Tidak terbayang kehidupan Elina yang tadinya biasa-biasa saja berubah dalam sekejap mata. Hari dimana ia mendapatkan kabar dari sang kekasih berselingkuh dan berhubungan intim dengan kekasih gelapnya.
Detik itu juga Elina bersumpah perasaan dan juga cintanya ia akan kubur sedalam dalamnya. Baik itu mantan pacarnya atau pria lain semuanya sama brengsek dimata gadis itu.
Namun naasnya malam itu saat ia bertemu dengan pria bernama Damian Aditama Sanjaya janji itu ia ingkari sendiri. Karena insiden itu seorang anak lahir ke dunia.
Bagaimanakah kelanjutan hidup Elina selanjutnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimMy75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19 Acara perjamuan
Mansion Keluarga Sanjaya
Sebuah mansion megah bercorak blue white tersebut. Berdiri kokoh didepan sana. Halaman luas sekitar 2 kali kurang lebih 4 hektar lahan halaman itu. Begitu juga dengan suasana di halaman mansion yang didekorasi mewah. Lily secara tiba-tiba menyelenggarakan acara perjamuan besar-besaran di mansion. Karena sesuatu hal besar yang dia rencana sebentar lagi akan dia laksanakan.
Disana Elina dan Egi bersama Karina juga di undang di perjamuan itu. Mereka mengenakan pakaian mewah yang secara khusus diberikan oleh Lily untuk acara tersebut. Lily mau-mau saja menerima pemberian dari gadis itu ia tak menaruh rasa curiga pada Lily hanya saja dia merasa bingung secara tiba-tiba kenapa Lily berubah baik padanya.
Kemarin sore. Kepala pelayan mansion keluarga Sanjaya mendatangi rumah yang semenjak ditepati Elina. Dia tidak datang dengan tangan kosong sebuah paper bag berukuran besar tiga ia bawa.
"Untuk apa ini?" tanya Elina heran.
"Ambilah nyonya Lily memberi mu cuma-cuma," sahut Nia dengan pakaian maid nya dia tetap terlihat tegas.
"Didalamnya apa isinya?" tanyanya lagi.
"Entahlah saya hanya diberi perintah oleh nyonya dia juga berpesan agar kalian datang diacara perjamuan besok malam," tukas Nia di hendak berdiri tapi Elina cepat mencegatnya dan berkata.
"Nona Lily membenci ku untuk apa dia memberikan ini kepada kami?" Dia tidak akan berhenti kalau belum mendapatkan jawaban yang tepat.
Nia tampak menghela nafas.
"Hanya nyonya yang bisa menjawabnya kalau begitu saya permisi dulu," pungkasnya sembari melangkah keluar rumah.
Setelah perginya Nia. Karina yang baru saja tiba melihat Elina terduduk merenung disudut sofa. Gadis itu jauh-jauh hari selalu seperti itu. Setelah kepulangannya dari lusa kemarin saat itu Karina sangat merasa cemas dan khawatir terhadap Elina. Dia gelagapan mencari keberadaan sahabatnya itu. Namun hasil pencariannya nilih tapi dia bersyukur sekarang Elina pulang dengan selamat. Hanya itu saja kepribadian Elina berubah drastis ini malah menambah kekhawatirannya.
"El, kalau ada masalah jangan dipendam sendiri kita ini sahabat kan dan diantara kita nggak perlu ada yang disembunyikan. Kamu seperti ini sejak bersama pria bejat itu kan!" seru Karina dia kesal begitu tahu Elina bermalam bersama Damian.
"Dia juga punya nama, Kar," sahut Elina menghadap pada Karina.
"Iya-iya bawel! Jadi gimana kamu mau kan ceritain tentang itu?" tanya Karina sangat penasaran.
"Nanti aja aku cerita aku lagi nggak fit hari ini, aku mau istirahat dulu ya…"
Setelahnya Elina melangkah ke kamarnya.
***
Dikamar dengan gaya interior elegan dan mewah dengan warna mendominasi gold dan gray. Seorang gadis sedang merias wajah. Tampilannya sangat menawan dengan balutan gaun merah maroon dan dibawahnya berupa motif indah yang dipadukan dengan mutiara kecil diberbagai disisinya. Lily menatap dirinya didepan cermin berukuran besar yang hampir memenuhi ruangan.
Sementara Damian lelaki itu tidak berniat menoleh kearah Lily yang bergaya cantik malam ini. Ia hanya sibuk dengan dasi yang dia kenakan.
"Kamu tidak penasaran kenapa aku mengadakan perjamuan besar ini, mas." Lily tiba-tiba bersuara.
"Lakukan saja sesukamu aku tidak peduli, tapi ingat dengan janjimu itu," ujar Damian yang samasekali tidak membalikkan badannya.
