Seira Adam Hanida adalah Ayi Mahogra atau Ratunya Kharisma Jagat yang harus memimpin pasukan kharisma jagat di zaman modern untuk melawan Bagaskara yang menggunakan makhluk ghaib untuk mengendalikan manusia agar menyembah iblis yang dia sembah.
Untuk melawan balik, Bagaskara hendak menculik anak kedua Ayi dan menggunakannya agar bisa mewujudkan kutukan kuno, kutukan itu adalah, setiap Ayi Mahogra atau ratunya kharisma jagat, kerajaannya akan runtuh digulingkan oleh anak perempuannya sendiri. Karena itu Ayi Mahogra meminta suaminya Malik Rainan dan juga pasukan kharisma jagat membawa kabur anaknya agar selamat dari penculikan dan dia bisa menjaga umat manusia dan kerajaannya dari serangan Bagaskara.
Selama proses pelarian ini, Malik dan pasukan kharisma jagat menemui banyak kesulitan karena serangan dari Bagaskara dan pasukannya, lalu apakah mereka berhasil melindungi anak perempuan Ayi Mahogra atau dia akan menjadi anak yang terkutuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muka Kanvas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 19 : Mada 16
Mayat Fani telah dikuburkan dengan layak meski sebelumnya bagian perut robek, Dokter Adi telah menjahit perut Fani dengan rapi, semua darah dibersihkan, meski harus super hati-hati karena takut masih ada sisa cairan kimia yang mungkin melukai tangan Dokter Adi.
Dokter itu melakukan itu hanya berdua dengan karuhunnya saja karena kematian Fani adalah rahasia yang tidak boleh diketahui dahulu sampai waktunya tiba.
Lalu janin yang telah meninggal dunia itu juga sudah dikeluarkan dari tubuh Fani dan dikubur bersamaan di satu liang lahat, Ayi ingin setidaknya Sandi tahu kalau istrinya telah tiada, tapi bagaimana memberitahunya kalau dia saja tak tahu ada di mana, Ayi hanya bisa mendoakan saja, semoga kelak Sandi tahu, dia takkan menggila, karena ini memang kelalaian yang rasa bersalahnya harus Ayi tanggung sendiri.
“Sudah kukuburkan, aku mencari semua sidik jari lain selain sidik jari Fani, tapi aku tak menemukan sidik jari lain itu, di dalam ruangan, bahkan di gagang pintu bagian luar, sangat bersih, hanya ada sidik jari Fani, orang yang melakukannya tahu kalau kelak kita mungkin akan memeriksa sidik jari, dia sangat waspada.
“Di titik ini aku merasa kita perlu pasang CCTV.” Ayi tertawa, karena teknologi CCTV itu sebenarnya termasuk tekhnologi primitif jika dibanding dengan kekuatan ghaib milik semua kharisma jagat, tapi sayang, kekuatan ghaib juga tidak selalu bisa standby karena tergantung Tuhan mau memberikan jalan atau tidak.
Ayi duduk termenung kamar kerjanya, kamar yang dibalik lemari bukunya ada sebuah pintu besi menuju ruangan ghaib yang dibangun di dimensi ananta atau dunia ghaib, Ayi sungguh merasa tertekan, ada rasa takut yang luar biasa menghampirinya, dia merasa ritual yang dia lakukan itu harus segera selesai, karena kalau sampai terlalu lama, maka bisa jadi akan membahayakan keluarganya.
Ayi tahu ini mungkin egis, Fani telah meninggal dunia, tapi dia masih lebih mengkhawatirkan keluarganya dibanding Fani, Ayi hanya merasa bahwa, dia tak akan mampu kehilangan lagi, Pram kecil yang hidup jauh, serta Yasa yang bahkan belum pernah merasakan pelukan ibunya.
Ayi menangis sejadinya di sana, perang yang telah dia menangkan, kenapa terasa tak ada gunanya, karena cita-cita Ayi untuk berperang kala itu adalah, agar bisa menciptakan dunia baru bagi anaknya, dunia yang tidak akan memaksa untuk perjodohan adat.
Ayi pikir kemenangan akan membuatnya mampu membangun dunia indah itu untuk anak-anaknya kelak, tapi yang terjadi adalah, dia kehilangan banyak hal.
