Delena dan Davina adalah dua gadis kembar yang terpisah sejak kecil, karena perceraian kedua orangtuanya. Meski berwajah sama, keduanya memiliki kehidupan dan sifat yang bertolak belakang. Delena memiliki sifat lembut dan penyayang, Davina memiliki sifat iri, dengki dan tamak. Namun, ketika perjodohan terjadi dengan keluarga Mahesa, Davina kabur dengan dengan Pria lain. Sang ayah sangat murka dan mengorbankan Delena sang adik untuk menggantikan perjodohan dengan kelurga Mahesa, demi mempertahankan nama baik keluarganya.
Terjerat ancaman ayahnya untuk pengobatan ibunya, Delena tidak memiliki pilihan lain untuk merelakan cinta pertamanya dengan Arya Tama. dan menggantikan kembarannya menikahi Reno Mahesa, yang terkenal memiliki sifat Arogan dan tak punya hati pada siapapun.
Namun, dapatkah Delena menyembunyikan identitasnya dari keluarga Mahesa? Akankah perjuangan Arya berhasil untuk merebut kekasihnya kembali? akankah Delena mendapatkan kebahagiaan dari pernikahan tersebut atau malah siksaan?
Yuk ikuti kisahnya yang bikin baperrrrr....
Ada unsur dewasa 21+
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Delena..
🌷 Mansion Darwin🌷
Malam semakin larut, hanya suara binatang malam terus berbunyi, Aktifitas manusia di Luar Rumah sudah tidak ada, hanya beberapa orang yang masih melintas di jalanan.
sementara di depan pintu rumah kontrakan Delena Masih menatap bingung dengan pria dewasa di depan nya.
"Tunggu...tunggu siapa Anda ? mengapa kau mengenal Aku dan ibu ku?" tanya Delena penasaran, ada kehawatiran dalam benak Delena karena tiba tiba ibunya tidak ada, dan sosok pria yang mengatakan ibu nya masuk Rumah sakit, semua begitu tiba-tiba.
"Kalau Nona tidak percaya terserah, Aku tidak punya waktu lagi untuk menunggu" pria dingin itu terus berjalan meninggalkan Delena yang masih terpaku sendiri, karna pikirannya sudah blenk Delena pun mengikuti Sosok pria itu dari belakang.
sampai lah ia di ujung gang,
"Masuk lah Nona !" asisten Tomy membuka kan pintu mobil untuk Delena masuk ke dalam, Delena masih ragu, tapi karena ingin tahu keberadaan ibu nya, ia mengikuti Pria itu untuk masuk Mobil.
Mobil BMW berjalan melintasi jalanan raya malam itu, hembusan Dingin dari Ac mobil menambah dingin nya suasana hati Delena
"kita akan pergi kemana Tuan ? tanya Delena penasaran, yang ditanya malah diam tanpa kluar satu katapun, dengan ekspresi wajah dingin. Delena semakin penasaran dan terus bertanya.
"Dimana ibu ku di Rawat ? kita sudah begitu jauh meningglkan kota ku, tapi kenapa belum juga sampai, kau mau bawa aku kemana Tuan?" suara Delena semakin meninggi, ada kegelisahan dalam benak nya, Delena teringat seseorang, ia membuka tas selempang dan mengambil sebuah ponsel, tapi sayang ponsel nya mati.
"Arya aku butuh pertolongan mu, tapi bagaimana menghubungi mu? sedang ponsel ini mati.. Aaagghhh..! erang nya dalam hati.
Mobil itu berhenti disebuah rumah Mewah dan Megah, sang penjaga membuka kan Pintu Gerbang Rumah Besar itu.
Mobil berhenti di pekarangan Rumah, kluar lah asisten Rumah tangga, membukakan pintu mobil untuk Delena, Delena sangat bingung, kenapa ia dibawa ke Rumah Besar itu? iapun memasuki Rumah Besar itu,mata liar nya mengamati rumah tersebut.
Tiba tiba ingatan nya kembali ke masa lalu, dimana ia masih kanak kanak dulu, seakan ia pernah tinggal di rumah itu, tapi banyak yang berubah setelah puluhan tahun ia meninggal kan rumah itu،
"Apakah ini Rumah papa yang dulu" gumam nya, hingga asisten Tomy membuyar kan lamunan nya.
"Ayo Nona silahkan masuk " ucap nya, dengan suara yang masih tetap dingin.
Delena mengikuti langkah asisten Tomy masuk ke dalam Rumah Besar itu, Delana semakin teringatan tentang rumah itu, mata nya menatap sebuah tangga berukir, Delena terbayang saat berlari mengejar kaka kembar nya di tangga itu, sambil tertawa bahagia.
Delena menatap kesamping tangga ada sebuah kursi malas, masih tetap berada ditempat nya, ia kembali teringat dimana dulu ibunya yang selalu mengepang rambut panjang nya, diri nya bersama davina saling berebut untuk duluan minta di kepang, dan pada akhirnya Delena lah yang harus mengalah. ia tersenyum kecil, tanpa terasa bola matanya berkaca kaca, ia pun rindu sosok saudara kembar nya yang sudah berpisah selama 13 tahun.
" Eehemm...!" suara deheman seseorang membuyar kan pikiran Delena, pria paruh baya sudah berdiri di belakang nya, Delena membalikkan badan, Pria paruh baya itu menatap Delena dari atas sampai bawah.
"Papa..! panggil nya pelan, entah ia bahagia atau kah bersedih, melihat sosok papanya di depan mata.
"Delena..selamat datng di rumah mu kembali" ucap Darwin sambil tersenyum
"kemari lah, peluk papa mu, apa kau tidak Rindu pada papa? Darwin merentangkan kedua tangan nya.
