NovelToon NovelToon
How To Divorce My Husband

How To Divorce My Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Cerai / Fantasi Wanita
Popularitas:2.4M
Nilai: 5
Nama Author: Kaka Shan

Kayena de Pexley adalah ratu termalang dalam sejarah kerajaan Robelia. Sampai akhir hayatnya, Kayena tidak mendapat sedikit pun cinta dari sang suami. Ia diperlakukan layaknya mesin pembuat anak serta simbol kerjasama antara dua belah pihak. Sedangkan Katarina adalah selir paling dicintai dalam sejarah kerajaan Robelia. Mantan pelayan Kayena yang mendapat anugrah berupa cinta tulus sang raja.

Ketika berhasil melahirkan bayi ke-4 yang kelak akan menjadi raja paling berpengaruh dalam sejarah kerajaan Robelia, Kayena memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah mengetahui rencana sang suami yang akan memisahkan dia dengan sang putra. Namun, alih-alih meregang nyawa, Kayena malah terbangun pada masa baru kehilangan bayi pertama. Lima tahun sebelum ia memutuskan untuk bunuh diri karena mengalami depresi.

Mendapat kesempatan kedua, mampu kah Kayena merubah nasibnya yang malang? cari tahu selengkapnya.

🚩🚩

Cerita pertama Author dengan tema reinkarnasi 🔱

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaka Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

0020. Je suis là, Kayena (Aku ada disini, Kayena)

0020. Je suis là, Kayena (Aku ada disini, Kayena)

Celotehan menggemaskan keluar dari bibir seorang wanita cantik yang sejak tadi fokus mengajak bermain si kecil yang berada dalam gendongan ibunya.

“Anda mau menggendongnya?”

Kayena, wanita cantik itu langsung terdiam mendengar pertanyaan tersebut. “Apakah boleh?”

“Tentu saja,” jawab ibu dari bayi menggemaskan yang baru berusia 40 hari itu. “Pangeran Caiden juga sepertinya ingin digendong oleh Anda.”

Bayi bernama Caiden yang memiliki arti “pejuang” itu langsung akrab dengan Kayena semenjak pertemuan pertama mereka. Sebagai seorang ibu yang pernah melahirkan 4 orang putra, sifat keibuan Kayena langsung keluar begitu saja ketika melihat pangeran Caiden.

“Sifat keibuan Anda sangat terpancar,” ujar ratu Alexia ketika sang putra akhirnya berpindah pada gendongan Kayena. “Mungkin karena Anda pernah melahirkan …” kalimat itu tak sampai selesai diucapkan, karena ratu Alexia langsung terdiam ketika melihat mata Kayena yang berkaca-kaca. “Maafkan saya jika telah membuat Anda mengenang rasa sakit yang selama ini coba Anda redam.”

Kayena menggelengkan kepala dengan jari telunjuk yang menoel-noel pipi gembul pangeran Caiden. “Anda tidak perlu meminta maaf soal itu, karena saya yang terlalu sensitif jika menyangkut mereka.”

“Mereka” ditujukan pada Carcel, Cassian, Clayton, serta Carcel. Putra-putra tampannya yang tidak bisa ia lindungi sampai beranjak dewasa. Ratu Alexia sempat kebingungan dengan maksud dari ucapan Kayena, namun ia mengesampingkannya. Sekarang yang lebih utama adalah menghibur Kayena yang baru saja ditinggalkan suaminya begitu saja.

Ratu dan raja Alexia yang sempat bicara empat mata dengan Kayena, tidak sampai memutuskan hubungan bilateral—perjanjian antar dua Negara atau negeri sahabat. Kayena berhasil menyelamatkan hubungan bilateral antara Robelia dan Alexia, namun tidak dengan citra pernikahannya di mata publik. Walaupun ia berhasil, pada satu sisi ia tetap tidak punya muka untuk kembali ke ballroom. Sekalipun raja dan ratu Alexia sendiri yang akan menjadi backingan-nya. Sekarang semua orang sudah tahu jika ia tak lebih dari sekedar ratu yang tidak dicintai oleh suaminya sendiri. Bahkan tak sedikit yang menyamakan Kayena dengan Ratu Alexandra dari Denmark.

