NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Sang Dewi Semesta

Reinkarnasi Sang Dewi Semesta

Status: tamat
Genre:Pembaca Pikiran / Selingkuh / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Setelah meninggal karena tenggelam saat menolong anak kecil, Nadra Elianora, gadis modern yang ceria dan blak-blakan, terbangun di dunia kuno dalam tubuh Li Yuanxin seorang gadis malang yang dibuang oleh tunangannya karena sang pria berselingkuh dengan adik tirinya.

Tersesat di hutan, Nadra membangun gubuk, hidup mandiri, dan menggunakan ilmu pengobatan yang ia kuasai. Saat menolong seekor makhluk terluka, ia tak tahu bahwa itu adalah Qiu Long, naga putih ilahi. Dari pertemuan konyol dan penuh adu mulut itu, tumbuh hubungan ajaib yang berujung pada kontrak suci antara manusia dan hewan ilahi.

Tanpa disadari, kekuatan dalam diri Nadra mulai bangkit kekuatan milik Sang Dewi Semesta, makhluk tertinggi yang jiwanya dulu dipecah ke berbagai zaman untuk menjaga keseimbangan dunia.

Kini, dengan kepintaran, kelucuan, dan keberaniannya, tak hanya menuntut balas atas pengkhianatan masa lalu, tapi juga menapaki takdir luar biasa yang menunggu: menyelamatkan dunia dan mengembalikan cahaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 — Bayangan yang Mulai Bergerak

Malam itu di Kota Baiyu terasa lebih sunyi dari biasanya. Di langit, bulan separuh menggantung, memantulkan cahaya pucat di atas genteng toko obat milik Li Yuanxin. Angin membawa aroma daun ginseng dan jamur roh yang dijemur sore tadi.

Namun, keheningan itu bukan pertanda damai. Di sudut kota, di antara gang-gang sempit, beberapa bayangan berkerudung hitam berlari cepat menuju satu arah—toko Tabib Yu Xin.

“Dia mempermalukan Nona Li Meiyun di depan semua bangsawan,” bisik salah satu dari mereka. “Tuan muda Feng Zihan murka. Perintahnya jelas—hapus nama Yu Xin dari kota ini.”

Bayangan itu berhenti tepat di depan toko. Namun, saat mereka hendak menendang pintu, sebuah suara lembut terdengar dari belakang.

“Pintu itu tak kuat menahan serangan kalian,” ujar suara itu tenang. “Tapi aku juga tak suka ada yang mengotori halaman rumahku.”

Cahaya keemasan berkilat di udara. Dari atap, Li Yuanxin melompat turun, mengenakan jubah panjang berwarna abu-abu dengan rambut terurai bebas. Mata emasnya memantulkan cahaya bulan, dingin namun menawan.

Para penyerang menegang. “Kau…”

“Benar. Tabib Yu Xin,” sahutnya, suaranya lembut namun tajam seperti bilah pedang.

Sebelum salah satu bisa menyerang, udara di sekitarnya bergetar. Feng Yan muncul di belakang Yuanxin, wujudnya berupa burung api kecil dengan bulu menyala merah-oranye. Di sisi lain, gelang di tangan Yuanxin memancarkan sinar putih, menandakan Qiu Long siap.

“Kurasa kalian tidak tahu siapa yang kalian hadapi,” kata Feng Yan dengan nada main-main.

Tapi Yuanxin mengangkat tangan, menghentikan mereka. “Tak perlu membunuh,” katanya tenang. “Biarkan aku kirim mereka pulang dengan pelajaran.”

Tangannya bergerak cepat membentuk segel. Dalam sekejap, kabut keemasan turun dari langit, menyelimuti halaman toko. Para penyerang mencoba melawan, tapi tubuh mereka kaku—energi spiritual mereka disegel.

Salah satu berhasil bersuara, “Kau... apa yang kau lakukan?!”

Yuanxin tersenyum dingin. “Hanya menukar rasa takut dengan rasa malu. Mulai besok, kalian akan lupa cara menggunakan kekuatan roh kalian selama tiga bulan. Anggap saja... hadiah kecil untuk keberanian kalian datang malam ini.”

Begitu ia menjentikkan jarinya, kabut menghilang, dan para penyerang roboh satu per satu.

Ren dan Ruan berlari keluar dari dalam rumah, wajah panik. “Tabib Yu Xin! Apa yang terjadi?”

