Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.
Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20 Seperti Ada Sesuatu.
"Kamu ingin mengatakan sesuatu?" tanya Valery yang ternyata menyadari bahwa Dirga sejak tadi memperhatikannya.
"Tidak!" jawab Dirga.
Valery melihat cara Dirga dalam mengambil daging di dalam kepiting tersebut yang membuat Valery tampak gemas dan langsung mengambil ahli ketika Dirga kesulitan.
"Kenapa melakukan hal sekecil ini saja kamu tidak bisa," ucap Valery.
"Siapa bilang aku tidak bisa, aku hanya malas saja melakukannya, kamu juga tidak perlu melakukannya kepadaku dan aku bisa memanggil pelayan untuk memotongkan kepitingnya, percuma bayar mahal jika tidak dilayani dengan baik," jawab Dirga.
"Tetapi tidak semua harus dilakukan oleh pelayan," jawab Valery.
Setelah Valery mendapatkan daging yang cukup besar dan tiba-tiba saja tangannya refleks menyodorkan ke mulut Dirga, membuat Dirga cukup kaget dengan pelayanan Valery.
"Ayo makan!" ucap Valery dengan menaikkan kedua alisnya yang mana Dirga masih saja bengong.
Dirga berusaha untuk tenang dan membuka mulutnya menerima suapan dari manajernya yang cantik itu.
"Sudah kamu makan sendiri saja. Aku saja yang akan melakukannya," ucap Dirga mengambil kembali kepiting tersebut.
Bisa-bisa dia akan salah tingkah-tingkat dewa jika mendapat perlakuan yang manis dari Valery, padahal Valery sudah tidak ada maunya lagi karena dia sudah berhasil membujuk Dirga untuk menandatangani kontrak tersebut dan seharusnya Valery bersikap biasa saja, tapi justru sangat manis dan jarang-jarang ditemui Dirga.
"Aku sudah mengatur jadwal shooting dan kamu bisa langsung syuting dan aku berharap kamu profesional dalam shooting ini walau melihat lawan syuting kamu siapa dan orang-orang yang ada di sekitarnya," ucap Valery.
Dirga menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.
"Bisa tidak, jangan membicarakan hal-hal seperti ini. Apa setiap hari topik dalam pembahasan harus pekerjaan terus," ucap Dirga.
"Kita berdua adalah rekan kerja kamu artis dan aku manajer mengirim bukankah jika manajer dan artis saling bertemu, maka yang dibicarakan adalah pekerjaan," sahut Valery.
"Tetapi tidak semua Valery harus berurusan dengan pekerjaan dan juga uang," sahut Dirga.
"Kamu menilaiku melakukan semuanya demi uang?" tanya Valery dengan dahi mengkerut.
"Memang itu adalah kenyataan. Di antara artis kamu tangani hanya aku yang terkenal dan memiliki bayaran yang mahal, bayaranku mahal dan kamu juga mendapatkan komisi yang besar, dan bukankah aku mengatakan jika semua yang kamu lakukan hanya demi uang? Kamu bahkan mengetahui apa alasanku untuk tidak menerima kontrak film tersebut dan kamu terus saja memaksaku," ucap Dirga.
Valery menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.
"Baiklah itu ternyata kesalahan ku, tetapi semua sudah terlanjur dan kamu juga sudah menandatangani kontrak itu. Bukankah kita tidak akan membahas hal yang sudah terjadi dan termasuk masalah kontrak itu, kontrak sudah selesai dan yang sekarang adalah bagaimana kamu menjalankan kontrak itu dengan baik," sahut Valery tetap santai.
Valery bahkan tidak mengatakan apa-apa lagi yang melanjutkan makannya. Dirga jika melanjutkan makannya.
Setelah menikmati makan malam bersama yang akhirnya keduanya kembali ke pulang. Keduanya memasuki rumah mereka.
"Kamu benar-benar akan tinggal di sini selamanya?" tanya Dirga yang duduk di sofa dan sementara Valery berjalan menuju dapur.
"Kenapa? Kamu keberatan aku tinggal di sini?" Valery menimpali pertanyaan itu kembali.
"Kenapa memilih untuk tinggal di sini dan sementara kamu punya rumah? Atau jangan-jangan kamu sudah menjual rumahmu karena kekurangan uang?" tebak Dirga.
"Apa aku benar-benar terlihat orang yang kekurangan uang sehingga melakukan apapun dan kamu akan menganggap semua itu karena uang?" Valery menimpali kembali pertanyaan itu.
