NovelToon NovelToon
SENJA ASMARALOKA

SENJA ASMARALOKA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nabila.id

"Lepaskan aku , Jika kau tak bahagia bersama ku, maka aku pun sudah siap membebaskan mu dari segala tanggungjawab mu terhadap diriku"

Kalimat terakhir yang Asmara ucap sebelum dia benar-benar berpisah dari suaminya.

Sebongkah hati yang kini berubah menjadi sayatan kecil , menyisakan luka yang teramat mendalam.

Tidak ada alasan untuk dirinya tetap bertahan di tempat itu, karena ternyata tidak hanya dirinya yang tidak di terima oleh suaminya, Bahkan anak yang telah dia lahirkan pun tidak pernah di harapkan oleh Bima yang jelas-jelas merupakan ayah kandungnya.


Akankah Asmara mendapatkan cintanya ??..

Ataukah Asmara akan semakin terluka ??

Yukk Saksikan Terus Kisahnya ....

Selamat Membaca , Semoga Suka dengan Karya Baru saya

SENJA ASMARALOKA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3. Rumah Lama

...Tidak ada kehidupan yang benar-benar sempurna, Karena Sedih dan bahagia Akan selalu hadir menyapa ...

...🍁...

Perjalanan yang harus di tempuh Asmara cukup lama, butuh waktu hingga 8 jam perjalanan darat menggunakan travel.

Tujuan Asmara saat ini adalah Desa Kertagiri di pinggiran Kabupaten provinsi Jawa tengah.

Pedesaan asri yang masih menyuguhkan hamparan kebun teh sejauh mata memandang.

Bukan tanpa alasan Asmara memilih tempat tersebut, disana juga merupakan tanah kelahirannya, dan hanya di tempat tersebut Asmara tidak harus mengeluarkan biaya untuk membeli rumah.

Rumah peninggalan mendiang orang tuanya masih cukup bagus untuk Asmara dan anaknya tinggal.

Meski tidak sebagus rumah ya di kota namun sepertinya Asmara akan lebih nyaman tinggal disana.

Sepanjang perjalanan Asmara lebih banyak melamun, sementara Senja dan Mbok Jum menghabiskan waktu dengan tidur.

Udara dingin semakin terasa ketika travel telah memasuki area perkebunan teh.

Sudah sangat lama rasanya Asmara tidak pernah kesana, terlebih setelah kedua orang tuanya berpulang, Asmara sangat jarang berkunjung, hanya rumah nya saja dia pasrahkan pada paman yang merupakan Adik dari mendiang ibunya.

"Enja .. Bangun sayang, Kita sudah sampai nak"

Tepukan halus di pipi Senja membuat gadis kecil itu menggeliat, udara dingin yang seketika menusuk membuat Senja kembali meringkuk di bawah ketiak Ibunya.

"Ayo sayang kita turun"

Sementara Asmara tengah membangunkan putrinya, mbok Jum telah turun lebih dulu untuk mengambil beberapa barang di bagasi mobil.

"Sudah di turunkan semua mbok ?"

Baru saja Asmara dan Senja turun dari mobil , terlihat wajah malas putri kecilnya yang merasa belum puasa tidur.

Udara terasa begitu dingin, terlebih mereka melakukan perjalanan di sore hari , hingga saat ini waktu menunjukan pukul 01.30 dini hari ketiganya baru sampai di rumah lama Asmara.

Meski ketiganya sampai pada waktu kebanyakan orang tidur, namun Paman dan bibi Asmara telah siap berjaga untuk menunggu ketiganya.

"Nduk... Bagaimana tadi perjalannya?"

(Nduk merupakan panggilan dari orang yang lebih tua kepada Anaknya dalam istilah Jawa)

"Alhamdulillah pak , buk, Lancar"

Paman dan bibi yang juga Asmara panggil Bapak dan Ibu, keduanya juga menganggap Asmara seperti putri mereka sendiri, terlebih keduanya juga tidak memiliki anak.

Keduanya tidak lagi di karuniai anak setelah anak mereka meninggal saat usia 5 tahun karena penyakit DB , Mungkin jika masih hidup anak paman dan bibi Asmara juga seusia dirinya.

"Ayo ayo masuk, ngobrolnya lanjut di dalam saja" ajak Bu Retno yang merupakan Istri dari pak Basuki

Ketiganya berjalan beriringan menyusul Pak Basuki dan Bu Retno yang telah berjalan lebih dulu.

"Bapak belum sempat merenovasi rumah ini, Rumah ini masih sangat layak huni untuk kalian" ucap Pak Basuki pada Asmara.

"Bapak, jangan begitu, Bapak sudah menjaga rumah ini saja Asma sudah sangat senang"

Senja kini berpindah tangan pada Bu Retno, yang langsung saja tertidur kembali setelah Bu Retno membawa gadis kecil itu ke kamar nya.

Sementara Mbok Jum masih sibuk memasukkan barang-barang yang dibawa sebelumnya.

Sementara barang yang di bawa oleh mobil pickup telah di masukan ke dalam rumah oleh Pak Basuki dan istri.

"Mbok istirahat saja, di lanjut besok beberesnya" titah Asmara.

"Baik Bu"

Setelah mbok Jum masuk kedalam kamar, kini menyisakan Pak Basuki dan Asmara saja yang masih betah di ruang tamu.

"Bagaimana kabarmu Nduk.." lirih pak Basuki dengan menyesap kopi pahit buatan istrinya.

Entah karena sebab apa, mendengar pertanyaan Pak Basuki semakin membuat Asmara kembali merasakan sesak di dada.

