NovelToon NovelToon
I Love You Om Edo

I Love You Om Edo

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:938.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Erna Surliandari

Zhavira adalah seorang gadis yang manja. Dibesarkan oleh ayahnya seorang diri setelah mamanya pergi entah kemana.

Kehidupan zha berubah total ketika ayahnya meninggal, terutama setelah seorang pria datang dan mengambilnya atas wasiat sang ayah. Pria bernama Edo Lazuardo itu mengemban amanat untuk mengurus zha setidaknya hingga ia dewasa.

Zha merasa hidupnya terkekang bersama Om bekunya, dan selalu saja ada masalah diantara mereka berdua. Apalagi dengan jarak usia yang cukup jauh untuk saling mengerti satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Surliandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia hanya anak kecil.

Hari semakin deras, dan jujur saja Om yan sudah mulai menggigil kedinginan. Zha juga sudah begitu tenang, om yan melihatnya sudah tak bergerak lagi atau menangis seperti tadi.

" Zha?" panggil om yan dengan lembut. Tapi, saat itu tubuh zha begitu dingin rasanya. Ia mulai cemas, apalagi zha tampak begitu pucat di bibir dan sekujur kulitnya.

"Zha? Astaga, zha. Kamu kenapa seperti ini?"

Om yan semakin panik. Ia lantas meraih tubuh gadis itu dan membopongnya menuju mobil. Namun, seseorang ternyata sudah menunggunya diujung sana dengan sulutan cerutunya. Ia begitu tenang menatap zha dalam gendongan om yan, tapi kemudian turun mengambil tubuh zha dari sahabatnya itu.

"Maaf, aku biarkan dia keluar hujan begini. Aku_..."

"Kembali ketempatmu."

"Baik," angguk Om yan pada sang tuan.

Zha dibawa oleh om edo ke rumah mewahnya. Saat itu para asisten rumah tangga segera datang untuk menyambut gadis kecil itu dan membawanya kekamar.

Ya, kamar yang memang telah disiapkan untuk zha tentunya. Karena sesuai dengan mandat, bahwa pengasuhan Zha akan berada ditangan om edo sejak hari ini.

"Tuan, maaf..." ucap wika padanya. Yang saat itu wika akan membuka dan mengganti pakaian basah Zha dengan yang bersih agar rasa dingin itu hilang dari tubuhnya.

Om edo lantas keluar. Ia sendiri masih begitu canggung pada gadis belia itu, yang mendadak harus ia asuh sejak saat ini. Ia harus apa, bahkan baru kali ini bertemu denganya. Selama ini ayah zha hanya suka membanggakan putrinya yang cantil jelita, dan bahkan sering bercanda jika akan menjodohkan zha pada sahabatnya itu jika dalam usia 35tahun masih belum mendapatkan jodohnya.

"Apa-apaan?" Om edo berusaha membuang semua ingatan itu dari fikirannya.

Zha masih terlalu kecil jika disandingkan dengan dirinya. Atau bahkan justru akan terlihat seperti ayah yang tengah mengasuh putrinya. Apalagi Om edo entah kenapa belum memiliki hasrat sama sekali pada wanita, terutama untuk menjalin hubungan pernikan sejak ia dikhianati kekasihnya Lima tahun lalu.

"Jangan berfikir aneh-aneh. Dia saja masih anak-anak, dan aku bukan p3dofil."

Zha tertidur pulas dan sudah sedikit hangat ketika pakaiannya diganti, dan ruangan itu juga memiliki penghangat hingga tidurnya semakin nyaman saat ini meski masih beberapa kali sesegukan dan memanggil ayahnya. Tapi wika terus menunggu disana untuk memberi kontrol istimewa pada zha.

"Kenapa kau biarkan dia pergi menerobos hujan? Bagaimana jika dia sakit?"

"Maaf, aku hanya memberinya kesempatan untuk_..."

"Menangis lagi? Kau tak lihat saat pemakaman ia sempat berhenti menangis, Yan?" sergah om edo pada sahabatnya itu.

Om yan tertunduk lesu dengan apa yang sahabatnya katakan. Tapi, ia juga amat mengerti tentang perasaan zha yang masih belum bisa terima atas kepergian ayahnya.

" Dia harus belajar apa itu perpisahan,"

" Do... "

" Apa? Kau mau memanjakannya? Dia bahkan sudah cukup dewasa untuk tangisan manjanya." Om edo dengan amat santai mengucapkan itu semua, duduk dengan satu kaki diatas kaki lain dan segelas wine ditangannya.

Ia memang seperti itu. Begitu dingin bagai bongkahan salju yang sudah ratusan tahun mengeras yang bahkan panas matahari saja begitu sulit untuk melelehkannya.

"Ya, terserah kau saja."

Om yan lantas pergi dari hadapannya. Ia kembali ke kamar untuk mengistirahatkan tubuh yanhg sudah luar biasa lelah itu. Sebuah kalung penuh kenangan ia genggam, sebagai tanda persahabatannya dengan ayah zha yang sudah terjalin puluhan tahun lalu.

1
Hoca Fahmi
itu tembok apa papan/Grin/
Mariana Frutty
✅✔️✅
Marmi Febriani
suka dengan alur ceritanya
L A
Biasa
Lies Atikah
om edo mah garing boro 2 gereget
Lies Atikah
visual nya kerenan javan dari pada edo japan ganteng laki banget kala edo kurang laki itu menurut ku thor lanjut
Matthias Von Herhardt
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️😘😘😘😘
Ibrahim Efendi
ceritanya lumayan menarik. gambaran manjanya gadis yg msh belia dan dewasanya pria yg sudah pada usia matang. lika-liku ceritanya jg lumayan bagus dan tidak monoton.
Ibrahim Efendi
seru!!!... 🙂🙂🙂
Ibrahim Efendi
i like this scene...🙂
Ibrahim Efendi
😁😁😁
Ibrahim Efendi
😜😜😜😜
Ibrahim Efendi
😄😄😄😄😄😄
Audrey Aulia
thor mana lanjutanny masa menggantung bgni crta ny endingny klo bs happy ending y tbor 💪💪💪💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Ragil Tia
😅😅🤣🤣🤣🤣ya Allah om Yan
Indah Setyorini
Luar biasa
Jana
apakah Dinda terlibat??
zena zena
extra part dong
zena zena
tamat y
zena zena
sedih tamat gk ada extra part y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!