Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian.
Wanita itu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, Ameera melangkahkan kaki jejang sexy-nya masuk ke dalam ruangan. Tubuh bagian atasnya memakai kemeja berlengan dengan dipadukan rok pendek sekitar 15 cm diatas lutut memperlihatkan paha mulusnya.
Dia berjalan sedikit bergoyang, pinggulnya yang besar berlenggok ke kiri dan kanan dengan sengaja menggoda orang yang bisa melihatnya.
Ameera tersenyum saat melihat manik mata lelaki tampan yang sedang duduk di kursi kerjanya itu memandangnya intens tak berkedip dengan percikan gairah di matanya.
"Halo, Presdir Kendrick. Namaku Ameera," Ameera tersenyum cantik mengeluarkan seluruh pesonanya, dia berdiri dengan tubuh proposionalnya tinggi dan berisi.
Kendrick menelan ludah, dia melonggarkan dasinya tiba - tiba merasa gerah. Dia mengambil remot dan menaikan suhu dingin di ruangan itu.
"Ya, halo. Ada apa kamu ingin bertemu denganku? Apalagi masalah pekerjaan suamimu?" Kendrick menegakkan tubuh tegapnya menatap serius pada wanita yang berhasil memancing rasa tertariknya.
"Bisakah Anda mengijinkanku duduk, sepertinya ini akan sedikit memakan waktumu."
Kendrick mengangguk, " Duduklah."
Ameera berbalik berjalan menuju sofa di ruangan itu, lalu dia duduk dengan mengangkat satu kakinya menimpa satu kaki lainnya memperlihatkan dengan jelas paha putihnya.
Darah panas Kendrick berdesir, sudah lama dia tidak menikmati tubuh wanita setelah berpisah beberapa bulan lalu dengan kekasihnya. Tubuh gagahnya berdiri dari kursi kerjanya dia berjalan menghampiri wanita itu lalu duduk di sofa menjauh dari tempat duduk Ameera.
Ameera tak habis akal, dia menggeser tubuh duduknya menempel pada sang Bos. "Apa kamu takut aku memakanmu, kenapa duduk jauh sekali?" godanya.
Kendrick salah tingkah, dia tak percaya dia akan gugup menghadapi seorang wanita bersuami. "Katakan saja keperluanmu, Nyonya Immanuel."
"Jangan panggil aku dengan nama itu, kami akan segera bercerai. Dia sudah mengkhianatiku dan aku sedang mengurus perceraian kami."
"Kenapa kamu memberitahuku?" tanya Kendrick heran.
"Karena aku akan memberitahumu tentang kecurangan suamiku, ah calon mantan suamiku. Immanuel sudah menyalahgunakan dana Perusahaan proyek di Sumatera. Aku punya buktinya, aku sudah meng-copy semua data dari laptop suamiku dan menyimpannya dalam sebuah flash disk. Dilihat dari kurun waktunya, sepertinya bukan hanya proyek Sumatera tapi banyak proyek - proyek lain bahkan jika dihitung itu bisa puluhan miliar."
Kendrick terkejut, pasalnya tidak pernah ada laporan tentang kecurangan itu. Apa semua pegawai yang terlibat bekerja sama untuk menyembunyikannya?
"Bagaimana, kamu mau laporan itu?"
"Kenapa kamu membongkar kebusukan suamimu sendiri?" tanya Kendrick.
"Aku sudah bilang, dia selingkuh dan aku ingin bercerai darinya tapi sebelum itu aku ingin membalas dendam padanya, aku butuh bantuanmu. Ditukar dengan isi flash disk itu, bagaimana?" tawar Ameera.
Kendrick berpikir menimang, saat tadi ia mendengar tentang kecurangan di Perusahaannnya seketika dia ingin memberantas pegawai - pegawai nakal di Perusahaannya. "Baiklah, bantuan apa?"
"Aku membutuhkanmu untuk menjadi kekasihku di depan Immanuel."
Degh!
Wanita gila!
