Keluarga Grand Duke Chamberlain yang hidup dalam keharmonisan dikejutkan dengan kedatangan Putri asli setelah 20 tahun usai insiden yang menewaskan Amrielle, Grand Duchess Chamberlain sebelumnya.
Kedatangan Calista otomatis mengusik Faelynn, Sang Putri palsu yang selama ini di besarkan tanpa kekurangan apapun.
"Apa Kau tidak merasa janggal dengan dirinya yang tiba-tiba ada di Kediaman ini ? Putri asli yang muncul setelah sekian lama, kira-kira apa pemicunya ? Kita tidak akan tahu sampai Dia bertindak. Aku bahkan tidak mendapat gambaran sedikit pun untuk masa mendatang. Calista itu terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu tersembunyi. Dia bermain terlalu rapi." —Putra Mahkota, Davendra Czar Aberstwyth
“Jangan sentuh Aku dengan tangan kotor Mu! Ayah tidak mungkin memihak Mu hanya karena hal yang terjadi malam ini!” —Faelynn Lirael Chamberlain
“Tapi Kau di tampar ‘Hanya karena’ hal yang terjadi malam ini Faelynn, sebanyak dua kali malah. Huhuhu," —Calista
=> Silahkan dibaca♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
“Apa yang terjadi ?”
“Astaga! Jadi rumor itu benar ? Bahwa Nona Faelynn terbukti tidak memiliki hubungan darah apapun dengan Tuan Grand Duke.”
“Ya Dewi... Lihatlah gadis yang tengah di gandeng oleh Tuan Grand Duke. Dia memancarkan Aura yang familiar.. Seperti.. Seperti mendiang Nyonya Grand Duchess sebelumnya.”
“Kau benar. Wajah nya memang sama dengan Nona Faelynn, tetapi pembawaan diri Mereka berbeda.”
“Tapi Ku rasa tidak akan ada yang berubah. Karena walaupun darah leih kental dari pada air, tetapi Nona Faelynn sudah menghabiskan seluruh hidup nya dengan Tuan Grand Duke dan Tuan Muda Jayendra kan ? Mereka pasti akan tetap menyayangi nya.”
“Menyayangi apa nya ? Kau lihat di sana! Dia sudah datang lebih dulu seorang diri . Walaupun tetap di dampingi oleh kesatria, konteks nya tetap sama. Apa yang membuat Mereka tidak datang bersama-sama ? Padahal Dia bisa masuk ke Aula pesta sambil menggandeng tangan Tuan Muda Jayendra kan ?”
“Aku tidak menyangka bahwa ‘Putri kesayangan Tuan Grand Duke’ bisa tergantikan.”
“Astaga, Aku jadi memikirkan hal lain. Lalu bagaimana dengan Tunangan ? Apa Nona Faelynn akan tetap menikah dengan Yang Mulia Putra Mahkota ? Jangan sampai akan di ganti—”
Kelompok bangsawan yang membahas topik terakhir langsung tertegun saat Faelynn melemparkan tatapan tajam sambil meremas kedua tangan ke arah Mereka.
Namun Dia bisa apa ? Yang membahas topik terkait ‘Tunangan’ bukan hanya satu dua kelompok. Tetapi semua kelompok Bangsawan yang ada di sekitar Aula Pesta ini.
Walau kini Calista sudah melepaskan tangan yang menggandeng lengan Jarrel dengan sangat natural dan bergabung dengan Kakek dan Nenek nya, keberadaannya menjadi topik pembicaraan.
“Kalau tahu akan jadi seperti ini, Calista tidak mau datang.” Bisik nya dengan wajah sedikit kusut.
Jarrel dan Jayendra berpura-pura tidak mendengarkan perkataan Calista barusan. Mereka langsung mengambil segelas Wine yang di bawakan pelayan. Berperilaku seolah tidak terjadi perdebatan panjang saat Mereka menjemput Calista beberapa jam yang lalu.
Calista yang sudah berdandan dengan sangat cantik hampir menangis dan tidak mau mengikuti pesta Perayaan Pendirian Kekaisaran Nethoria, namun Jarrel mengatakan suka atau pun tidak, Dia harus memperkenalkan Calista malam ini pada seluruh Bangsawan yang hadir. Calista semakin tidak berkutik saat Arzhel dan Beldia setuju dengan keputusan Jarrel.
Menurut Arzhel dan Beldia, sekalipun sudah tersebar rumor tentang Putri Asli Duke yang kembali setelah 20 tahun, Calista tetap harus di perkenalkan secara resmi.
“Jangan bersungut-sungut seperti itu, Sayang. Mau cemilan ?” Tawar Arzhel dan Calista langsung buang muka.
“Aku seperti ternak yang di tarik paksa ke rumah jagal!”
“Pfftt!!” Jarrel dan Jayendra hampir memuncratkan wine yang masuk ke mulut. Perkataan Calista sungguh-sungguh namun Mereka merasa lucu dengan hal itu.
Interaksi antara Mereka berlima sejak tadi di rekam dengan sangat baik oleh para Bangsawan yang lain. Tak lupa sesekali Mereka menengok seperti apa reaksi Faelynn saat ini.
“Ayah.. Kak Jayen. Kalian juga datang ? Kenapa tidak memberitahu Ku?” Cetus Faelynn dengan nada imut seperti biasanya.
Melihat kedatangan Faelynn, Calista langsung menggandeng lengan Arzhel dengan erat.
“Tidak apa-apa. Dia tidak mungkin berbuat ulah di pesta sebesar ini.” Ucap Arzhel mengelus tangan Calista yang melingkar di lengannya.