Ratu Alexandra adalah istri Raja Edwad VII yang kerap blak-blakan selingkuh di depan muka istrinya. Nama lengkapnya adalah Alexandra Caroline Marie Charlote Louise Julia yang menikah dengan Putra Mahkota Britania Raya, Pangeran Albert Edward pada tanggal 10 Maret 1863 dan dari pernikahan tersebut mereka dikarunia 6 orang anak. Tetapi, pernikahan dan anak-anak tidak menghentikan petualangan Edward VII dengan para wanita. Walaupun ratu Alexandra mengetahui perselingkuhan suaminya, ia tetap menutup mata. Ratu Alexandra juga terkenal akan kehamilannya yang berulang-ulang. Ia menjadi pincang dan tuli karena telah melahirkan enam anak secara prematur. Dengan keadaan tersebut, Ratu Alexandra pasrah dengan sang suami yang mempunyai banyak gundik.

...(Putri Alexandra dari Denmark atau Ratu Alexandra)...

Kayena sendiri tak munafik, jika ada kesamaan dari segi “nasib malang” yang mereka alami. Pada kehidupan sebelumnya, Kayena juga hanya dijadikan alat membuat anak. Ia jatuh-bangun melahirkan keempat putranya, sedangkan sang suami sibuk dengan gundiknya.

Sekarang mereka berpendapat jika Kayena menutup mata … mungkin salah satunya karena cinta. Pembicaraan soal Kayena semakin memanas di antara para tamu, sampai pada akhirnya ia bercerita pada raja dan ratu Robelia, bahwa ia sudah menyuarakan keinginan untuk bercerai. Namun, keinginan itu sama sekali tidak digubris oleh suaminya.

“Jangan lupa bertukar kabar jika sudah sampai,” pesan ratu Alexia ketika mengantarkan Kayena.

“Saya pasti akan segera mengirimkan surat sesampainnya di Robelia.” Kayena tersenyum ramah ke arah ratu Alexia yang berdiri di samping suaminya.

Seperti halnya tamu undangan yang lain, Kayena juga meninggalkan ibu kota Alexia sesuai jadwal. Ia bahkan mendapat kehormatan diantar secara langsung oleh raja dan ratu Alexia yang sudah menganggapnya sebagai teman. Raja dan ratu Alexia memang sangat baik pada Kayena. Raja Alexia bahkan siap menyodorkan beberapa kandidat calon suami potensial jika Kayena telah resmi bercerai dengan Kaizen. Di sisi lain, ratu Alexia selalu siap jika Kayena butuh teman bercerita. Ah, jangan lupakan si kecil, pangeran Caiden yang siap menjadi pelipur rindu Kayena terhadap putra-putranya. Kayena merasa bersyukur karena dipertemukan dengan mereka—pasangan suami istri—yang begitu baik hati.

Kayena dan rombongannya meninggalkan ibu kota Alexia pada pagi hari. Mereka akan menghabiskan setengah perjalanan di daratan Alexia, sisa perjalanan akan melewati perairan yang memisahkan wilayah Robelia dan Alexia. Baru setelah melewati perairan, mereka akan tiba di wilayah Robelia.

“Yang Mulia Ratu, baik-baik saja?” tanya Kima yang baru saja menyodorkan teh hangat pada Kayena.

“Aku baik-baik saja, Kima. Kenapa kau tiba-tiba bertanya?”

“Saya hanya merasa khawatir, Yang Mulia.”

