NovelToon NovelToon
Cewek Tengil Itu Istriku

Cewek Tengil Itu Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Setiap pria pasti ingin menikah dengan wanita sholeha. Tapi apa jadinya jika keadaan memaksa untuk menikahi gadis tengil yang menyebalkan? Seperti itulah yang dialami Saga Dirgantara, mimpinya untuk menikahi sang kekasih kandas karena wanita itu memilih untuk menikah dengan pria lain. Disaat hatinya hancur dan kariernya jatuh, terpaksa dia menikah dengan Anna, si gadis tengil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PUTUS

Bukankah seharusnya wanita bahagia jika disanjung seperti itu? Tapi raut berbeda yang ditunjukkan oleh Rania. Saga bukan orang bodoh untuk tidak menyadarinya. Meski Rania melihat kearah lain, tapi dia bisa melihat tangan wanita itu bergetar seperti menahan tangis.

"Sayang, Rania, kamu gak papakan?"

Rania menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan. Tidak, dia tidak boleh menangis meski dadanya sangat sesak.

Saga meletakkan sendok dan garpu yang dia pegang. Diraihnya tangan Rania yang berada diatas meja lalu digenggamnya.

"Ran, ada apa?" Perasaan Saga mulai tak enak.

Rania berusaha mengembalikan mimik wajahnya sebelum kembali menatap Saga. Ditariknya tangannya dari genggaman kekasihnya itu lalu menunduk.

"Maafkan aku Ga, sepertinya hubungan kita tidak bisa dilanjutkan."

Deg

Jantung Saga seperti berhenti berdetak. Tidak ada angin atau hujan, tapi kenapa ada petir yang menyambar. Kalimat keramat itu membuat Saga setika bergeming.

Rania menyeka air matanya yang menetes. Ini keputusannya, dan dia tak boleh lemah ataupun menyesal. Meski dia tahu, Sagalah korban disini. Sagalah orang yang paling terluka.

"Maaf." Rania mengambil tisu untuk membersihkan bibirnya, merapikan piring makannya dan hendak pergi. Dia tak bisa berlama lama dengan Saga, takut hatinya tak mampu berpaling dari cinta pertamanya itu.

"Tunggu." Saga menahan pergelangan tangan Rania saat wanita itu hendak pergi.

"Apa alasannya? Apa salahku? Apa karena gadis tadi? Aku bersumpah Ran, tak ada apa apa antara aku dan dia. Aku tahu kamu kecewa padaku, tapi please, jangan akhiri hubungan kita hanya gara gara hal tadi."

Rania menggeleng, air matanya turun kian deras hingga membuat hijab disekitar pipinya basah. Ini sangat menyakitkan baginya, terlebih lagi bagi Saga.

"Bukan karena itu Ga."

"Lalu karena apa? Katakan Ran?" desak Saga.

"Aku, aku." Lidah Rania terasa kelu. "Aku telah menerima khitbah orang lain."

Tubuh Saga langsung lemas. Dengan sendirinya, tangan yang memegang pergelangan tangan Rania itu terlepas. Dadanya sesak, sakit sekali, tapi dia tidak menangis.

Hari ini, ditempat ini, harusnya dia memberikan kejutan dengan melamar Rania. Tapi yang terjadi sungguh berbeda, dia yang dikejutkan dengan pernyataan Rania barusan.

"Khitbah orang lain?" Saga tersenyum getir. "Khitbah orang lain." Saga mengulang beberapa kali kalimat itu. Rasanya dia masih belum bisa percaya. "Lalu kamu anggap apa aku selama ini? Aku kekasihmu, tapi kenapa kau menerima pinangan orang lain?"

Saga terlihat marah dan kecewa, tapi dia memang pantas untuk itu. Pria mana yang tak kecewa saat kekasihnya menerima khitbah pria lain disaat hubungan mereka sedang baik baik saja.

"Maaf Ga, tapi aku punya alasan."

"Alasan, apa?"

"Aku gak bisa jelasin."

Saga memejamkan mata sambil membuang nafas berat. Kakinya yang terasa lemas memaksanya kembali duduk dikursi. Begitupun Rania, wanita itu kembali duduk dikursinya karena merasa masih ada yang harus diselesaikan diantara mereka. Keduanya saling diam untuk beberapa saat.

"Kamu tahu Ran, hari ini, aku berencana melamarmu."

Rania meremas gamisnya. Matanya memanas dan butiran bening kembali jatuh dari sudut matanya. Kenapa baru sekarang? Kenapa tak bulan lalu atau sebelum pria bernama Hanafi mengkhitbahnya.

"Kenapa baru sekarang Ga?" pertanyaan itu reflek keluar dari bibir Rania.

Saga tertawa, menertawakan dirinya sendiri yang bodoh karena menyia nyiakan waktu 6 tahun ini. Bukannya tak mau memberi kepastian, dia hanya sedang memantaskan diri. Belajar lebih dalam tentang ilmu agama, menyelesaikan S2, serta menabung. Tapi ternyata dia lengah, dia gagal mendapatkan wanita yang dia pikir sudah ada digenggamannya.

"Kapan dia mengkhitbahmu?" Meski bahasan ini akan menyakitkan, tapi Saga tetap ingin tahu.

"Bulan lalu. Dan semalam, aku baru memberikan jawabannya."

"Semalam?" Lagi lagi Saga tersenyum getir. Dia kemudian menatap jam yang bertengger dipergelangan tangannya. "Jadi aku hanya terlambat beberapa jam?"

Rania mengangguk pelan sambil memejamkan mata.

