Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendaftaran IV
Pada sore hari tampak para murid bahkan guru bermain air di sungai besar yang berada di tengah-tengah lembah yang puncaknya dihiasi bangunan sekte, dengan cara inilah para guru menjalin kedekatan dengan para murid karena dengan membuat suasana seperti dirumah tidak hanya akan membantu murid dalam beradaptasi namun juga menimbulkan rasa untuk melindungi sekte yang seperti rumah mereka sendiri.
Sungai itu besar dan berarus pelan dengan air yang sangat jernih, rasanya menyegarkan setelah seharian melakukan aktivitas di tengah teriknya panas.
Hao Ling juga tampak akan bermain air bersama dengan teman kamar asramanya yang merupakan Han Yu dan Dong Chie, mereka menggunakan pakaian berwana hitam agar tidak terlalu menampakkan bentuk tubuhnya.
P/penulis : Jangan mesum kalian, disini mereka tau soal bra dan semacamnya jadi gak akan kelihatan apa-apa selain sedikit posturnya.
Meski keadaan sungai sangat besar sampai bisa terlihat sangat jelas dari atas dan terlihat dekat, tetap saja sebenarnya sungai itu berada jauh di lembah sehingga mengharuskan mereka untuk berjalan kaki terlebih dahulu untuk sampai disana karena mereka belum menguasai teknik peringan tubuh.
Setelah sampai mereka langsung merendamkan tubuhnya dan menikmati suasana dengan murid laki-laki yang selalu bersikap dan melakukan hal konyol.
Dari bawah terlihat jelas kemegahan sekte Golden Scarlet yang bangunannya mengelilingi lembah tempat sungai besar berada, aku yang sedang bermain air bersama dengan Dong Chie tertarik dengan seorang murid laki-laki yang menunjuk ke arah atap sebuah bangunan sekte.
"Lihat, bukankah ada seseorang yang berdiri di atas atap bangunan Patriack ?"Ujar seorang pemuda.
Hal itu juga menarik pasang mata lain untuk melihat dan menebak siapa orang itu sebenarnya karena jaraknya yang terlalu jauh.
"Apakah orang itu berniat untuk melompat dari ketinggian seperti itu ?"Ujar seorang pemuda.
Sementara itu orang yang dilihat oleh semua orang dari sungai ternyata adalah Yuan, tampak menggunakan celana pendek dan bertelanjang dada.
Yuan tampak tersenyum memandang ke bawah ke arah orang-orang disana.
Patriack Chen yang sebelumnya tengah santai menikmati suasana hangat sektenya dengan secangkir teh tampak menyemburkan minumannya ketika menyadari ada seseorang yang berani berdiri di atas atap bangunan rumahnya.
Patriack Chen bergegas berdiri untuk melihat siapa orang itu dan segera mengetahui kalau orang itu adalah anaknya meski hanya melihat sekilas.
"Anak si4lan berani sekali kamu berdiri di atap rumah orang tua mu ?! Turunlah dan orang tua ini akan memberikan mu pelajaran."
Yuan tersenyum lepas."Maafkan aku ayah, hanya sekali ini saja aku janji."
Tidak ingin sampai mendapatkan hukuman dari Patrick Chen, Yuan kemudian melompat bebas menuju sungai di bawah dan membuat semua orang yang melihatnya tercengang.
"Dia sungguh-sungguh melompat !!"Teriak seorang murid tampak panik dan bergegas berenang menuju pinggiran sungai karena posisinya adalah yang paling dekat dengan titik mendarat Yuan.
Namun terlambat sebuah dentuman terdengar nyaring dengan sungai yang memuntahkan riak air sampai ke udara, dengan santainya Yuan tampak berenang ke permukaan air sementara murid sebelumnya dan beberapa temannya yang tidak sempat menghindar terlihat mengambang satu persatu dengan kondisi pingsan.
"Rasanya sangat menyegarkan."Ujar Yuan sambil membetulkan rambutnya yang acak-acakan.
"Lihat, masih ada satu orang lagi !"Ujar seorang murid laki-laki menunjuk ke arah bangunan yang sama.
Dengan wajah pucat dan nampak panik Yuan menoleh ke arah atap rumah Patriack, dugaannya benar bahwa ayahnya juga tampak akan melompat.
"Si4l, aku akan dapat masalah jika tertangkap."Yuan dengan panik tampak berenang untuk melarikan diri.
Namun baru beberapa meter sebuah benda berat jatuh dan menabrak tubuhnya hingga ke dasar.
Semua guru yang ada tampak memberi hormat kepada Patriack Chen yang bergabung dengan mereka, sementara tidak ada yang perduli dengan Yuan yang tampak mengambang karena pingsan seperti beberapa pemuda lainnya.
Yuan yang sadar ayahnya tengah sibuk mengobrol dengan beberapa guru, diam-diam tetap seperti orang pingsan dan bergerak menuju tepian sungai untuk melarikan diri.
Namun Patriack Chen mengetahui siasatnya dan langsung menarik pergelangan kakinya dan membawanya ke dasar sungai dengan cepat.
Semua orang yang melihat merasa kasian sekaligus lucu dengan Yuan yang tanpa perlawanan terombang-ambing di tarik oleh Patrick Chen ke dasar sungai.
"Kalian yakin mereka memang bukan keluarga kandung ?"Ujar seorang guru terpaku melihat Yuan yang berusaha lepas dari kuncian Patrick Chen.
"Benar, rasanya ragu mengatakan bahwa Yuan hanya anak tiri Patriack karena keduanya sangat mirip."
Setelah puas memberikan pelajaran kepada Yuan akhirnya Patrick Chen melepaskannya dan bergabung dengan para tetua dan guru.
Yuan yang kini tampang mengambang tampak di tarik oleh Hao Ling."Apa kamu baik-baik saja ?"
Yuan tidak menjawab dan dengan tubuh bergetar dia mengangkat tangannya dan menjulurkan jempol.
Melihat orang sehebat Yuan dengan mudahnya terombang-ambing oleh Patrick Chen membuat semua murid merasa takut dan berjanji pada diri mereka sendiri untuk berlatih dan menghormati Patriack Chen.