Bagaimana Kima tak khawatir, mengingat sang ratu ditinggalkan begitu saja oleh suaminya. Ketika melihat sang raja meninggalkan istana Alexia bersama selirnya, Kima dibuat risau tak berkesudahan karena Kayena tak kunjung keluar dari ballroom. Ia takut ratunya mengalami kesulitan, di saat sang suami meninggalkannya di negeri orang tanpa perasaan.

“Aku masih merasa baik-baik saja sampai detik ini, Kima. Jangan terlalu khawatir,” ucap Kayena seraya mengulas senyum tipis. “Ya, aku masih cukup waras sekalipun sangat ingin rasanya memberi pelajaran pada Raja Tiran yang masih berstatus suamiku,” lanjutnya di dalam hati.

Istri mana yang tidak marah, setidaknya kesal, ketika ditinggalkan begitu saja di negeri orang. Kayena sendiri memang sudah tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang suami. Pri itu benar-benar kehilangan sebagian kewarasan karena cinta.

“Kima, kenapa tiba-tiba gerakan kapal layar ini tidak stabil?” tanya Kayena ketika merasakan gerakan perahu layar yang mereka tumpangi tidak stabil seperti semula.

“Biar saya cek dulu, Yang Mulia.”

Kima beranjak, meninggalkan sang ratu yang sedang beristirahat di satu-satunya ruangan paling besar dalam kapal layar berukuran kecil tersebut. Seharusnya Kayena menggunakan kapal layar besar bersama Kaizen, karena kapal layar ini disediakan untuk Katarina. Namun, entah bagaimana jalan pikiran Kaizen ketika meninggalkan istri serta pelayan dan prajuritnya, sampai-sampai raja Robelia itu tega hanya meninggalkan satu kapal layar berukuran kecil yang sebelumnya difungsikan untuk membawa barang-barang Katarina.

“Rupanya di sini ada dua wanita cantik.”

Alih-alih menemukan pelayan atau prajurit dari Robelia ketika membuka pintu, Kima malah berhadapan dengan seorang pria berperawakan besar dengan raut yang mengerikan.

“Yang Mulia …” lirih Kima ketika berhadapan dengan pria tersebut. Ia tidak membalikkan badan sama sekali, namun memberikan kode lewat tangan agar Kayena yang masih duduk di bibir tempat tidur mundur ke belakang.

“Kalian tidak akan bisa kabur.” Pria berperawakan besar dengan luka sayat melintang vertical di wajahnya itu menyeringai ketika berhasil beringsek masuk.

“Siapa kalian?” Kayena bersuara dengan tenang. Dilihat dari perawakannya, pria itu bukan orang baik-baik. Lagipula orang baik mana yang berani menaiki perahu layar dengan simbol kerajaan Robelia? Jika pria itu adalah perompak, maka Kayena akan memberikan semua harta benda yang ia miliki, asalkan tidak ada satu pun pelayan serta prajuritnya yang terluka.

“Apa yang kalian inginkan?” Kayena melangkah maju, ketika Kima berhasil ditangkap pria tadi. “Lepaskan dia,” perintahnya. Namun, pria itu tak langsung menuruti perintah sampai datang pria lain berkepala plontos dengan kumis dan brewok yang menghiasi wajahnya.

“Lihat, apa yang kau temukan kawan? Seorang bidadari?” sorak pria berkepala plontos itu dengan langkah tergesa ke arah Kayena.

Alarm tanda bahaya di kepala Kayena seketika itu berbunyi. Ia dengan segera mencari sesuatu yang bisa dijadikan sebagai perlindungan. Namun, tidak ada apa-apa di ruangan tersebut.

“Jangan berani-berani menyentuh ku, jika kalian tidak ingin berakhir dengan tragis!” seru Kayena ketika pria berkepala plosntos itu semakin mendekat, tak mengindahkan gertakannya sama sekali.