Delena bingung, Bagi dia Darwin begitu asing, bertahun tahun Darwin melupakan keberadaan nya, tanpa beri nafkah ataupun membiayai pendidikan nya, tapi kini tiba tiba ia telah mengakui dirinya sebagai papanya
Delena berjalan pelan ke arah Darwin dengan wajah tertunduk, tiba didepan Darwin, tanpa Ragu Darwin memeluk Delena.
Bagi Delena tidak ada perasaan sedih atau pun bahagia saat Darwin memeluk dirinya, yang ada hanya perasaan hampa dan sakit hati, karna dirinya merasa dilupakan dan di sia sia kan.
Mari duduk Nak, ada yang ingin papa bicara kan" merangkul pundak Delena dan mereka duduk disebuah sofa panjang.
"gimna kabar mu Nak? maafkan papa kalau selama ini Papah tidak bisa menemui mu, di karenakan..." Darwin sempat diam sejenak, ia tidak meneruskan kata katanya, dan Air mata mulai berlinang.
Delena merasa heran dengan sikap Darwin yang tiba-tiba menangis.ia menatap wajah Darwin dan bertanya "karena apa pah..? tanya Delena bingung.
"karena kaka mu Davina punya penyakit jantung sejak kau berpisah dari Kaka mu, ia harus bulak balik di rawat di luar negeri" ucap Darwin sambil terisak
"Sekarang dimana kak Davina pah?" tanya Delena penasaran
"Masih di Rawat di Luar Negri Nak, dia tidak seberuntung diri mu yang tumbuh cantik dan sehat, bertahun tahun harus minum obat dokter, bila tidak mungkin la sudah..." hiks...hiks...hiks... itulah alasan nya kenapa papa tidak pernah menemui mu"
Delena hanya terdiam, bola mata nya mulai berair mengingat penyakit saudara kembar nya.
"Lalu dimana ibu?" bukan kah orang suruhan Papa bilang, kalau ibu di bawa papah kerumh sakit"
"Ibu mu sakit parah nak, saat papa bertemu ibu mu di kontrakan,ia muntah darah"
"Apa?"" lalu ibu di mana..hiks..hiks..hiks..., Delena mulai menangis segugukan, Airmata sudah membanjiri pipinya yang mulus.
"kamu tidak usah khawatir, papa akan mengobati ibu mu, dan membawa nya keluar Negeri, untuk berobat disana, Tapi...."
"Tapi Apa pah...? tanya Delena sambil terisak
"kau harus bantu papa..
"Maksud papa, bantu Apa pah?
"Menggantikan kaka mu Davina untuk menikah dengan seorang CEO Reno Mahesa"
"Apa!!... Tidak mungkin pah, Aku sudah punya kekasih, sebulan lagi kami akan menikahi! dan ia sudah melamar ku !" ini bukti cincin di jari manis ku " Delena mengangkat jari manis nya di depan Darwin.
"Tapi Nak..ini hanya sementara, setelh kaka mu pulang kembali, kau bisa mengganti kan posisi mu pada Davina"
"Tidak mungkin pah..! bagaimana dengan tunangan ku Arya? kami pun akan segera menikah!" Airmata Delena semakin deras, ia baru saja bertemu dengan papanya, tapi malah di paksa menikah dan mengganti kan saudara kembar nya.
"Biar papa yang akan memberi pengertian pada kekasih mu Arya"
"Tidak pah! bagaimana dengan perasaan Arya? tiga tahun kami menjalin kasih, tapi tiba tiba papah datang dan merebut kebahagiaan ku?" hiks...hiks...hiks...
Darwin beranjak dari duduknya dengn kasar, dadanya bergemuruh, nafasnya turun naik, saat ini Amarah nya sudah tidak terbendung,
"Apa kau lebih memilih ibu mu menderita !"
"Apa maksud papah ?" berdiri sambil menatap wajah Darwin.
"Ibu mu sedang koma, ia harus secepat nya dioperasi, karna sakit komplikasi yang di deritanya, pengobatan yang terbaik adalah keluar Negeri, papah yang akan biayai semua pengobatan dan perawatan ibu mu, karena ini membutuhkan biaya ratusan juta, itu bila kau setuju Untuk menikah dengan Reno Mahesa"
"Kenapa papah setega ini..! memberikan ku pilihan yang sulit, sejak kecil papah tidak pernah memberi ku kebahagiaan, hanya di saat umur ku 12 papa menemui ku, itu pun hanya sekali, tapi ibu ku.. bekerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup kami berdua, tapi kami bahagia walau tidak memiliki harta berlimpah seperti papa, ibu sakit sejak dulu, tapi tidak pernah mengeluh dan merahasiakan dari Aku, kebahagiaan ku adalah bersama ibu ku dan menikah dengan orang yang ku cintai, tapi sekarang papah datang untuk merebut kebahagiaan ku, dan menjadi kan ibuku sebagai sandraan, agar aku menerima lamaran Pria pilihan papa!"
Apa yang di katakan Delena benar semua, kini Darwin hanya menetes kan Airmata, terduduk lemas sambil mendekap kedua tangan nya ke wajah.
🌷🌷 BERSAMBUNG 🌷🌷
jangan lupa bantu Author ya, untuk like,vote dan komen nya, semoga kalian suka...
selamat Membaca...🙏😍
BRAK...
pembaca: mati deh
Jujur aku selalu nolak balik baca novel ini Dari season 1 sampe 5 sekarang lagi menunggu episode selanjutnya yg Di season 5😊gk Bosen ihh baca Nya bikin baper