NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terlambat

Cinta Yang Terlambat

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: carat18

Sinopsis Singkat "Cinta yang Terlambat"

Maya, seorang wanita karier dari masa depan, terbangun di tubuh Riani, seorang wanita yang dijodohkan dengan Dimas, pria dingin dari tahun 1970-an. Dengan pengetahuan modern yang dimilikinya, Maya berusaha mengubah hidupnya dan memperbaiki pernikahan yang penuh tekanan ini. Sementara itu, Dimas yang awalnya menolak perubahan, perlahan mulai tertarik pada keberanian dan kecerdasan Maya. Namun, mereka harus menghadapi konflik keluarga dan perbedaan budaya yang menguji hubungan mereka. Dalam perjalanan ini, Maya harus memilih antara kembali ke dunianya atau membangun masa depan bersama Dimas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon carat18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 – Badai yang Semakin Dekat

selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️❤️❤️❤️❤️

*****

Pagi itu, Riani bangun lebih awal dari biasa nya. Setelah memastikan dapur bersih dan sarapan sudah di siapkan, ia duduk di teras rumah, menatap langit yang mulai terang.

Angin pagi yang sejuk seharus nya membuat hatinya tenang, tetapi pikiran nya masih terus di penuhi oleh bayangan Sinta dan ancaman yang wanita itu lontarkan kemarin.

Dimas baru saja keluar dari kamar dengan wajah yang terlihat lelah. Riani tahu suami nya juga merasa tertekan dengan situasi ini, tapi ia tidak bisa tinggal diam dan hanya menunggu badai berlalu.

"Mas," panggil Riani ketika Dimas duduk di samping nya.

"Hmm?"

"Aku ingin kita bicara serius tentang ini," kata Riani dengan nada tegas.

Dimas menoleh, menatap istri nya dengan penuh perhatian. "Tentang Sinta?"

Riani mengangguk. "Aku nggak bisa pura-pura nggak peduli. Aku tahu kamu nggak punya perasaan lagi sama dia, tapi dia jelas belum menyerah."

Dimas mengusap wajah nya. "Aku juga nggak tahu lagi harus bagaimana. Aku sudah bicara baik-baik dengan nya, sudah meminta dia berhenti mengganggu kita. Tapi dia tetap keras kepala."

Riani mengepalkan tangan nya. "Aku nggak akan membiarkan dia menghancurkan rumah tangga kita, Mas. Kalau dia terus maju, aku juga nggak akan mundur."

Dimas menatap dalam mata istri nya dan mengangguk. "Aku ada di pihakmu, Riani. Apa pun yang terjadi, kita hadapi bersama."

Sebuah Undangan yang Mencurigakan

Siang itu, saat Riani sedang menjemur pakaian di halaman, seorang perempuan datang menghampiri nya.

"Bu Riani," sapa perempuan itu dengan senyum yang penuh arti.

Riani mengenali wajah nya. Ini adalah teman dekat Sinta, seorang wanita bernama Rika yang sering terlihat bersama nya.

"Ada apa?" tanya Riani, tetap waspada.

Rika mengeluarkan sebuah undangan dari tasnya dan menyerahkan nya kepada Riani. "Sinta mengundang Ibu dan Pak Dimas untuk datang ke acara ulang tahun nya minggu depan."

Riani mengambil undangan itu dan membacanya sekilas. Ada sesuatu yang aneh. Kenapa Sinta tiba-tiba mengundang mereka ke pesta pribadi nya?

"Kenapa dia mengundang kami?" tanya nya langsung.

Rika tersenyum. "Sinta hanya ingin membuktikan bahwa dia sudah move on dan ingin menjalin hubungan baik dengan kalian."

Riani hampir tertawa mendengar alasan itu. "Aku akan pikirkan dulu," kata nya singkat.

Rika mengangguk sebelum pergi, meninggalkan Riani dengan undangan di tangan nya.

Saat Dimas pulang sore itu, Riani langsung menunjuk kan undangan tersebut kepada nya.

"Dia pasti punya rencana lain," kata Dimas setelah membaca isi undangan itu.

Riani mengangguk. "Aku juga berpikir begitu. Tapi aku ingin datang."

Dimas mengernyit. "Apa?"