Yuanxin menatap mereka lembut. “Hanya tamu tak diundang. Tak perlu cemas.” Ia menatap Feng Yan dan Qiu Long, lalu berbisik dalam hati, “Mulai malam ini, permainan sudah benar-benar dimulai.”

---

Keesokan paginya, seluruh kota heboh. Lima orang tak dikenal ditemukan tergeletak di jalan, di depan Toko Obat Yu Xin. tanpa luka tapi tak mampu menggunakan kekuatan spiritual.

Desas-desus cepat menyebar. Ada yang bilang itu kutukan, ada juga yang bilang Tabib Yu Xin telah memanggil roh penjaga untuk melindungi tokonya.

Li Yuanxin hanya tersenyum mendengar gosip itu sambil menyeduh teh. “Kadang, rumor lebih berguna dari pedang,” gumamnya.

Ren menatapnya dengan kagum. “Tabib... kau sungguh luar biasa.”

“Jangan kagum terlalu cepat,” jawabnya ringan. “Kita masih banyak pekerjaan.”

Sementara itu, di istana wilayah utara, Feng Zihan berjalan bolak-balik di ruang pribadinya. “Bagaimana bisa semua orang tahu tentang kegagalan Meiyun di pameran itu?! Dan siapa sebenarnya Yu Xin itu?!”

Seorang pengawal menunduk. “Kami belum menemukan informasi pasti, Tuan Muda. Tapi dia tabib baru di Kota Baiyu. Toko miliknya ramai setiap hari, dan banyak bangsawan datang berobat ke sana.”

“Bangsawan?” Feng Zihan mendengus sinis. “Dia pasti menggunakan cara kotor untuk menarik perhatian. Cari tahu siapa dia sebenarnya. Aku ingin laporan sebelum matahari terbenam.”

Ketika pengawal itu keluar, Meiyun masuk sambil menangis. “Zihan… semua orang menertawakan aku. Mereka bilang aku pencuri ramuan!”

Feng Zihan menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. “Tenang, Meiyun. Aku akan bersihkan nama kita. Aku janji.”

Namun jauh di dalam hatinya, ia masih tak bisa melupakan suara lembut yang berbisik di telinganya malam pameran itu.

Dunia ini kecil, Zihan. Dan dosa lama selalu tahu jalan pulang.

---

Malam berikutnya, Li Yuanxin duduk di ruang meditasi dalam ruang dimensinya. Di sekitarnya, pilar cahaya mengambang, memantulkan bayangan Qiu Long dan Feng Yan yang melingkar di udara.

“Kau sudah mulai menarik perhatian,” kata Qiu Long. “Bahkan para tetua sekte mungkin akan mendengar.”

“Bagus,” sahut Yuanxin tanpa membuka mata. “Aku ingin mereka mendengar.”

Feng Yan terbang mendekat. “Tapi kau tahu, Zihan bukan orang bodoh. Ia pasti mulai curiga padamu.”

Yuanxin tersenyum samar. “Justru itu yang kuinginkan. Biarkan dia mencari, biarkan dia gelisah. Karena semakin dia mencari, semakin dekat dia ke jurang yang dulu dia buat sendiri.”

Ia membuka mata perlahan, pancaran emas berkilat di pupilnya. “Dan aku akan ada di sana untuk menyambutnya.”

Hari-hari berikutnya berlalu cepat. Nama Tabib Yu Xin makin terkenal di Kota Baiyu. Banyak orang datang untuk berobat, bahkan beberapa bangsawan mengirim utusan untuk memesan ramuan khusus.

Namun, Yuanxin tahu ketenangan ini hanyalah lapisan tipis di atas badai. Ia telah melihat kilatan bayangan di ujung jalan beberapa kali mata-mata kerajaan yang mencoba mengintainya.

Sampai pada suatu malam, ketika ia sedang meracik obat di dapur, Feng Yan tiba-tiba muncul dengan wajah serius. “Seseorang menunggu di luar. Aura-nya… kuat.”

Yuanxin menatap keluar jendela. Di bawah cahaya bulan, seorang pria berdiri di depan toko dengan jubah hitam dan pedang di pinggang.

Ren, yang baru saja selesai menutup pintu, terkejut. “Siapa itu?”

Li Yuanxin berdiri pelan. “Tinggal di sini. Jangan ikut campur.”

