Ketika keturunan mafia menyamar menjadi mahasiswa yang dibully!
William Stone-Brooks memiliki maksud tersendiri hingga memilih berkuliah untuk kedua kalinya di Venesia Italia, menyamar menjadi pria pendiam, culun dan sering di-bully. Hingga satu insiden yang membuatnya tertarik kepada seorang gadis yang berani membelanya tatkala semua hanya diam saat pembullyan terjadi. Jane Stewart, itulah nama gadis pemberani dan sangat energik.
Dengan maksud terselubung, William berhasil mendekatinya hingga menjalin hubungan kekasih dengan Jane sampai hari itu tiba.
“Aku tidak ingin berurusan denganmu Mr. Mafia.” Gertak Jane menatap tajam penuh amarah ketika dia merasa dikhianati oleh pria yang pernah dia cintai.
“Sekarang kau akan selalu berurusan denganku, ketika aku akan menjadikan mu sebagai milikku, Jane Robinson.”
Deg!
SEASON 2 DARI A Baby For The Mafia Boss
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEiaMM — BAB 20
KEBENARAN YANG MENYAKITKAN
Sebuah mobil hitam baru saja sampai di sebuah Casino yang ditutup sementara. William Stone-Brooks yang kini turun dari mobilnya dengan tatapan tajam, kedatangan pria itu disambut oleh beberapa anak buahnya termasuk Virgil.
“Tuan! Dia ada di dalam.” Ucap Mr.Red hingga Will menyeringai devil dan segera masuk ke dalam.
Sementara di perjalanan, Jane terdiam dengan wajah penuh ketakutan saat dia tak tahu dengan apa yang terjadi.
“Jane! Dia akan baik-baik saja, percayalah!” ucap Naomi yang fokus menyetir namun dia juga merasa cemas dan harus tetap tenang.
“Aku tidak bisa tenang, kau tahu sendiri bagaimana Marco menindasnya Naomi. Dia sangat gila!” ujar jane dengan wajah panik.
Wanita dengan dress putih itu terdiam mencoba mengerti akan perasaan Jane saat ini. Marco pria yang berbahaya dan itu membuatnya takut.
.
.
.
Mendengar suara langkah kaki membuat Marco yang saat ini berada di sebuah ruang bawah tanah, langsung panik sendiri dan bingung harus lari ke mana. Bahkan tidak ada benda tajam dan benda-benda lainnya di sana, selain ruangan kosong.
“Lama tidak bertemu McPatrlin! Bagaimana kabarmu?” sapa Will si pria berkaos hitam yang kini mengenakan sarung tangan hitam nya.
Melihat Will si pria culun. Yang kini terlihat menyeramkan dan cool, tentu saja Marco benar-benar ketakutan bukan main. “Ja-jangan mendekatiku. De-dengarkan aku Will! Ak-aku minta maaf, maafkan aku karena sudah menindasmu selama ini— ”
“Aku tidak membutuhkannya. Santai saja, kau hanya akan merasa sakit sedikit.” Jelas William Stone-Brooks yang benar-benar membuat pria bernama Marco itu ketakutan dan mencoba kabur.
Namun anak buah Will menghalangi jalannya.
Sementara Will mendekatinya saat Marco terus bergerak mundur dan mundur.
“Akan aku kirim kau bersama teman-temanmu, bukankah kalian terkenal Marco and the geng!” ujar pria itu dengan tatapan dingin nya.
Sedangkan di luar casino, mobil berwarna kuning baru saja tiba hingga mengerem mendadak. Dengan segera Jane langsung turun dari kendaraan tersebut. “Kau tunggu di sini, terima kasih banyak!” ucap Jane kepada temannya itu.
Dia tak ingin Naomi juga ikut terseret oleh Marco, sehingga dia menyuruhnya untuk menunggu saja di luar, meski Naomi sendiri tidak mau, tapi dia terpaksa menunggu di luar.
Saat hendak bergegas masuk. Langkahnya mulai melambat saat kedua matanya melihat ke arah sebuah mobil hitam yang sangat dia ke kenal. Mobil hitam yang sama seperti mobil yang Will pakai malam itu untuk berkencan dengannya.
-‘Will benar-benar ada di sini?’ batin Jane segera lari masuk ke dalam casino yang sangat sepi dan sunyi.
Namun saat dia masuk, suara hening menyelimuti bersama dengan kegelapan.
“AAAKKHHH!!!”
Hingga suara teriakan dari seorang pria langsung membuang Jane menoleh panik dengan napas memburu. “Will?” panggilnya pelan dan berharap itu bukan Will.
Tak ingin penasaran terlalu lama. Jane langsung saja mencari suara tersebut dan tam segan memasuki ruangan-ruangan yang ada dan yang bisa dimasuki. Sehingga dia menemukan ruangan yang menuju ke ruang bawah tanah.
Suara Marco begitu keras di dengar dan membuat Jane lebih mudah mencari keberadaan Will.
Brugh! Brugh! Brugh! suara pukulan begitu keras sampai-sampai Jane mulai memperlambat langkahnya ketika ia mulai melihat beberapa pria berdiri diam di sana. Dan salah satu pria berkaos hitam tengah memukuli Marco?
Terkejut bukan main saat Jane melihat pemandangan yang tak lazim dan tidak manusiawi. Darah muncrat mengotori leher Will dan cipratan di wajah tampannya saat ini.
