NovelToon NovelToon
One Day In London

One Day In London

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua / Pihak Ketiga
Popularitas:43.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

London, sebuah tempat yang menyisakan kenangan termanis dalam hidup Orion Brox. Dalam satu hari di musim panas, ia menghabiskan waktu bersama gadis cantik yang tak ia ketahui namanya. Namun, rupa dan tutur sapanya melekat kuat dalam ingatan Orion, menjelma rindu yang tak luntur dalam beberapa tahun berlalu.

Akan tetapi, dunia seakan mengajak bercanda. Jalan dan langkah yang digariskan takdir mempertemukan mereka dalam titik yang berseberangan. Taraliza Morvion, gadis musim panas yang menjadi tambatan hati Orion, hadir kembali sebagai sosok yang nyaris tak bisa dimiliki.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

One Day In London 20

Hampir sepuluh menit, di dalam ruangan itu sangat hening. Baik Tara maupun Orion tak ada yang bersuara. Masing-masing sibuk menenangkan diri, pun sibuk mencari rangkaian kata yang tepat untuk diucapkan.

"Sunny." Sampai kemudian, Orion yang lebih dulu membuka suara. Namun, itu pun bukan untuk mengutarakan kalimat panjang, melainkan sebatas memanggil dengan diiringi tatapan yang dalam.

"Aku menghargai perasaanmu, tapi ... kuharap kamu juga menghargai keadaan sekarang. Aku dan Olliver sudah tunangan, sebentar lagi kami menikah. Kurasa ini tidak pantas jika terus dibahas," ucap Tara dengan pelan, pun tanpa menyiratkan kekesalan. Dia sadar, untuk berbicara dengan Orion saat ini tidak bisa dengan mengedepankan emosi. Harus lembut, dari hati ke hati, agar lelaki itu bisa mengerti.

"Sunny ... apa menurutmu ini adil untukku?" Tatapan Orion makin dalam, seolah mengharap simpati dari Tara.

Namun, wanita yang ditatap itu justru menarik napas panjang dan enggan membalas tatapan Orion.

"Sunny ...."

"Orion, kamu pasti tahu kalau awalnya kamulah yang akan dikenalkan denganku, bukan Olliver. Tapi, kamu tidak mau menemuiku, kan?"

"Awalnya aku sudah berniat pulang. Tapi, dalam perjalanan dari kantor aku melihatmu di depan pusat perbelanjaan. Aku mengejarmu, aku berusaha mencarimu meski akhirnya gagal. Aku tidak antusias dengan Tara karena aku masih mencintai Sunny. Aku ingin setia dengan Sunny. Sebesar itu perasaanku padamu, Sunny." sahut Orion dengan cepat.

Dia tak mau membuat sedikit saja waktu bagi Tara untuk salah paham. Tara harus tahu sebesar apa cinta yang dia pendam selama lima tahun ini.

"Itu bukan alasan, Orion."

"Sunny ...."

"Selama dua puluh delapan tahun ini, aku menyibukkan diri dengan karier. Aku tidak pernah menjalin hubungan dengan laki-laki, itu sebabnya aku tak menganggapmu sewaktu di London dulu. Lalu saat aku pulang dan Mama akan mengenalkanmu denganmu, jujur ... aku tersinggung saat kamu menolak datang. Sehina itukah aku di matamu? Sampai-sampai kenal saja kamu tak mau. Ingat, Orion, mamaku dan mamamu hanya ingin mengenalkan kita, bukan menjodohkan kita."

Orion menarik napas panjang, lantas berkata, "Aku tahu. Soal itu aku benar-benar minta maaf. Tapi, semua itu kulakukan demi kamu, Sunny."

Sekali lagi Orion mengutarakan alasan ketidakhadirannya malam itu.

"Ya, aku mengerti. Tapi, kamu juga harus mengerti, Orion, kalau hal itulah yang menjadi penyebab utama sesuatu yang menurutmu tidak adil ini," jawab Tara, pelan tetapi penuh penekanan.

"Aku mencintaimu, Sunny." Begitu banyak kalimat yang ingin diucap. Namun, Orion tak tahu harus dari mana memulainya. Apa yang berkecamuk dalam hati ibarat benang kusut yang sukar diurai karena tak jelas di mana ujungnya. Alhasil, hanya pernyataan cinta yang kembali ia gaungkan, entah untuk keberapa kalinya.

"Sudah kukatakan, aku menghargai perasaanmu. Tapi, sudah sangat terlambat untuk dibahas sekarang. Aku dan Olliver sebentar lagi akan menikah."

"Apa kamu mencintai Olliver?" tanya Orion.

"Menurutmu?"

"Menurutku tidak," jawab Orion tanpa berpikir panjang. Masuk akal atau tidak, tetapi itulah jawaban yang paling dia yakini.

"Atas dasar apa kamu bisa bilang gitu?" selidik Tara sambil menatap sesaat.

"Kamu dan Olliver kenal baru hitungan hari. Secepat itukah kamu jatuh cinta dengannya?"

Tara tersenyum. "Katanya, kamu juga mencintaiku, padahal kita hanya bersama dalam satu hari. Orion, rasanya tidak masuk akal kalau sekarang kamu meragukan perasaanku pada Olliver, dengan alasan waktu."

"Itu beda, Sunny."

"Apanya yang beda?"