"Raut wajahmu seperti mengatakan aku wanita gila, ya itu benar. Aku sudah gila! Aku telah kehilangan anak dalam kandunganku, sendirian di rumah sakit tanpa suami. Tapi saat aku kesakitan di rumah sakit, lelaki brengsek itu malah sedang bermesraan dengan selingkuhannya. Aku ingin membalas mereka, aku ingin mencabik-cabik mereka!" teriak emosi Ameera.
Kendrick terhenyak, "Apa suamimu setuju untuk bercerai?"
"Si brengsek itu malah menghilang dan tak pernah pulang ke rumah sejak aku keguguran dan mengajukan perceraian. Aku ingin mendatanginya kesini dan melabraknya bersama selingkuhannya yang juga adalah pegawaimu. Tapi aku masih menghormatimu, tak ingin membuat onar disini." Ameera menggeleng.
"Wanita selingkuhan suamimu juga pegawai disini?"
"Ya."
"Baiklah, tapi aku tidak ingin hanya pura-pura menjadi kekasihmu. Aku ingin kita berdua benar-benar seperti sepasang kekasih. Aku akan membantumu balas dendam dan menghancurkan suamimu dan wanita selingkuhannya. Tapi kamu harus melayaniku dan memberikan bukti kecurangan itu, bagaimana?"
Ameera menggigit bibirnya dia tak menyangka seorang Presdir seperti Kendrick mau pada istri orang. Tapi akhirnya dia mengangguk, " Baik."
"Ayo lakukan perjanjian," ucap lelaki itu.
"Perjanjian?"
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya itu.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
"Baik, setuju. Apa kamu bilang setelah keguguran suamimu tak pernah pulang?" tanyanya.
"Ya, sudah seminggu ini."
Tanpa meminta ijin Kendrick mengangkat tubuh molek Ameera ke atas pahanya, "Jadi, kamu sudah lama tak disentuh suamimu. Bagaimana jika kita memulainya sekarang? Aroma tubuhmu membuatku bergairah, Ameera..." dia menggesekkan alat tempurnya yang sudah menegang ke pantat Ameera.
Ameera mengangguk, ia melingkarkan kedua tangannya di leher lelaki mempesona itu.
Kendrick mulai mendekatkan bibir mereka, dia mulai mencium bibir Ameera dengan lembut meresapi rasa wanita itu. Bibir Ameera kenyal wangi tubuh yang harum menyeruak menusuk hidungnya membangkitkan hasratnya. Seketika dia memperdalam ciuman mereka, tangannya mengelus paha putih mulus Ameera yang sejak awal sudah menggoda matanya.
"Ahhh...." errangan lolos dari bibir Ameera saat bibir Kendrick berpindah pada leher jenjangnya.
Mendengar suara errangan dari bibir Ameera, tangan Kendrick mulai membuka satu - persatu kancing kemeja wanita itu.
"Tunggu..." cegah Ameera.
"Kenapa?" suara serak lelaki itu terdengar jelas.
"Aku ingin balas dendamku dimulai sekarang, bisa panggil Immanuel ke ruanganmu sekarang. Aku ingin dia melihat kita."
"Baiklah, tunggu." Kendrick menurunkan tubuh Ameera lalu berjalan ke mejanya melalui interkom dia memanggil Immanuel.
Setelah selesai dia kembali menghampiri Ameera dan membaringkan tubuh wanita itu ke atas sofa dan mengukung dengan tubuhnya. "Mari mulai," dia kembali melanjutkan membuka kancing kemeja Ameera, setelah 3 kancing atas terbuka kepalanya turun ke bagian dada wanita itu.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk," ucap Kendrick di sela isapannya di dada kenyal Ameera.
Pintu terbuka, Immanuel masuk lalu menutup pintu. Saat mencari keberadaan Bos-nya seketika dia tertegun mematung. Bagaimana tidak mematung? Sang Bos sedang menikmati tubuh seorang wanita di atas sofa, apalagi wanita itu adalah istrinya!