Di sebuah benua Yang bernama Arkais, sebuah Klan Berdiri Yang bernama Klan Liu. disana lah Liu Zhen, Satu satunya anak laki-laki dan juga satu-satunya anak yang di miliki Ketua Klan Zhen.
Pada Suatu hari sekte langit yang merupakan salah satu dari ke 10 Klan terkuat di benua Arkais menyerang dengan membabi buta Klan Liu Zhan sampai tak bersisa, Disaat itu lah Liu Zhen kehilangan semua... sampai dia membuat ikatan oleh sebuah sosok yang di kenal dengan sebutan Asura, membuat ikatan jiwa dengannya... Dengan mata yang membara... Liu Zhen akan kembali menjadi seseorang yang baru... seseorang yang akan menjadi Asura berikutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adit Radit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20 -- Perjalanan menuju reruntuhan (Part akhir)
Cahaya matahari menyinari wajah Liu Zhen, ia mulai bangun dari tidurnya. "Ugh.. A.. Aku tertidur.. "
"Aku baru pertama kali melihat kau tertidur sangat pulas seperti itu Zhen. Sudahlah isi perut mu dulu baru lanjutkan perjalanan untuk turun dari Gunung Lim.
Liu Zhen memakan bekalnya, mengisi perut nya agar tenaga kembali maksimal. Akhirnya Liu Zhen selesai memakan bekal nya.
"Hah... Ayo lanjutkan" Gumamnya.
Liu Zhen melanjutkan perjalanan menuruni Gunung Lim dipagi hari itu. Suhu dari Gunung Lim sangat rendah, dan kabut membuat jarak pandang menjadi pendek. Liu Zhen berjalan perlahan untuk menghemat tenaga, karna ia tak tau akan ada apa di depan sana.
Liu Zhen yang sudah setengah hari menuruni Gunung Lim menemukan sebuah bunga spiritual yang tersebar banyak disana.
"Ini.. Bunga spiritual? Tapi kenapa sangat Aneh... " Ujar Liu Zhen dengan bingung.
"Itu memang benar bunga spiritual, tapi bukan bunga spiritual sembarangan. Itu adalah bunga senja. Bunga spiritual tingkat tinggi, yang langka. Ia hanya tumbuh di kawasan yang energi spiritual nya melipah, Seperti Gunung ini. Jika kau mau ambilah, tapi jangan sampai merusak yang lainnya, dan jangan berlebihan. Karna ada sesosok yang mengawasi mu" Jawab Mo Lousha dengan datar.
"Mengawasi? Sia-
Sebelum Liu Zhen berkata lebih jauh, seekor serigala putih muncul dari kejauhan. Matanya biru menyala, dan Liu Zhen terdiam.
" Hewan spiritual tingkat tinggi?... " Gumam Liu Zhen
"Bukan, ialah penjaga dari Gunung Lim. Fenrir, jangan khawatir, dia tidak akan menyerang jika kau tidak membuat masalah. Tetap berjalan dengan tenang dan santai, fokus saja pada jalan Zhen. " Ujar Mo Lousha dengan datar.
akhirnya Liu Zhen mengambil beberapa bunga senja, dan ia melewati Fenrir dengan langkah yang tenang.
"Mo Lousha jika aku tidak bisa turun sebelum matahari tenggelam bagaimana? Apakah kejadian nya sama? " Tanya Liu Zhen dengan santai.
"Tenang saja, kondisi bagian belakang Gunung Lim berbeda dengan bagian depan nya. Kau jalan dengan santai saja, menuruni Gunung Lim mungkin lebih jauh dari pada saat kau menaikinya. Namun saat kau menuruni Gunung Lim itu adalah bagian yang paling santai. Tidak ada hewan spiritual, kawah dan jurang, hanya ada ketenangan. Jadi kau bisa santai menuruni Gunung Lim tanpa memikirkan apapun Zhen." Jawab Mo Lousha dengan datar namun santai.
Liu Zhen menghela nafas lega. Ia bisa jalan dengan tenang tanpa rintangan satupun. Yang pada akhirnya hari kedua dan ketiga ini dilewati Liu Zhen dengan menuruni Gunung Lim.
Hari Keempat.
Liu Zhen berhasil menuruni Gunung Lim dengan mudah tanpa rintangan. Ia berjalan selama beberapa jam setelah turun dari Gunung Lim, dan akhirnya ia tiba di sebuah pada pasir.
Bukan padang pasir biasa. Namun sebuah padang pasir yang warna pasir nya merah darah.
"Mo Lousha, kenapa warna pasir ini? " Tanya Liu Zhen.
"Dulu tempat ini menjadi tempat pertempuran besar antara kultivator dengan para mahkluk kegelapan. Makanya pasir ini berwarna merah darah. " Jawab Mo Lousha.