Orion mengusap wajahnya dengan kasar. "Aku tidak yakin kamu mencintai Olliver."

"Lalu? Menurutmu aku mencintai siapa? Kamu?" Suara Tara kembali meninggi. Dia kesal dengan Orion yang menurutnya tidak bisa diajak bicara baik-baik.

Sebenarnya—jika mengikuti naluri, Orion ingin menjawab 'iya'. Namun, dia sadar, hal itu akan membuat Tara makin kesal. Makanya, Orion memilih diam dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kurasa semua sudah selesai, Orion. Tidak ada lagi yang perlu dibahas. Kamu silakan pergi, pekerjaanku masih banyak," usir Tara, tanpa membentak. Sampai di sini, dia masih bisa mengontrol emosinya.

"Sunny, pembicaraan kita belum selesai. Aku mencintaimu, aku—"

"Apalagi yang kamu inginkan?" Kesabaran Tara sudah habis. Dia tak hanya membentak, tetapi juga sambil bangkit dari kursi kerjanya.

Orion terkejut dan urung melanjutkan ucapannya.

"Sekarang aku tanya, Orion, maumu apa? Kamu ingin aku berpisah dan gagal menikah dengan Olliver? Jika itu yang kamu inginkan, oke, akan kulakukan," ujar Tara masih dengan nada tinggi.

"Kamu—"

"Tapi, jangan pikir setelah berpisah dengan Olliver aku akan mendatangimu. Tidak akan pernah, Orion! Aku mau menggagalkan pernikahan karena aku tidak mau ada drama ke depannya. Aku menikah untuk bahagia, bukan untuk mencari masalah. Jika bersama Olliver menimbulkan masalah seperti ini, aku tidak keberatan berpisah dengannya," pungkas Tara.

"Sunny, bukan itu maksudku." Orion menjawab sambil ikut berdiri, menjajari Tara di hadapannya.

"Aku bukan budak cinta, Orion. Aku punya logika. Untuk apa menjalin hubungan yang penuh masalah. Kalaupun nanti tidak ada yang mau lagi denganku, hidup sendiri juga tidak akan membuatku mati," ucap Tara dengan napas yang naik turun.

Orion masih diam, tak menyangka kalau obrolan mereka akan berakhir buruk.

"Kamu atau aku yang pergi?" ujar Tara dengan tatapan nyalang. Amarah masih tergambar jelas di wajahnya.

Bersambung...

1
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apakah Adamson orang baik?
ken darsihk
Siapa Adamson semoga nya dia orang baik dan tidak mempunyai maksud yng modus
Dan Tara prilaku mu mencerminkan hati yng sdng galau , kenapa juga harus mengingkari hati yng sebenarnya Tara
Aditya HP/bunda lia
kalo adamson masih singel mnding sama tara ajah tara jangan sama orion biar adillah buat oliver .....
Uba Muhammad Al-varo
gimana nih,ada seorang pria bernama Adamson apa masih sendiri atau sudah punya istri, heran nya lagi diajak kerjasama sama Tara langsung mau, mudah2an aja nggak ada maksud lain yang akan membuat hidup Tara menderita
Apriyanti
lanjut thor
Dian Rahmawati
waw adamson jgn2 naksir Tara
Aditya HP/bunda lia
awas saja kalo pada akhirnya kamu luluh tara ntar aku santet online kamu ...
Iges Satria
ya, sekali bertemu dipandangan pertama aj Orion sanggup menunggu Sunnya, apa gi skrg yg sudah tau Sunnynya siapa dan sering bertemu pasti mau menunggu gi dong. Tara kamu nanti akan menyesal dan akhirnya mengejar Orion
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
demi apa kami menolak bahagia, tara?
Uba Muhammad Al-varo
kamu berhak bahagia Tara, jangan mengingkari hatimu, kalau cinta ke Orion jangan pendam sendiri ungkapan kebenaran nya,kamu nggak salah karena cinta nggak ngerti berlabuh kemana, lagian juga Oliver sendiri yang membatalkan pernikahan nya.
Orion kalau kamu benar cinta ke Tara terus lah perjuangkan.
Nix Ajh
pasti sulit berada di posisi Tara ataupun orion, tapi memang harus memilih Antara maju atau berhenti
Apriyanti
KLO cinta jgn di pendam Tara,,memang si kamu di lema tp mau bgimn LG,, lanjut thor 🙏
ken darsihk
Dilema dan semua bertentangan di hati , semoga ada jln terbaik nya 🤗🤗
Mamake
orion sama sekali tdk peduli dgn perasaan kembaranya dan egois
ken darsihk
Kalau jodoh sejauh langkah membawa pergi pasti akan bertemu lah mereka
Apriyanti
akhirnya ketemu jg
lanjut thor 🙏
Iges Satria
kenapa orion ga jual mahal. toh selama ini tara yg jual mahal dan mengabaikan orion. bisa ga dibalik sekarang tara yg ngejar² orion
Nix Ajh
nekat saja Orion, nanti keburu didahului orang
Dian Rahmawati
Orion nekat nyusul Tara
Uba Muhammad Al-varo
Tara gimana sekarang perasaan mu ke Orion, walaupun ada Oliver yang terluka karena cintanya ke Tara, bagaimana lagi kalau Tara dan Orion masih cinta kan nggak bisa dihindari, karena cinta nggak akan salah berlabuhnya kemana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!