Dengan membabi buta, pria mafia itu memukuli Marco tanpa ampun. Dari menggunakan tangan hingga tongkat besi sampai Marco benar-benar tewas dalam keadaan mengenaskan usai disiksa tanpa ampun.
“Will?” ia mencoba membungkam mulutnya dan menahan tubuhnya yang gemetar hingga tangisnya yang cukup mengejutkan.
Hingga Will menoleh saat dia merasakan kedatangan seseorang.
Tentu saja Jane langsung panik ketika kekasihnya itu menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam. Begitu juga dengan anak buahnya yang lain.
Jane segera berlari keluar saking syoknya, namun Will— pria itu tak mungkin melepaskannya bukan. “Bersihkan kekacauan ini.” Pinta Will kepada anak buahnya. Sedangkan dia pergi mengejar Jane yang segera berlari ke arah Naomi.
“Jane! Ada apa? Kau baik-baik saja?” tanya Naomi panik sendiri ketika melihat temannya itu langsung naik dengan mata berair dan ketakutan.
“Cepat jalankan mobilnya dan pergi!” pinta Jane yang membuat Naomi ikutan panik hingga langsung menancap gas.
Sungguh! Jane benar-benar hampir gila akan semua itu. Dia tak percaya dengan apa yang dia lihat barusan.
“Jane, katakan ada apa huh?” tanya Naomi.
Wanita dengan dress merah itu mencoba menahan air matanya dan rasa takutnya. “Aku— Will, dia— ”
DARR!
Satu tembakan berhasil membuat mobil Naomi langsung hilang kendali saat ban belakangnya di tembak oleh Will dan anak buahnya.
Mau tak mau, Naomi harus menghentikan aku mobilnya dan membuatnya berhenti tepat di tengah-tengah jalanan yang sepi.
Jane yang panik, menoleh ke belakang hingga ke depan saat mobil hitam mewah berhenti di sana. William Stone-Brooks yang kini menatap tajam dengan bercak merah di lengan dan leher serta kaosnya membuat Jane benar-benar tak percaya. Begitu juga dengan Naomi yang terdiam karena terkejut.
“Kenapa kau lari Jane? kau tidak ingin menemuiku? Bukankah kau datang untuk menjemputku?” tanya Will yang masih membuat Jane menggeleng kecil dan duduk diam di dalam mobil.
Pria itu segera berjalan maju.
“Will, kau— ”
DARR! Satu tembakan berhasil mengenai kepala Naomi saat Virgil menembak nya tanpa ampun sesuai perintah dari Will sendiri.
“NO!!! (TIDAK)!!!” teriaknya histeris.
Tentu saja Jane hampir tak bisa bernafas melihatnya. Wanita itu hampir jantungan hingga menangis histeris yang tertahan saat melihat temannya dibunuh.
Dengan kasar, Will langsung menarik lengannya dan membawanya keluar dari mobil tanpa atap itu. Jane yang gemetar dan ketakutan saking syoknya, ia hanya menunduk dan menangis saat pria itu mencengkram lengannya dan mendekatinya begitu dekat hingga aroma amis dan mint bercampur baur.
“Siapa kau?” tanya Jane menatap tajam dan berani meski dia gemetar dan takut. Namun tatapan matanya yang berair dan penuh kecewa itu membuat Will menatapnya lekat.
“Your boyfriend (pacarmu)!” jawab Will.
“Tidak. Kau bukan Will, Will bukan seorang pembunuh.”
“Ini adalah kenyataan nya Jane. Kau tidak akan bisa lepas dariku.” Ucap Will berbisik hingga wanita itu mencoba melepaskan lengannya dari cengkraman tangan Will.
Jarak mereka yang sangat dekat membuat Will dapat mendengar degupan jantung Jane yang sangat panik. Tangan kiri Will menelusup masuk ke leher Jane dan menggosokkan intens. “Apa yang kau lihat?” tanya Will.
Tentu saja wanita itu menatapnya tajam. “Semuanya. Aku akan melaporkan tindakan mu.. Kau membunuh temanku— ” ucap Jane tak bisa berkata-kata lagi saat dia menahan tangisnya menoleh ke Naomi yang malang.
“Ssttt!!” Will mencengkram kedua rahang Jane dan membuatnya menatapnya lebih dekat.
“Aku tidak suka melihat air matamu. Aku tidak akan melukaimu! Kau tidak percaya denganku?”
“Kau bukan William yang aku kenal! Siapa kamu yang sebenarnya?” tanya dan tegas Jane dengan suara seraknya sedikit menyentak.
pria itu menatap lekat. “William Stone-Brooks!” jawab pria itu tanpa senyuman.
apakah kamu harus terluka dulu di tangan orang lain Jane baru kamu patuh kepada Will???? 🤔🤔🤔
Apakah Aurora akan mengalami sesuatu di tengah jalan???
sprti nya Nat hrs di beri pelajaran sama Dante 😀😂🫢🤭
klu will yah jiwa2 ayah nya Donovan keras kepala & tanpa belaa kasih sm musuh..
kpn thor aurora di bikin romantis sama asisten dante hehehehehe
apakah mereka mau menyerahkan nyawa mereka sndri????
edan wkwkwkw
Mending kalian ceritakan kenapa dng keluarga Robinson, apa yg ingin dia perbuatan sama Jane, biar Jane mikr" buat kabur wkwkw