"Aku ingin tahu apa yang sebenar nya dia rencanakan," kata Riani dengan nada penuh keyakinan.

 "Kalau dia berniat membuat masalah, aku ingin melihat nya langsung dan memastikan dia tidak bisa lagi mengganggu kita."

Dimas menghela napas, lalu akhir nya mengangguk. "Baiklah. Kalau itu yang kamu inginkan, kita akan datang."

Pesta yang Penuh Intrik

Hari pesta pun tiba. Riani dan Dimas tiba di rumah Sinta yang terlihat mewah dengan dekorasi meriah. Namun, suasana pesta terasa berbeda. Ada banyak orang, tetapi mereka semua tampak memperhatikan kedatangan Riani dan Dimas dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.

Riani merasakan firasat tidak enak.

Sinta berjalan mendekat dengan senyum lebar nya. "Aku senang kalian bisa datang," katanya dengan nada manis yang terdengar palsu.

"Terima kasih atas undangan nya," jawab Riani, tetap menjaga ekspresi nya tetap tenang.

Pesta berjalan cukup normal pada awal nya. Namun, ketika Sinta naik ke panggung kecil untuk memberikan pidato, semua nya berubah.

"Aku ingin berbagi sedikit cerita tentang masa lalu," kata Sinta dengan suara lantang.

"Aku dan Dimas dulu adalah pasangan yang sempurna. Kami memiliki begitu banyak kenangan indah bersama. Tapi sayang nya, takdir memisahkan kami."

Riani mengepalkan tangan nya di bawah meja. Ia sudah bisa menebak ke mana arah pembicaraan ini.

"Dan aku ingin memperlihatkan sesuatu kepada kalian semua," lanjut Sinta sambil tersenyum misterius.

Tiba-tiba, layar besar di belakang nya menampilkan serangkaian foto lama—foto Dimas dan Sinta saat masih bersama. Beberapa foto bahkan memperlihatkan mereka dalam momen yang sangat mesra.

Orang-orang mulai berbisik, dan beberapa bahkan tertawa kecil.

Riani menatap Dimas, yang tampak tegang.

Sinta menoleh ke arah Riani. "Riani, bagaimana rasa nya menikahi seseorang yang dulu begitu mencintai orang lain?" tanya nya dengan nada penuh sindiran.

Seluruh ruangan terdiam, menunggu reaksi Riani.

Riani menarik napas dalam-dalam sebelum berdiri. Ia melangkah ke depan dengan tenang, menatap langsung ke arah Sinta.

"Kamu ingin mempermalukan ku di depan semua orang, Sinta?" tanya nya dengan suara dingin.

Sinta tersenyum puas. "Aku hanya ingin berbagi kenangan."

Riani tertawa kecil, lalu berkata dengan lantang, "Kenangan? Kenangan adalah sesuatu yang sudah berlalu, Sinta. Aku tidak peduli dengan masa lalu Dimas, karena yang penting bagiku adalah masa kini dan masa depan kami."

Orang-orang mulai mengangguk, seolah menyadari kebenaran kata-kata Riani.

"Aku lebih suka hidup di dunia nyata dari pada terjebak di masa lalu seperti kamu," lanjut nya, nada nya penuh kemenangan.

Sinta kehilangan kata-kata. Ia tidak menyangka Riani akan membalik kan keadaan seperti ini.

Dimas berdiri di samping istri nya, meraih tangan nya dengan erat. "Aku sudah memilih Riani. Dan aku tidak akan menoleh ke belakang lagi," kata nya dengan tegas.

Sorakan kecil terdengar dari beberapa tamu.

Riani tersenyum puas. "Sinta, aku harap setelah malam ini, kamu bisa benar-benar move on. Karena aku dan Dimas tidak akan pernah tergoyahkan oleh masa lalu."

Sinta hanya bisa diam, wajah nya memerah karena malu.

Malam itu, Riani dan Dimas meninggalkan pesta dengan kepala tegak.

Mereka tahu bahwa ini belum tentu akhir dari segala nya, tapi satu hal yang pasti—cinta mereka jauh lebih kuat daripada sekadar bayangan masa lalu.

*****

Terima kasih sudah membaca guys ❤️❤️🐸❤️❤️ tungguin next part nya guyss

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!