Ia keluar ke halaman. Angin malam berembus pelan. Pria itu menatapnya lama. “Jadi, ini Tabib Yu Xin yang membuat heboh seluruh kota?”

“Jika kau datang untuk berobat, ambil nomor antrean,” jawab Yuanxin santai.

Pria itu tersenyum tipis. “Aku datang bukan untuk berobat. Tapi untuk memperingatkan. Kau telah mengusik sesuatu yang seharusnya tidak kau sentuh.”

“Begitukah?” Yuanxin melangkah lebih dekat. “Dan siapa kau sampai berani memperingatkanku?”

Pria itu mengeluarkan segel emas kecil dari lengan bajunya. “Utusan langsung dari Istana Feng.”

Mata Yuanxin berkilat, tapi bibirnya melengkung dalam senyum. “Ah, rupanya sang pangeran mulai tidak sabar.”

“Pangeran Zihan ingin bertemu denganmu,” kata pria itu. “Besok pagi, di paviliun timur.”

“Dan kalau aku menolak?” tanya Li Yuanxin

Pria itu menatapnya tajam. “Maka aku harus menyeretmu ke sana, meski dengan tangan dan kaki terikat.”

Li Yuanxin menatapnya beberapa detik sebelum berbalik. “Sampaikan pada tuanmu,” ujarnya dingin, “bahwa jika ia ingin bertemu, datanglah sendiri. Karena aku tidak pernah tunduk pada siapa pun, bahkan istana sekalipun.”

Pria itu hendak bicara lagi, tapi tiba-tiba kilatan api melintas di depan wajahnya Feng Yan melepaskan percikan kecil sebagai peringatan.

Yuanxin menatapnya tenang. “Sekarang pergi sebelum aku berubah pikiran.”

Pria itu menatapnya tajam, lalu berbalik dan menghilang dalam kegelapan.

Setelah kepergiannya, Feng Yan terbang turun ke bahu Yuanxin. “Kau benar-benar ingin menantangnya secara langsung?”

Yuanxin tersenyum samar, matanya memantulkan cahaya bulan. “Aku tidak menantangnya, Feng Yan. Aku hanya memanggil kembali utang yang belum lunas.”

Ia menatap langit, dan dalam hatinya, suara masa lalu menggema pelan.

Zihan… kau menghancurkan hidupku sekali. Kali ini, biarkan aku balas dengan senyum.

Angin malam berhembus, membawa harum bunga herbal yang menenangkan, tapi di baliknya… badai besar mulai mendekat.

Bersambung...

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lauren Florin Lesusien
dua orang keras kepala jika bersatu sangat lucu dunia tidak akan pernah sepi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Lauren Florin Lesusien
waduh lucu ketawa sampai kepalaku dipukul centang nasi sama emak🤣🤣🤣🤣
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
/Facepalm//Facepalm/
Tiara Bella
wow....mantap....
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
cahaya pasti menang melawan kegelapan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
tanpa mereka sadari, sebenarnya sang dewi semesta dan sang penjaga agung sama² keras kepala 🤣
beybi T.Halim
sekarang semua akan terlalu serius..,💪
Tiara Bella
wow mantap.....
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
lebih baik lagi kalau yuanxin dan pangeran mahkota satu tim melawan kegelapan, pasti menarik 😍
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
sang putra mahkota bisa jadi takdir nya yuanxin
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ketenangan yuanxin adalah badai besar yang akan menghancurkan keserakahan dan kelicikan ke 2 parasit itu
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
wahhh, apakah Liansheng akan jadi jodohnya Yuanxin?/Shy/
Wulan Sari: semoga saja berjodoh
total 1 replies
Phebe ZM
Aku suka dengan karya2mu Thor selalu menarik utk dibaca
inda Permatasari: terima kasih kak 🙏
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
apa yang kalian tabur itu pula yang kalian tuai.
saatnya sekarang tinggal menunggu balasan yang setimpal.
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
suka banget kata² ini
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
semoga jodoh nya yuanxin nanti orang yang lebih kuat dan berkuasa, agar lebih gampang membungkam para parasit
beybi T.Halim
mulai panas..,lanjut💪👍👍
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
good job yuanxin, balas mereka dengan cara yang syantik dan jadikan dirimu sultan yang sesungguhnya.
sultan itu bebas melakukan apapun bukan /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!