Biarkan Aku, Yang Pergi

Arumi sedikit lebih tenang saat ini. Karena proses perceraian akan segera di urus oleh papinya. Awalnya Arumi memang akan menggunakan jasa pengacara teman dari Jonathan. Nyatanya pak Yudha sang papi tidak memperbolehkannya. karena menurutnya lebih baik menggunakan jasa pengacara keluarga saja. Di mana kasus ini biar hanya keluarga dan juga orang terdekat saja yang tahu. Hingga tidak memerlukan orang lain.

Arumi pun sebenarnya di pinta untuk tak kembali ke rumah itu lagi. agar mental Arumi tak kembali di acak acak oleh keluarga Nicholas lagi. Tapi, Arumi saat ini masih sah menjadi istri Nicholas. Sehingga dia lebih memilih untuk kembali dan menyelesaikan semua sebagaimana rencana awal yang pernah di susunnya. Pak Yudha dan Bu Yohana sempat tak menyetujui akan rencana yang di katakan oleh putri mereka. tapi, dengan berbagai pertimbangan akhrinya mereka menyetujuinya.

"kamu hati hatilah, jika terjadi apa apa yang memberikan dampak buruk baik bagi kamu, pengasuh Michelle. ataupun bagi Michelle. Maka, cepat hubungi kakak kamu. jangan sekali sekali menghadapi badai yang besar seorang diri. Masih ada kami yang selalu ada untuk kamu" ujar pak Yudha saat Arumi pamit pulang.

"iya papi. Arumi pasti akan langsung hubungi kak Jo ataupun kak Mika. Tak mungkin juga Arumi akan tetap diam jika mereka sudah bertindak keterlaluan. Jika itu masih dengan Arumi. mungkin Arumi akan tetap bersabar. tapi jika nantinya itu menyangkut tentang putri kecil ataupun pengasuhnya. Maka aku tidak akan segan lagi" jawabnya dengan yakin.

akhrinya Arumi pamit bersama dengan putri dan suster Neni. Dia sudah siap dengan segala sesuatu yang akan terjadi di rumah sang mertua nantinya.

"sus, tadi saat kamu ambil video dan juga ambil foto. Nicholas dan Siska tidak mengetahui keberadaan mu kan? " tanya Arumi pada suster Neni yang memangku Michelle yang tengah tertidur.

"aman nona, mereka sepertinya tidak sadar akan kehadiran saya di sana. mereka sangat fokus memilih barang yang ada di sana tadi" jawanya dengan tenang.

"syukur kalau mereka tidak mengetahui keberadaan kamu. Jadi, nanti saat di rumah baik Nicholas tidak mengetahui kamu."

"iya nona, "

"nanti kamu lansung masuk kamar Michelle saja. Tidak usah urus ataupun dengarkan ucapan orang rumah. Mereka tidak ikut dalam memberi gaji kamu. Jadi tidak masalah bagi kamu abaikan mereka" ujar Arumi memberikan arahan.

"tapi bagaimana jika itu tuan Nicholas nona. Apa saya harus mematuhi beliau atau biarkan saja!" tanya suster Neni pada Arumi.

"tidak perlu di tanggapi. Dia juga sama seperti yang lainnya. Aku hidup di rumah itu dengan uang ku sendiri jadi, mulai saat ini mereka tidak berhak ikut campur dengan apa yang aku lakukan. meskipun begitu masih baik aku memberikan mereka keringanan dengan membantu uang keamanan, air, dan juga listrik. Yang jika di jumlah hampir menghabiskan uang 2 juta sendiri. "jelas Arumi pada suster Neni.

"baiklah, jadi saya hanya akan mendengarkan permintaan nona kecil dan nona Arumi saja."

"benar dan jika mereka mencoba untuk menindas kamu. kmu bisa melawan mereka. Jangan sampai mereka semena mena sama kau hanya karena mereka keluarga dari Nicholas yang mana dia suami ku. Dia memang suami tapi dia sama sekali tidak menganggap aku sebagai istrinya. Dia hanya menganggap ku ATM darurat untuk 3 nya saja"

" baik, kalau begitu saya akan menjalankan tugas saya sesuai dengan apa yang sudah nona Arumi jelaskan."

