bagaimana jadinya jika putri seorang pengedar narkoba terpaksa harus bersembunyi dipesantren karna bandar narkoba terobsesi kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab20
"Risa"
"Ia Abi "
"Pimpinlah doa makan nak,Abi ingin mendengar kamu yang memimpin doa"
"Baiklah Abi"
Risa mengangkat kedua tangan nya melantukan doa makan seperti anak kecil yang sedang belajar membaca doa sebelum makan.
Dipesantren Al mukmin Risa banyak belajar hal yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan,dan tidak pernah diajarkan oleh papa Bima dan mama sita.
Selesai berdoa mereka menikmati makananya dengan khidmat hanya suara sendok dan piring yang seakan beradu diatas meja.
Selesai makan Risa membersihkan piring piring kotornya.
"Abi,aku mau bicara"
"Bicaralah Zai,mumpu ada istri kamu ada disini dia berhak mengetahui apapun itu tentang kamu"
Gus Zai mengatur nafas terlebih dahulu.
"Aku mau melanjutkan pernikahan ku dengan Ning Salwa"
"Apa"
Risa mengerjapkan mata lalu ia kembali fokus mencuci piringnya berusaha tidak menghiraukan apapun yang dikatakan oleh Gus Zai.
Ia harus sadar memang begitulah yang seharusnya terjadi.
"Kamu jangan main main Zai,kamu mau poligami?"
Ummi Fatimah tetap diam tidak berani lagi berkomentar apapun.
" Risa sudah tau tentang keputusan aku Abi dan dia tidak mempermasalahkan apapun"
"Dan Abi tidak setuju,kamu tidak akan bisa bersikap adil antara Risa dan Ning Salwa"
"Aku dan Ning Salwa saling meyanyangi Abi dan kami punya cita cita untuk belajar sama sama dimesir, kami berdua dinyatakan lulus 3 bulan lagi Zai akan kesana"
"Apa? Lalu bagaimana dengan Risa" ujar kiAi Jaffar dengan nada meninggi.
Dada Risa semakin sesak, berusaha mebendung air matanya agar tidak tumpah.
"Aku tidak apa apa Abi,terserah Gus Zai jika ingin kemesir bersama dengan Ning Salwa"
Dada kiAi Jaffar tiba tiba terasa sakit seperti tertusuk dengan reflek ia memegangi dadanya.
"Abi,sudah Abi. Jangan difikirkan,mending Abi kekamar" ujar ummi Fatimah merasa khawatir kepada suaminya.
Ummi Fatimah menopang tubuh suaminya dan membawa nya kekamar,Risa yang sudah selesai dengan piring kotornya pun beranjak kekamarnya.
Didalam kamar Risa menumpahkan air matanya yang dari tadi tertahan saat mendengar Gus Zai akan pergi kemesir dengan Ning Salwa.
Saat mendengar suara knop pintu dengan buru buru ia menyeka air matanya dan merebahkan tubuhnya lalu berpura pura sibuk dengan handphone nya.
Pintu terbuka terlihat Gus Zai muncul dengan ekspresi muka yang kusut,ia berjalan melewati Risa.
Sekilas Gus Zai melirik Risa yang sedang sibuk dengan handphone nya lalu ia mengelar kasurnya dilantai dan merebahkan tubuhnya..
Hanya suasana hening yang tercipta,dua duanya hanyut dalam perasaan masing masing.
" Maafkan aku Gus karna membuat mimpi mu dengan Ning Salwa menjadi tertunda aku janji akan menyelesaikan semua ini secepatnya"batinya
Dengan handphone yang ia punya Risa berusaha mencari keberadaan mama Sitha lewat bantuan teman temanya namun nihil tidak ada informasi sedikit pun yang Risa dapatkan.
Dert
Dert
Dert
Suara handphone berbunyi tapi bukan dari handphone Risa tapi suara itu berasal dari handphone Gus Zai.
Terlihat nama Gus Aiman tertera di sana.
"ASSALAMUALAIKUM"
" Waalaikum salam"
"Gus besok berneto maharta mau bertemu dengan kita"
"Kamu sudah selediki belum siapa itu berneto maharta"
"Sudah Gus dia hanya pengusaha batu bara yang ingin coba peruntungan baru didunia kuliner"
"Baiklah kalau begitu kamu atur saja besok aku akan ketemu dengan dia"
Tut Tut Tut
Pangilan terputus sedangkan Risa mendengar nama berneto bangkit dari tidurnya.
Gus Zai menatap heran istrinya,mukanya tiba tiba pucat.
"Ada apa?"
"Kamu menyebut nama siapa barusan"
"Ustadz Aiman"
"Bukan"
Gus Zai mengangkat alisnya bingung
"Apa kamu mengenal berneto?"tanya Risa dengan ekspresi ketakutan diwajahnya pria itu meningalkan trauma yang mendalam kepadanya.
"Oh pria itu ,katanya mau inves dalam jumlah yang besar di restoran aku"
"Kamu harus jauhi pria itu,laki laki itu adalah orang yang sangat berbahaya!"
"Apa kamu mengenal pria itu apa dia keluargamu?"ujar Gus Zai kebingungan dengan sikap Risa.
Risa segera tersadar Gus Zai belum waktunya tau tentang berneto dan keluarganya ia belum siap.
"Tidak,aku tidak mengenal laki laki itu,aku hanya pernah mendengar namanya seperti penjahat kelas kakap, sebelum bekerja sama dengan orang selidiki dulu indentitas orang itu"
Risa lalu membaringkan kembali tubuhnya kekasur empuknya dengan perasaan yang masih diliputi oleh rasa takut.
"Ya Allah lindungilah aku,aku tidak mau tertangkap apalagi sampai disentuh oleh laki laki biadab itu"
______
"Bagaimana pertemuan kita besok dengan pemilik restoran itu"
" Saya sudah menghubungi asistennya dan ia setuju untuk bertemu dengan bos"
"Bagus, bagaimana dengan pecarian Risa dengan mama ya apakah sudah ada perkembangan"
"Maaf bos"
Bugh
"Bodoh"
Berneto berniat bekerja sama dengan lestoran Gus Zai agar mudah melakukan transaksi dengan kliennya.
Dia akan menjadikan Gus Zai dan lestorannya sebagai kambing hitam untuk kelancaran bisnis haramnya.
Sedangkan lestoran Gus Zai diberbagai tempat termasuk strategis dan cukup ramai dikunjungi oleh pelanggan sehingga tidak mudah bagi pihak berwajib menyelidikinya.
semoga si salwa tul maut ke buka kebusuk an nya
udh gak sabar nih
baca dari episode 1-23 dan pas baca episode 4-23 banjir air mata karena sedih jadi risa
ning salwa masih ngarep suami orang aja kasian risa