Kima pun sudah dibawa pergi ketika meronta-ronta, minta dilepaskan. Sekarang hanya ada Kayena dan pria berkepala plontos dengan wajah yang ditumbuhi kumis serta brewok. Kayena semakin yakin jika perahu layar yang ia naiki telah didatangi segerombolan perompak. Mereka tidak akan selamat dengan mudah, mengingat perahu layar itu hanya menampung 6 pelayan inti dan 10 prajurit berpangkat perwira rendah hingga menengah.

“Harga diri bidadari ini ternyata sangat tinggi,” ucap pria plontos tersebut, ketika datang satu lagi pria bertubuh kurus dengan tinggi sekitar 180 centimeter memasuki ruangan.

“Kau benar-benar menemukan bidadari!” seru pria bertubuh kurus dengan tinggi sekitar 180 centimeter itu dengan senyum yang tercipta di bibir.

Kayena mulai waspada. Rasa takut mulai melingkup jiwa dan raga. Selama ini ia tidak pernah berada di tengah situasi mencekam seperti ini. Mengingat ia adalah putri Grand Duke Pexley yang sangat berpengaruh di bidang pertahanan dan keamanan Robelia. Namun, titel sang ayah tidak akan berpengaruh para para perompak samudra yang terkenal sangat sadis dan kejam pada korbannya.

Kayena sendiri hanya mempelajari beladiri dasar. Ia tak yakin bisa melawan para perompak yang belum diketahui berapa jumlahnya.

“Kena.”

Ketika tengah larut dalam lamunan, dalam sekejap pria berkepala plontos tadi berhasil mencengkram pergelangan tangan kirinya. Sontak Kayena merontak degan kuat, sehingga cengkraman itu kembali terlepas. Tubuhnya sempat terdorong ke belakang, menabrak tiang kayu yang menimbulkan memar di area siku. Namun, Kayena tak menghiraukan. Ia bergegas mengambil belati yang selam ini ia simpan. Belati yang ia gunakan untuk mengakhiri hidup pada kehidupan sebelumnya.

“Jangan berani-benari mendekat,” ancam Kayena. “Kalian tidak tahu siapa aku?”

“Kau adalah bidadari yang akan menemani kami malam ini,” sahut si pria bertubuh kurus.

“Benar sekali. Kau akan menghangatkan ranjang di markas kami haha …” timpal si kepala plontos.

“Jaga bicara kalian!” seru Kayena, marah. Ia lebih baik mati sekarang juga, ketimbang membiarkan mereka menikmati tubuhnya seperti suami brengs*knya. “Lebih baik aku mati, ketimbang harus melayani nafsu hewan kalian.”

Kayena tanpa ragu mengarahkan belati itu ke lehernya. Kontan, dua perompak itu berhenti tertawa. Mereka menatap horor ke arah Kayena.

“Memangnya kau punya keberanian sebesar itu, Senorita cantik?”

Mereka bahkan masih memanggil Kayena Senorita, bukan Senora, panggilan yang biasa disematkan pada wanita dewasa, wanita yang sudah menikah, atau seorang nyonya.

Kayena tersenyum tipis mendengar pertanyaan salah satu perompak itu. Tangannya memang mulai tremor, karena kilatan memori dari kehidupan sebelumnya kembali terpatri dalam ingatan. Namun, ia tidak takut untuk mengalami kematian satu kali lagi, jika memang Tuhan belum memberikan kesempatan untuk mengecap bahagia. Ia akan mati dengan sukarela.

“Kalian akan menjadi saksi dari kematian keduaku,” ujar Kayena sebelum menutup mata. “Tak apa,” batinnya menenangkan. “Aku sudah pernah mati satu kali. Kematian kedua pun pasti tidak akan ada bedanya …” dalam angan, Kayena mulai meyakinkan jiwanya sendiri. “… lebih baik mati, ketimbang harus tetap hidup dengan penuh penderitaan.”

