Jika perselingkuhan, haruskah dibalas dengan perselingkuhan ...
Suami, adalah sandaran seorang istri. tempat makhluk tersebut pulang, berlabuh dan tempat penuh kasih nan bermanja ria juga tempat yang sangat aman.
Namun, semua itu tak Zea dapatkan.
Pernikahannya adalah karena perjodohan dan alasannya ia ingin melupakan cinta pertamanya: Elang. teman kecilnya yang berhasil meluluh lantahkan hatinya, yang ditolak karena sifat manjanya.
Namun pernikahan membuat zea berubah, dari manja menjadi mandiri, setelah suaminya berselingkuh dengan wanita yang ternyata adalah istri dari teman kecilnya.
Haruskah zea membalasnya?
Ataukah ia diam saja, seperti gadis bodoh ...
Novel ini akan membawamu pada kenyataan, dimana seorang wanita bisa berubah, bukan saja karena keadaan tapi juga karena LUKA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah saja denganku?
Aku menghela nafas panjang, bibirku tetap tersenyum walau getir dan kuremas jemari tangan yang tak mau berhenti bergetar. Aku tatap satu persatu orang yang ada dihadapanku, aku sadar bahwa mungkin kalimat menyakitkan akan keluar karena kehadiranku bukanlah yang diinginkan.
"Selamat atas pernikahan kedua mu, Mas. Aku selaku mantan istri sangat senang atas kabar yang mendadak ini, semoga tidak samawa dan karma itu akan datang padamu," ujarku menyindir diujung kalimat.
Alana menatapku dengan tajam, begitupun yang lainnya tapi tidak bagi orang tua Alana yang mengerutkan dahinya dan saling menatap. Seolah meraka saling bertanya, apa maksud perkataanku?
Elang maju kedepan, ia mulai mengutarakan suaranya yang sedari tadi ia tahan.
"Maaf om, tante. Kehadiran kami hanya ingin memberikan ucapan selamat pada pengantin selingkuh. Kami juga ingin memberikan hadiah istimewa pada kalian, sebagai tanda bahwa kami ikhlas melihat kalian bahagia," ujar Elang dengan senyum percaya dirinya yang tinggi.
"Elang!" panggil Alana dengan nada tinggi.
Terlihat dari wajah Alana, bahwa ia merasa tak nyaman dengan kehadiran kami sebagai mantan suami istri mereka.
"Jangan aneh-aneh, ya. Gue sudah bilang ini gak ada hubungannya dengan mas Reza, perceraian kita itu semua murni karena gue lelah sama cara lo yang sibuk kerja terus, sementara gue merasa kesepian," ujar Alana panjang lebar.
Kulihat kebaya putih dengan bawahan batik bercorak yang dikenakan Alana, rasanya sangat aku kenal. Mirip dengan kebaya pernikahanku, kebaya itu berasal dari bahan khusus dan berkualitas yang ibuku buat dulu khusus untukku sebagai hadiah pernikahanku.
Tak mungkin rasanya mas Reza mengambilnya dan memberikannya pada Alana, tapi jika beli pun kebaya itu harganya bisa ratusan juta bahkan sampai miliaran. Kebaya itu khusus untukku buatan tangan lentik ibuku, jadi tak mungkin ada desainer yang membuat kebaya yang sama kecuali mereka mencontek.
"Gue tahu, maka dari itu gue disini. Cuma mau ngasih hadiah dan ucapan selamat saja," bela Elang.
"Gue gak butuh hadiah dari kalian, pergi disini! Sebelum gue panggil satpam," ancam Alana yang semakin gusar.
"Nak, biarkan saja mereka. Mereka hanya ingin mengucapkan selamat saja," ujar ibunya mas Reza, entah itu niat baik atau memang karena ada alasan lain, seperti dianggap sebagai ibu mertua yang baik dan lemah lembut.
"Gak bisa, Bu. Kehadiran mereka adalah sebuah ancaman, bisa saja mereka hanya ingin merusak pesta pernikahan kami," geram Alana, tak ada rasa hormatnya sekalipun ia ibu dari suaminya.
"Alana cukup!" bentak ayahnya, membuat Alana diam seketika dengan rasa kesal.
Semua diam, mendengar kepala keluarga dari bos skincare itu. Istrinya yang berada disampingnya pun merasakan ketidaknyamanan dengam situasi seperti ini.
Ayah Alana melihat ke sekitar, kejadian itu membuat mereka jadi pusat perhatian para tamu, tak hanya itu media yang diundang pun bisa menjadi alat dimana kejadian tak hormat itu akan jadi boomerang kedepannya.
Terlihat pria paruh baya itu menghela nafas berat, ia terlihat bingung dengan kehadiran mantan suami anaknya. Elang sangat dikenal didunia bisnis tentu akan menjadi sorotan, tentang alasan kenapa anaknya menikah lagi secepat itu?
Baru sekitar 3 bulan lalu mereka berpisah, tiba-tiba saja Alana memantapkan hati menikah dengan pria yang sudah lama ia sukai, semuanya terasa janggal. Itu yang aku baca diwajah orang tua itu.