Ayi sungguh tak tahu, kalau kemenangan atas perang itu, membuka dunia rahasia baru tentang Bagaskara, si penyembah iblis itu, penyembah kakaknya Ratu Laut yang bahkan tidak disukai olehnya karen sangat jahat, dia bukan lagi jin seperti Ratu Laut, tapi dia iblis yang keji.
Ayi telah menabuh genderang perang untuk Bagaskara dan antek-anteknya, bahkan tuannya, Ayi jelas tidak mampu melawan Bagaskara secara langsung karena dukungan dari iblis itu sangat kuat, lalu bagaiman sekarang, Ayi bahkan merasa tak mampu lagi menjalani perannya sebagai Ratu kharisma jagat karena kehilangan Fani.
Ayi setiap harinya terus berusaha tetap tegar, meski di dalam hatinya kalut, setelah setahun berpisa, tentang hari itu, tentang tabir rahasia Ayi Sarika yang akhirnya terungkap, membuat Ayi Ngeri.
TIGA BULAN YANG LALU.
“Kau yakin akan melakukan ritual itu?” Hanif bertanya, mereka berdua ada di ruangan ghaib buatan yang berdiri di dimensi Ananta atau kalian sering sebut dunia ghaib.
“Aku harus melakukannya, aku harus bertemu Ayi Sarika, ada yang membuatku ragu akhir-akhir ini.” Ayi kembali memberitahu Hanif tentang bisikan yang dia dengar di malam hari.
“Kau tahu bahwa, mungkin saja itu hadir karena rasa takutmu. Kuatlah Ayi.” Hanif sudah sangat merasa lelah terus mencoba menguatkan Ayi untuk tidak datang ke garis waktu yang berbeda antara kau dan Ayi Sarika, kau harus memanggilnya di waktu itu, kau harus datang ke waktu itu dengan seluruh energimu, memangilnnya untuk datang ke dunia ghaib buatanmu agar energi kalian tidak bersinggungan, akan lebih mudah kalau Ayi Sarikalah yang menarikmu ke masa lalu, bukan kau yang datang dan menarik Ayi Sarika ke dunia ghaib buatanmu, Ayi! Itu akan membuatmu mungkin hancur karena gesekan energi.” Hanif kesal sekali Ayi masih bersikeras untuk menyelidiki bisikan itu.
“Hanif dengar aku baik-baik, kau tahu bahwa bisikan itu akan membuatku menjadi gila, kau tahu bahwa, aku bisa berperang dengan siapapun kecuali dengan mereka!” Ayi berteriak kesal karean Hanif tak mau membantunya, dia harus cari bantuan untuk membuka menariknya kembali setelah membuka portal, karena setelah portalnya terbuka, Ayi tahu dia akan kehabisan energi, dia perlu Hanif untuk menjemputnya.
“Ayi, jika landasanmu adalah Aditia yang bisa pergi pada garis waktu Ayi Sarika, itu karena Ayi sarikalah yang menariknya, karena Ayi Sarika nenek moyangnya Aditia, dia tahu jelas kejadian Abah akan hilang dan harus menarik keturunannya untuk tahu sejarah karuhun, garis waktu yang Ayi Sarika buat untuk Aditia bisa kembali ke masa lalu jelas!
Tapi kau! Ini berbeda Ayi, kau harus pergi pada garis waktu Ayi Sarika dengan membuka portalnya sendiri, lalu setelah itu kau harus menariknya keluar dari dunia nya, karena kau takkan sanggup lama-lama disana tanpa jaminan energi dari Ayi Sarika, ingat, Ayi yang kau datangi di waktu itu, belum tentu sudah kenal padamu, kau harus meyakinkan Ayi Sarika untuk percaya padamu dan berbicara padanya di dunia ghaib buatanmu, bagaimana jika dia tak percaya padamu karena kau pergi ke zaman yang salah, mengingat kisah Ayi Sarika tidak memiliki ketepatan waktu yang pasti.
Ayi Sarika yang kau temui di dalam mimpimu, atau ketika dia mendatangimu, adalah Ayi Sarika yang telah tiada, Ayi yang telah melewati dunianya sendiri, yang telah tahu kau akan lahir yang telah melewati rahasia kutukan anak perempuan itu, kenapa kau tidak bisa memanggil yang itu saja!” Hanif mencoba memberikan pandangan lain.