Lily terkekeh dan menatap pantulan suaminya di cermin. Sebegitunya dia tidak peduli dengan istrinya sendiri. Iya memang mereka sudah melakukan kesepakatan yang dimana ia harus mengungkapkan hubungan mereka yang sebatas kawin kontrak. Tentu saja orang yang akan dia beritahu gadis jalang itu. Lalu buat apa dia mau melakukannya karena mulai saat ini ia akan bersumpah hidup Elina dibuat seperti neraka di mansion ini.
Beberapa saat kemudian acara perjamuan akan segera dimulai kedatangan tuan rumah para tamu berdiri dan memberi tepuk tangan yang meriah dan para reporter mengabadikan momen keromantisan pasangan terkenal itu. Disana Lily langsung meraih tangan Damian dan merangkulnya didepan tamu-tamu yang terdiri dari kolega bisnis Damian dan juga reporter yang diundang langsung oleh Lily.
Dari arah kejauhan di meja paling ujung. Elina dapat melihat keromantisan Damian dan Lily. Mereka sangat serasi. Lalu, kenapa ia harus menjadi duri diantara mereka. Rasa bersalah itu selalu menghantuinya setiap saat.
"El! Lagi-lagi kamu seperti ini," tegur Karina geram.
Karina menyadarkan Elina dari lamunannya. Seketika gadis itu menggelengkan kepala dan berkata. "Tidak."
Sedangkan itu Damian disana tampak menyalami koleganya dan sesekali bertukar argumen. Sementara Lily bersama putri kecilnya menyambut artis papan atas yang menyempatkan diri untuk hadir di acara tersebut.
"Mommy kenapa kita membuat acara ini?" tanya Liora penasaran. Anak itu tampak cantik dengan dress bagai putri di disney.
"Mommy mau menunjukkan sesuatu ke semua orang sayang," ujar Lily tersenyum yang tak bisa diartikan.
"Apa itu mommy!" seru Liora.
"Rahasia dong, nanti kamu juga tahu," ujarnya.
"Yeah aku bakal tunggu ya mom!" Anak itu tampak sumringah.
Kembali ke acara. Lily bersiap untuk menyampaikan pidatonya.
"Terimakasih semua yang mau hadir di acara kami saya tahu kalian ada yang sedang sibuk dengan padatnya perkejaan, tapi disini kalian harus bersenang-senang dan menghilangkan stress, oke!!" ucap Lily dengan microphone.
"Sebelum acara dimulai saya mempersilahkan suami saya membuka acara ini! Tapi dimana dia? Yeah, rupanya dia disana! Sayang kemarilah!" panggil Lily sembari melambai kearah Damian yang sedang bercengkrama dengan teman-teman bisnisnya.
"Hey, lihatlah istri anda malam ini dia sangat seksi dan cantik bagaimana kamu tetap disini ayolah samperin dia jangan sampai orang lain mengambil istri mu," ujar salah satu lawan bicara Damian.
Damian menghela nafas malas. Terpaksa ia melangkah menuju ke Lily. Sesampainya dia langsung dilayangkan banyak pertanyaan para reporter.
"Tuan Damian menjalani pernikahan selama 5 tahun ini apa anda berkeinginan memiliki anak lagi?"
"Kami dengar anda menang tender proyek ratusan miliar di Taiwan apa itu benar, tuan?"
"Usia Liora kan sudah cukup untuk bersekolah jadi kapan anda menyekolahkan putri kalian?"
Damian bingung harus menjawab dari mana. Untung saja ada Lily yang menetralkan keadaan.
"Maaf suami saya akan menjawab pertanyaan kalian tapi saat ini bukan waktunya, karena acara kami harus dimulai iya kan, babe!" Lily hendak mengalungkan lengannya ke leher Damian namun di tepis cepat oleh lelaki itu.
Lalu, lelaki itu membisikkan sesuatu pada Lily.
"Jangan terlalu berlebihan dengan sandiwara mu aku tidak suka," bisiknya dingin dengan wajah datarnya.
Lily menanggapi dengan tertawa sinis. Lalu, mengintruksikan kepada Nia untuk membawakan nampan dengan dua gelas wine. Selanjutnya menyodorkan segelas wine itu kepada Damian. Lelaki itu langsung mengambilnya dan meminumnya sampai tandas.
Lily membatin. "Bagus Damian minum sampai habis biar rencana ku cepat terlaksanakan."
BERSAMBUNG…
Apa yang akan terjadi? Rencana apa yang akan Lily lakukan?
Yuk ikutin terus ceritanya ya!!
Bye bye bye bye semua ^_^
ninggalin jejak dulu ❤️