Elang tersenyum samar, dia membuatku ketakutan. Sungguh aku tak tahu apa yang ada didalam otaknya. Rencana ini atas idenya dan semua rencana ini mendadak, setelah aku memberikan bukti perselingkuhan Alana dan mantan suamiku, mas Reza.
"Ayah ...." Alana memanggil sang ayah dengan manja, ia tak terima dibentak didepan banyak orang.
"Sepertinya kalian harus tahu sesuatu, saya yakin kalian juga ingin tahu, kenapa mereka harus menikah?" ucap Elang, ia melambaikan tangannya keatas seolah memberikan kode tentang sesuatu.
Lampu tiba-tiba mati, semua orang yang berada ditempat sekitar kebingungan begitu pun aku yang tiba-tiba mencari keberadaan Elang. Ada rasa takut yang menggerogotiku, aku takut ditinggalkan.
klik
Sebuah layar yang seharusnya menayangkan prewed pengantin mendadak berubah, semua melirik ke arah sana dimana pengantin baru itu menjadi pemeran utama dalam video tersebut.
Awalnya semuanya tampak biasa, hanya sebuah candaan kedua insan itu, tapi selanjutnya hal yang tak senonoh terjadi mereka berciuman dan melakukan hubungan badan. Dalam video itupun mas Reza dikatakan masih beristri dan menampilkan gambar pernikahan kami, semuanya jelas dalam video tersebut, jelas bahwa mereka sudah berselingkuh selama lima tahun saat dalam status pernikahan.
Aku tak menyangka Elang akan benar-benar melakukannya, padahal semalam aku sudah berubah pikiran untuk tak menayangkan adegan vulgar mereka.
Tapi faktanya, Elang sekarang tetaplah Elang yang dulu, lelaki yang dingin dan tak berperasaan. Ia juga menampilkan anak hasil dari hubungan gelap mereka yang tak semua orang tahu.
Ini mengejutkan, sangat-sangat mengejutkan semua orang termasuk aku, sekejam inilah jika seorang Elang sudah terluka.
Adegan dilayar masih berlanjut, dalam cahaya layar itu ada beberapa orang menutup matanya. Hal ini bagi mereka sangat menjijikan.
Cahaya lampu kembali terang, bisik-bisik riuh para tamu terdengar. Elang memang tak bisa dihentikan, langkahnya untuk membalas perselingkuhan mereka dibayar dengan rasa malu yang akan melekat pada citra mereka.
"Aku pikir mereka pasangan suci ternyata pasangan menjijikan," ujar seorang tamu wanita paruh baya, yang langsung pergi dari tempat mewah itu.
Mendengar suaranya, beberapa tamu ikut pergi dari pesta pernikahan orang kaya itu.
"Sudah dikasih suami yang kaya dan sempurna malah jadi pelakor," sindir seorang tamu lagi, entahlah dari mana sumber suara itu yang jelas ruangan menjadi riuh.
"Memalukan!" teriak seseorang lagi.
Namun, ada juga yang cuek dan tak peduli dengan video tersebut. Mereka menikmati hidangan mewah dalam acara pesta pernikahan konglomerat, ada juga beberapa yang santai dan mengghibahi mereka diam-diam.
Suasana menjadi kacau, aku tak bisa terus-menerus ditempat itu saat mata tajam mantan suamiku dan keluarganya mengarah padaku.
Namun, sebuah tangan memegang tanganku. Aku reflek meliriknya dan ternyata itu adalah teman kecilku Elang, seringai puas tergambar diwajahnya yang dingin.
"Kau mau pulang, ayo!" ajak Elang melirik padaku.
"Ya," aku mengangguk pelan, karena jujur aku tak nyaman dari awal masuk kedalam ruangan luas hotel yang dihiasi pernak-pernik pernikahan.
Ia mendorong kursi rodaku dan membawaku pergi, dengan tenangnya ia melakukan itu tanpa sepatah kata pamit.
"Makasih, sudah mengantarku kesini," ucapku setelah berada didalam mobil Elang.
"Aku yang seharusnya mengatakan itu, tanpa bukti yang kamu berikan mereka tak akan pernah tahu kejadian sebenarnya," ucap Elang.
Aku menganga, ada yang aneh dengan kalimat yang dia ucapkan, tapi kenapa?
Elang menatapku, "Kenapa?"
"Sejak kapan, kamu ganti elo gue jadi aku kamu?" tanya ku mengerutkan kening, ini mendadak dan sangat tiba-tiba.
Elang tersenyum saja menatapku, tapi aku merasa seperti orang bodoh dimatanya. Kurasa aku sedang dibodohi oleh Elang prasetyo soedibjo ini, aku mengalihkan pandanganku ke kuar jendela.
"Bagaimana jika dengan ini," Elang menghela nafas.
"Zea, menikah saja denganku?" ucap Elang sebegitu teduhnya menatap padaku.
Aku melirik padanya, sepertinya telingaku penuh dan rasanya tersumbat. Aku tak salah dengar, kan?
"A-apa!" gumamku tak percaya.
dia diancam apa sehingga seorng Reza akhirnya menalak Zea disaat sedang koma??