NovelToon NovelToon
Anak jeniusku mencari ayah

Anak jeniusku mencari ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:400.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yanti Topato

Aliyha Sutesja, wanita 18 tahun yang hamil di luar nikah, hingga dia usir dari rumahnya. Pria yang menghamilinya hilang bak di telan bumi, Aliyha tak menemukannya lagi.

Sembilan tahun setelah melahirkan seorang anak laki-laki, putranya kini tumbuh dengan IQ di atas rata-rata hingga dalam dua tahun pelajaran kini Darel menduduki kelas 5 Sd.

Di usia yang baru menginjak 9 tahun, Darel sudah mengusai ilmu teknik komputer dan berbagai hal lainnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Darel berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya.

Apakah Darel akan menemukan ayah kandungnya? Apakah Darel akan di terima setelah bertemu dengan ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti Topato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.3 ~Berangkat ke Jakarta

Aliyha melangkah keluar kantor itu, menuju jalan kembali ke rumah kontrakan milik Refika. Dia akan memikirkannya nanti, soal pekerjaan itu. Di terima atau mencari pekerjaan lain.

Di jalan, Aliyha memikirkan tawaran untuknya bekerja. Apakah dia harus pergi dengan keadaannya sekarang? Atau mencari pekerjaan lain di kota itu. Aliyha sangat bingung, dia mengalami dilema antara memilih pekerjaan itu atau mencari pekerjaan lain.

"Bagaimana bisa, aku meninggalkan Refika yang sudah membantuku? Dan, lagipula aku tidak mengenal siapapun di sana." batin Aliyha.

Dia terus berjalan, hingga sampai halte. Menunggu angkutan umum untuk kembali ke rumah Refika.

*

Malam hari, di kontrakan Refika. Aliyah dan Refika sedang memasak makan malam untuk mereka berdua.

"Al, gimana sama kerjaanmu?" tanya Refika.

"Oh, iya. Nanti aku mau ngomong sama kamu..."

"Apa?" tanya Refika penasaran.

"Nanti, deh. Selesai makan," Aliyha pikir, dia harus bicara baik-baik dengan Refika. Jangan sampai Refika berpikir jika dia akan meninggalkannya setelah mendapatkan pekerjaan.

*

Selesai makan malam, Aliyha mengajak Refika mengobrol di ruang tamu.

"Kamu mau ngomong apa, Al? Kayaknya serius banget," ucap Refika.

"Aku mau ngomong soal pekerjaan," jawab Aliyha.

"Iya, ngomong aja. Emang ada apa dengan pekerjaanmu? Kamu tidak suka?" Refika sangat penasaran.

"Aku belum menerima pekerjaan itu. Aku mau minta saran, sama kamu. Mereka suruh aku balik dua hari lagi," ujar Aliyha.

"Trus, kenapa? Kamu nggak suka? Menurutku, ya. Selagi pekerjaan itu baik buat kamu, kamu terima aja. Cari kerjaan itu susah, loh. Kapan lagi ada kesempatan!" Jelas Refika panjang lebar.

"Iya, sih. Kerjaannya bagus, malahan bagus banget. Aku di terima sebagai kepala gudang, tapi..." Aliyha menjeda ucapannya.

"Tapi, tapi apa?" tanya Refika bingung.

"Bukan di sini, tapi di Jakarta."

"What! Jakarta!" kejut Refika.

"Itulah yang buat aku dilema. Gimana, ya? Aku rasanya tidak bisa..."

"Kalau belum di coba, gimana kamu tau bisa apa nggaknya! Aliyha..., itu kesempatan yang jarang yah, didapat. Ke Jakarta dan langsung kerja. Kapan lagi, ada kesempatan itu!" ucap Refika, menjelaskan lagi.

"Trus kamu bagaimana? Masa kamu, aku tinggalin. Setelah bantuin aku, saat susah. Nanti di kira aku nggak tau diri lagi," jelas Aliyha.

"Hei, ngomong itu yang bener. Siapa yang bilang kamu tidak tahu diri? Kamu tau, Aliyha. Kamu itu sahabat terbaik. Dulu waktu aku susah, kamu juga yang bantuin aku. Dan terus terang, ya. Aku khawatir, jika belum ada pekerjaan antara aku atau kamu. Biaya melahirkan dan mengurus anak itu besar, dan aku hanya kerja restoran sebagai waiters, nggak mungkin membiayai kelahiran anak kamu nanti." Jelas Refika dan Aliyha hanya menjadi pendengar yang baik.

"Aku, bukannya nggak suka kamu di sini. Tapi, kehidupan kita tidak memadai. Aku hanya ingin yang terbaik, untuk kamu dan anak kamu nanti," lanjut Refika.

"Hiks..."

"Loh, kok nangis sih?" Refika bingung, mungkin dia, ada salah dengan kata-katanya yang membuat Aliyha menangis tiba-tiba. Refika merengkuh kepala Aliyha dan menyandarkan di pundaknya sambil mengelus lembut.

"Tapi..., aku nggak punya siapa-siapa di sana. Dan... keadaanku yang seperti ini," ujar Aliyha dalam tangisnya.

"Cup-cup, walau tidak kenal siapapun, tapi tidak semua orang di sana itu jahat. Mereka pasti akan mengerti dengan keadaan kamu, dan nanti kalau sudah dekat dengan hari kelahiran, hubungi aku aja. Kalau aku nggak ada kerjaan, aku akan pergi untuk nemenin kamu..."