Liu Zhen berjalan sepanjang hari tanpa istirahat. Ia menutupi seluruh wajahnya dengan kain tipis agar wajahnya tidak terkena pasir merah itu.
Dan saat malam hari suhu di sana juga turun drastis. Liu Zhen yang tak punya kayu untuk membuat api unggun terpaksa harus kedinginan malam itu. Namun dengan teknik kultivasi Asura ia bisa menghangatkan dirinya, dengan ketentuan yaitu. Energi spiritual nya terhisap dengan cepat karna menggunakan nya selama semalaman.
Yang membuat Liu Zhen tak bisa beristirahat di malam itu, dan terus berjalan untuk sampai ke tempat berikut nya, Yaitu Laut Roh.
Hari ke lima.
Liu Zhen berhasil melewati padang pasir merah itu. Dan kini ia telah tiba di tepi laut Roh, laut itu sangat tenang tak ada ombak dan sangat luas seperti tak berujung.
"Ini tempat terakhir... Aku laut Roh... "
"Tapi dimana reruntuhan nya? " Ujarnya dengan bingung.
"Kau harus menyebrangi laut ini Zhen untuk menuju reruntuhan... “ Gumam Mo Lousha di dalam ruangan jiwa.
" Menyebrangi? Bagimana? Aku tidak punya kap-
Seolah menjawab pertanyaan Liu Zhen. Sebuah kabut muncul dan dari sana kapal kecil muncul.
"Hahahah... Sepertinya ada yang menanti kehadiran mu Zhen.." Ujar Mo Lousha.
Tanpa pikir panjang Liu Zhen menuju kapal kecil itu dan menaikinya, dan dengan menggunakan energi spiritual, Liu Zhen membuat kapal itu bergerak sendiri dengan kekuatan spiritual nya.
Hari keenam.
Di pagi hari Liu Zhen yang di tengah-tengah laut roh, yang suhunya sangat dingin. Disana juga sebuah kabut yang sangat tebal terbentuk. Dan dari kejauhan lautan Liu Zhen mendengar suara bisikan.
"Hah.. Apa itu? " Tanya Liu Zhen.
"Hiraukan saja, itu suata bisikan mereka para Roh dari laut ini. Fokus saja Zhen."
Hari Ketujuh.
Liu Zhen akhirnya tiba di sebuah pulan kecil di tengah-tengah Laut Roh, jauh dari daratan. Ia mulai turun dari kapal dan masuk ke dalam pulau itu semakin dalam.
Setelah berjalan tak lama ia menemukan sebuah reruntuhan, reruntuhan dari Kerajaan Mo Lousha.
"Akhirnya... Reruntuhan kerajaan mu. Aku sudah tiba. " Gumam Liu Zhen
Liu Zhen masuk ke dalam area reruntuhan itu. Puing-puing pilar , dan dinding yang hancur berserakan dimana-mana. Liu Zhen pergi ke altar yang sudah hancur, dan alangkah terkejutnya ia melihat sebuah ukiran simbol Yin & Yang di sana.
"Mo Lousha.. I-ini kerajaan mu kan dulunya? Kenapa ada simbol ini disini... " Tanya Liu Zhen dengan gemetar.
"Aku tak ingat pernah ada yang mengukir simbol itu di dinding kerajaan ku... Zhen sepertinya ada sesuatu didalam reruntuhan ini Zhen... Kau harus bersiap dengan segala kemungkinan" Ujar Mo Lousha dengan tajam.
bersambung
_______________________________________
Tingkatan Kultivasi Jalur Asura
•Pilar Kegelapan Awal (Shadow Root Realm)
•Pilar Darah Baru (Blood New Realm) [Liu Zhen]
•Pilar Jiwa Terkutuk (Cursed Soul Realm)
•Pilar Jiwa Retak (Shattered Soul Realm)
•Pilar Langit Gelap (Dark Sky Realm)
•Pilar Hukum (Reverse Realm)
•Pilar Neraka darah (Blood Inferno Realm)
•Pilar Kematian (Death Realm)
•Pilar Asura (Asura Sovereign Realm) [Mo Lousha]
Tingkatan Kultivasi Langit (Umum)
•Ranah Dasar (Qi Opening Realm)
•Ranah Penguatan tubuh (Body Refining Realm)
•Ranah Inti Qi (Qi Core Realm)
•Ranah Jiwa (Soul Formation Realm)
•Ranah Langit Awal (Heavenly Origin Realm)
•Ranah Penajaman (Tempering Realm)
•Ranah Pencerahan Langit (Sky Enlightenment Realm)
•Ranah Master Agung (Grand Master Ascendant Realm)
•Ranah Kaisar (Qi Emperor Realm)