"Aku hanya menduga-duga saja dan heran saja kamu tetap berada di rumah ini, sementara kamu adalah orang yang memiliki variasi pasti tinggi dan sudah jelas jika berada di rumah ini privasi dan ketenangan Kamu tidak akan terjamin dan apalagi aku juga sering membawa wanita ke rumah ini," ucap Dirga.
"Kalau begitu untuk kedepannya jangan membawanya," ucap Valery.
"Apa maksudmu? Sekarang kau akan menghalangiku untuk membawa wanita ke rumah ini?" tanya Dirga.
"Kamu jika ingin bersenang-senang dengan wanitamu, kamu bisa bersenang-senang di hotel atau di Apartemen. Jika kamu mengetahui ada sesuatu yang membuatku tidak akan konsentrasi dan maka kamu tidak akan melakukannya. Lagipula wanita yang kamu bawa juga pasti malu jika saat aku berada di rumah ini dan kamu bersama dia melakukan hubungan seksual," ucap Valery.
"Tetapi terserahku jika ingin membawa wanita ke dalam rumah ini atau tidak dan kamu juga tidak bisa melarangku," sahut Dirga.
"Baiklah," sahut Valery dengan tersenyum.
"Hmmm, mengenai Olivia? Kenapa kamu memilih untuk mempertahankan bayinya?" tanya Dirga yang tiba-tiba membahas Olivia.
"Anak itu sama sekali tidak bersalah dan kenapa harus dikorbankan," jawab Valery.
"Kamu tahu sendiri Olivia berhubungan dengan siapa, dia berhubungan pria yang sudah beristri dan bagaimana jika anak itu benar-benar Olivia pertahankan dan justru menjadi masalah besar," ucap Dirga.
"Aku akan mengatasi semuanya dan lagi pula aku tidak menyuruh Olivia untuk meminta pertanggungjawaban kepada dia dan pria itu juga tidak bodoh yang harus bertanggung jawab begitu saja, sudah dapat dipastikan dia akan memilih istrinya. Dia bukan laki-laki sembarangan dan memiliki kuasa dan tidak mungkin menghancurkan rumah tangga dengan apa yang dia miliki hanya karena seorang artis baru," jawab Valery.
"Tetapi keputusan yang kamu ambil jika memberikan resiko yang besar," sahut Dirga.
"Bukankah semua artis yang berada di dalam naungan akan selalu membuat masalah dan resikonya aku yang menghadapi, termasuk kamu, sampai saat ini nama kamu bersih karena aku berhasil menghadapi semua risiko itu," ucap Dirga.
"Terus saja diungkit," sahut Dirga.
Prang.
Tiba-tiba saja keduanya dikagetkan saat vas bunga berada di atas meja tiba-tiba saja jatuh ke lantai.
"Kalian berisik sekali!"
Mereka tidak menyangka ternyata Jensen berada di sana yang tidur di balik meja dan bahkan sampai berdiri dengan mengucek-ngucek matanya.
"Kau membuatku jantung saja," ucap Dirga memegang dadanya.
"Kalian berdua yang membuatku bisa-bisa henti jantung, kalian berdua terlalu berisik," keluh Jensen.
"Kau ada di sini sejak tadi?" tanya Valery.
"Lalu ini siapa kalau bukan aku setan. Aku sejak tadi tidur di sini dan suara kalian mengganggu tidurku," jawab Jensen.
"Kau tidur di sini sejak tadi dan bukankah kau sedang menghadiri acara bersama teman-temanmu?" tanya Valery dengan mengerutkan dahi yang membuat Jensen tampak kebingungan dan sementara tiba-tiba saja Dirga panik dengan menggaruk kepalanya.
"Pergi bersama teman-teman?" Jensen menimpali kembali pertanyaan itu.
"Nyawamu sepertinya belum terkumpul, kau lupa mengatakan kepadaku jika kau memang sedang makan bersama teman-temanmu dan maka dari itu kau tidak bisa ikut makan bersamaku," sahut Dirga.
"Aku!" Jensen menunjuk diri sendiri yang merasa tidak melakukan hal itu.
Dirga mendekatinya kemudian merangkul bahunya dengan menepuk-nepuk bahu tersebut.
"Sudahlah kamu sebaiknya lanjutan saja istirahat agar tidak ngigau seperti ini," ucap Dirga.
Jensen semakin kebingungan di saat Dirga memberikan kode mata kepadanya dan sementara Valery tidak berpikiran apapun yang mungkin saja memang benar jika Jensen belum sepenuhnya bangun.
Bersambung.....