"Kalau kamu ada kerjaan, berarti nggak pergi dong?" Rengek Aliyha.

"Ya, elah, Neng. Nanti kita cari solusi, kan bisa minta izin. Pikirin yang skarang dulu, kali. Rejekinya mau kabur, tuh... lama-lama mikirinnya," canda Refika membuat Aliyha tersenyum kecil.

"Gimana sekarang? Trima aja, yah, kerjaannya." Refika menatap Aliyha dengan mengangkat kepalanya.

Aliyha mengangguk setuju, tapi wajahnya masih dengan kecemasan.

"Udah, jangan takut. Yang semangat, dong. Kalau gajian jangan lupa transfer, ya..." canda Refika. "Eh, jangan. Entar di kira aku minta ganti rugi lagi... dan jangan pikir aku ngusir kamu, ya."

"Iya, Mak. Aku tau kok, maksud kamu."

"Eh, maksudnya apa, tuh?" Refika menyelingkan matanya pada Aliyha.

"Maksud kamu itu... baik, buat aku." Aliyha mendekap pundak Refika lagi dan mereka tersenyum bersama.

*

*

Aliyha telah menerima pekerjaannya, dan hari ini adalah hari di mana, dia akan berangkat ke Jakarta.

"Refika, doain aku, ya. Sebenarnya aku masih takut untuk pergi," ujar Aliyha dengan menggenggam tangan Refika.

"Iya, aku slalu doain kamu, kok. Jaga ponakan aku baik-baik, ya. Kamu juga, kesehatan. Jangan capek-capek dan..., semoga sukses." ucap Refika tulus.

"Iya, makasih ya." Aliyha meraih tubuh Refika dan mereka saling berpelukan.

"Jangan lupa, hubungin aku kalau sudah sampai," sambung Refika.

"Pasti. Kamu yang terbaik." Aliyha menarik kopernya, menaiki bis menuju Jakarta seraya melambaikan tangannya pada Refika dan mendapatkan balasan juga.

Aliyha memilih jalan darat dari pada menaiki pesawat, itu atas saran Refika. Selain Aliyha yang takut untuk naik pesawat, dia juga khawatir dengan kandungannya.

*

*

Refika kembali ke rumahnya kontrakannya. Hari ini dia meminta izin pada bosnya untuk tidak masuk bekerja, alasannya untuk mengantarkan adiknya berangkat ke Jakarta.

Refika sedang berbaring di sofanya sambil bbermain ponsel, dan tiba-tiba bunyi ketukan pintu terdengar di telinganya.

"Ibu...," sapa Refika saat membuka pintu.

"Refika..." sapa Salma yang berdiri di depan pintu.

"Bu, mari masuk, Bu. Maaf, kontrakan saya hanya begini, Bu. Tidak Besar. Silahkan duduk, Bu." Refika mempersilakan Salma duduk di sofa.

"Tidak apa. Kita sama... Besar atau kecilnya rumah, yang penting nyaman untuk di tinggali."

Refika beranjak ke dapur, mengambil air pitih untuk Salma, karena saat ini memang hanya itu yang ada di rumahnya. Refika meminta kasbon dari tempat kerja barunya, namun bukan untuk kebutuhannya, melainkan hanya untuk memberikan aliyha uang pegangan, padahal saat ini dia juga sangat membutuhkan uang untuk sehari-hari.

"Maaf, Bu. Hanya ada air putih, tidak ada yang lain." Refika duduk seraya memberikan gelas yang berisi air.

"Tidak apa... Ibu ke sini, mau bertanya sama kamu," ujar Salma memulai percakapan.

"Apa ya, Bu?" tanya Refika.

"Apa Aliyha tinggal sama kamu?" tanya Salma sambil melirik ke sekitarnya, seperti mencari sesuatu.

"Aliyha... Sebenarnya, iya Bu. Tapi..., sekarang Aliyha sudah pergi, Bu." jawab Refika.

"Pergi! Pergi ke mana?" kejut Salma sambil bertanya.

"Aliyha pergi ke kota, Bu. Dia dapat kerjaan di sana," jelas Refika. Salma begitu tegang mendengar jawaban Refika.

.

.

.

.

Jangan lupa, Like, Coment and Votenya...

Hadiahnya juga, ya😊

By... By...

1
Santi Virgianti
lanju ka
Widia nurasih
lanjut dong kk
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Mazree Gati
sukurlah klo end,,untung aku lihat akhirnya dulu..
Mazree Gati
jangan sampai bertemu tapi nggak mengundurkan diri kan tolol blok
Ririn Nursisminingsih
yg cerdas dong alya..
Ririn Nursisminingsih
hadeh alya mnding mngundurkan diri...yg cerdas dong..
Tria Putri Menti
Lumayan
Andariati Afrida
Luar biasa
NAI.IN
lanjutin seson dua dong kak
Les Tary
kok ceritanya gantung sih Thor gimana endingnya
Les Tary
jgn" Kenan CEO yg lg sedang menyamar😀😀
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
D'mok Pilled
next sis
D'mok Pilled
best.
Suwojo Hadi
ending yg menggantung
Puji Wati
lanjutin dong yang jelas ending nya
Norah Selen
lau gini2 aja ceritanya bagaimna gue beri dokongan engga ada endingnya
Norah Selen
ngapa hnya segini ceritanya thor ngga ada kelanjutanya bikin stress ngabacanya
Mahira Kaylasahra
aku kangen thooor lanjut donk semangt 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!