Arumi hanya mengangguk kepala.

beberapa menit kemudian. Mereka sampai di rumah Bu Sartika. terlihat jika mobil yang selalu di kendarai oleh Nicholas serta William sudah ada di halaman rumah tersebut. tapi minus pak Abraham. karena mobilnya tak nampak ada di sana.

"sepertinya semua orang sudah pulang Nona!" ucap suster Neni saat melihat jika sudah ada mobil selain milik majikannya itu.

"ya, itu mobil Nicholas dan William kakaknya. tapi sepertinya mobil papa belum ada. mungkin dia masih belum pulang." jawabnya. "sudah, nanti kamu lansung masuk kamar Michelle dan kunci dari dalam. Saya mau ke kamar dulu sambil menunggu pesanan makanan yang tadi saya pesan." lanjutnya. sedangkan suster Neni sudah menggendong Michelle.

"cih, lihatlah. padahal dia hanya seorang babu. Tapi dia berlagak sekali" sindir Monic saat melihat suster Neni melewati mereka yang tengah asik di ruang kelurga. Di tambah entah sengaja atau tidak. Siska juga ada di antara mereka.

"memangnya siapa dia mbak?" tanya Siska pada Monic. Sedangkan Nicholas hanya menyimak saja.

"dia itu baby sitter nya Michelle. seharusnya dia juga bisalah bekerja mengerjakan pekerjaan rumah di sini. Lagian juga dia di gaji cukup besar untuk ukuran menjaga anak kecil" ucapnya tetap dengan sindiran. Sedangkan orang yang di sindir sama sekali tidak peduli.

"Nicholas lagi yang memberikan gaji?" tanya Siska sedikit tak rela jika yang calon suaminya di nikmati oleh perempuan dan anaknya itu.

"jangankan memberikan gaji pada pengasuh Michelle. untuk kebutuhan rumah saja aku yang penuhi. Pakai uang pribadi aku sendiri. Bahkan, kadang Nicholas juga mengambil yang ku secara diam diam kok. lantas bagaimana mungkin dia bisa meng-gaji nya?" ujar Arumi yang baru saja masuk ke dalam rumah. Dia menatap malas semua orang yang ada di sana.

"jaga ucapanmu itu arumi. Meskipun yang diberikan oleh Nicholas kurang. tapi dia sudah berbaik hati memberikan kamu uang" ucap Bu sartika yang tidak suka putranya di jelek kan di depan sang kekasih.

"lah, kalau uang itu khusus untuk ku aku tidak masalah ma. Tapi ini, masalahnya uang yang hanya 5 juta itu untuk kebutuhan seluruh anggota keluarga di rumah ini. 8 orang oh ma. Dan itupun aku juga harus nombok. karena yang segitu tidaklah cukup. untuk biaya keamanan, air dan listrik saja sudah menghabiskan uang 2 juta. lalu, segala sabun untuk cucu piring, untuk mencuci, pewangi dan sabun mandi juga. Belum termasuk sampo yang setiap orang meminta merk yang berbeda. Itu menghabiskan uang hampir 2 juta juga. Itu belum termasuk bahan pokok untuk masak loh. Di tambah lagi, setiap makan kalian meminta menu yang berbeda dari yang sebelumnya kalian makan. Harus ada ikan dan dan daging pula. Jika tidak ada setidaknya ikan dan ayam. lalu, sisa uang 1 juga apa cukup untuk kebutuhan dapur 8 orang dengan menu yang terbilang cukup mewa itu!" ucap Arumi membuat semua orang yang ada di sana terdiam. Baka Siska yang awalnya merasa tak terima jika yang Nicholas jatuh ke tangan Arumi. Menjadi tersenyum senang karena ternyata Arumi tidak mendapatkan sepeserpun yang dari Nicholas.