Kekuatan yang dia bangun hingga detik ini kembali harus goyah mengingat nasib yang harus dia jalani.

Kedepannya masih akan lebih panjang, mungkin tidak akan ada waktu bagi Asmara untuk sekedar menitihkan air mata , namun untuk saat ini rasanya belum bisa, air mata itu jatuh begitu saja.

"Sabar Nduk, hidup itu sudah di garis Kan oleh Gusti, kita sebagai Manusia tinggal menjalani"

"Iya pak" lirih Asmara.

Rasanya mata Asmara sudah kering , namun entah kenapa Air mata itu tidak juga surut meski telah banyak tetesan membasahi pipi.

"Jangan menyalahkan takdir , Jalani saja dengan legowo, Kehidupan masih panjang, kita tidak pernah tahu kebahagiaan apa yang sudah menantimu"

"ingat itu Nduk"

"Iya Pak , InshaAllah Asma paham" Asmara.

Untuk malam ini Pak Basuki dan Bu Retno masih akan tinggal dan menemani mereka, pasalnya mungkin Asmara membutuhkan sesuatu, meski jarak rumah pak Basuki dan rumah mendiang orang tua Asmara tidak terlalu jauh, namun pak Basuki dan istri lebih memilih untuk menginap.

Pak Basuki telah menyusul sang istri yang lebih dulu masuk kedalam kamar, sementara Asmara masih betah berada di ruang tamu, menatap langit langit atap rumahnya mengingatkan Asmara pada kenangan masa kecil nya.

Kebahagiaan yang dirasakan bersama mendiang orang tuanya yang kini telah tiada.

"Pak , Buk, Asma Kangen" lirih nya dengan mengusap pelan dada nya yang terasa sakit.

***

Pagi hari

Suasana dingin terasa hingga menusuk tulang, meski tidak sedingin semalam namun tetap saja bagi Asmara dan lainya yang terbiasa dengan kehidupan kota merasa udara disana sangat dingin.

"Ini rumah kita Buk" celoteh Senja dengan mengunyah makanan.

"Iya sayang, ini rumah Almarhum kakek dan nenek, Sekarnag jadi rumah Enja" jawab lembut Asmara.

Rumah tua yang masih begitu layak dan kokoh untuk dijadikan tempat tinggal bagi Asmara dan putri kecilnya.

Rumah yang juga menjadi idaman banyak orang pada jamannya.

Beruntung dia tidak menjual satu-satunya Aset yang di miliki orang tuanya. Sehingga itu cukup membantu Asmara saat kondisinya seperti ini.

"Enja suka buk, Rumahnya Bagus, disini adem " celoteh Senja

Seulas senyum tergambar jelas di wajah cantik Asmara yang kini terlihat lelah.

"Mbok nanti titip Enja ya, saya mau ke dinas untuk mengurus pekerjaan"

"Baik Bu"

Asmara merupakan seorang Bidan yang dulu sempat bekerja di Rumah Sakit Pemerintah di ibu kota, namun sejak perpisahan nya dengan Bima dan dia memilih untuk tinggal di desa membuat Asmara harus mengajukan mutasi.

Dan beruntung pengajuannya di setujui untuk pindah di kota kelahirannya. Sebagai seorang ASN tentu tidak mudah baginya untuk mengajukan pindah begitu saja, butuh serangkaian proses yang harus dia jalani dan penuhi untuk sampai ke tahap ini.

Asmara telah tiba di kantor dinas, menyelesaikan semua administrasi, Beruntung dia mendapatkan penempatan di Puskesmas Kertagiri yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah.

Kedepannya Asmara harus lebih berhemat, Hal ini tentu karena penghasilannya yang akan menurun sesuai tempat dimana dia bekerja, untuk gapok ASN mungkin tetap sama, namun untuk tunjangan dan jasa medis sudah pasti akan sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan bekerja di rumah sakit besar.

Tapi itu tidak masalah, karena sejatinya Asmara bukan lah wanita yang suka berfoya foya , terbukti saat ini dia juga memiliki cukup tabungan untuk kehidupannya bersama sang putri.

***

1
aries
dibuat mewek🥲
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Alif
di episode sblmnya unur asma 27,skrg berubah jd 29 cpt y
antha mom
senja yang sabar ya nak 😭😭😢
antha mom
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
semoga Bima kena karma
aryuu: amin 🤲🤲🤲🤲🤲🤲
total 1 replies
Alaric Zikri
Luar biasa
Alaric Zikri
Lumayan
Astuti
Luar biasa
Baper kusut
Pertemuan awal yg tidak baik... biarpun nanti nya sudah d kasih restu,, AQ pribadi mungkin gk akan mau lanjut. Karena suatu saat pasti akan ada pembahasan yg akan membedakan tentang kasta harta dan tahta
Zeepree 1994
Luar biasa
An'ra Pattiwael
aduh,,,knp harus bunting??,
Ina Karlina
waakaukum salam tetap semangat ya Thor 👍🌹🌹🥰🥰
Ina Karlina
jangan sampai saja loka di kasih obat tuh sama si nenek sihir..
Ina Karlina
asmara nunggu loka yang melamarnya
Ina Karlina
Bima bakalan bangkrut setelah punya istri diana.biasa nya begitu kesetiaan yg di hianati berujung sebuah karma yg pedih
Susi Vilayanti
Kecewa
Susi Vilayanti
Buruk
Bang Ipul
waalaikumsalam wr wb mks bangeet thor
Bang Ipul
alhamdulillah akhirnya sadar juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!