Hanya saja mereka tidak tinggal di pondok pesantren dan menyerahkan ke pemimpinannya pada Kyai yang lebih paham agama. Dalam artian, Haura dan Harun hanya penyumbang dana tunggal di sana.

"Tidak merepotkan sama sekali Bunda." Perempuan cantik nan soleh itu tersenyum hangat. Meletakkan teh di hadapan Harun dan Haura.

"Terima kasih Nak Aisyah."

"Sama-sama Bunda. Kalau begitu Ais akan berangkat ke pondok dulu," izinnya. Perempuan bernama Aisyah itu sedang mengabdi di pondok Al-Amin sudah satu tahun lebih. Dia adalah putri ibu Fatmah. Ia mendapatkan beasiswa dari pondok dengan syarat harus mengabdi setelah wisuda. Tetapi masa pengabdiannya telah berakhir tiga bulan yang lalu, namun masih bersedia mengajar.

"Hati-hati Nak."

Haura tersenyum hangat, terus memandangi punggung Aisyah yang semakin menjauh. Ia melirik suaminya. "Mas Harun, Aisyah adalah perempuan yang sangat baik, apa tidak sebaiknya kita melamarnya untuk Azzam? Lagi pula usia putra kita sudah 30 tahun."

"Kamu benar Sayang, lagi pula mas sudah tidak sabar mengendong cucu."

1
Kendarsih Keken
Aq masih di sini masih nyimak
Hafifah Hafifah
berarti pacarnya tuh bukan orang baik dan membawa pengaruh buruk buat aira
Hafifah Hafifah
cie aisyah ampe g bisa tidur gara" mau dilamar
Hafifah Hafifah
ku kira abizar tuh anaknya si hasan g taunya anak kakaknya
Hafifah Hafifah
lw hayyah jadi nikah ama si adam belum tentu adam bisa menerima hayyah dengan masa lalunya yg kelam
Hafifah Hafifah
amiinn
Hafifah Hafifah
ternyata si azzam bisa menerima masa lalu hayyah salut banget deh ama azzam
ir
kalo ini mah udah jelas azzam suruh nikah lagi biar dapet keturunan,. males bgt cerita begini
queena
klo sampai azam poligami thor, aku udah aja deh bacanya,😥
paling gak suka cerita Ber bau bau poligami atau orang ketiga🙏🙏
Hafifah Hafifah
karna yg cantik dimata azzam hanya hayyah seorang
Hafifah Hafifah
wah g kebalik tuh
Hafifah Hafifah
ya ampun g tau aja dia siapa azzam sebenarnya
Arsyad Al Ghifari 🥰
jangan ada poligami Thor .karena .salah satunya pasti akan ada yang tersakiti .dan suami lebih condong ke yang muda apalagi kalau udah hamil .yang pertama akan di abaikan
Arsyad Al Ghifari 🥰
siap meluncur 🏃🏃
saljuniza
klau seandainya ada poligami dari cerita ini sampai disini saya baca ceritanya karena saya membenci cerita yg ada poligami
Kendarsih Keken
Aq mampir lg di sini
Tabir pernikahan aq sdh baca inj sexuel nya kah
Hafifah Hafifah
akankah kamu tetap senang lw tau dalang dari kecelakaan yg kamu alami itu kemungkinan airin yg melakukannya
Hafifah Hafifah
wah bener banget zam.makanya yg hayyah inget hanya namamu
Putri rahmaniah
istri untuk suamiku,,kalau Azzam poligami ga suka lagi baca cerita nya Thor,,pasti ada salah satu hati yang tersakiti..
Hafifah Hafifah
aduh kok aku juga ikut deg"an ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!