Sequel dari The Sexy Maid and The King Devil of Mafia.
Arabella, nama yang cantik secantik orangnya, namun tidak dengan kehidupan nya, dia tinggal bersama dengan Ibu tirinya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sikap ibu tirinya sangat buruk terhadap Arabella dia suka menindas dan memakinya.
Suatu ketika Ibu tirinya hendak menjualnya kepada seseorang dan Arabella pun segera melarikan diri ketika mengetahuinya.
Aarav Geraldo Grey, keturunan satu-satunya dari Arthur Geraldo Grey dan Clara Claire. Aarav pria yang dingin dan tegas. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun.
Sampai akhirnya Aarav jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang ia selamatkan..
Penasaran, Yuk baca cerita selengkapnya..
Tapi sebelum itu Author ingatin ya!!
Ini ceritanya mengandung kekerasan dan ***+ Nya.
Dan setting-Nya Luar Negeri ya....
Jadi bagi yang nggak suka silahkan skip ya 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memohon Bantuan
Erina berjalan masuk kedalam mansion milik Arthur dan Clara.
"AUNTYYY!! " Teriak nya keras dari luar.
Seorang pelayan langsung dengan cepat menghampiri Erina karena wanita itu tidak akan berhenti berteriak dan akan memecahkan gendang telinga para penghuni mansion.
"Nona Erina... Ada apa non?" Tanya seorang pelayan wanita.
"Dimana aunty bi?" Tanya Erina.
"Nyonya dan tuan berada di taman belakang nona," Jawab pelayan itu.
"Baiklah, terimakasih bibi." Jawab Erina tersenyum dan berlari ke arah belakang mansion.
"Sepertinya gadis nakal itu akan memusingkan kita kali ini." Seru Arthur yang mendengar suara teriakan Erina dari mansion.
Clara terkekeh kecil mendengar nya, dan tidak lama ada yang memeluknya dari belakang. Clara memegang tangan itu dan tersenyum karena dia tahu siapa yang datang itu.
Erina mencium pipi Clara. "Aunty sangat cantik hari ini." Puji Erina yang mempunyai maksud terselubung.
Clara tersenyum. "Sepertinya kali ini aunty tidak bisa membantumu sayang." Kata Clara yang mengerti tujuan dari wanita itu.
Erina melepaskan pelukannya dan duduk di kursi depan Clara dan Arthur dengan meja kecil sebagai pembatas mereka.
"Please aunty, hanya aunty yang bisa membujuk mommy." Mohon Erina dengan wajah sendu nya.
"Terimalah hukuman mu kali ini gadis nakal." Timpal Arthur tersenyum.
"Uncle, kau menyebalkan." Ucap Erina cemberut.
"Sayang, kedua kakak mu sudah tahu dan kau tahu betapa marah nya saat mereka mengetahuinya." Ucap Clara lembut.
"Aunty duo serigala itu pasti akan mencabik-cabik ku nanti." Keluh Erina.
"Tidak sayang, selama kamu patuh dengan mereka disana." Jawab Clara.
"Huffftt .... Dengan siapa lagi aku harus meminta bantuan." Keluh Erina sendu dan menundukkan kepalanya.
"Bersyukur lah kau gadis nakal, karena tidak di kirim daddy mu ke tengah pulau." Ucap Arthur yang sengaja ingin membuat wanita itu bertambah kesal.
"Unclee, " Rengek Erina.
"Darling sudah, jangan menggoda nya terus." Ucap Clara terkekeh.
"Aunty.. Please, " Mohon Erina dengan mata yang berkaca-kaca.
Clara tampak tidak tega setiap kali gadis itu mengeluarkan tatapan seperti itu.
"Jangan tertipu dengan genangan air mata buayanya itu, baby." Kata Arthur yang sudah melihat jurus andalan bocah itu.
Namun baru Clara ingin membuka mulut nya, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam mansion, mereka bertiga sudah tahu pasti suara siapa itu.
"Oh no... " Kaget Erina ketika mendengar suara mommy nya tersebut.
Beatrice berjalan cepat ke taman belakang dan menghampiri meja ketiga orang yang duduk disana.
"Aunty help me," Ucapnya memegang tangan Clara yang berada di atas meja.
Beatrice menarik kuping anak gadis nya tersebut. "Siapa yang menyuruh mu keluar dari mansion anak nakal." Ucap Beatrice.
"Mom,, aku hanya main ke mansion aunty saja kok." Jawab Erina yang kupingnya masih dijewer oleh Beatrice.
"Kau pikir aku tidak tahu tujuan mu kemari?" Decak Beatrice.
"Mom, kenapa kau selalu berburuk sangka pada putrimu sendiri." Kata Erina.
"Ckk... Clara, Arthur aku akan membawa gadis ini dan menghukum nya dulu. Byee." Seru Beatrice menarik kuping Erina pergi dari sana.
Sepasang suami-istri itu tertawa melihat tingkah kedua wanita yang selalu bikin heboh itu.
"Dia benar-benar duplikat Beatrice." Ucap Clara tertawa.
"Kau benar, Bastian sampai pusing menghadapi kedua wanita heboh itu." Timpal Arthur.
"Hmm, jika anak perempuan kita dulu lahir, pasti akan sebesar Erina sekarang." Lirih Clara.
Arthur memeluk istrinya itu dan mencium puncak kepalanya.
Ketika umur Aarav kurang lebih 10 tahun, Clara sempat hamil lagi dengan jenis kelamin perempuan, namun sayang di usia kandungan nya yang ke 7 bulan dia mengalami kecelakaan sehingga bayinya tidak bisa diselamatkan.
Dokter berkata jika nona Clara kembali hamil maka resikonya akan sangat besar, besar kemungkinan hanya ada pilihan ibu atau anak. Arthur yang mendengar itu sangat terpukul begitupun dengan Aarav yang juga mengerti maksud dari ucapan dokter tersebut.
Arthur mengusap gusar wajahnya, dia tidak bisa membayangkan jika hal itu terjadi. Apapun caranya dia tidak ingin kehilangan belahan jiwanya.
Dengan berat hati dan terpaksa Arthur menyetujui dokter melakukan operasi angkat rahim terhadap Clara, untuk mencegah nya hamil lagi.
Setelah mengetahui hal itu Clara benar-benar terpukul, bahkan dia sempat depresi dengan kejadian tersebut namun Arthur dan Aarav selalu mendampingi dan menyemangati nya.
Karena insiden yang menimpa Clara membuat Bastian juga enggan mempunyai anak lagi setelah Beatrice melahirkan Erina. Dia sama seperti Arthur yang amat sangat menyayangi istrinya tersebut.
BERSAMBUNG.
di tunggu thor karya selanjutnya...
jgn byk typo lagi yaaaaa 🙃