“Tidak bisa, sudah kucoba berbagai cara, mungkin ruh itu memohon kepada Tuhan untuk menemuiku 3 kali, lalu setelahnya dia harus kembali ke alam ruh karena bukan arwah penasaran, dia mungkin telah kembali ke alamnya tanpa bisa aku panggil lagi, dia telah bahagia menanti hari kebangkitan Hanif, kalau aku bisa menemui Ayi Sarika yang telah tiada dan tahu semua rahasia, aku takkan memanggilmu ke sini untuk berdiskusi, bisikan itu terlalu jelas, bisikan terakhir Ayi Sarika yang tidak dia selesaikan pada pertemuan ketiga kami sebelum akhirnya dia tak pernah kembali lagi, aku rasa itu bisikan dari Ayi Sarika yang masih hidup di zamannya, zaman di mana dia sudah tahu rahasia kutukan itu, semacam pesan yang tidak bisa dia sampaikan dengan jelas, karena ….”
“Energinya pun tak mampu mendekati zamanmu Ayi, makanya kau terpikir untuk bertemu di tengah, kau akan datang ke garis waktu Ayi Sarika, memanggilnya dan membuatnya masuk ke dunia ghaib yang kau ciptakan di dimensi Ananta itu, dimensi tanpa ruang dan waktu, sehingga kalian akan lebih tenang berbicara lebih lama karena tidak terpapar garis waktu dan dimensi, terlindungi oleh dunia ghaib buatanmu.
TAPI AYI! Bagaimana jika Ayi Sarika yang masih hidup di zamannya tidak percaya padamu! Kau tidak bisa memilih dengan pasti lontaran waktu yang akan melemparmu ke zaman itu, karena kau hanya tahu garis tahunnya secara general dari beberapa kitab ghaib, kau tidak tahu jelas Ayi Sarika yang telah sadar tentang kutukan itu, ada di tahun berapa! Bagaimana jika kau terjebak di garis waktu yang salah? Dan saat itu bahkan Ayi Sarika belum tahu tentang kutukan itu, belum tahu rahasia kutukan itu hingga bisa membisikimu tentang peperangan lain, bagaimana jika tebakanmu tentang waktu di mana dia tahu rahasia kutukan itu salah! kau pergi ke waktu yang salah dan membuat energimu habis! Jika pun! Jika pun pada akhirnya Ayi Sarika di zaman itu percaya tapi sudah terlambat karena kau kehabisan energi untuk menariknya ke dunia ghaib buatanmu itu! Kau akan binasa, sukma dan ruhmu akan hancur tak bersisa dan di sini, di dunia manusia, tubuhmu akan koma tanpa bisa bangun lagi, kau pikir Malik akan diam jika dia tahu ini, dia akan meluluhlantahkan AKJ dan mungkin pada akhirnya keluargamu akan menjadi keluarga yang sangat teramat berantakan!”
Hanif berkata dengan sangat cepat dan menggebu, itu membuatnya jadi terengah-engah.
“Hanif, kemungkinan aku terlontar pada waktu yang salah, adalah lima puluh banding lima puluh, aku janji, jika aku terlalu lama di sana untuk membuatnya percaya dan akhirnya tetap tak mau masuk ke dunia ghaib buatanku, aku janji aku akan kembali tanpa menunggu lagi, ini langkah terakhir, ini hanya memastikan, meski mungkin dia takkan ingat karena itu terjadi di zaman yang lebih maju lagi, maka aku akan melepaskannya, aku akan tetap menjalani keyakinan awalku.” Ayi memaksa dan Hanif tahu, jika dia tak mau mengabulkan, maka Ayi bisa jadi akan pergi sendiri.
“Ayi, satu pertanyaanku, jika memang kau beruntung terlontar secara ghaib pada waktu yang tepat, bisa berbicara pada Ayi Sarika dan akhirnya tahu tentang rahasia kutukan anak perempuan itu, apakah kau bisa menerima kalau akhirnya, memang anakmu itu adalah kutukanmu?” Hanif berkata dengang dingin.
“Dia keponakanmu, bagaimana kau bisa berkata seburuk itu tentangnya? Aku takkan biarkan dia menjadi penjahatnya!” Ayi berkata dengan tubuh yang gemetar karena marah.
“Ayi, bisikan terakhir Ayi Sarika itu jelas, bahwa perang itu akan terjadi dan yang bisa membuat perang itu terjadi hanyalah pemberontakan anakmu! Bisa jadi dia yang memimpin pemberontakan, di hadapan Bagaskara, sebagai pasukannya.” Hanif berkata tanpa berhati-hati.