Tepat ketika ia hendak mempertemukan ujung belati dengan permukaan lehernya, suara keributan tiba-tiba terdengar dari luar. Kayena kembali membuka mata ketika pintu ruangan yang tadinya tertutup rapat, tiba-tiba terbuka paksa dari luar. Menampilkan siluet yang tidak pernah ia duga akan muncul di sana.

“Pangeran ... Kaezar?”

Siluet itu semakin jelas dalam penglihatan ketika beringsek masuk ke dalam ruangan. Memberikan pelajaran pada dua perompak tadi dengan keahlian beladiri yang sangat mumpuni. Dalam sekejap, dua perompak itu berhasil ditumbangkan. Bersamaan dengan itu, tangis Kayena pecah. Belati di tangannya lepas dari genggaman, kemudian meluncur begitu saja. Tak berselang lama, tubuhnya yang sempat tremor kehilangan pijakan. Hampir luruh ke atas permukaan lantai yang terbuat dari kayu jika sosok berpakaian serba hitam yang baru saja menghabisi dua prompak itu tidak meraihnya.

“Je suis là (1),” katanya ketika berhasil menangkap tubuh Kayena yang bergetar hebat. Membawanya ke dalam dekapan hangat supaya wanita itu merasa aman. “ N’ayez pas peur. Je viens pour toi (2).”

Pria itu angkat bicara lagi, kali ini terdengar meyakinkan dengan penuh kelembutan.

💰👑👠

NOTE:

(1) : Aku ada di sini.

(2) : Jangan takut. Aku datang untuk menyelamatkan mu

TBC

Semoga suka. sampai jumpa di part berikutnya. Jangan lupa like, vote, komentar, follow Author Kaka Shan + IG Karisma022 🤗

Tanggerang 29-03-23

1
Karmila Dary
raja bajigur
boboho
rasain tuh👌👌👌
boboho
semangat semangat semangat 💪
£rvina
terlihat jelaskan.. kasta kalian berbedza... , seorang Ratu pasti dapet yg platinum donk, gak asal jos aja... /Smirk/
£rvina
Luar biasa
Shan Ge 🔱: Terima kasih 🙏🏻🥰
total 1 replies
£rvina
gak suka visual ratunya, pantesan raja berpaling... sorry 2 say...
Zighy84
Luar biasa
an
ini kapan cerainya sih
an
kok si raja kagak curiga yah selirnya bisa tau ini itu tanpa di kasih tau
kagak sadar ada mata2 tuuh
udah ketololan banget ini raja di begoin Ama selir yg sok polos
Atjeh ponsel
Luar biasa
Shan Ge 🔱: Terima kasih😘💕
total 1 replies
Anonymous
p
Dzlk_7
kisah percintaan raja ratu mengingatkanku akan kisah navier sovic😤bedanya si sopic tolol bisa2nya jadiin selir sbg ratu😒ihh tp ini karya buagus banget suwer dah sekelas novel korea yg sering diadaptasi ke manhwa😙💜💜kalau aku jadi si ratu kupotong tuh kelamin cowok😒🤣ngebayangin aja bikin ngakak🤣🤣🤣🤣
Shan Ge 🔱: 🙏🏻🥰
Wah, pembaca Navier & Sovic juga toh. Aku juga suka baca manhwa dan HTDMH ini terinspirasi dari manhwa The villains is Marrionette 🤗
total 1 replies
aigina tarwisula
Luar biasa
Shan Ge 🔱: Terima kasih🥰
total 1 replies
Salsa Bila
mampus lo raja sialan
Vilia Yulianti
Luar biasa
Yaser Levi
bang lee mi ho sayanggg😍😍😍😘😘
Yaser Levi
perasaan ku thor..ketar ketir .kesal
Yaser Levi
pemikiran jalang
Qillah julyan
jgn sampai tu barang sehat.biar aja impoten thor..aih jijik gw baca si raja setan
Qillah julyan
raja goblok ya tuhannn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!