Jadilah milik ku maka akan ku singkirkan apapun yang membuatmu ragu. aku juga bisa membawa mu keluar dari semua masalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MalyaIgus17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Nginap & Bubur Ayam
Cinta keluar dari kamar mandi, sudah lengkap dengan pakaian tidurnya yang membuatnya terlihat sangat manis.
Piama satu set dengan baju lengan pendek dan panjang celana tepat di bawah lututnya, jangan lupakan gambar piama itu yang serasi dengan warnanya.
"udah tidur...?" melihat Galih tertidur dengan nyaman, tapi sepertinya kekasihnya ini juga sudah bersih-bersih. Cinta juga baru sadar kalau pakaian yang kekasihnya pakai adalah tipe baju santai. Bukan setelan jas seperti biasanya.
"Bangunin enggak ya..?" melihat ke arah jam di atas nakas. "Sudah malem juga ternyata.."
Berdiri dan berpikir keras, bingung antara dibangunkan atau tidak.
Kalau dibangunkan kasian, keliatan banget dia capeknya. Apalagi ini sudah malem.
Tapi kalau enggak dibangunkan, masa nginep sih. Apa kata orang coba.
Tapi tunggu, orang mana yang bakalan ngomong. Lagian enggak ada yang tau soal kami selain Gea dan Luna.
Nginep semalem, enggak apa-apa kali ya?
"aduh pusing...!" menjambak rambutnya. Setelah menimbang lagi Cinta akhirnya mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur yang lebih redup.
Mengambil selimut baru dan tikar lipat yang biasanya dia pakai untuk lesehan.
"kepake juga akhirnya...!" setelah tikar tergelar Cinta mulai menurunkan satu bantal dan menggunakannya untuk dirinya.
"Selamat tidur Abang. Mimpi indah..!"
Cinta mulai memejamkan matanya, tidak sampai 30 menit suara dengkuran halus terdengar.
Cinta sudah masuk ke mimpinya, sedang Galih membuka matanya dan tersenyum.
"Kasian banget..." ucapnya namun bibirnya melengkungkan senyum.
Galih turun dari ranjang single milik Cinta dan mulai mengangkat tubuh kecil itu ke atas ranjang, berharap dengan begitu tidurnya akan lebih nyenyak lagi.
Galih tersenyum memandang wajah damai kekasihnya. " Cantik banget...!" memuji dengan tulus. Bahkan Galih tidak bisa mengalihkan pandanganya saking terpesonanya.
Ini pertama kalinya Galih melihat Cinta tidur seperti ini.
Kayanya bisa dijadikan alasan menginap selanjutnya...
Pikiran nakal Galih mulai seliweran dan dia menikmati momen ini.
Cup
Mengecup kening Cinta yang tetap dengan tidur nyenyak nya.
Cup
Mengecup bibir yang sesekali terlihat komat Kamit, entah apa yang dirasakan sampai bibirnya seperti itu. Tapi itu tetap lucu menurut Galih.
"cantik banget sih...!"
Cup
Mengecup lagi. Merasa cukup Galih menggeser badan kekasihnya lebih mepet pada dinding karena posisi kasur yang memang di mepet kan ke dinding. Galih ikut naik ke atas ranjang itu.
Mengganti bantal Cinta dengan tangannya setelah sebelumnya menarik selimut untuk mereka berdua.
"Selamat malam sayang, mimpi indah...!" mengecup kening Cinta terakhir kalinya. baru setelahnya Galih memejamkan matanya dan ikut tertidur dengan dirinya memeluk Cinta erat tanpa memaksa.
Pagi harinya Cinta sedang menyiapkan sarapan yang tadi dibelinya. Cinta bertanya-tanya kenapa kekasihnya belum juga pulang padahal ini sudah hampir jam 8 pagi.
Apa dia enggak kerja?.
Cinta menyimpulkan mungkin dia mau sarapan dulu. pikirnya coba menenangkan. Bukan apa-apa, Cinta takut karyawan butik akan menyadari keberadaan kekasihnya meskipun kalau sampai itu terjadi akan sangat banyak alasan yang bisa di pakai kekasihnya karena status nya.
"maaf ya...!" mendekat kearah Cinta yang sudah membuka sterofom yang berisi bubur ayam lengkap dengan topingnya.
"ini sarapan dulu...!" memberikan satu ke arah Galih.
"Bener marah ya?, maaf...!" mengulang ucapannya.
"minta maaf untuk apa sih...?" akhirnya Cinta bertanya setelah sejak tadi dia terus menerima ucapan maaf.