“Maka aku akan menyerahkan tahtaku, aku tak peduli Hanif, aku takkan membiarkan anakku menjadi penjahatnya! Dan aku harap kau juga akan tetap menyayanginya meski dia mungkin kelak, benar-benar akan menjadi orang yang menggulingkan tahtaku, berjanjilah kau akan tetap di sisinya, menjaganya dalam memerintah AKJ.” Ayi meminta hal yang sulit.
“Bagaimana mungkin kau meminta hal yang sangat sulit seperti itu, bagaimana mungkin kau memintaku memilih!” Hanif kesal sekali.
“Besok aku akan memberitahu pada semua pengurus kalau kita akan pergi untuk beberapa hari, percayalah Hanif, aku akan baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir, aku takkan membiarkan adikmu yang tampan itu menjadi duda, aku sangat mencintainya, dia juga sama, kami berjuang bersama, kami harus menyelamatkan keluarga kami dulu, baru aku bisa memimpin AKJ dengan baik.”
“Baiklah Ayi, tapi aku mohon, jika kau terlontar pada waktu yang salah di zaman Ayi Sarika dan dia belum mengenalmu karena dai akan mengenalmu setelah pemberontakan anaknya atau setelah kematian, kau akan benar-benar menyerah tanpa menunggu waktu sampai habis, kau harus selamat, itu syarat dariku!” Hanif memberikan syarat.
“Baiklah kakakku yang sangat baik, kita akan mulai menyiapkan kepergianku dalam 2 hari ya, setelahnya tubuhku dan juga jiwaku, bergantung padamu.” Ayi Mahogra berkata dengan sumringah karena akhirnya mampu membujuk Hanif.
Jika kau tak kembali, aku yang untung, aku akan memimpin AKJ, menjadi Raja di sini, lalu aku akan umumkan kematianmu!” Hanif hanya bergurau, karena dia sungguh kesal dengan apa yang Ayi minta dan paksakan.
Maka mereka akan segera membuka portal kembali ke masa lalu dengan lontaran waktu yang belum tentu benar karena garis waktu Ayi Sarika tidak benar-benar diketahui, semoga Ayi bisa pergi ke zaman Ayi Sarika yang tepat, zaman di mana ayi Sarika telah tahu misteri kutukan anak perempuannya dan bisa membuat Ayi menghindari kutukan itu.
Ayi Mahogra sungguh berharap.
_____________________________________
Catatan Penulis :
Kalau kalian bisa kembali ke masa lalu seperti Ayi Mahogra, kalian ingin terlontar ke garis waktu yang mana?
Kalau aku, garis waktu di mana ibuku meninggal dunia, aku ingin ada di sisinya hingga dia tak meninggal sendirian dan kesepian. Aku ingin dia tahu kalau dia adalah orang yang paling aku sayang, setelah kepergiannya, hidupku serasa hancur, serasa langit menimpa kepalaku, bahkan aku bingung aku mesti gimana ke depannya, padahal aku punya pekerjaan yang mapan dan bahagia, tapi tetap saja kehilangan ibu dan tak bisa ada di sampingnya saat sakaratul maut itu, sungguh hal yang paling mengerikan.
Aku butuh waktu berhari-hari untuk mencerna bahwa ini tuh nyata, lalu butuh bertahun-tahun berikutnya untuk sembuh dari rasa bersalah dan akhirnya bisa kembali hidup normal, salah satunya mulai menulis lagi, mengejar cita-cita yang sempat aku lupakan, karena mama pernah bilang, kalau tulisanku itu bagus dan percaya aku selalu mampu mendapatkan apa yang aku inginkan, bekal dari itu, aku mulai berani nulis lagi, lalu setelah aktif nulis lagi, pandemi datang, dan tulisan menjadi pondasi yang kuat aku menghabiskan hari melewati pandemi. Takdir kelam yang membuatku semakin kuat memang, tapi kalau boleh memilih, aku ingin lebih lama di sisi ibuku.
I love you all, media healingku adalah pembacaku, semoga tulisanku bisa jadi media healing kalian.
PKJ 2 akan publish setiap hari jam 19:00 (Semoga aku bisa menepati janji)
Jangan lupa like, coment dan follow akun Noveltoonku ya.
Jangan lupa untuk follow aku juga di :
IG : @mukakanvas
Tiktok : mukakanvas_horor
Youtube : @mukakanvas
semngat 💪💪
love you Thor.......