“Maaf. Terlalu banyak pekerjaan yang harus di urus, Kami jadi lupa untuk memberitahu Mu.” Jawab Jayendra dengan sangat normal. Namun menurut Faelynn reaksi Jayendra tidak normal. Biasanya Mereka berdua akan langsung terjun dalam perdebatan dan diakhiri dengan tawa meriah. Namun saat ini, Faelynn tidak melihat timing itu akan datang.
“Ayah, bagaimana penampilan Ku malam ini ?” Fealynn beralih pada Jarrel.
“Bagus.. Kau cantik malam ini.” Respon Jarrel sambil meneguk wine dengan tenang. Tidak ada tangan kekar yang mengusap puncak kepala nya dengan lembut.
“Terimakasih Ayah.” Jawab Faelynn tersenyum lebar dan lanjut bersuara di dalam batin. “...Tahan.... Kau harus bisa menahan nya, Faelynn... saat pulang, Ayo bertemu dengan Ibu dan bersama-sama memikirkan rencana untuk mendapatkan semua nya kembali. Ayo tersenyum, semua nya baik-baik saja.”
“Calista, malam ini Kau cantik sekali. Kita berdua seperti peri-peri di dalam dongeng. Hahaha..”
“Um.. Terimakasih, Nona Faelynn. Kau sangat cantik malam ini.” Jawab Calista memaksa garis senyumnya naik ke atas.
‘CANGGUNG’ adalah kata yang sangat cocok mendeskripsikan situasi saat ini di pikiran semua Bangsawan. Gestur tubuh yang ditunjukkan Calista, Jarrel, Jayendra, Arzhel dan Beldia menjelaskan semua nya dengan sangat jelas.
“Yang Mulia Raja bersama keturunan nya memasuki Aula pesta.”
Pemberitahuan itu langsung membuat semua Bangsawan menunduk dan memberi salam dengan hormat.
“Oh, Faelynn. Kau cantik sekali malam ini, hohoho.”
“Pujian Anda berlebihan, Yang Mulia.” Jawab Faelynn sambil tersenyum malu-malu. “..Kau lihat ini, Calista ? Kau tidak akan bisa memiliki hubungan baik dengan Keluarga Kerajaan seperti Ku.” Lanjut nya bersuara di dalam benak.
“Astaga, Jarrel. Kenalkan gadis cantik satu nya lagi. Aku tidak akan tidur nyenyak malam ini jika tidak mengetahui nama nya.”
“Astaga Yang Mulia. Gombalan Anda semakin menjadi-jadi. Ini Putri Ku, Calista Acheson Chamberlain. Dia Putri dari Ku dan juga Amrielle. Kami baru mendapatkan Dia belum lama ini.” Jelas Jarrel kemudian saat itu juga Calista langsung menunduk hormat dan menyapa Sang Raja.
“Dia Putri Mu ? Lalu Faelynn ?”
“Dia juga Putri Ku, Yang Mulia.”
“Hohoho. Aku harap Kau bisa menjelaskan lebih rinci saat pertemuan selanjutnya, Jarrel.”
“Baik, Yang Mulia.”
“Davendra, tidak perlu malu-malu dan berbicaralah dengan Faelynn. Kami semua tahu bahwa Kalian pasti saling merindukan satu sama lain kan ?”
“Baik, Ayah.”
“Hmm ? Suara barusan... Apa Aku pernah mendengarnya di suatu tempat ?” Batin Calista dan atensi mata nya langsung bertemu dengan Putra Mahkota.
Ada jeda sekitar tiga detik, pandangan Mereka seolah terkunci satu sama lain.
“Davendra ? Aku di sini.” Pungkas Faelynn menarik paksa atensi Putra Mahkota ke arahnya.
“Ah, benar. Kau ingin menikmati cemilan ? Mau Ku temani ?”
“Umm.. Ayo ke sana.” Faelynn sudah menarik Davendra dan seperti biasanya, Davendra hanya bisa berperilaku seolah Dia menikmati momen bersama Faelynn.
“Ah! Aku ingat... Tapi tidak mungkin... ‘Tuan kesatria’ malam itu adalah Putra Mahkota ? Walau sulit di percaya, tetapi tragedi Aku yang di tolak dari atas tangga karena Mereka tidak ingin Aku berpapasan dengan Putra Mahkota, Sang Tunangan Faelynn. Tapi apa ini ? Tindakan Mereka malah mendorong pertemuan antara Kami berdua. Sebentar.. Ada cara untuk membuktikan hal ini. Kami berjanji untuk bertemu setiap hari senin kan ? Kebetulan itu besok. Jika benar, Aku harus memutuskan hubungan yang tidak perlu!” Cetus Calista di dalam batin, kemudian mengambil segelas wine yang di tawarkan oleh pelayan.
Lagi, Atensi Calista dan Putra Mahkota bertemu di udara walau terbentang jarak yang memisahkan keduanya.
Sambil menelan seteguk wine, Calista langsung mengibas gaun nya dengan tegas dan memasang punggung ke arah Putra Mahkota. Tindakannya terlalu jelas. Pesan tersirat itu langsung di pahami oleh Davendra.
Dengan senyum yang bertengger di wajah, Putra Mahkota berucap di dalam batin.
“Dia menyadari nya. Calista tidak berniat untuk pura-pura tidak mengenal Ku. Besok pertemuan Kami di pohon yang sama malam itu. Dia pasti akan datang, tapi... Aku takut arus pembicaraan Kami akan melenceng ke arah lain.”
...***...
...Maaf telat update Guys😩. Tapi jangan lupa like dan komen ya♥️ Ingat, besok Neo nggak update. Neo harus istirahat 🛌♥️...