Baim adalah seorang mahasiswa jurusan sastra yang bercita-cita menjadi penulis novel. Dia selalu bermimpi menemukan cinta sejatinya di kampus, tetapi nasib berkata lain. Suatu hari, dia tanpa sengaja menabrak seorang cewek yang ternyata adalah ketua osis dan juga anak dari rektor kampusnya. Cewek itu bernama Nadya, dan dia terkenal sebagai cewek galak yang tidak pernah tersenyum. Baim merasa bersalah dan ingin meminta maaf, tetapi Nadya malah marah-marah dan mengancamnya. Sejak saat itu, Baim menjadi sasaran amukan Nadya yang selalu mencari-cari kesalahan dan memperlakukannya dengan kasar. Namun, di balik sikap galaknya, Nadya sebenarnya menyimpan rahasia yang membuatnya trauma dan kesepian. Apakah Baim bisa menembus tembok dingin yang dibangun Nadya? Apakah Baim bisa membuat Nadya tersenyum dan jatuh cinta padanya? Ikuti kisah lucu dan romantis mereka dalam novel ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nafaskreatif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 : Di balik wajah
Baim dan nadya berada di rooftop.
Menikmati pemandangan kota jakarta yang indah.
Indah bukan pemandangannya Baim?. "Tanya Nadya.
Baim menangis.
Nadya: "Jangan menangis."
Baim: "Tidak, gw sangat senang."
Dalam hatinya, Nadya berpikir, 'Gw tidak pernah sedih sedikit pun dalam hidupku, tapi kenapa sekarang?' Nadya mengingat masa SD-nya.
****
Cici, seekor kelinci. Pak Guru bertanya, "Ada apa, kenapa kalian menangis?"
Mereka menjawab, "Cici sudah mati, 'hiks... hiks....hiks...' Pak."
Pak Guru: "Iya, Cici sudah pernah hidup bahagia semasa hidup, memiliki teman yang banyak."
Teman-teman Nadya bersedih, satu kelas terdengar suara tangis pilu. Nadya berdiri di depan pintu kelas memegang sebuah tas.
Pak Guru: "Ada apa, Nadya?"
Nadya: "Aku harus mengerjakan PR-ku, jadi apa saya boleh pulang sekarang?"
Sejak saat itu, banyak yang memanggilku 'Es Kering'. Dalam hatinya, Nadya berpikir, 'Tapi mau bagaimana lagi, Gw pun tidak pernah merasa sedih sedikit pun. Bagaimana bisa gw tidak pernah merasakan kesedihan sedikit pun saat itu, tapi sekarang gw merasakan....'
Lalu Nadya memeluk Baim, "Tenang saja Baim, nanti Loh akan bisa mengatasi masala loh"
Baim: "Jadi, loh mau bantu masalah gw, Nadya?"
Nadya: "Bagus lah kalau begitu."
Baim: "Barusan, jantungku berdebar-debar kencang."
Nadya: "??"
Baim: " A..A..A..aku suka denganmu."
Nadya: "M-Maksud loh sebagai teman mungkin?"
Baim: "Secara agresif."
Nadya: "T-Tunggu sebentar, mungkin itu kasih sayang ibu atau semacamnya. Atau itu perasaan yang salah karena loh belum pernah punya pacar?"
Baim: "Sudah pernah. Ha? Lalu yang loh ungkapkan waktu itu setelah ujian dengan Pak Faisal?"
Nadya: "Ha, yang itu? A...A...A.... aku menyukaimu."
Baim: "Ha?"
Nadya dalam hatinya: 'Upps, G-gw tidak percaya gw berkata seperti itu. S-sekarang apa? Gw terbawa suasana, apa yang akan Baim pikirkan?'
Baim: "Oh, Heh....Hmm," sambil menatap wajah Nadya yang pipinya memerah.
Nadya: "G-gw bohong."
Baim: "Qiqiqi, kenapa pipi loh memerah, kau seperti anak kecil saja."
Nadya dalam hatinya: 'Dia berakting dewasa!'
Baim: "Uh, oke, jadi mau pacaran?"
Nadya: "Uh, P-pacaran?"
Nadya gagap, tidak dapat berbicara, "T-tidak...... gw berbohong tadi."
Baim: "Tunggu, loh benar berbohong tadi? Kejamnya."
Nadya terdiam dengan pipinya yang memerah, "Cih, yaudah, itu membuat gw merasa lebih baik," ucap Baim.
Nadya: "Ha?" sambil mendengarkan Baim.
Baim sambil memeramkan matanya, mengucapkan, "Gw merasa lebih baik..lebih baik....lebih baik."
Nadya dalam hatinya: 'Haaa. Apa? Apa?!'"
"Baim dan Nadya melihat ke bawah dari rooftop, melihat teman-temannya mereka di lapangan sedang dihukum oleh Dosen Faisal. Baim menertawakan mereka, Tetapi Nadya menegur, 'Kamu tidak boleh seperti itu."
Mereka menyadari bahwa sesi mengajar Pak Faisal akan segera berakhir. Mereka berfikir keras, mencari cara turun dari rooftop tanpa ketahuan.
Nadya berbicara sendiri, 'IQiqi, gw tau loh suka sama gw, Baim sebelum loh ngomong. Loh lupa, gw masih dendam sama loh. Baim ! Baim! Tapi gw gak akan pernah suka sama loh. Gw akan PHP-in loh. Tapi kenapa dalam hati tadi gw berbicara seperti itu tentangnya? Bodoh amat yang penting pura-pura baik, lalu gw
PHP-in loh."
Mereka berdua kemudian merencanakan bagaimana caranya turun dari rooftop tanpa ketahuan oleh Pak Faisal dan teman-temannya yang lain. Mereka berharap Bisa melakukan nya dengan sukses.
Berlanjut......
lucu lucu ai-nya /Chuckle/