"Karena tidur di atas ranjang..." jujur. Galih memang merasa tidak enak pada kekasihnya. Dan dia berpikir kalau Cinta marah karena dia yang seolah mencari kesempatan. Meskipun itu benar adanya.
"Lah, memangnya Abang mau tidur dimana lagi selain ranjang..." menyendok buburnya dan melahapnya dengan penuh minat.
"emmmm, enak banget..." kembali menyendok bubur itu lengkap dengan topingnya.
"emm, lebih enak kalau lengkap begini. Tapi kok enggak pedas ya..." mencari plastik yang tadi sebagai tempat bubur. Mencari siapa tau ada sambal yang di bungkus atau apapun disana. Tapi nihil.
"Kayanya harus minta lain kali..." terus berucap sendiri.
Sedang Galih yang seolah di acuhkan menghela napasnya berat. semakin merasa bersalah.
"maaf ya...!"
Kali ini Cinta bereaksi dan melepaskan sendoknya. " Abang enggak bermaksud cari keuntungan atau kesempatan, hanya saja Abang pikir kamu akan kesakitan kalau tidur di lantai makanya Abang angkat agar pindah ke ranjang. Biar Abang yang di lantai..."
Menjeda penjelasannya" tapi ternyata Abang juga enggak kuat tidur dilantai..."
Iya pasti enggak kuat, orang enggak pernah kok. Bahkan tidur di ranjang ku yang keras ini pun pasti belum pernah juga...
Cinta benar-benar gemas dengan kekasihnya terlebih pada rasa bersalahnya yang berlebihan.
"Iya seharusnya biar Cinta aja yang di lantai, Cinta kuat kok. Udah biasa soalnya...!" Kembali menikmati bubur ayam nya. Menanggapi dengan santai seolah menikmati rasa bersalah kekasihnya.
" ish, di bilangin enggak tega juga. Abang enggak tega sayang, entah kamu biasa atau enggak kalau sama Abang ya berarti harus dalam kondisi nyaman..."
"apa kata orang bangg..?"
"orang siapa, mana...?" berkeliling melihat orang di kamar itu, toh di studio itu hanya ada mereka.
Cinta tidak menyahut dan tetap fokus dengan buburnya. " berarti Abang enggak di maafin ya..?"
Cemberut, sengaja banget masang wajah nelangsa nya.
"Dimaafin Abang, di maafin..!"
"enggak iklas gitu ...!" memainkan sendoknya. Bahkan Galih belum sedikitpun mencoba buburnya.
"Hah" Cinta menghela nafas. " Cinta maafin Abang, tapi lain kali jangan kaya gitu lagi, Cinta enggak nyaman...!"
"Enggak janji. Lagian enggak nyaman karena kita enggak pernah coba aja sayang..."
"astaga abanggg...!" melotot karena kekasihnya ini bukannya membujuknya malah seolah sengaja memancingnya.
"hehheheh, tapi Abang bener enggak janji sayang. Kalau Abang ketiduran lagi terus harus nginep lagi gimana...?"
Berarti enggak boleh ketemu di disini..!" melarang keras agar kejadian tadi malam tidak terulang lagi.
"cih, orang kamu kerja terus kok. Coba pikir yang enggak punya waktu siapa coba?, terus kalau bukan di sini ketemunya dimana...?"
"iya udahh kalau......"
"enggak ada ya udah, ya udah. Mau ngomong ngaco kan..!" kesal sendiri. Seolah bisa menebak apa yang akan di katakan Cinta, Galih memotong nya dengan cepat.
"enggak tuh, sok tau...!" memicing ke arah Galih.
Galih tersenyum merasa senang karena mereka bisa punya waktu meski hanya untuk bercanda.
"bener di maafin kan..?"
"iya.." mengangguk pasti seraya memakan buburnya. melihat bibir Cinta kotor kena bubur Galih dengan cepat membersihkannya dengan jarinya.
"makan pelan, Abang enggak akan kemana-mana.."
Cinta mengernyit " Abang enggak kerja...?"
"Kerja, Sebentar lagi berangkat..."
"ohhhhh, oke. Kembali sibuk dengan buburnya begitu juga dengan Galih yang mulai memakan buburnya. Sesekali menganggukkan kepalanya merasa puas dengan rasa bubur yang dia makan.
Terlebih situasi dan teman makannya seolah menambah cita rasa bubur ayamnya.
"Enak banget sayang ...." Cinta setuju dengan ucapan kekasihnya. Cinta bahkan berpikir untuk menjadi pelanggan tukang buburnya mulai sekarang. Rasanya cocok di lidahnya termasuk di lidah kekasihnya juga.
☘️
☘️
☘️