"Seandainya kemarin atau kemarin lusa aku melamarmu, apa kau akan menerima?"

"Mungkin."

Saga menepuk nepuk dadanya yang sakit. Dia pikir dengan status berpacaran, Rania sudah menjadi miliknya, tapi ternyata dia salah. Seorang pria telah berhasil merebutnya dengan jantan. Dengan cara datang lebih dulu bersama orang tuanya untuk melamar.

"Siapa laki laki itu? Sehebat apakah dia hingga bisa menikungku?"

Menikung? Entah apa yang dimaksud Saga. Tapi terdengar seperti tuduhan bagi Rania.

"Demi Allah, aku tidak pernah berselingkuh dibelakangmu Saga. Aku selalu menjaga hatiku untukmu. Hingga seorang pria dan keluarganya datang untuk mengkhitbahku, memberikan kepastian yang tak ada dapat darimu selama 6 tahun kita berpacaran. Bukan mudah aku menerimanya Ga. Aku berperang dengan perasaanku. Satu bulan aku mencoba mencari jawaban, hingga akhirnya, kuputuskan menerima khitbahnya."

Selama sebulan, Rania meminta petunjuk melalui sholat istikharah. Meski dia berharap jika Saga jodohnya, tapi wajah pria lain yang selalu dia lihat dalam mimpi.

"Itu artinya, dimatamu dia lebih baik daripada aku?"

Rania menggeleng cepat. "Bagiku, Saga Dirgantara adalah lelaki paling baik. Tapi...." Rania menjeda ucapannya, menyeka air mata yang tak kunjung mau berhenti mengalir. "Tapi mungkin kita memang tidak berjodoh. Jodoh, rejeki, maut, sudah ditentukan. Allah tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Mungkin terasa berat, tapi aku yakin, ini yang terbaik. Untukku, dan kamu Ga."

Saga menggeleng cepat. "Bagaimana bisa kau bilang ini yang terbaik. Sedangkan apa yang aku rasakan saat ini, hanya aku sendiri yang tahu. Sakit Ran, sakit sekali." Saga menepuk nepuk dadanya. "Aku selalu memimpikan hidup bersamamu, bersama anak cucu kita, hingga maut memisahkan. Tapi, tapi, tapi kenapa seperti ini akhir kisah kita?"

Rania kian menunduk, rasa bersalahnya kian dalam melihat Saga yang terluka karena keputusannya.

"Apa alasanmu lebih memilih dia daripada aku Ran, terkecuali karena dia lebih dulu melamar?" Saga benar benar ingin tahu, sehebat apa rivalnya? Apa nilai lebihnya hingga berhasil menggeser posisi yang harusnya dia tempati, yaitu menjadi calon suami Rania.

"Mungkin terdengar tak masuk akal. Tapi percayalah, selama ini, selalu namamu yang aku sebut dalam doa. Tapi saat aku meminta petunjuk siapakah yang paling tepat diantara kalian berdua, dirinyalah yang hadir dalam mimpiku."

"Dan kamu langsung menyimpulkan jika dia jodohmu?" Saga berdecak pelan, tak percaya jika Rania bisa berfikiran seperti itu.

Rania menyusut hidungnya, menyeka air mata lalu berdiri. "Sekali lagi aku minta maaf Ga. Kedepannya, semoga kita masih bisa menjaga tali silaturahmi." Rania pergi, meninggalkan Saga yang masih bergeming.

Saga menatap kepergian Rania hingga punggung wanita itu lenyap dari pandangannya. Setelah membayar tagihan, dengan langkah berat Saga kembali kedalam mobil. Diambilnya kotak berisi cincin berlian yang ada dilaci. Dibukanya perlahan dan ditatapnya cincin cantik itu dengan mata berkaca kaca.

Padahal baru sejam yang lalu hatinya berbunga bunga membayangkan wajah bahagia Rania saat dia lamar. Tapi seperti inilah hidup, kita hanya bisa berencana, tapi Tuhan yang menentukan. Dia lebih dulu diputus sebelum melamar wanita itu.

Tak terasa air mata Saga menetes. Ini terlalu menyakitkan. 6 tahun pacaran dengannya, tapi akan menikah dengan pria lain.

1
N Talia
Lumayan
Janah Selaluinginsetia
Kecewa
Runik Runma
kasihan juga sh
Runik Runma
seru
Sarah Yuniani
lhah ceritanya om ganteng gimanaaaaa ???
Sarah Yuniani
om ganteng gimana ceritanya thor
Sarah Yuniani
hamidun nggak ya
Sarah Yuniani
❤️❤️❤️
Sarah Yuniani
jaman canggih masak gak kepikiran cara lain
Sarah Yuniani
kocakkkk
Sarah Yuniani
benarkah malam pertama langsung gol ? aku aja seminggu baru gol 😂
Sarah Yuniani
semudah itu Allah membolak balikkan hati manusia ..
Sarah Yuniani
Astaghfirullah.. berhijab ???
Sarah Yuniani
wah awal berjodoh nih
Sarah Yuniani
aduh yang haram kok dibanggain
himawatidewi satyawira
🤣🤣🤣sa ae km an
himawatidewi satyawira
ayo rekonstruksi lg kl ketemu anna🤣🤣
Neli Allen
😀😀🤣🤣🤣😀
Neli Allen
vrlly ada emak2 sbelah rumahku 🤣😀
Neli Allen
aku masih terbang juga samoai saat gimana saat2 oerjungan melahirkan waktu itu to Alhamdulillah suami mendampingi.tp ada waktu lahiran anku yg no 2 suami masih drumahbngurus anku no 1 aku lahirin drumah bidan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!